Amaliyah Yang Disunnahkan Pada Malam Nishfu Sya’ban
Menurut
Tafsir Almunir Syech Nawawi Banten, diriwayatkan dari sahabat Ikrimah
dan banyak sahabat yang lain mengatakan, penulisan di lauhil Mahfud
tentang Taqdir di malam Mubarokah, malam Baro’ah yaitu malam
Nishfu Sya’ban di Lauhil Mahfudh. Dan ada yang menerangkan berakhir pada
malam Lailatul Qodr, tulisan itu tak akan berubah atau diganti. Dan
tulisan itu diberlakukan 1 (satu) tahun.
Maka sebelum ditulis sebagai ketetapan, kita mohon kepada Allah Taqdir dan Qodlo yang bagus untuk kita di dunia dan akhirat.
Adapun amaliah yang kerap dilakukan para ulama pada malam Nishfu Sya’ban adalah, Membaca surah yasiin sebanyak 3x yang dilakukan sesudah sholat sunnah ba’diah maghrib dengan Niat sebagai berikut:
1. NIAT YANG PERTAMA
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIIM
Ya Allah Ya Tuhanku ampunilah segala dosaku, dosa ibu bapaku, dosa keluargaku, dosa tetanggaku, dan Dosa muslimin dan muslimat, dan panjangkanlah umurku di dalam taat ibadah kepada Engkau serta kuatkanlah imanku dengan berkah Surat Yasiin.
Ya Allah Ya Tuhanku ampunilah segala dosaku, dosa ibu bapaku, dosa keluargaku, dosa tetanggaku, dan Dosa muslimin dan muslimat, dan panjangkanlah umurku di dalam taat ibadah kepada Engkau serta kuatkanlah imanku dengan berkah Surat Yasiin.
2. NIAT YANG KE DUA
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIIM
Ya ALLAH YA TUHANKU ampunilah segala dosaku, dosa ibu bapaku, dosa keluargaku, dosa tetanggaku, dosa muslimin dan muslimat, dan peliharakanlah diriku dari segala kebinasaan dan penyakit, serta kabulkanlah hajatku dengan berkah surat Yasiin.
Ya ALLAH YA TUHANKU ampunilah segala dosaku, dosa ibu bapaku, dosa keluargaku, dosa tetanggaku, dosa muslimin dan muslimat, dan peliharakanlah diriku dari segala kebinasaan dan penyakit, serta kabulkanlah hajatku dengan berkah surat Yasiin.
3.NIAT YANG KETIGA
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIIM
YA ALLAH YA TUHANKU ampunilah segala dosaku, dosa ibu bapaku, dosa keluargaku, dosa tetanggaku, dosa muslimin dan muslimat, serta kayakanlah hatiku dari segala makhluk, berilah aku, kelurgaku dan tetanggaku HUSNUL KHATIMAH dengan berkah surat Yasiin.
YA ALLAH YA TUHANKU ampunilah segala dosaku, dosa ibu bapaku, dosa keluargaku, dosa tetanggaku, dosa muslimin dan muslimat, serta kayakanlah hatiku dari segala makhluk, berilah aku, kelurgaku dan tetanggaku HUSNUL KHATIMAH dengan berkah surat Yasiin.
Setelah membaca Yassin tiga kali, dilanjutkan dengan membaca Do’a Nisfu Sya’ban
اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ
Artinya :
Ya Allah,
Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki
keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan
kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para
pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi
yang ketakutan. Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisiMu di
dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak
atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrahMu,
dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku
dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisimu, dalam Ummul Kitab, sebagai
orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan
kebajikan. Sunguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di
dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang
terutus: “Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang
dikehendakiNya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab.” Wahai Tuhanku,
demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia,
saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan
yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun
yang tidak kuketahui. Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu
yang tersembunyi, demi RahmatMu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga
Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW
beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin.
Cara menghidupkan malam Nishfu sya’ban
adalah dengan memperbanyak amal-amal yang diajarkan oleh Rasulullah saw seperti melakukan sholat sunnah hajat, tasbih, witir atau dengan bersholawat,berdzikir, beristighfar dan membaca al-qur’an atau membaca ilmu yang menjadikan kita semakin dekat kepada Allah swt.
Adapun mengerjakan shalat Tasbih, sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW kepada paman baliau Abbas bin Abdul Muththalhb:
” jika paman dapat mengerjakanya sekali dalam sehari, maka kerjakanlan, jika tidak dapat kerjakanlah seminggu sekali!, jika tidak dapat kerjakanlah sebulan sekali!, jika tidak dapat kerjakanlah setahun sekali!, jika masih tidak dapat juga, maka kerjakanlah sekali dalam se umur hidup.” (Riwat Abu Daud, Ibnu Majah dan Ibnu khuzaimah dalam kitab Shihnya dan juga oleh Thabrani).
Wallahu ‘alamu bikulii syaiin, fa nas alullaha hasanatan fii umuri dunyana wa akhirotina amiin Yaa robbal ‘alamiin..” jika paman dapat mengerjakanya sekali dalam sehari, maka kerjakanlan, jika tidak dapat kerjakanlah seminggu sekali!, jika tidak dapat kerjakanlah sebulan sekali!, jika tidak dapat kerjakanlah setahun sekali!, jika masih tidak dapat juga, maka kerjakanlah sekali dalam se umur hidup.” (Riwat Abu Daud, Ibnu Majah dan Ibnu khuzaimah dalam kitab Shihnya dan juga oleh Thabrani).
(Sumber : ditulis oleh : Ustadz Munawir Muslih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar