Rabu, 31 Desember 2014

MODUS dengan kata "BID'AH"

SEKTE MODUS kata "BID'AH"
Tersangka modus bid'ah yang dengan kata " Bid'ah " buat menyerang paham orang yang tidak sama dng mereka.
Di bawah ini adalah
Bid'ah Bid'ah YANG KELUAR DARI AL-QUR'AN DAN SUNNAH yang di konsumsi sekte faham salah kaprah MANHAJ SALAFI WAHHABI.

1. Peringatan maulid Muhammad bin Abdul Wahhab (Pendiri Wahhabi padahal dia bukan Nabi)
2. Peringatan Haul Utsaimin
3. Khutbah Jum'at pakai Bahasa Indonesia (Padahal zaman Nabi Khutbah pakai Bhs. Arab)
4. Peringatan Hari Nasional kerajaan Raja Saudi
5. Mengaji Al-Qur'an terjemahan (Di Zaman Nabi tidak ada Al-Qur'an terjemahan)
6. Membagi Tauhid menjadi 3: Rububiyyah, Uluhiyyah, Asma' was Shifat (Zaman Nabi tidak ada pembagian TRI TAUHID) dan masih banyak lagi yang lainnya.
Mereka selalu berteriak keras: AHLUL BID'AH tetapi hakikat semuanya itu ada pada perbuatan mereka sendiri tanpa di sadari dan tanpa mau mereka mengakuinya.
Inilah sebab akibat dari pemahaman AL-QUR'AN HADITS TERJEMAHAN dari kaum yang menamakan dirinya MANHAJ SALAFI.

Mereka berdakwah selalu menakut-nakuti dgn kata "bid'ah", sehingga orang awam walaupun mahasiswa merasa ketakutan dan mengikuti mereka. Kata2nya seperti benar, contoh "kita harus kembali kepada Qur'an dan hadits". Padahal kalau dipikir kembali, orang yg kurang ilmunya menafsirkan ilmu Qur'an dan hadits sangat membahayakan. Ustadz2 melarang taqlid, padahal mereka juga sama2 taqlid pada ulama yg mereka percayai. Jadi itu hanya untuk mengelabui umat. Agar banyak yg ikut pada faham mereka. Hati-hatilah dgn dakwah mereka, seperti benar tapi membahayakn umat, umat jadi saling bermusuhan walau bersaudara. Percalah atau ikutilah ulama2 yg ilmunya nyambung terus sampai ke Rasulullah SAW.

Empat Ulama Wahabi rebutan Bid'ah

Semua bidah adalah sesat walau pelakunya menganggap baik .hahay hadist palsu ga ada yang meriwayatkan masih di pake juga,ini pelaku bidah
 

EMPAT ULAMA WAHHABI REBUTAN BID'AH
IBNU TAIMIYAH, BIN BAZ, ALBANI & UTSAIMIN, SALING MEMPEREBUTKAN BID'AH
:


1. UTSAIMIN DINILAI BID’AH (SESAT) OLEH ALBANI KARENA MENSUNNAHKAN AZAN JUM’AT 2 KALI
 

2. BIN BAZ DI NILAI BID’AH (SESAT) OLEH UTSAIMIN KARENA
MEMBOLEHKAN BERDOA MENGHADAP KUBUR NABI SAW
 

3. UTSAIMIN, BIN BAZ & IBNU TAIMIYAH DI NILAI BID’AH (SESAT) OLEH ALBANI KARENA MENSUNNAHKAN TARAWIH 20 RAKAAT
 

4. UTSAIMIN & IBNU TAIMIYAH DINILAI BID’AH (SESAT) OLEH ULAMA SALAFY KARENA MENGATAKAN MENGIRIM DOA & PAHALA BACAAN QUR’AN UNTUK MAYIT SAMPAI
 

5. IBNU TAIMIYAH DI NILAI MELAKUKAN BID’AH (SESAT) OLEH ALBANI, UTSAIMIN, BIN BAZ, DLL KARENA MENGANJURKAN MAULID NABI SAW
 

6. BIN BAZ & ALBANI DI NILAI BID’AH (SESAT) OLEH UTSAIMIN & IBNU TAIMIYAH, KARENA MEMBOLEHKAN BERDOA SETELAH
SHOLAT FARDHU
 

7. IBNU TAIMIYAH DI NILAI BID’AH (SESAT) OLEH ALBANI, UTSAIMIN, BIN BAZ, DLL KARENA TELAH MEMBAGI MAKNA BID’AH MENJADI DUA BID’AH HASANAH/ MAHMUDAH DAN BID’AH SAYYI’AH/MAZMUMAH
 

8. BIN BAZ DI NILAI BID’AH (SESAT) OLEH ALBANI & ULAMA SALAFY LAIN KARENA MEMBOLEHKAN ADANYA MIHRAB DI MASJID
 

9. ALBANI MENSIFATI IBNU TAIMIYAH DENGAN SIFAT PEMBERANI DALAM MENDUSTAKAN HADITS SOHEH
 

10. IBNU TAIMIYAH & BIN BAZ MENGATAKAN HARAM KEPADA ALBANI, ABDUL BADAWI, ABDURRAHMAN DIMASQIYAH KARENA
MELEGALKAN ZIARAH KUBUR & UNTUK WANITA JUGA.

Kisah Wali dengan Ibu Kandungnya

Dinukil dari kitab Tobaqotul Auliya' Ibnu Mulaqqin
معروف بن فيروز الكرخي، أبو محفوظ. أحد السادات، مجاب الدعوة، أستاذ سرى. كان أبواه نصرانيين، فأسلما إلى مؤدبهم، وهو صبى.
Ma'ruf bin Fairuz Al Karkhi julukannya Abu Mahfudz termasuk salah seorang pimpinan kaum sufi yg doanya mustajab.
Beliau adalah gurunya Sari As Saqoti, kedua orang tuanya Ma'ruf awalnya nasroni kemudian keduanya masuk islam sedangkan saat itu Ma'ruf masih kecil.
وكان المؤدب: يقول له قل: "ثالث ثلاثة"، فيقول معروف: "بل هو الواحد الصمد!"، فضربه على ذلك ضرباً مفرطاً، فهرب منه. فكان أبواه يقولان: "ليته يرجع ألينا، على أي دين كان، فنوافقه عليه!"، فرجع أليهما، فدق الباب، فقيل: "من?"، قال: "معروف!"، فقالا: "على أى دين?"، قال: "دين الإسلام"؛ فأسلم أبواه.
Orang yg mendidik Ma'ruf berkata : " katakanlah ' Allah adalah salah satu diantara tiga tuhan "
Ma'ruf berkata : " bukan, Dia adalah Dazat yg Esa dan Dzat yg dituju dalam segala kebutuhan "
Kemudian gurunya memukul Ma'ruf dengan pukulan yg keras, maka larilah ma'ruf darinya.
Kedua ortunya ma'ruf berkata : " andaikan ma'ruf kembali kepada kami, masuk agama apapun dia maka kami akan mengikutinya !"
kemudian Ma'ruf kembali, dan mengetuk pintu rumahnya , dari dalam rumah ada yg berkata :
" siapa ?"
" Ma'ruf " jawabnya.
" ikut agama mana ?" tanya kedua ortunya.
ma'ruf : " agama islam. "
kemudian kedua ortunya masuk islam.
مات ببغداد، سنة ماتين، وقيل: إحدى ومائتين. وقبره ظاهر هناك، يتبرك به. وأهل بغداد يستسقون به، ويقولون: "قبره ترياق مجرب!". قال أبو عبد الرحمن الزهري: "قبره معروف لقضاء الحوائج. يقال: أنه من قرأ عنده -مائة مرة-: (قل هو الله أحد)، وسأل الله ما يريد، قضى حاجته".
Ma'ruf wafat di Bagdad tahun 200 hijriyah, pendapat lain mengatakan tahun 201 hijriyah.
Kuburan Ma'ruf disana terkenal dan diambil berkahnya, penduduk Bagdad meminta hujan dengan perantaraan kuburnya Ma'ruf, mereka berkata :
" Kuburnya Ma'ruf adalah obat penawar yg manjur ! "
Abu Abdurrahman Az Zuhri berkata :
" Kuburan Ma'ruf untuk pemenuhan hajat, dikatakan bahwa barang siapa membaca seratus kali surat al ikhlas disampin kuburnya ma'ruf dan memohon kpd Allah apa yg di inginkan maka hajatnya akan terpenuhi "
ومثل هذا يذكر عن قبر أشهب، وابن القاسم، صاحبي الأمام مالك. وهما مدفونان في مشهد واحد بقرافة مصر، يقال أن زائرهما، إذا وقف بين القبرين، مستقبلا القبلة، ودعا استجيب له، وقد جرب ذلك.
وقد زرتهما وقرأت عندهما مائة مرة (قل هو الله أحد) ودعوت الله لأمر نزل بي، أرجو زواله فزال.
dan yg semisal dengan kuburnya Ma'ruf dalam hal diambil berkahnya adalah kuburnya Asyhab dan Ibnu qosim, keduanya adalah sahabatnya Imam Malik,
keduanya di kubur dalam satu tempat di daerah Qorofah, Mesir.
dikatakan bahwa orang yg menziarahi keduanya, ketika berhenti diantara kubur keduanya sambil menghadap qiblat dan berdoa maka doanya diijabah, dan itu mujarrob.
Aku (Ibnu Mulaqqin) telah menziarahi kedua kuburan tsb dan membaca seratus kali surat al ikhlas disamping kubur kemudian berdoa kpd Allah utk menghilangkan masalah yg menimpaku, kemudian masalah tsb hilang.

wallohu a'lam.

طبقات الأولياء
ابن الملقن

Kisah Wali dengan Ibu Kandungnya

 

معروف بن فيروز الكرخي، أبو محفوظ. أحد السادات، مجاب الدعوة، أستاذ سرى. كان أبواه نصرانيين، فأسلما إلى مؤدبهم، وهو صبى

وكان المؤدب: يقول له قل: "ثالث ثلاثة"، فيقول معروف: "بل هو الواحد الصمد!"، فضربه على ذلك ضرباً مفرطاً، فهرب منه. فكان أبواه يقولان: "ليته يرجع ألينا، على أي دين كان، فنوافقه عليه!"، فرجع أليهما، فدق الباب، فقيل: "من?"، قال: "معروف!"، فقالا: "على أى دين?"، قال: "دين الإسلام"؛ فأسلم أبواه

مات ببغداد، سنة ماتين، وقيل: إحدى ومائتين. وقبره ظاهر هناك، يتبرك به. وأهل بغداد يستسقون به، ويقولون: "قبره ترياق مجرب!". قال أبو عبد الرحمن الزهري: "قبره معروف لقضاء الحوائج. يقال: أنه من قرأ عنده -مائة مرة-: (قل هو الله أحد)، وسأل الله ما يريد، قضى حاجته

ومثل هذا يذكر عن قبر أشهب، وابن القاسم، صاحبي الأمام مالك. وهما مدفونان في مشهد واحد بقرافة مصر، يقال أن زائرهما، إذا وقف بين القبرين، مستقبلا القبلة، ودعا استجيب له، وقد جرب ذلك

وقد زرتهما وقرأت عندهما مائة مرة (قل هو الله أحد) ودعوت الله لأمر نزل بي، أرجو زواله فزال

طبقات الأولياء

ابن الملقن

Dinukil dari kitab Tobaqotul Auliya' Ibnu Mulaqqin 

Asal - usulnya Sholat

ASAL USUL SHOLAT
Dinukil dari kitab Sullam Munajat karya Mbah Nawawi Al Jawi

فأوّل من صلى الصبح آدم عليه السلام حين خرج من الجنّة ورآى الظلمة فخاف خوفا شديدا فلمّا انشقّ الفجر صلى ركعتين ركعة للشكر على خلاصه من الظلمة وركعة للشكر على عود ضوء النهار
Orang yang pertama kali Shalat shubuh adalah Nabi Adam as. pada waktu keluar dari surga dan ia melihat kegelapan malam maka ia amat merasa takut maka tetkala terbit fajar ia shalat dua rakaat , rakaat yang pertama karena bersyukur akan keselamatannya dari kegelapan. Dan seraka`atnya lagi karena bersyukur atas kembalinya terang benderang.

وأوّل من صلى الظهر إبراهيم عليه السلام حين أمره الله تعالى بذبح ولده إسمعيل ثمّ يذبح فدائه وذلك حين زوال الشمس فصلى أربع ركعات ركعة للشكر على الفداء وركعة للشكر على ذهاب حزنه على ولده وركعة لطلب رضا الله تعالى عليه وركعة لحصول النعمة وهى الكبش المنـزل من الجنّة وهو كبش هابيل
Dan orang yang pertama kali Shalat Zhuhur adalah Nabi Ibrahim as. pada waktu Allah memerintahkannya untuk menyembelih anaknya yang bernama ismail kemudian disembelihlah penggantinya bertepatan pada waktu Zawalnya matahari maka shalatlah ia sebanyak empat raka`at.
rakaat yang pertama karena bersyukur atas pengganti anaknya, raka`at yang kedua karena bersyukur atas hilang kesedihannya pada anaknya, rakaat yang ketiga karena mengharap Ridho Allah Swt. Dan seraka`atnya lagi karena sampai pada ni`mat yang diberikan Allah yakni seekor kambing gibas yang diturunkan oleh malaikat dari surga dan itu kambing ialah kambing kepunyaan sayyid Habil bin Adam as.

وأوّل من صلى العصر يونس عليه السلام حين أخرجه الله تعالى من البطن الحوت وهو مثل فرخ الطير الّذى لاريش فيه وقد كان فى أربع ظلمات ظلمة الحشا وظلمة الماء وظلمة الليل وظلمة فى بطن الحوت وكان خروجه وقت العصر فصلى أربع ركعات شكرا لله تعالى على خلاصه من تلك الظلمات الأربع
Dan orang yang pertama kali Shalat Ashar adalah Nabi Yunus as. pada waktu Allah Mengeluarkannya dari dalam perut ikan paus dan ia bagaikan seekor anak burung yang tidak memiliki bulu dan sungguh ia berada dalam empat kegelapan, pertama gelap dalam kekhawatiran, kedua gelap dalam air, ketiga dalam gelap malam, ke empat gelap didalam isi perut ikan paus dan terbukti keluarnya bertepatan pada waktu Ashar maka shalatlah ia sebanyak empat raka`at. Karena bersyukur kepada Allah atas keselamatannya dari empat kegelapan itu.

وأوّل من صلى المغرب عيسى عليه السلام حين خرج من بين قومه وهو حين غروب الشمس فصلى ثلاث ركعات ركعة لنفى الألوهيّة عن غير الله تعالى وركعة ثانية لنفى التهمة عن أمّه من قذف قومه وركعة لإثبات التّأثير والألوهيّة لله وحده ولهذا تجتمع الركعتان الأولتان وتنفرد الركعة الثالثة
Dan orang yang pertama kali Shalat Maghrib adalah Nabi I`sa as. pada waktu ia keluar diantara kaumnya pada waktu terbenam matahari maka ia shalat tiga raka`at, rakaat pertama karena menafikan pangkat ketuhanan dari selain Allah Ta`ala, rakaat yang kedua karena menafikan dari salah sangka dari ibunya dari sangkaan kaumnya, rakaat yang ketiga karena menetapkan pengaruh dan pangkat ketuhanan kepada satu Allah dengan sebab ini terkumpul dua raka`at yang pertama dan menyendiri rakaa`at yang ketiga.

وأوّل من صلى العشاء موسى عليه السلام حين ضلّ عن الطريق حين خروجه من مدين وهو فى أحزان أربعة فى حزن على زوجه وحزن على أخيه هارون وحزن على أولاده وحزن على سطوة فرعون فخلصه الله من ذلك كلّه بوعد صادف ذلك فى وقت العشاء فصلى أربع ركعات شكرا لله تعالى على ذهاب الأحزان الأربعة
Dan orang yang pertama kali Shalat Isya` adalah Nabi Musa as. pada waktu ia sesat dari jalan pada waktu keluar dari madyan dan ia berada dalam empat kesedihan, yakni dari kesedihan istrinya, saudaranya yang bernama harun, anak-anaknya dan kesedihan kekuatan/ serangan fir`aun maka Allah menyelamatkannya dari semua kesedihannya itu. Dan itu kejadian bertepatan pada waktu I`sya maka shalat ia sebanyak empat raka`at karena bersyukur kepada Allah Ta`ala atas hilangnya kesedihan-kesedihan yang empat itu.

وروى أنّ الصبح لآدم والظهر لداود والعصر لسليمان والمغرب ليعقوب والعشاء ليونس
وقد نظمها بعضهم من بحر الطويل فقال :
لآدم صبح والعشاء ليونس * وظهر لداود وعصر سليمانا
ومغرب يعقوب وقد جمعت له * عليه صلاة الله سرّا وإعلانا
Dan diriwayatkan sesungguhnya shalat shubuh untuk Nabi adam as., zhuhur untuk nabi daud as., ashar untuk nabi Sulaiman as., maghrib untuk untuk nabi ya`qub dan I`sya untuk nabi yunus as.
Dan sungguh sebagian U`lama telah menyairkannya dalam bahar Thowil, maka bersyair para U`lama :
Tetap untuk Nabi Adam shalat shubuh dan Isya untuk Nabi yunus * Zhuhur untuk Nabi Daud dan Ashar untuk Nabi Sulaiman.
Maghrib untuk Nabi Ya`qub dan sungguh seluruhnya di kumpulkan * untuk Nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam secara rahasia dan terang-terangan.
wallohu a'lam.
سلم المناجاة
شيخ النواوى الجاوى

Semoga bermanfaat

Asal-usul Sholat atau orang yang pertamakali Sholat 

 

فأوّل من صلى الصبح آدم عليه السلام حين خرج من الجنّة ورآى الظلمة فخاف خوفا شديدا فلمّا انشقّ الفجر صلى ركعتين ركعة للشكر على خلاصه من الظلمة وركعة للشكر على عود ضوء النهار

وأوّل من صلى الظهر إبراهيم عليه السلام حين أمره الله تعالى بذبح ولده إسمعيل ثمّ يذبح فدائه وذلك حين زوال الشمس فصلى أربع ركعات ركعة للشكر على الفداء وركعة للشكر على ذهاب حزنه على ولده وركعة لطلب رضا الله تعالى عليه وركعة لحصول النعمة وهى الكبش المنـزل من الجنّة وهو كبش هابيل

وأوّل من صلى العصر يونس عليه السلام حين أخرجه الله تعالى من البطن الحوت وهو مثل فرخ الطير الّذى لاريش فيه وقد كان فى أربع ظلمات ظلمة الحشا وظلمة الماء وظلمة الليل وظلمة فى بطن الحوت وكان خروجه وقت العصر فصلى أربع ركعات شكرا لله تعالى على خلاصه من تلك الظلمات الأربع

وأوّل من صلى المغرب عيسى عليه السلام حين خرج من بين قومه وهو حين غروب الشمس فصلى ثلاث ركعات ركعة لنفى الألوهيّة عن غير الله تعالى وركعة ثانية لنفى التهمة عن أمّه من قذف قومه وركعة لإثبات التّأثير والألوهيّة لله وحده ولهذا تجتمع الركعتان الأولتان وتنفرد الركعة الثالثة

وأوّل من صلى العشاء موسى عليه السلام حين ضلّ عن الطريق حين خروجه من مدين وهو فى أحزان أربعة فى حزن على زوجه وحزن على أخيه هارون وحزن على أولاده وحزن على سطوة فرعون فخلصه الله من ذلك كلّه بوعد صادف ذلك فى وقت العشاء فصلى أربع ركعات شكرا لله تعالى على ذهاب الأحزان الأربعة

وروى أنّ الصبح لآدم والظهر لداود والعصر لسليمان والمغرب ليعقوب والعشاء ليونس

وقد نظمها بعضهم من بحر الطويل فقا

لآدم صبح والعشاء ليونس * وظهر لداود وعصر سليمانا

ومغرب يعقوب وقد جمعت له * عليه صلاة الله سرّا وإعلانا

سلم المناجاة
شيخ النواوى الجاوى

Dinukil dari kitab Sullam Munajat karya Mbah Nawawi Al Jawi

Keutamaan Umat Nabi Muhammad SAW

KEUTAMAAN UMAT MUHAMMAD SHOLLALLOHU ALAIHI WASALLAM
Dinukil dari kitab Tambihul Ghofilin Abul Laits As Samarqondi

وَعَنْ كَعْبِ الْأَحْبَارِ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ، قَالَ: قَرَأْتُ فِي بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَى مُوسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ، يَا مُوسَى رَكْعَتَانِ يُصَلِّيهِمَا أَحْمَدُ وَأُمَّتُهُ، وَهِيَ صَلَاةُ الْغَدَاةِ، مَنْ يُصَلِّيهِمَا غَفَرْتُ لَهُ مَا أَصَابَ مِنَ الذُّنُوبِ مِنَ لَيْلِهِ وَيَوْمِهِ ذَلِكَ، وَيَكُونُ فِي ذِمَّتِي

Dari Ka'bul akhbar -semoga Allah meridhoinya- berkata :
" Aku telah membaca dalam sebagian kitab yg Allah turunkan kepada Nabi Musa alaihis salaam :
Wahai Musa, dua rokaat yg Ahmad dan ummatnya menjalankannya, yaitu sholat subuh, barang siapa yg menjalankan sholat subuh maka Kuampuni dosa2nya mulai malam hari dan siangnya, dan itu menjadi tanggunganKu.

يَا مُوسَى أَرْبَعُ رَكْعَاتٍ يُصَلِّيهَا أَحْمَدُ وَأُمَّتُهُ، وَهِيَ صَلاةُ الظُّهْرِ أُعْطِيهِمْ بِأَوَّلِ رَكْعَةٍ مِنْهَا الْمَغْفِرَةَ، وَبِالثَّانِيَةِ أُثَقِّلُ مِيزَانَهُمْ، وَبِالثَّالِثَةِ أُوَكِّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةَ يُسَبِّحُونَ وَيَسْتَغْفِرُونَ لَهُمْ وَبِالرَّابِعَةِ أَفْتَحُ عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ السَّمَاءِ وَيُشْرِقْنَ عَلَيْهِمُ الْحُورُ الْعِينُ

Wahai Musa, empat rokaat yg Ahmad dan ummatnya menjalankannya, yaitu sholat dhuhur maka Kuberi mereka ampunan dengan rokaat yg awwal, Kuperberat timbangan amalanya dengan rokaat kedua, Kuwakilkan malaikat yg membaca tasbih dan istigfar utk mereka dengan rokaat ketiga dan dengan rokaat ke empat Kubukakan pintu2 langit dan bidadari2 memenuhinya utk mereka

يَا مُوسَى أَرْبَعُ رَكْعَاتٍ يُصَلِّيهَا أَحْمَدُ وَأُمَّتُهُ، وَهِيَ صَلَاةُ الْعَصْرِ، فَلَا يَبْقَى مَلَكٌ فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ إِلَّا اسْتَغْفَرَ لَهُمْ، وَمَنِ اسْتَغْفَرَتْ لَهُ الْمَلَائِكَةُ لَمْ أُعَذِّبْهُ،

Wahai musa, empat rokaat yg Ahmad dan ummatnya menjalankannya, yaitu sholat ashar maka tiada tersisa malaikat dilangit dan bumi kecuali membaca istigfar untuknya, dan orang yg malaikat membacakan istigfar untuknya maka Aku tdk akan menyiksanya.

يَا مُوسَى ثَلَاثُ رَكْعَاتٍ يُصَلِّيهَا أَحْمَدُ وَأُمَّتُهُ حِينَ تَغْرُبُ الشَّمْسُ أَفْتَحُ لَهُمْ أَبْوَابَ السَّمَاءِ، لَا يَسْأَلُونَ مِنْ حَاجَةٍ إِلَّا قَضَيْتُهَا لَهُمْ،

Wahai Musa, tiga rokaat yg Ahmad dan umatnya jalankan ketika matahari terbenam maka Kubukakan pintu2 langit utk mereka, mereka tdk meminta suatu hajat kecuali Kupenuhi bagi mereka.

يَا مُوسَى أَرْبَعُ رَكْعَاتٍ يُصَلِّيهَا أَحْمَدُ وَأُمَّتُهُ حِينَ يَغِيبُ الشَّفَقُ، وَهِيَ خَيْرٌ لَهُمْ
مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا، وَيَخْرُجُونَ مِنْ ذُنُوبِهِمْ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُمْ أُمُّهُمْ،

Wahai Musa, empat rokaat yg Ahmad dan ummatnya jalankan ketika hilangnya mega merah, maka itu lebih baik baginya daripada dunia beserta isinya, dan mereka keluar dari dosa2nya sebagaimana hari dimana ibu melahirkan mereka.

يَا مُوسَى يَتَوَضَّأُ أَحْمَدُ وَأُمَّتُهُ كَمَا أَمَرْتُهُمْ أُعْطِيهِمْ بِكُلِّ قَطْرَةٍ تَقْطُرُ مِنَ الْمَاءِ جَنَّةً عَرْضُهَا، كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ.

Wahai Musa, Ahmad dan ummatnya melakukan wudhu sebagaimana yg Kuperintahkan maka kuberikan kepada mereka pada setiap tetesan dari airnya, syurga yg luasnya seperti luasnya langit dan bumi.

يَا مُوسَى يَصُومُ أَحْمَدُ وَأُمَّتُهُ شَهْرًا فِي كُلِّ سَنَةٍ، وَهُوَ شَهْرُ رَمَضَانَ أُعْطِيهِمْ بِصِيَامِ كُلِّ يَوْمٍ مَدِينَةً فِي الْجَنَّةِ، وَأُعْطِيهِمْ بِكُلِّ خَيْرٍ يَعْمَلُونَ فِيهِ مِنَ التَّطَوُّعِ أَجْرَ فَرِيضَةٍ، وَأَجْعَلُ فِيهِ لَيْلَةَ الْقَدْرِ مَنِ اسْتَغْفَرَ مِنْهُمْ فِيهَا مَرَّةً وَاحِدَةً نَادِمًا صَادِقًا مِنْ قَلْبِهِ إِنْ مَاتَ مِنْ لَيْلِهِ أَوْ شَهْرِهِ، أَعْطَيْتُهُ أَجْرَ ثَلَاثِينَ شَهِيدًا،

Wahai Musa, Ahmad dan ummatnya melakukan puasa sebulan dalam setiap tahunnya, yaitu bulan romadhon, maka Kuberikan kpd mereka utk puasa setiap harinya satu kota di syurga, Kuberikan kpd mereka utk setiap kebaikan yg dilakukan yaitu ibadah sunnah mendapat pahala ibadah wajib,
Kujadikan malamnya terdapat lailatul qodar barang siapa beristigfar sekali didalamnya, dengan merasa menyesal, jujur dari dalam hatinya, jika meninggal pada malamnya atau siangnya maka Kuberikan pahala 30 orang mati syahid.

يَا مُوسَى إِنَّ فِي أُمَّةِ مُحَمَّدٍ رِجَالًا يَقُومُونَ مِنْ كُلِّ شَرَفٍ، يَشْهَدُونَ بِشَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، فَجَزَاؤُهُمْ بِذَلِكَ جَزَاءُ الْأَنْبِيَاءِ، عَلَيْهِمُ السَّلَامُ وَرَحْمَتِي عَلَيْهِمْ وَاجِبَةٌ، وَغَضَبِي بَعِيدٌ مِنْهُمْ، وَلَا أَحْجُبُ بَابَ التَّوْبَةِ عَنْ وَاحِدٍ مِنْهُمْ مَا دَامُوا يَشْهَدُونَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ

Wahai Musa, sesungguhnya dalam ummat Muhammad terdapat orang2 yg mendirikan setiap kemuliyaan, mereka bersaksi dengan persaksian bahwa tiada tuhan selain Allah, maka balasan mereka atas hal itu adalah sebagaimana nalasannya para Nabi alaihimus salam, Rahmat-Ku wajib
atas mereka, Murka-Ku jauh dari mereka, dan tiada Ku tutup pintu taubat
bagi salah seorang dari mereka selama mereka bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah. "

wallohu a'lam.

تنبيه الغافلين
ابو الليث السمرقندى

Yaa Allah...
Semoga kelak kami semua diakui sebagi ummat Muhammad shollallohu alaihi wasallam...

Aamiin..

Keutamaan Umat Nabi Muhammad SAW

 

وَعَنْ كَعْبِ الْأَحْبَارِ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ، قَالَ: قَرَأْتُ فِي بَعْضِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَى مُوسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ، يَا مُوسَى رَكْعَتَانِ يُصَلِّيهِمَا أَحْمَدُ وَأُمَّتُهُ، وَهِيَ صَلَاةُ الْغَدَاةِ، مَنْ يُصَلِّيهِمَا غَفَرْتُ لَهُ مَا أَصَابَ مِنَ الذُّنُوبِ مِنَ لَيْلِهِ وَيَوْمِهِ ذَلِكَ، وَيَكُونُ فِي ذِمَّتِي

يَا مُوسَى أَرْبَعُ رَكْعَاتٍ يُصَلِّيهَا أَحْمَدُ وَأُمَّتُهُ، وَهِيَ صَلاةُ الظُّهْرِ أُعْطِيهِمْ بِأَوَّلِ رَكْعَةٍ مِنْهَا الْمَغْفِرَةَ، وَبِالثَّانِيَةِ أُثَقِّلُ مِيزَانَهُمْ، وَبِالثَّالِثَةِ أُوَكِّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةَ يُسَبِّحُونَ وَيَسْتَغْفِرُونَ لَهُمْ وَبِالرَّابِعَةِ أَفْتَحُ عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ السَّمَاءِ وَيُشْرِقْنَ عَلَيْهِمُ الْحُورُ الْعِينُ

يَا مُوسَى أَرْبَعُ رَكْعَاتٍ يُصَلِّيهَا أَحْمَدُ وَأُمَّتُهُ، وَهِيَ صَلَاةُ الْعَصْرِ، فَلَا يَبْقَى مَلَكٌ فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ إِلَّا اسْتَغْفَرَ لَهُمْ، وَمَنِ اسْتَغْفَرَتْ لَهُ الْمَلَائِكَةُ لَمْ أُعَذِّبْهُ

يَا مُوسَى ثَلَاثُ رَكْعَاتٍ يُصَلِّيهَا أَحْمَدُ وَأُمَّتُهُ حِينَ تَغْرُبُ الشَّمْسُ أَفْتَحُ لَهُمْ أَبْوَابَ السَّمَاءِ، لَا يَسْأَلُونَ مِنْ حَاجَةٍ إِلَّا قَضَيْتُهَا لَهُمْ

يَا مُوسَى أَرْبَعُ رَكْعَاتٍ يُصَلِّيهَا أَحْمَدُ وَأُمَّتُهُ حِينَ يَغِيبُ الشَّفَقُ، وَهِيَ خَيْرٌ لَهُمْ

مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا، وَيَخْرُجُونَ مِنْ ذُنُوبِهِمْ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُمْ أُمُّهُمْ

يَا مُوسَى يَتَوَضَّأُ أَحْمَدُ وَأُمَّتُهُ كَمَا أَمَرْتُهُمْ أُعْطِيهِمْ بِكُلِّ قَطْرَةٍ تَقْطُرُ مِنَ الْمَاءِ جَنَّةً عَرْضُهَا، كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ

يَا مُوسَى يَصُومُ أَحْمَدُ وَأُمَّتُهُ شَهْرًا فِي كُلِّ سَنَةٍ، وَهُوَ شَهْرُ رَمَضَانَ أُعْطِيهِمْ بِصِيَامِ كُلِّ يَوْمٍ مَدِينَةً فِي الْجَنَّةِ، وَأُعْطِيهِمْ بِكُلِّ خَيْرٍ يَعْمَلُونَ فِيهِ مِنَ التَّطَوُّعِ أَجْرَ فَرِيضَةٍ، وَأَجْعَلُ فِيهِ لَيْلَةَ الْقَدْرِ مَنِ اسْتَغْفَرَ مِنْهُمْ فِيهَا مَرَّةً وَاحِدَةً نَادِمًا صَادِقًا مِنْ قَلْبِهِ إِنْ مَاتَ مِنْ لَيْلِهِ أَوْ شَهْرِهِ، أَعْطَيْتُهُ أَجْرَ ثَلَاثِينَ شَهِيدًا

يَا مُوسَى إِنَّ فِي أُمَّةِ مُحَمَّدٍ رِجَالًا يَقُومُونَ مِنْ كُلِّ شَرَفٍ، يَشْهَدُونَ بِشَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، فَجَزَاؤُهُمْ بِذَلِكَ جَزَاءُ الْأَنْبِيَاءِ، عَلَيْهِمُ السَّلَامُ وَرَحْمَتِي عَلَيْهِمْ وَاجِبَةٌ، وَغَضَبِي بَعِيدٌ مِنْهُمْ، وَلَا أَحْجُبُ بَابَ التَّوْبَةِ عَنْ وَاحِدٍ مِنْهُمْ مَا دَامُوا يَشْهَدُونَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ

تنبيه الغافلين

ابو الليث السمرقندى

Dinukil dari kitab Tambihul Ghofilin Abul Laits As Samarqondi

8 Pertanyaan untuk Wahabi atau Salafi yang belum terjawab

8 Pertanyaan saya yang tidak bisa di jawab oleh USTADZ FIRANDA ANDIRJA MA:

1. Kenapa anda & kaum wahhabi salafi tidak mau mengakui MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB sbg pendiri aliran Wahhabi, padahal Adiknya Muhammad bin Abdul wahhab yaitu Sulaiman bin Abdul Wahhab sudah jelas2 menentang kesesatan kakaknya? (Lihat Kitab Ad-Durarus Saniyyah fi Roddi Alal Wahhabiyah).

2.Apakah Al-Bani mempunyai Sanad Silsilah periwayatan Hadits yg sambung ke Rasulullah SAW?

3. Kenapa kaum wahhabi salafi tidak mau Qunut Shubuh sbgmana Muhammadiyah?

4. Kenapa anda & Abdul Qadir Jawwas & juga kaum wahhabi lainnya mengkafirkan aqidah As'ariyyah?


5. Kenapa dalam Manhaj Salafi wahhabi terpecah belah & saling berantem, ada salafi suruuri, salafi yamani, salafi turotsi, dsb.


6. Knp Wahhabi Salafi menolak bid'ah hasanah, padahal imam syafi'i & ibnu taimiyyah menegaskan adanya bid'ah hasanah?


7. Knp kaum wahhabi saudi anti maulid nabi, malah memperingati maulid muhammad bin abdul wahhab? 


8. Apkah Nabi SAW pernah membagi TAUHID menjadi 3? 


Sebagai pengetahuan Kita

Selasa, 30 Desember 2014

Cara Nabi Muhammad mengenal Umatnya

SUDAHKAH KITA BERSHOLAWAT ? ? 
Diceritakan dalam Kitab Mukasyafah Qulb karangan Hujatul Islam , Imam Al Ghazali Rahimahullah pada bab menyatakan mahabbah kepada Baginda Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam .
Bahwa ada seorang lelaki yang tidak pernah membaca shalawat kepada Baginda Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam .
Pada suatu malam, dia melihat Baginda Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam akan tetapi Baginda Nabi tidak menolehnya.

Kemudian lelaki itu bertanya,
" Ya Rasulullah, apakah engkau marah padaku? "
Baginda Nabi menjawab,
" Tidak ."
Dia bertanya lagi :
" Mengapa engkau tidak menoleh kepadaku? "
Baginda Nabi menjawab :
" Karena aku tidak mengenalmu ."
Lalu dia berkata :
" Bagaimana mungkin engkau tidak mengenaliku ? Aku adalah seorang lelaki dari umatmu . Padahal para ulama telah menyatakan bahwa engkau lebih mengenali umatmu daripada ayah ibunya ?"
Lalu Baginda Nabi berkata,
" Mereka benar. Aku tidak mengenalimu karena engkau tidak mau mengingatku dengan membaca sholawat.
Padahal aku kenal umatku itu tergantung kepada bacaan sholawat mereka kepadaku. "
Kemudian lelaki itu terbangun.
Ia lantas mewajibkan dirinya membaca sholawat seratus kali setiap hari.
Setelah berbuat demikian, maka beberapa hari kemudian dia bermimpi melihat Rasulullah lagi ,
Baginda Nabi berkata kepadanya :
" Sekarang aku telah mengenal engkau dan aku syafaati engkau. "
--------
- Tanya kepada diri kita sendiri :
Apakah kita telah rutin melantunkan shalawat kepada Baginda Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam ?
Jika jawabannya TIDAK , kita patut risau dengan keadaan diri kita di hari kiamat kelak . . .
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

Jidat hitam apakah Sunah?

3717. JIDAT HITAM ITU SUNAH ?
Assalaamu'alaikum. Mudzakaroh hukum Jidat Hitam Bekas sujud,,,,,,,
JAWABAN
Wa'alaikumsalaam. Dalam berbagai kitab tafsir yang dibawakan para musyawirin maupun hadits hadits Nabi SAW, tidak ada satupun yang menerangkan tanda hitam di jidat adalah suatu kesunahan dari Rasulullah SAW yang patut diikuti oleh umatnya, justru jidat hitam adalah sesuatu yang sangat dibenci oleh Rasulullah SAW.
Berikut jawaban dari para musyawirin :
> Ical Rizaldysantrialit
Kitab Mu'jam Ibnul Muqrie, hadits nomor 414
حدثنا أبو الدحداح أحمد بن محمد بن إسماعيل التميميثنا أبو عامر موسى بن عامر بن خريم ثنا الوليد بن مسلم ، ثنا الأوزاعي ، عن قتادة، عن أنس قال : ذكر رجل عند رسول الله صلى الله عليه وسلم فذكروا من قوته في الجهادوالاجتهاد وفي العبادة فأقبل الرجل ، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : والذينفسي بيده ، أتى الذي في وجهه سفعة (1) من الشيطان. ثم أقبل فسلم عليهم ، فقالرسول الله صلى الله عليه وسلم : هل حدثت نفسك حين أشرفت علينا أنه ليس في القومأحد خير منك ؟. قال : نعم ، وذهب فاختط مسجدا ، وصف قدميه ، ثم صلى فقال رسول اللهصلى الله عليه وسلم : أيكم يقوم إليه فيقتله ؟ فذهب أبو بكر فوجده يصلي قال : فهابأن قتله ، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم :. أيكم يقوم إليه فيقتله ؟ فقام عمرفقال : أنا أذهب إليه فوجده يصلي ، فصنع مثل ما صنع أبو بكر ثم رجع ، فقال علي :أنا ، فقال : ائته ، إن أدركته فذهب فوجده قد انصرف ، فقال رسول الله صلى اللهعليه وسلم :. إن هذا لأول قرن يخرج من أمتي لو قتله ما اختلف اثنان من أمتي ثم قال:. إن بني إسرائيل افترقت على إحدى وسبعين فرقة ، وإن أمتي ستفترق على اثنتينوسبعين كلها في النار إلا واحدة وهي الجماعة
(1)سفعة : تغَيُّر إلى السَّواد
"Diriwayatkan dari Anas: Ada seorang laki-laki yang disebutkan dihadapan Rasulullah perihal kuatnya dalam jihad, ijtihad dan ibadahnya. Kemudianlaki-laki itu datang. Rasulullah bersabda: Demi Dzat yang Aku ada dalamkuasaNya, orang ini telah memiliki tanda hitam (suf'ah) dari syetan diwajahnya. Lelaki itu menghadap lalu mengucap salam. Rasulullah Saw bertanya:Apaka hatimu berkata saat kamu mendatangi kami bahwa tidak ada seorang pun yanglebih baikdari pada kamu?Lelaki itu menjawab: YA. Kemudian iamelangkah ke masjid dan salat. Lalu Rasulullah Saw bersabda: Adakah diantarakalian yang mendatanginya lalu membunuhnya? Berangkatlah Abu Bakar, beliaumenemukan lelaki itu sedang salat maka beliau takut untuk membunuhnya.Rasulullah Saw bersabda lagi: Adakah diantara kalian yang mendatanginya lalumembunuhnya? Berangkatlah Umar, beliau menemukan lelaki itu sedang salat makabeliau takut untuk membunuhnya. Kemudian Ali berkata: Saya. RAsulullahmenjawab: Datangilah orang itu, jika engkau menjumpainya! Ali berangkat namunlelaki itu telah pergi. Rasulullah Saw bersabda:Sesungguhnya orang ini adalah kurun pertama yang keluar dari umatku. Seandainyaia dibunuh maka tidak ada perbedaan diantara 2 orang dari umatku. SesungguhnyaBani Israil terpecah mencari 71 golongan. Dan umatku akan terpecah menjadi 72golongan, semuanya di neraka, kecuali 1, yaitu al-Jamaah".
(Hadis ini memiliki banyak jalur riwayat, yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, al-Bazzar, al-Daruquthni. Al Hafidz al-Haitsami menilainya hasan melalui riwayat Abu Ya'laal-Mushili)
Jelaslah... Ketika seorang terlihat kuat dalam ibadah dan jihadnya hingga tampak tanda hitam di jidatnya NAMUN ia merasa LEBIH BAIK dari muslim lainnya, yang dalam hadits disebutkan lelaki itu merasa lebih baik dari yang lainnya BAHKAN dari Rosulullah dan para sahabatnya, yang demikian tanda hitam dari syetan
Na'udzu Billahi Min Dzalik
>> Mas Hamzah
Tafsir Ibnu Katsir
وقوله : ( سيماهم في وجوههم من أثر السجود ) : قال علي بن أبي طلحة ، عن ابن عباس : ( سيماهم في وجوههم ) يعني : السمت الحسن . 
وقال مجاهد وغير واحد : يعني الخشوع والتواضع . 
وقال ابن أبي حاتم : حدثنا أبي ، حدثنا علي بن محمد الطنافسي ، حدثنا حسين الجعفي ، عن زائدة ، عن منصور عن مجاهد : ( سيماهم في وجوههم من أثر السجود ) قال : الخشوع ، قلت : ما كنت أراه إلا هذا الأثر في الوجه ، فقال : ربما كان بين عيني من هو أقسى قلبا من فرعون . 
وقال السدي : الصلاة تحسن وجوههم . 
وقال بعض السلف : من كثرت صلاته بالليل حسن وجهه بالنهار . 
وقد أسنده ابن ماجه في سننه ، عن إسماعيل بن محمد الطلحي ، عن ثابت بن موسى ، عن شريك ، عن الأعمش ، عن أبي سفيان ، عن جابر قال : قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - : " من كثرت صلاته بالليل حسن وجهه بالنهار " والصحيح أنه موقوف . 
وقال بعضهم : إن للحسنة نورا في القلب ، وضياء في الوجه ، وسعة في الرزق ، ومحبة في قلوب الناس . 
وقال أمير المؤمنين عثمان : ما أسر أحد سريرة إلا أبداها الله على صفحات وجهه ، وفلتات لسانه . 
والغرض أن الشيء الكامن في النفس يظهر على صفحات الوجه ، فالمؤمن إذا كانت سريرته صحيحة مع الله أصلح الله ظاهره للناس ، كما روي عن عمر بن الخطاب - رضي الله عنه - أنه قال : من أصلح سريرته أصلح الله علانيته . 
وقال أبو القاسم الطبراني : حدثنا محمود بن محمد المروزي ، حدثنا حامد بن آدم المروزي ، حدثنا الفضل بن موسى ، عن محمد بن عبيد الله العرزمي ، عن سلمة بن كهيل ، عن جندب بن سفيان البجلي قال : قال النبي - صلى الله عليه وسلم - : " ما أسر أحد سريرة إلا ألبسه الله رداءها ، إن خيرا فخير ، وإن شرا فشر " ، العرزمي متروك
**************
سيماهم في وجوههم من أثر السجود
"Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud"
قال علي بن أبي طلحة ، عن ابن عباس : ( سيماهم في وجوههم ) يعني : السمت الحسن . 
Ali Bin Abi Tolhah berkata, dari Ibnu Abbas : Arti dari (tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka) adalah tanda kebaikan 
وقال مجاهد وغير واحد : يعني الخشوع والتواضع .
Mujahid dan selain beliau bukan cuma satu orang berkata, " Artinya adalah ke khusyu'an dan ketawadhu'an"
وقال السدي : الصلاة تحسن وجوههم .
As-Sadi berkata : " Sholat membuat bagus wajah mereka "
وقال بعض السلف : من كثرت صلاته بالليل حسن وجهه بالنهار
Sebagian ulama' salaf berkata : " Barang siapa yg memperbanyak sholat malamnya maka wajahnya akan bagus siang harinya."
وقال الحسن : هو بياض يكون في الوجه يوم القيامة . وقاله سعيد بن جبير أيضا
Al-Hasan berkata, " Itu adalah warna putih yg ada diwajah kelak dihari kiyamah." Sa'id Bin Jubair juga berkata seperti itu " .
وقال شهر بن حوشب : يكون موضع السجود من وجوههم كالقمر ليلة البدر
Syahr Bin Khausab berkata, " Jadilah tempat sujud mereka yang diwajahnya bagaikan rembulan dimalam purnama ".
***************
Tafsir Al-Qurthuby
الثانية : قوله تعالى : سيماهم في وجوههم من أثر السجود السيما العلامة ، وفيها لغتان : المد والقصر ، أي : لاحت علامات التهجد بالليل وأمارات السهر . وفي سنن ابن ماجه قال : حدثنا إسماعيل بن محمد الطلحي قال حدثنا ثابت بن موسى أبو يزيد عن شريك عن الأعمش عن أبي سفيان عن جابر قال : قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - : من كثرت صلاته بالليل حسن وجهه بالنهار . وقال ابن العربي : ودسه قوم في حديث النبي - صلى الله عليه وسلم - على وجه الغلط ، وليس عن النبي - صلى الله عليه وسلم - فيه ذكر بحرف . وقد روى ابن وهب عن مالك سيماهم في وجوههم من أثر السجود ذلك مما يتعلق بجباههم من الأرض عند السجود ، وبه قال سعيد بن جبير . وفي الحديث الصحيح عن النبي - صلى الله عليه وسلم - : صلى صبيحة إحدى وعشرين من رمضان وقد وكف المسجد وكان على عريش ، فانصرف النبي - صلى الله عليه وسلم - من صلاته وعلى جبهته وأرنبته أثر الماء والطين . وقال الحسن : هو بياض يكون في الوجه يوم القيامة . وقاله سعيد بن جبير أيضا ، ورواه العوفي عن ابن عباس ، قاله الزهري . وفي الصحيح عن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - من حديث أبي هريرة ، وفيه : [ حتى إذا فرغ الله من القضاء بين العباد وأراد أن يخرج برحمته من أراد من أهل النار أمر [ ص: 267 ] الملائكة أن يخرجوا من النار من كان لا يشرك بالله شيئا ممن أراد الله أن يرحمه ممن يقول لا إله إلا الله فيعرفونهم في النار بأثر السجود تأكل النار ابن آدم إلا أثر السجود حرم الله على النار أن تأكل أثر السجود ] . وقال شهر بن حوشب : يكون موضع السجود من وجوههم كالقمر ليلة البدر . وقال ابن عباس ومجاهد : السيما في الدنيا وهو السمت الحسن . وعن مجاهد أيضا : هو الخشوع والتواضع . قال منصور : سألت مجاهدا عن قوله تعالى : سيماهم في وجوههم أهو أثر يكون بين عيني الرجل ؟ قال لا ، ربما يكون بين عيني الرجل مثل ركبة العنز وهو أقسى قلبا من الحجارة ولكنه نور في وجوههم من الخشوع . وقال ابن جريج : هو الوقار والبهاء . وقال شمر بن عطية : هو صفرة الوجه من قيام الليل . قال الحسن : إذا رأيتهم حسبتهم مرضى وما هم بمرضى . وقال الضحاك : أما إنه ليس بالندب في وجوههم ولكنه الصفرة . وقال سفيان الثوري : يصلون بالليل فإذا أصبحوا رئي ذلك في وجوههم ، بيانه قوله - صلى الله عليه وسلم - : من كثرت صلاته بالليل حسن وجهه بالنهار . وقد مضى القول فيه آنفا . وقال عطاء الخراساني : دخل في هذه الآية كل من حافظ على الصلوات الخمس .
>> Rampak Naung
Hitam di jidat sangat dibenci oleh Rasululloh SAW, seperti para bodohnya orang orang khowarij yang riyak.
ﻭﻟﻴﺲ ﺍﻟﻤﺮﺍﺩ ﺑﻪ ﻣﺎ ﺑﺼﻨﻌﻪ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﺠﻬﻠﺔ ﺍﻟﻤﺮﺍﺋﻴﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﺒﻬﺔ ﻓﺎﻧﻪ ﻣﻦ ﻓﻌﻞ ﺍﻟﺨﻮﺍﺭﺝ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻧﻲ ﻻﺑﻐﺾ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﻭﺍﻛﺮﻫﻪ ﺍﺫﺍ ﺭﺍﻳﺖ ﺑﻴﻦ ﻋﻴﻨﻴﻪ ﺍﺛﺮ ﺍﻟﺴﺠﻮﺩ
 ﺗﻔﺴﻴﺮ ﺍﻟﺴﺮﺍﺝ ﺍﻟﻤﻨﻴﺮ ﻟﻠﺨﻄﻴﺐ الشربيني ج ٤ ص ٣١
"Yang dimaksud tanda di wajah sebagai bekas sujud bukanlah seperti apa yang dilakukan orang orang yang kurang pengetahuan yang riya dengan apa yang terlihat di dahinya, karena yang demikian adalah sebagian daripada pekerjaan kaum Khowarij. Dalam hadits Nabi SAW disebutkan " Sesungguhnya aku marah dan benci terhadap seorang yang Aku lihat diantara kedua matanya ada bekas sujud" 
(Tafsir As-Sirajul Munir karangan Al-Khothib Asy-Syarbini I / 31)
>> Ghufron Bkl
عَنْ مَنْصُورٍ قَالَ قُلْتُ لِمُجَاهِدٍ (سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ) أَهُوَ أَثَرُ السُّجُودِ فِى وَجْهِ الإِنْسَانِ؟ فَقَالَ : لاَ إِنَّ أَحَدَهُمْ يَكُونُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مِثْلُ رُكْبَةِ الْعَنْزِ وَهُوَ كَمَا شَاءَ اللَّهُ يَعْنِى مِنَ الشَّرِّ وَلَكِنَّهُ الْخُشُوعُ.
Dari Manshur, Aku bertanya kepada Mujahid tentang maksud dari firman Allah, ‘tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud’ apakah yang dimaksudkan adalah bekas di wajah? Beliau menjawab, “Bukan, bahkan ada orang yang ‘kapal’ yang ada di antara kedua matanya itu bagaikan ‘kapal’ yang ada pada lutut onta namun dia adalah orang bejat. Tanda yang dimaksudkan adalah kekhusyu’an” (Riwayat Baihaqi dalam Sunan Kubro no 3702).
Syeikh Ahmad ash Showi dalam kitab tafsirnya mengatakan, “Bukanlah yang dimaksudkan oleh ayat adalah sebagaimana perbuatan orang-orang bodoh dan tukang riya’ yaitu tanda hitam yang ada di dahi karena hal itu adalah ciri khas khawarij (baca: ahli bid’ah)” (Hasyiah ash Shawi 4/134, Dar al Fikr)
******************
تفسير السراج المنير للخطيب الشربيني ج ٤ ص ٣١
ثم بين كثرة صلاتهم. بقوله تعالى : {سيماهم} أي : علامتهم التي لا تفارقهم {في وجوههم} ثم بين تعالى العلامة بقوله {من أثر السجود} وهو نور وبياض في وجوههم يوم القيامة كما قال تعالى {يوم تبيض وجوه وتسودّ وجوه} (آل عمران : 106) رواه عطية العوفيّ عن ابن عباس. وعن أنس هو استنارة وجوههم من كثرة صلاتهم. وقال شهر بن حوشب : تكون مواضع السجود من وجوههم كالقمر ليلة البدر. وقال مجاهد هو السمت الحسن والخشوع والتواضع والمعنى أنّ السجود أورثهم الخشوع والسمت الحسن الذي يعرفون به. وقال الضحاك : هو صفرة الوجه. وقال الحسن : إذا رأيتهم حسبتهم مرضى وما هم بمرضى. وقال عكرمة : هو أثر التراب على الجباه. قال أبو العالية : لأنهم يسجدون على التراب لا على الثياب. وقال عطاء : استنارت وجوههم من طول ما صلوا بالليل لأنّ من كثرت صلاته بالليل حسن وجهه بالنهار قال بعضهم : دخل في هذه الآية كل من حافظ على الصلوات الخمس. قال البقاعي : ولا يظن أنّ من السيما ما يصنعه بعض المرائين من أثر هيئة السجود في جبهته فإنّ ذلك من سيما الخوارج. وفي نهاية ابن الأثير في تفسير الثقات ومنه حديث أبي الدرداء أنه رأى رجلاً بين عينيه مثل ثغنة البعير فقال : لو لم يكن هذا كان خيراً يعني كان على جبهته أثر السجود وإنما كرهها خوفاً من الرياء عليه. وعن أنس عن النبيّ صلى الله عليه وسلم أنه قال : "إني لأبغض الرجل وأكرهه إذا رأيت بين عينيه أثر السجود" وعن بعض المتقدّمين : كنا نصلي فلا يرى بين أعيننا شيء ونرى أحدنا الآن يصلي فيرى بين عينيه ركبة البعير فلا ندري أثقلت الرؤوس أم خشنت الأرض. وإنما أراد بذلك من تعمد ذلك للنفاق
تفسير روح البيان لإسماعيل حقي بن مصطفى الإستانبولي الحنفي الخلوتي ج ٩ ص ٤٨
قال الراغب : الرضوان الرضى الكثير {سِيمَاهُمْ} فعلى من ساه إذا أعلمه أي جعله ذا علامة والمعنى علامتهم وسمتهم وقرىء سيمياؤهم بالياء بعد الميم والمد وهما لغتان وفيها لغة ثالثة هي السيماء بالمد وهو مبتدأ خبر قوله : {فِى وُجُوهِهِم} أي ثابتة في وجوههم من أثر السجود حال من المستكن في الجار وأثر الشيء حصول ما يدل على وجوده كما في المفردات أي من التأثير الذي تؤثره كثرة السجود وما روى عن النبي عليه السلام من قوله : لا تعلموا صوركم أي لا تسموها إنما هو فيما إذا اعتمد بجبهته على الأرض ليحدث فيها تلك السمة وذلك محض رياء ونفاق والكلام فيما حدث في جبهة السجاد الذين لا يسجدون إلا خالصاً لوجه الله وكان الإمام زين العابدين رضي الله عنه وهو علي بن الحسين بن علي رضي الله عنهم وكذا علي بن عبد الله بن العباس يقال لهما : ذو الثفنات لما أحدثت كثرة سجودهما في مواضعة منهما أشباه ثفنات البعير والثفنة بكسر الفاء من البعير الركبة وما مس الأرض من أعضائه عند الإناخلاة وثفنت يده ثفناً إذا غلظت عن العمل وكانت له خمسمائة أصل زيتون يصلي عند كل أصل ركعتين كل يوم قال قائلهم: ديار علي والحسين وجعفر وحمزة والسجاد ذي الثفنات. قال عطاء : دخل في الآية تن حافظ على الصلوات الخمس وقال بعض الكبار سيما المحبين من أثر السجود فإنهم لا يسجدون لشيء من الدنيا والعقبى إلامخلصين له الدين وقيل صفرة الوجوه من خشية الله وقيل ندى الطهور وتراب الأرض فإنهم كانوا يسجدون على التراب لا على الأثواب وقيل استنارة وجوههم من طول ما صلوا بالليل قال عليه السلام : من كثر صلاته بالليل حسن وجهه بالنهار ألا ترى أن من سهر بالليل وهو مشغول بالشراب واللعب لا يكون وجهه في النهار كوجه من سهر وهو مشغول بالطاعة وجاء في باب الإمامة أنه يقدم إلا علم ثم ألا قرأتم الأورع ثم الأسن ثم الأصبح وجهاً أي أكثرهم صلاة بالليل لما روي من الحديث قيل لبعضهم ما بال المتهجدين أحسن الناس وجوهاً قال : لأنهم خلوا بالرحمن فأصابهم من نوره كما يصيب القمر نور الشمس فينور به. در نفحات مذكوراست كه ون ارواح ببركت قرب الهي صافي شد انوار موافقت بر اشباخ ظاهر كردد :
درويش را كواه ه حاجت كه عاشقترنك رخش زدوربه بين وبدان كه هست
وقال سهل المؤمن من توجه مقبلاً عليه غير معرض عنه وذلك سيما المؤمنون وقال عامر بن عبد القيس كادوجه المؤمن يخبر عن مكتون عمله وكذلك وجه الكافر وذلك قوله سيماهم في وجوههم وقال بعضهم : ترى على وجوههم هيبة القرب عهدهم بمناجاة سيدهم وقال ابن عطاء : ترى عليهم خلع الأنوار لائحة وقال عبد العزيز المكي : ليست هي النحولة والصفرة لكنها نور يظهر على وجوه العابدين يبدو من باطنهم على ظاهرهم يتبين ذلك للمؤمنين ولو كان ذلك في زنجي أو حبشي انتهى ولا شك أن هذه الأمة يقومون يوم القيامة غراً مخجلين من آثار المضوء وبعضهم يكون وجوههم من أثر السجود كالقمر ليلة البدر وكل ذلك من تأثير نور القلب وانعكاسه ولذا قال : آن سياهى كزى ناموس حق ناقوس زد در عرب بو الليل بوداندر قيامت بوالنهار
 إحياء علوم الدين ج ١ ص ١٤٠
الأول شعر الرأس ولا بأس بحلقه لمن أراد التنظيف ولا بأس بتركه لمن يدهنه ويرجله إلا إذا تركه قزعا أي قطعا وهو دأب أهل الشطارة أو أرسل الذوائب على هيئة أهل الشرف حيث صار ذلك شعارا لهم فإنه إذا لم يكن شريفا كان ذلك تلبيسا
 حاشية البجيرمي على الخطيب ج  ٦ ص ٥١
فائدة : قال ابن القيم : ما يفعل في زماننا من عمائم كالأبراج وأكمام كالأخراج فحرام باتفاق ا هـ ويحتمل أن يكون محله في غير المتصفين بالعلم وأرباب المناصب كالقضاة ونحوهم ، فإن ما صار شعارا للعلماء يندب لهم لبسه ليعرفوا فيسألوا وليطاعوا فيما عنه زجروا ، ويحرم على غيرهم التشبه بهم فيه ليلحقوا بهم ، ويحرم على غير الصالح التزيي بزيهم حتى يظن صلاحه ، ومثله من تزيا بزي العالم وقد كثر في زماننا هذا ؛ ومنه يعلم تحريم لبس العمامة الخضراء لغير الشريف ، فقد جعلت العمامة الخضراء لأولاد فاطمة الزهراء ليمتازوا فلا يليق بغيرهم من بقية آله صلى الله عليه وسلم لبسها لأنه تزيا بزيهم فيوهم انتسابه للحسن أو الحسين مع انتفاء نسبه عنهما ويمنع من ذلك ، فاعلمه وتنبه له
 تفسير الألوسي ج ١٩ ص ٢٣٦
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآَزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا. قرأ عمرو بن عبيد { وَرِضْوَاناً } بضم الراء { سيماهم } أي علامتهم وقرىء { سيمياؤهم } بزيادة ياء بعد الميم والمد وهي لغة فصيحة كثيرة في الشعر قال الشاعر: غلام رماه الله بالحسن يافعا ... له سيمياء لا تشق على البصر / وجاء سيما بالمد واشتقاقها من السومة بالضم العلامة تجعل على الشاة والياء مبدلة من الواو ، وهي مبتدأ خبره قوله تعالى : { سيماهم فِى وُجُوهِهِمْ } أي في جباههم أو هي على ظاهرها ، وقوله سبحانه : { مّنْ أَثَرِ السجود } حال من المستكن في الجار والمجرور الواقع خبراً لسيماهم أو بيان لها أي سيماهم التي هي أثر السجود ، ووجه إضافة الأثر إلى السجود أنه حادث من التأثير الذي يؤثره السجود ، وشاع تفسير ذلك بما يحدث في جبهة السجاد مما يشبه أثر الكي وثفتة البعير وكان كل من العليين علي بن الحسين زين العابدين وعلي بن عبد الله بن عباس أبي الأملاك رضي الله تعالى عنهما يقال له ذو الثفنات لأن كثرة سجودهما أحدث في مواقعه منهما أشباه ثفنات البعير وهي ما يقع على الأرض من أعضائه إذا غلظ ، وما روى من قوله صلى الله عليه وسلم : " لا تعلبوا صوركم " أي لا تمسوها من العلب بفتح العين المهملة وسكون اللام الأثر ، وقول ابن عمر وقد رأى رجلاً بأنفه أثر السجود : أن صورة وجهك أنفك فلا تعلب وجهك ولا تسن صورتك فذلك إنما هو إذا اعتمد بجبهته وأنفه على الأرض لتحدث تلك السمة وذاك محض رياء ونفاق يستعاذ بالله تعالى منه ، والكلام فيما حدث في وجه السجاد الذي لا يسجد إلا خالصاً لوجه الله عز وجل ، وأنكر بعضهم كون المراد بالسيما ذلك .أخرج الطبراني . والبيهقي في «سننه» عن حميد بن عبد الرحمن قال : كنت عند السائب بن يزيد إذ جاء رجل وفي وجهه أثر السجود فقال : لقد أفسد هذا وجهه إما والله ما هي السيما التي سمي الله تعالى ولقد صليت على وجهي منذ ثمانين سنة ما أثر السجود بين عيني ، وربما يحمل على أنه استشعر من الرجل تعمداً لذلك فنفى أن يكون ما حصل به هو السيما التي سمي الله تعالى ، ونظيره ما حكى عن بعض المتقدمين قال : كنا نصلي فلا يرى بين أعيننا شيء ونرى أحدنا الآن يصلي فترى بين عينيه ركبة البعير فما ندري أثقلت إلا رؤس أم خشنت الأرض
Wallaahu A'lamu Bish-showaab

> Abdullah Afif 
Nambah ta'bir dari kitab tafsir attahriir wattanwiir, karya syeikh ibn 'Aasyuur (wafat tahun 1393 H) juz 26/05-206:

واختلف في المراد من السيما التي وصفت بأنها من أثر السجود على ثلاثة أنحاء 

الأول : أنها أثر محسوس للسجود ، الثاني أنها من الأثر النفسي للسجود ، الثالث أنها أثر يظهر في وجوههم يوم القيامة . فبالأول فسر مالك بن أنس وعكرمة وأبو العالية 

قال مالك : السيما هي ما يتعلق بجباههم من الأرض عند السجود مثل ما تعلق بجبهة النبي صلى الله عليه وسلم من أثر الطين والماء لما وَكَف المسجد صبيحة إحدى وعشرين من رمضان .

وقال السعيد وعكرمة : الأثر كالغدة يكون في جبهة الرجل .وليس المراد أنهم يتكلفون حدوث ذلك في وجوههم ولكنه يحصل من غير قصد بسبب تكرر مباشرة الجبهة للأرض وبشرات الناس مختلفة في التأثر بذلك فلا حرج على من حصل له ذلك إذا لم يتكلفه ولم يقصد به رياء .

وقال أبو العالية : يسجدون على التراب لا على الأثواب .

وإلى النحو الثاني فسر الأعمش والحسن وعطاء والربيع ومجاهد عن ابن عباس وابن جزء والضحاك . فقال الأعمش : مَن كثرت صلاته بالليل حسن وجهه بالنهار . وقريب منه عن عطاء والربيع بن سليمان . وقال ابن عباس : هو حسن السمت . وقال مجاهد : هو نور من الخشوع والتواضع . وقال الحسن والضحاك : بياض وصفرة وتهيج يعتري الوجوه من السهر . 

وإلى النحو الثالث فسر سعيد بن جبير أيضاً والزهري وابن عباس في رواية العوفي والحسن أيضاً وخالد الحنفي وعطية وشهر بن حوشب : أنها سِيما تكون لهم يوم القيامة ، وقالوا : هي بياض يكون في الوجه يوم القيامة كالقمر ليلة البدر يجعله الله كرامة لهم . 

وأخرج الطبراني وابن مردويه عن أُبيّ بن كعب قال : قال رسول الله في قوله تعالى : سيماهم في وجوههم من أثر السجود النور يوم القيامة ، قيل وسنده حسن وهو لا يقتضي تعطيل بقية الاحتمالات إذ كل ذلك من السيما المحمودة ولكنّ النبي صلى الله عليه وسلم ذَكر أعلاها .


Wallaahu A'lamu Bish-showaab
Baca juga artikel terkait :
 
Assalamu alaikum...bagaimana hukumy orang yg hitam jidatya sebab ibadah ? Mhon dgn refrensi
JAWABAN :
Afif Yang Khoir 
Tanda hitam pada jidat seseorang tidak mencerminkan perilaku kasalehan seseorang, meskipun pada sebagian orang2 saleh ditemukan tanda hitam pada jidatnya karena sering shalat. Sedangkan usaha menampakkan tanda hitam pada jidat dengan maksud agar nampak saleh hukumnya adalah haram karena tergolong riya’. Bagi sebagaian orang yang telah nampak tanda hitam pada jidatnya, jika dapat mendorong timbulnya sifat riya’ maka menurut imam Ghazali harus di hilangkan agar terhindar dari sifat riya’.
Adapun mengenai pengertian tanda hitam yang terdapat dalam ayat alqur’an :
 سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ
 Para ulama berbeda dalam menafsirkannya: 
1. Tanda hitam seperti bekas cap tanda yang ada di punggung onta atau sapi.
2. Perubahan perilaku positif sebagaimana khusyu’ dan lain-lain.
3. Kelak di hari kiamat akan nampak sinar pada jidatnya.
Referensi:
1. Attahrir wattanwir Li Ibn Asyur Juz 6 Hal. 201
2. Ihya’ Ulumuddin Juz 1 Hal 140
3. Hasyiyah Bujairimi Ala Khatib, Juz 6 hal. 51
4. Tafsir Al ‘Alusiy, Juz 19 Hal 236
 
Wallaahu A'lamu Bish-showaab

Jenazah membaca Al Qur'an dalam kubur

Dinukil dari kitab Busyrol Kaib Biliqoil Habib karangan Al Hafidz Imam Suyuti
عن ابن عباس قال : إن بعض أصحاب النبي جلس على قبر وهو لا يحسب أنه قبر، فإذا فيه إنسان يقرأ سورة الملك حتى ختمها، فأتى النبي صلى الله عليه وسلم فأخبره. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: )هي المانعة، وهي المنجية تنجيه من عذاب القبر(.
dari ibnu abbas berkata, " sesungguhnya sebagian sahabat nabi ada yg duduk diatas kuburan tapi dia tdk menyangka bahwa itu kuburan, tiba2 dlm kubur tsb ada seseorang yg membaca surat al mulk hingga hatam, kemudian dia mendatangi nabi shollallohu alaihi wasallam dan menceritakannya, Rasululloh shollallohu alaihi wasallam berkata,
" surat al mulk adalah pencegah, surat almulk adalah penyelamat yg menyelamatkannya dari siksa kubur."
قال أبو القاسم السعدي في كتاب الإفصاح: هذا تصديق من رسول الله صلى الله عليه وسلم بأن المبيت يقرأ في قبره، فإن عبد الله أخبره بذلك وصدقه رسول الله صلى الله عليه وسلم.
abul qosim as sa'di dalam kitab al ifshoh berkata," ini adalah pembenaran dari Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bahwa sesungguhnya mayyit itu membaca alqur'an dikuburan, karena sesungguhnya abdulloh menceritakan hal tsb dan Rasululloh shollallohu alaihi wasallam membenarkannya."
kisah yg serupa diceritakan dari tolhah bin ubaidillah, suatu kali beliau kemalaman dan istirahat di dekat kuburannya abdul malik bin amr bin harom, kemudian beliau mendengar ada yg membaca alqur'an dari dalam kuburan dengan suara yg sangat indah. kemudian tolhah bin ubaidillah mendatangi nabi shollallohu alaihi wasallam dan menceritakan kisah tsb maka Rasululloh shollallohu alaihi wasallam berkata,
ذلك عبد الله، ألم تعلم أن الله قبض أرواحهم فجعلها في قناديل من زبرجد وياقوت، ثم علقها وسط الجنة، فإذا كان الليل ردت إليهم أرواحهم فلا تزال كذلك حتى يطلع الفجر، فإذا طلع الفجر ردت أرواحهم إلى مكانها الذي كانت فيه.
" itu adalah abdulloh, apakah engkau tdk tahu bahwa Allah mencabut nyawa mereka kemudian ditempatkan dalam lampu2 yg terbuat dari zabarjud dan yaqut kemudian digantungkan di tengah2 syurga, ketika waktu malam nyawa2 mereka dikembalikan dan terus menenrus spt itu hingga waktu fajar keluar, ketika fajar telah keluar arwah mereka dikembalikan lagi pada tempat semula."
وعن إبراهيم بن عبد الصمد المهدي قال: حدثني الذين كانوا يمرون بالحصن بالأسحار قالوا: كنا إذا مررنا بجبانة قبر ثابت البنانى سمعنا قراءة القرآن.
dari ibrahim bin abdus shomad al mahdi berkata,
" ceritakanlah kpdku orang2 yg biasanya melewati benteng diwaktu sahur."
mereka berkata, " kami dulu jika melewati makamnya tsabit al bannani kami mendengar bacaan alqur'an."
وعن عاصم السقطي قال: حفرنا قبراً ببلخ فنقب في قبره، فإذا شيخ في القبر متوجه إلى القبلة وعليه إزار أخضر واخضر ما حوله، وفي حجره مصحف يقرأ فيه.
dari asim as siqti berkata,
" kami menggali kuburan di balkh kemudian dalam kuburan tersebut berlubang tiba2 dlm kuburan tsb ada orang tua yg menghadap qiblat memakai pakaian hijau dan sekitarnya jg hijau , sedangkan dipangkuannya ada mushaf yg sedang dibaca."
وعن أبي النضر النيسابوري الحفار وكان صالحاً ورعاً قال: حفرت قبراً فانفتح في القبر، قبر آخر فنظرت فيه، فإذا أنا بشاب حسن الثياب حسن الوجه طيب الرائحة جالساً متربعاً، وفي حجر كتاب مكتوب بخط أحسن ما رأيت من الخطوط، وهو يقرأ القرآن فنظر الشاب إلىّ وقال: أقامت القيامة? فقلت: لا، فقال: أعد المدرة على ّموضعها فأعدتها إلى موضعها.
dari abi nadhor an naisaburi seorang penggali kubur yg sholeh dan wira'i berkata,
" aku menggali sebuah kuburan, kemudian terbukalah dalam kubur tsb kuburan yg lainnya kemudian aku melihat dalam kuburan lain tsb tiba2 disitu ada seorang pemuda baju dan wajahnya bagus, baunya wangi sambil duduk bersila , dlm pangkuannya terdpat kitab yg ditulis dgn tulisan yg paling indah yg pernah kulihat, dan dia sedang membaca alqur'an, kemudian pemuda tsb melihat ke arahku dan berkata,
" apakah sdh kiamat ?"
aku berkata, " belum."
" klo begitu kembalikanlah tanahnya pada tempat semula."
kemudian ku kembalikan lagi tanahnya ketempat yg semula."
ونقل السهيلي في دلائل النبوة عن بعض الصحابة: أنه حفر قبراً في موطن فانفتحت طاقة، فإذا شخص على سرير وبين يديه مصحف يقرأ فيه، وأمامه روضة خضراء وذلك بأحد، وعلم أنه من الشهداء لأنه رأى ررأىى في صفحة وجهه جرحاً. وأورد ذلك ابن ابن حبان في تفسيره.
as suhaily dalam kitab dalailun nubuwwah menukil dari sebagian shohabat,
" sesungguhnya sebagian shohabat sedang menggali kuburan disuatu tempat kemudian terbukalah sebuah lubang tiba2 dalam lubang tsb ada seseorang diatas ranjang dan didepannya terdapat mushaf yg sedang dibacanya, didepannya lagi ada taman yh hijau, itu berada di daerah uhud,
dan diketahui bahwa seseorang tsb adalah sebagian dari orang2 yg mati syahid karena orang yg melihatnya ada luka diwajahnya."
kisah tsb juga disebutkan oleh imam ibnu hibban dlm kitab tafsirnya.
وحكى اليافعي في روضة الرياحين عن بعض الصالحين قال: حفرت قبر رجل من العباد ولحدته، فبينما أنا أسوي إذ سقطت لبنة من لحد يليه، فنظرت فإذا شيخ جالس في القبر عليه ثياب بيض تقعقع، وفي حجره مصحف من ذهب مكتوب بالذهب وهو يقرأ فيه، فرفع رأسه إليّ وقال لي: أقامت القيامة? فقلت: لا، فقال: رد اللبنة إلى موضعها عافاك الله تعالى فرددتها
al yafi'i dalam kitab roudotur royyahiin menceritakan dari sbagian orang2 yg sholeh berkata,
" aku menggali kuburan eorang lelaki dari orang2 yg ahli ibadah kemudian aku memakamkannya, ketika aku meratakannya tiba2 jatuhlah sebuah bata dari kuburan sebelahnya, tiba2 disitu terdapat orang tua yg sedang duduk dalam kuburan yg memakai pakaian putih yg bergerak gerak,dlam pangkuannya terdapat mushaf dari emas yg tertulis dengan emas dan orang tua tersebut membacanya.kemudian beliau mengangkat kepalanya kepadaku dan berkata,
" apakah sudah kiamat ?"
" belum ." jawbku.
orang tua tsb berkata, " kembalikanlah batanya pada tempatnya , semoga Allah ta'ala mengampunimu."
kemudian kukembalikan lagi batanya.
wallohu a'lam.
بشرى الكئيب بلقاء الحبيب
تأليف : السيوطي

Semoga bermanfaat

Jenazah membaca Al Qur'an dalam kubur


عن ابن عباس قال : إن بعض أصحاب النبي جلس على قبر وهو لا يحسب أنه قبر، فإذا فيه إنسان يقرأ سورة الملك حتى ختمها، فأتى النبي صلى الله عليه وسلم فأخبره. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: )هي المانعة، وهي المنجية تنجيه من عذاب القبر(.
قال أبو القاسم السعدي في كتاب الإفصاح: هذا تصديق من رسول الله صلى الله عليه وسلم بأن المبيت يقرأ في قبره، فإن عبد الله أخبره بذلك وصدقه رسول الله صلى الله عليه وسلم. 

ذلك عبد الله، ألم تعلم أن الله قبض أرواحهم فجعلها في قناديل من زبرجد وياقوت، ثم علقها وسط الجنة، فإذا كان الليل ردت إليهم أرواحهم فلا تزال كذلك حتى يطلع الفجر، فإذا طلع الفجر ردت أرواحهم إلى مكانها الذي كانت فيه.

وعن إبراهيم بن عبد الصمد المهدي قال: حدثني الذين كانوا يمرون بالحصن بالأسحار قالوا: كنا إذا مررنا بجبانة قبر ثابت البنانى سمعنا قراءة القرآن.

وعن عاصم السقطي قال: حفرنا قبراً ببلخ فنقب في قبره، فإذا شيخ في القبر متوجه إلى القبلة وعليه إزار أخضر واخضر ما حوله، وفي حجره مصحف يقرأ فيه.
وعن أبي النضر النيسابوري الحفار وكان صالحاً ورعاً قال: حفرت قبراً فانفتح في القبر، قبر آخر فنظرت فيه، فإذا أنا بشاب حسن الثياب حسن الوجه طيب الرائحة جالساً متربعاً، وفي حجر كتاب مكتوب بخط أحسن ما رأيت من الخطوط، وهو يقرأ القرآن فنظر الشاب إلىّ وقال: أقامت القيامة? فقلت: لا، فقال: أعد المدرة على ّموضعها فأعدتها إلى موضعها.

ونقل السهيلي في دلائل النبوة عن بعض الصحابة: أنه حفر قبراً في موطن فانفتحت طاقة، فإذا شخص على سرير وبين يديه مصحف يقرأ فيه، وأمامه روضة خضراء وذلك بأحد، وعلم أنه من الشهداء لأنه رأى ررأىى في صفحة وجهه جرحاً. وأورد ذلك ابن ابن حبان في تفسيره.
وحكى اليافعي في روضة الرياحين عن بعض الصالحين قال: حفرت قبر رجل من العباد ولحدته، فبينما أنا أسوي إذ سقطت لبنة من لحد يليه، فنظرت فإذا شيخ جالس في القبر عليه ثياب بيض تقعقع، وفي حجره مصحف من ذهب مكتوب بالذهب وهو يقرأ فيه، فرفع رأسه إليّ وقال لي: أقامت القيامة? فقلت: لا، فقال: رد اللبنة إلى موضعها عافاك الله تعالى فرددتها

بشرى الكئيب بلقاء الحبيب
تأليف : السيوطي

Dinukil dari kitab Busyrol Kaib Biliqoil Habib karangan Al Hafidz Imam Suyuti

Sabtu, 27 Desember 2014

Dialog Ibils dengan Allah SWT

Dinukil dari kitab Tambihul Ghofilin Abul Laits As Samarqondi
عَنْ أَبِي مُحَمَّدٍ وَكَانَ أَبُو مُحَمَّدٍ رَجُلًا مِنْ أَصْحَابِ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ، قَالَ: " إِبْلِيسُ لِرَبِّهِ، أَيْ رَبِّ جَعَلْتَ لِبَنِي آدَمَ بُيُوتًا يَذْكُرُونَكَ فِيهَا فَمَا بَيْتِي؟ قَالَ: الْحَمَّامُ،
Dari abi muhammad , beliau adalah salah seorang sahabatnya anas bin malik -semoga Allah ta'ala meridhoinya- beliau berkata :
" Iblis berkata kepada Rabbnya,
Wahai Tuhanku, engkau telah menjadikan rumah thd anak cucu adam utk berdzikir kpada-Mu, maka apakah yg menjadi rumahku ?
" kamar mandi " jawab Allah.
قَالَ: فَجَعَلْتَ لَهُمْ مَجْلِسًا فَمَا مَجْلِسِي؟ قَالَ: السُّوقُ.
Iblis berkata :
Eangkau telah menjadikan majlis bagi anak cucu adam, maka apakah majlisku ?
" pasar " jawab Allah
قَالَ: فَجَعَلْتَ لَهُمْ قِرَاءَةً فَمَا قِرَاءَتِي؟ قَالَ: الشِّعْرُ.
Iblis berkata :
Engkau telah menjadikan bacaan bagi mereka, maka apakah bacaanku ?
" syair " jawab Allah
قَالَ: فَجَعَلْتَ لَهُمْ حَدِيثًا فَمَا حَدِيثِي؟ قَالَ: الْكَذِبُ.
Iblis berkata :
Engkau telah menjadikan pembicaraan bagi mereka, maka apakah pembicaraanku ?
" kebohongan " jawab Allah.
قَالَ: فَجَعَلْتَ لَهُمُ آذَانًا فَمَا آذَانِي؟ قَالَ: الْمِزْمَارُ.
Iblis berkata :
Engkau telah menjadikan pendengaran bagi mereka, maka apakah pendengaranku ?
" seruling " jawab Allah
قَالَ: فَجَعَلْتَ لَهُمْ رُسُلًا فَمَا رُسُلِي؟ قَالَ: الْكَهَنَةُ.
Iblis berkata :
Engkau telah menjadikan utusan bagi mereka, maka siapakah utusanku ?
" dukun " jawab Allah
قَالَ: فَجَعَلْتَ لَهُمُ كِتَابًا فَمَا كِتَابِي؟ قَالَ: الْوَشْمُ.
Iblis berkata :
Engkau telah menjadikan sebuah kitab bagi mereka, maka apakah kitabku ?
" tatto " jawab Allah
قَالَ: فَجَعَلْتَ لَهُمْ مَصَائِدَ فَمَا مَصَائِدِي؟ قَالَ: النِّسَاءُ.
Iblis berkata :
Engkau telah menjadikan berbagai buruan bagi mereka, maka apakah buruanku ?
" perempuan " jawab Allah
قَالَ: فَجَعَلْتَ لَهُمْ طَعَامًا فَمَا طَعَامِي؟ قَالَ: مَا لَمْ يُذْكَرْ عَلَيْهِ اسْمِي.
Iblis berkata :
Engkau telah menjadikan makanan bagi mereka, maka apakah makananku ?
" semua makanan yg tdk disebut nama-Ku " jawab Allah
قَالَ: فَجَعَلْتَ لَهُمْ شَرَابًا فَمَا شَرَابِي؟ قَالَ: كُلُّ مُسْكِرٍ "
Iblis berkata :
Engkau telah menjadikan minuman bagi mereka, maka apakah minumanku ?
"semua perkara yg memabukkan " jawab Allah
wallohu a'lam.
تنبيه الغافلين بأحاديث سيد الأنبياء
والمرسلين للسمرقندي
Yaa Allah....
Kami berlindung kepadamu dari godaan syetan yg terkutuk...
Aamiin..

Dialog Ibils dengan Allah SWT 

 

عَنْ أَبِي مُحَمَّدٍ وَكَانَ أَبُو مُحَمَّدٍ رَجُلًا مِنْ أَصْحَابِ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ، قَالَ: " إِبْلِيسُ لِرَبِّهِ، أَيْ رَبِّ جَعَلْتَ لِبَنِي آدَمَ بُيُوتًا يَذْكُرُونَكَ فِيهَا فَمَا بَيْتِي؟ قَالَ: الْحَمَّامُ،

قَالَ: فَجَعَلْتَ لَهُمْ مَجْلِسًا فَمَا مَجْلِسِي؟ قَالَ: السُّوقُ

الَ: فَجَعَلْتَ لَهُمْ قِرَاءَةً فَمَا قِرَاءَتِي؟ قَالَ: الشِّعْرُ

قَالَ: فَجَعَلْتَ لَهُمْ حَدِيثًا فَمَا حَدِيثِي؟ قَالَ: الْكَذِبُ

قَالَ: فَجَعَلْتَ لَهُمُ آذَانًا فَمَا آذَانِي؟ قَالَ: الْمِزْمَارُ

قَالَ: فَجَعَلْتَ لَهُمْ رُسُلًا فَمَا رُسُلِي؟ قَالَ: الْكَهَنَةُ

قَالَ: فَجَعَلْتَ لَهُمُ كِتَابًا فَمَا كِتَابِي؟ قَالَ: الْوَشْمُ

قَالَ: فَجَعَلْتَ لَهُمْ مَصَائِدَ فَمَا مَصَائِدِي؟ قَالَ: النِّسَاءُ

قَالَ: فَجَعَلْتَ لَهُمْ طَعَامًا فَمَا طَعَامِي؟ قَالَ: مَا لَمْ يُذْكَرْ عَلَيْهِ اسْمِي

قَالَ: فَجَعَلْتَ لَهُمْ شَرَابًا فَمَا شَرَابِي؟ قَالَ: كُلُّ مُسْكِرٍ 

تنبيه الغافلين بأحاديث سيد الأنبياء

والمرسلين للسمرقندي

Dinukil dari kitab Tambihul Ghofilin Abul Laits As Samarqondi

Nabi Khidir dan Nabi Iyas

Assalamu'alaikum Wr.wb.
dari Kitab Nuzhatul MajalisKarangan Syeikh Abdul Rohman Ash-Shafuri Penerbit Darul Fikri BairutHalaman 257 - 258.
Diriwayatkan oleh Ats-tsa ' Labi dari Iman Ali Rodliayllohu ' anhu
Bahwa Pada tahun 322 SM Raja Iskandar Zulqarnain Melakukan perjalanan untuk menacari apa yang dinamakan "Ainul Hayat" ( Air Kehidupan ) yang ditemani Seorang Malaikat berbam Rof'ail dan Juga perdana Menteri Iskandar Zulqarnain Balya bin Malkan yang tak lain Adalah Nabi Khidir,.
Perlu diketahui Bahwa Nabi Khidir bisa hidup hingga sekarang karna meminum "Ainul Hayat" atau Air Kehidupan tadi,. Iskandar Zulqarnain maupun Nabi Khidir mencari Ainul Hayat memerlukan waktu 18 hari,. beliau Mencari Ainul Hayat di tempat terbit nya Matahari..
Ini berkesimpulan bahwa Memang Nabi Khidir hidup hingga saat ini..
Tapi ada sebagian Ulama yg melemahkan Riwayat2 tentang Nabi Khidir Yang hidup hingga kini..
Diantara nya Imam Bukhari, Hafidz Ibnu Katsir, Hafidz Ibnu Hajjar Asqalani, maupun Ibnu Dihyah..
Nah Sebenar nya Tanggapan Jumrur Ulama bagaimana sih tentang Kehidupan Nabi Khidir yang sebenar nya.?

Terus adalah dalil-dalil yg lebih Shahih tentang Hidup nya Nabi Khidir.as Hingga kini.??
Jazakumullohu khairan
  • kalau sekarang masih jadi Nabi kah?? katanya tidak ada Nabi lagi setelah Nabi Muhammad ?

    Nabi khidir sudah menjadi nabi sebelum nabi muhammad . Dan beliau sampai saat ini masih hidup di dunia beserta nabi Yahya..dan dilain tempat ada nabi Idris dan nabi isa Alaihissalam yg msh hidup jg..
    wallohu A'lamu
    Mengenai Nabi Khidlir dan Nabi Ilyas ,

  •  Maka Umar Bin Dinar juga berpendapat bahwa Nabi Khidir dan Nabi Ilyas masih hidup selama Al Qur’an masih wujud dimuka bumi ini .Dan ketika Al Qur’an sudah diangkat ke langit maka Nabi Khidir dan Nabi Ilyas barulah meninggal .

    فقال عمرو بن دينار ان الخضر والياس فى قيد الحياة ما دام القرآن موجودا فى الأرض فاذا رفع القرآن يموتان أى الخضر والياس

    Ibnu Abbas berkata :
    " Sesungguhnya Nabi Khidir dan Nabi Ilyas itu berkumpul di bukit Arofah bersamaan dengan orang yang haji dan mereka juga berkumpul di Masjid Khoif di Mina .Dan disebutkan juga bahwa mereka saling mencukur rambutnya satu sama lain , dan mereka saling mengambil rambutnya satu sama lain , serta mereka berdua saling mendo’akan jika hendak berpisah dengan do’a yang mahsyur ."

    Ibnu Abbas berkata :
    " Sesungguhnya Nabi Khidir dan Nabi Ilyas itu berkumpul di bukit Arofah bersamaan dengan orang yang haji dan mereka juga berkumpul di Masjid Khoif di Mina .Dan disebutkan juga bahwa mereka saling mencukur rambutnya satu sama lain , dan mereka saling mengambil rambutnya satu sama lain , serta mereka berdua saling mendo’akan jika hendak berpisah dengan do’a yang mahsyur ."

    Dan sebagian ulama’ sholih berkata bahwa pernah melihat Nabi Khidr dan disebutlah sifat_sifatnya , antara lain :- Kedua matanya agak kebiru_biruan - Gagah tubuhnya - Tinggi- Putih jenggotnya - Wajahnya kemerah_merahan - Bersinar penglihatannya - Fashih lisannya , { yang mana berbicara dengan bahasa arab } .

    وقال ابن عباس رضى الله عنهما ان الخضر والياس يجتمعان كل سنة على جبل عرفات مع الحجاج وفى مسجد الخيف فى منى وذكر أن كل واحد منهما يحلق رأس صاحبه هناك ويأخذ كل واحد منهما شعر صاحبه ويمضيان ويقولان عند تفرقهما الدعاء المشهور. وروى عن بعض الصالحين أنه رأى الخضر عليه السلام وذكر صفته أنه أشهل العينين ضخم الجسد طويل القامة أبيض اللحية أحمر الوجه زاهى المنظر فصيح اللسان يتكلم باللغة العربية

    ذهب الجمهور من الناس إلى أن الخضر مات صلى الله عليه وسلّم. وقالت فرقة: إنّه حيّ لأنه شرب من عين الحياة، وأنه باق في الأرض، وأنه يحج البيت. قال ابن عطية: وقد أطنب النقَّاش في هذا المعنى، وذكر في كتابه أشياء كثيرة عن عليّ بن أبي طالب رضي الله عنه وغيره، وكلها لا تقوم على ساق. ولو كان الخضر عليه السلام حياً يحج لكان له في ملة الإسلام ظهور؛ والله العليم بتفاصيل الأشياء لا ربّ غيره. ومما يقضي بموت الخضر عليه السلام الآن قوله عليه الصلاة والسلام: «أرأيَتكم ليلتَكم هذه فإنه لا يَبقى ممن هو اليوم على ظهر الأرض أحدٌ».

    tafsir qurtubi surat alkahfi
  • Apakah kitab dari Kitab Nuzhatul MajalisKarangan Syeikh Abdul Rohman Ash-Shafuri ?Mu,tabar?

  • فذهب كثير من أهل العلم إلى أنه حي، وأنه شرب من عين تسمى عين الحياة. وممن نصر القول بحياته القرطبي في تفسيره، والنووي في شرح مسلم وغيره، وابن الصلاك، والنقاش وغيرهمadwaul bayan surat alkahfi

  •  penjelasan-nabi hidir sdh meninggal menurut jumnhur ulama[tafsir alqurtubi.menurut ibnusolah,imam nawawi dll masih hidup[tafsir adwaul bayan]kalau menjadi nabi masih,maksud nabi muhammad penutup para nabi itu tdk ada orang yg di angkat menjadi nabi setelah di angkatnya nabi muhamad menjadi nabi.
  • ومن الكتب المشحونة من الموضوعات والخرافة الإسرائيلية كتاب نزهة المجالس ومنتخب النفائس للصفوري فإن مؤلفه رحمه الله قد شحنه بالموضوعات مما لا يدخل تحت حصر وفيه حكاية لا أصل لها .. الى ان قال .. ومنها كتاب سيرة البكري قال ابن حجر فى الفتاوى الحديثية لا يجوز قراءتها لان غالبها باطل وكذب وقد اختلطت فحرم الكل حيث لا مميز.
    (مجموعة سبعة كتب مفيدة للشيخ السيد علوي بن أحمد السقاف ص 20)
     
    Mengenai Raja Dzulqarnain ,
  • http://www.piss-ktb.com/.../2660-siapakah-sejatinya...

    JAWABAN :

    > Mbah Godek
    Wa'alaykumus salaam, surat alkahfi ayat 83-84

    وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ ذِي الْقَرْنَيْنِ قُلْ سَأَتْلُو عَلَيْكُمْ مِنْهُ ذِكْرًا

    Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulqarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepadamu cerita tantangnya."

    إِنَّا مَكَّنَّا لَهُ فِي الْأَرْضِ وَآتَيْنَاهُ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ سَبَبًا

    Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu,

    التسهيل لعلوم التنزيل لابن جزي (ص: 964)
    { وَيَسْأَلُونَكَ عَن ذِي القرنين }السائلون اليهود ، أو قريش بإشارة اليهود ، وذو القرنين هو الإسكندر الملك ، وهو يوناني وقيل رومي وكان رجلاً صالحاً ، وقيل كان نبياً ، وقيل كان ملكاً بفتح اللام والصحيح أنه ملك بكسر اللام واختلف لم سمي ذو القرنين فقيل : كان له ضفيرتان من شعرهما قرناه ، فسمي بذلك وقيل : لأنه بلغ المشرق والمغرب وكأنه حاز قرني الدنيا

    Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulkarnainyg bertanya adalah orang yahudi atau orang quraisy dengan memakai isyaroh yahudid zulqornain adalah raja iskandar dari bangsa yunani,ada yg bilang dari bagsa romawi dzulqornain adalah lelaki yg sholih,ada yg bilang beliau adalah Nabi ada yg bilang beliau adalah Malakan dengan menfathah lam (malaikat)tapi yg shohih dgn mengkasroh lam (malik/raja)dan terjadi perbedaan pendapat kenapa bisa dinamakan dzulqornainada yg mengatakan beliau memakai 2 gelungan dari rambutnya seperti ke tanduk maka dinamakanlah beliau sebagai dzulqornain (mempunyai 2 tanduk)ada yg berpendapat bahwa beliau sudah menjelajah sampai kearah timur maupun barat seolah2 beliau memperoleh 2 tanduk dunia

    > Laskar Saridin
    Bismillah, surat alkahfi ayat 83-88

    وَيَسْأَلُونَكَ عَن ذِى الْقَرْنَيْنِ قُلْ سَأَتْلُواْ عَلَيْكُم مِّنْهُ ذِكْراً

    Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulkarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepadamu cerita tantangnya."

    إِنَّا مَكَّنَّا لَهُ فِى الاٌّ رْضِ وَآتَيْنَاهُ مِن كُلِّ شَىْءٍ سَبَباً

    Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu,

    فَأَتْبَعَ سَبَباً

    maka diapun menempuh suatu jalan.

    حَتَّى إِذَا بَلَغَ مَغْرِبَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَغْرُبُ فِى عَيْنٍ حَمِئَةٍ وَوَجَدَ عِندَهَا قَوْماً قُلْنَا ياذَا الْقَرْنَيْنِ إِمَّآ أَن تُعَذِّبَ وَإِمَّآ أَن تَتَّخِذَ فِيهِمْ حُسْناً

    Hingga apabila dia telah sampai ketempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenamdi dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolonganumat. Kami berkata: "Hai Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikanterhadap mereka.

    قَالَ أَمَّا مَن ظَلَمَ فَسَوْفَ نُعَذِّبُهُ ثُمَّ يُرَدُّ إِلَى رَبِّهِ فَيُعَذِّبُهُ عَذَاباً نُّكْراً

    Berkata Dzulkarnain: "Adapun orang yang aniaya, maka kami kelak akan mengazabnya, kemudian dia kembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya

    وَأَمَّا مَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحاً فَلَهُ جَزَآءً الْحُسْنَى وَسَنَقُولُ لَهُ مِنْ أَمْرِنَا يُسْراً

    Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami."

    Dzulqornain adalh iskandar yg jadi raja dunia, ada pendapat bahwa dunia ini dimiliki 2 orang mukmin yaitu dzulqornain dan sulaiman dan dimiliki 2 orang kafir yaitu namrud dan yakhtansir yg hidupnya setelah namrud.

    Masalah dzulqornain terjadi perbedaan pendapat ada yg bilang beliau adalah hamba yg sholih yg diberi anugrah Alloh bisa memiki dunia dan memberinya ilmu dan hikmah/bijaksana bahkan bisa menundukkan cahaya dan kegelapan,jika beliau berjalan diwaktu malam maka cahaya menerangi jalan didepannya dan kegelapan mengepungnya dari arah belakang ada yg bilang dzulqornain adalah seorang Nabi bahkan ada yg bilang beliau adalah salah 1 dari malaikat

    ذو القرنين : هو الإسكندر الذي ملك الدنيا . قيل : ملكها مؤمنان : ذو القرنين ، وسليمان . وكافران : نمروذ ، وبختنصر ، وكان بعد نمرود . واختلف فيه فقيل : كان عبداً صالحاً ملكه الله الأرض ، وأعطاه العلم والحكمة ، وألبسه الهيبة وسخر له النور والظلمة ، فإذا سرى يهديه النور من أمامه وتحوطه الظلمة من ورائه . وقيل : نبياً . وقيل : ملكاً من الملائكة

    الكشاف عن حقائق التنزيل وعيون الأقاويل في وجوه التأويل (2/ 693)

     Saya juga menunggu
  • Bagaimana tentang sanggahan tentang kitab '' Nuzhatus majalis ''

    تفسير ابن كثير ت سلامة (5/ 341) يَقُولُ تَعَالَى: {وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِنْ قَبْلِكَ} أَيْ: يَا مُحَمَّدُ، {الْخُلْدَ} أَيْ: فِي الدُّنْيَا بَلْ {كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلالِ وَالإكْرَامِ} [الرَّحْمَنِ:26، 27] . وَقَدِ اسْتَدَلَّ بِهَذِهِ الْآيَةِ الْكَرِيمَةِ مَنْ ذَهَبَ مِنَ الْعُلَمَاءِ إِلَى أَنَّ الْخَضِرَ، عَلَيْهِ السَّلَامُ، مَاتَ وَلَيْسَ بِحَيٍّ إِلَى الْآنِ؛ لِأَنَّهُ بَشَرٌ، سَوَاءٌ كَانَ وَلِيًّا أَوْ نِبِيًّا أَوْ رَسُولًا

    شرح النووي على مسلم (18/ 72) وَكَذَا قَالَ مَعْمَرُ فِي جَامِعِهِ فى أثر هذا الحديث كما ذكره بن سُفْيَانَ وَهَذَا تَصْرِيحٍ مِنْهُ بِحَيَاةِ الْخَضِرِ عَلَيْهِ السَّلَامُ وَهُوَ الصَّحِيحُ
  • شرح السيوطي على مسلم (5/ 484) وَاحْتج بِهَذَا الحَدِيث من شَذَّ من الْمُحدثين فَقَالَ الْخضر عَلَيْهِ السَّلَام ميت وَالْجُمْهُور على حَيَاته ى أَنه كَانَ فِي الْبَحْر لَا على الأَرْض أَو أَنه عَام مَخْصُوص

    وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَـاتُهُ ,, Hadits-hadits yang menerangakan bahwa Nabi Khidhir masih hidup adalah:
    1. Ad-Daraqathni riwayat dari Ibnu ‘Abbas: “Nabi Khidhir dan Nabi Ilyas bertemu setiap tahun saat musim haji, dan mereka berdua saling mencukur (tahallul) kepala satu sama yang lain.” Ibnu Hajar mengatakan sanadnya lemah. Sementara riwayat Ahmad dalam az-Zuhd dan ath-Thabarani dengan penambahan “Mereka berdua berpuasa Ramadhan di Baitul Maqdis.” Ibnu Hajar mengatakan sanadnya hasan.
    2. Musnad Abu Usamah

    “Nabi Khidhir di samudra dan Nabi Ilyas di daratan, mereka bertemu tiap malam di samping tembok yang dibuat Dzul Qarnain.” ( Lihat Syawahid al-Haq hlm. 200 tentang 4 hadits yang dibawakan Ibnul Jauzi. )

    Al-Hafizh al-Munawi mengatakan bahwa hadits tentang ini dha‘if, akan tetapi menjadi kuat (hasan) karena banyaknya riwayat dengan lafazh yang berbeda-beda termasuk dalam al-Mustadrak. Dan kesimpulannya hadits-hadits di atas adalah hasan atau shahih bukan lagi dha‘if. (Faidh al-Qadir juz 3 hlm. 618-619.)

  • Beliau menambahkan, sejumlah masyayikh besar bahkan tak terhitung jumlahnya, ada yang pernah berkumpul satu majelis dengan Nabi Khidhir. Izzuddin bin Abdissalam saat ditanya apakah Nabi Khidhir masih hidup, beliau mengatakan: “Demi Allah, tujuh puluh para shiddiqin mengabarkan bahwa mereka melihat Nabi Khidhir dengan mata kepala mereka.”

    Masih kata beliau (Yusuf an-Nabhani): “Demi Allah, telah mengabarkan kepadaku tidak hanya satu waliyullah, bahwa mereka pernah berkumpul dengan Nabi Khidhir. Bahkan demi Allah, para auliya’ mengabarkan kepadaku bahwa aku pernah berkumpul satu majelis dengan Nabi Khidhir dan bertanya sesuatu kepadaku dan aku menjawabnya, namun aku tidak mengenalnya karena orang yang dapat mengenalnya hanyalah orang yang mempunyai nur (cahaya keimanan). Keterangan ini disampaikan karena Ibnul Jauzi ingkar terhadap masih hidupnya Nabi Khidhir serta menyelisih keterangan para wali yang shiddiqin.
     
    Menurut al-Yafi‘i, keterangan yang diberikan Ibnul Jauzi dengan menyampaikan hadits-hadits tentang masih hidupnya Nabi Khidhir adalah saling bertentangan. Beliau ingkar tapi anehnya juga meriwayatkan 4 hadits muttashil yang menerangkan tentang masih hidupnya Nabi Khidhir
  • ( Ibid. hlm. 200 dan Fatawi Haditsiyyah hlm. 218.)

    Di antara ulama yang mengatakan Nabi Hidhir masih hidup adalah:
    1. As-Suyuthi dalam Khasha’ish
    2. Wahb bin al-Munabbih dalam al-Mubtada’
    3. Al-Khazin dalam tafsirnya
    4. An-Nawawi
    5. Ibnu Hajar al-Haitami dalam Fatawi Haditsiyyah
    6. Al-Hafizh Ibnu Hajar
    7. Ash-Shafuri dalam Nuzhatul Majalis
    8. Imam Nawawi Banten dalam Nur azh-Zhalam. Beliau mengatakan masalah Nabi Khidhir masih hidup diperselisihkan ulama namun pendapat yang bisa dipegang adalah Nabi Khidhir masih hidup.
    9. Dan lain-lain.
     
    Bukti bahwa Nabi Khidhir masih hidup adalah:
  • 1. Sayyidina Ali yang melihat Nabi Khidhir berada di Ka’bah. (Inayatul Muftaqir hlm. 52. )
    2. Al-Mursyi, murid Syaikh Abul Hasan asy-Syadzili mengatakan: “Nabi Khidhir masih hidup, dan aku benar-benar telah bersalaman dengan tanganku ini. Pernah suatu hari Nabi Khidhir As. mendatangiku dan beliau mengenalkan diri dan aku minta supaya diberi tahu tentang arwah-arwah orang muslim, apakah disiksa atau diberi nikmat? Andai datang kepadaku seribu ahli fikih dan mendebatku bahwa Nabi Khidhir telah wafat, maka aku tidak akan mengikuti pendapat mereka.” (Al-Madrasah asy-Syadziliyyah hlm. 186 )
    3. Abul Hasan asy-Syadzili yang bertemu Nabi Khidhir di padang Aidzab. (An-Nafahat asy-Syadziliyyah hlm. 280.)
    4. ‘Umar bin Sinan mengatakan: “Kami berpapasan dengan Ibrahim al-Khawwash, aku berkata kepadanya: ‘Ceritakanlah kepada kami hal yang paling menakjubkan yang engkau lihat dalam perjalananmu!’ Ibrahim menjawab: ‘Aku bertemu dengan Nabi Khidhir As. dan minta untuk menemaniku dalam perjalanan, lalu aku khawatir malah merusak sifat tawakalku (kepada Allah) dengan merasa nyaman bersama dia, maka kemudian aku berpisah dengannya.” ( Risalah al-Qusyairiyyah hlm. 166. )
    5. Bisyr al-Hafi menceritakan:
    “Aku mendengar Bilal al-Khawwash berkata: ‘Satu waktu aku berada di Padang Tih Bani Isra’il. Tiba-tiba seorang laki-laki menemaniku berjalan, dan aku keheranan. Kemudian aku diberi ilham oleh Allah bahwa laki-laki tersebut adalah Nabi Khidhir As. Kemudian aku bertanya kepada laki-laki tesebut: ‘Demi kebenaran Allah yang haq siapakah saudara?’ Laki-laki tersebut menjawab: ‘Aku saudaramu, Khidhir.’ Lalu aku katakan: ‘Aku bermaksud bertanya kepadamu?’ ‘Bertanyalah!’ jawab Khidhir. Lalu Bilal bertanya: ‘Bagaimana pendapat engkau tentang asy-Syafi’i ra.?’ Khidhir menjawab: ‘Dia laki-laki yang shiddiq …’” (Ibid. hlm. 405.)

    Lebih lengkapnya baca ‘Inayatul Muftaqir karangan Syaikh Muhammad Mahfuzh Termas yang telah dikaji ulang oleh Syaikh KH. Maimun Zubair Sarang, sebuah kitab yang membicarakan tentang Nabi Khidhir secara lengkap yang dinukil dari kitab al-Ishabah karya al-Hafizh Ibnu Hajar. —
  • قال العلائي كان الخضر عليه السلام ابن خالة ذي القرنين ووزيره

    al 'Ala`i berkata: Adalah Nabi Khadhir 'alaihissalaam IBN KHAALAH (anak laki-lakinya bibi dari arah ibu) raja Dzul Qarnanin, dan juga wazirnya (perdana menterinya).....

    Wallaahu A'lam

    Coba di Sirojuth tholibin barangkali ada.
  • Kitab Inayatul Muftaqir yg ada dimana Kang Reza Muhammad ?