Jumat, 19 Desember 2014

Ibnu Taimiyah Maulud Nabi

HUJJAH ASWAJA YASINAN TAHLILAN, SHALAWATAN.. DLL

ULASAN SEKEDAR PAILING BUAT PARA PENDURHAKA MAULID NABI MUHAMMAD SAW:
Sebentar lagi Bulan Rabi'ul Awwal akan segera menghampiri kita Umat Islam, Bagi para pecinta Nabi Muhammad SAW, TEGAKKAN TERUS SEJARAH KELAHIRAN MAULID NABI SAMPAI AKHIR HAYATMU....
Semoga kita semuanya dapat Syafa;at Baginda Nabi Besar Sayyiduna Muhammad SAW Aamiin
Di bawah ini adalah Scand Kitab Ibnu Taimiyyah:
Al-Imam Ibnu Taimiyyah Panutan Kaum WAHABI Berkata dalam Kitabnya: "IQTIDHO' SIROTHOL MUSTAQIM":

**** Mengagungkan Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjadikannya sebagai tradisi, Pahalanya agung, karena tujuannya baik dan mengagungkan Rasulullah SAW....****
Eeeh Wahabi mala Durhaka sewot banget, pura -pura bego & bahlul....
Maulid Nabi Bidah, Giliran Maulid Raja Saudi NYUNNAH katanyee,,,

JELASLAH SEKARANG BAHWA BAHWA KAUM PENGINGKAR MAULID NABI YO IKU WAHHABI SALAFI LAN MUHAMMADIYAH PENDUSTA BESAR.
INTINYA SETIAP DATANG BULAN RABI'UL AWAAL KAUM PEMBENCI MAULID PASTI TELINGA DAN JENGGOTNYA KEBAKARAN DI KALA DI LANTUNKAN MAULID NABI SAW.....

Dalil bolehnya menentukan hari-hari dan waktu waktu tertentu


Sayyidina Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma berkata
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِي مَسْجِدَ قُبَاءٍ كُلَّ سَبْتٍ
 مَاشِيًا وَرَاكِبًا "
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selalu mendatangi Masjid Quba' setiap hari Sabtu dengan berjalan kaki dan berkendaraan." (HR. al-Bukhari)

Hadits ini menjadi dalil bolehnya menentukan hari-hari dan waktu-waktu tertentu dengan amal-amal shaleh dan kebaikan, seperti Yasinan setiap malam Jum'at dan lainnya. Demikian faedah yang dikemukakan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fath al-Bari.

Hadits ini menjadi dalil bolehnya menentukan hari-hari dan waktu waktu tertentu dengan amal-amal shalih dan kebaikan, seperti Yasinan Malam Jum'at dan amalan lainnya
Demikian Faedah yang di kemukakan oleh Al-Hafidz Al-Imam di Dalam Kitab Fathul Bari Syarah Kitab Sahih al-Bukhari



Yang jelas tidak ada larangan tahlilan, karena masuk makna umum dari berdzikir.

ألا بذكر الله تطمئن القلوب
Ingatlah, hanya dengan ingat pada Allah (berdzikir) jadi tenanglah hati...

.لا يقعد قوم يذكرون الله عز و جل إلا حفتهم الملائكة و غشيتهم الرحمة و نزلت عليهم السكينة و ذكرهم الله فيمن عنده. رواه مسلم

ini jga dasarnya tahlilan :

.العادة الجارية في بعض البلدان من الإجتماع في المسجد لتلاوة القرأن على الأموات وكذالك في البيوت وسائر الإجتماعاتالتي لم ترد في الشريعة لا شك إن كانت خالية عن معصية سالمة من المنكرات فهي جائز لأن الإجتماع ليس بمحرم بنفسه لا سيما إذا كان لتحصيل طاعة كالتلاوة من الجماعة المجتمعين كما في حديث " اقرأوا يس على موتاكم وهو حديث صحيح ولا فرق بين تلاوة يس من الجماعة الحاضرين عند الميت أو على قبره و بين تلاوة جميع القرأن أو بعضه لميت في مسجده أو بيته. الرسائل السلفية ص : ٤٦

>
Sampainya bacaan alquran / doa pada si mayit/ yg telah meninggal.
tahlilan adalah sarana mengirim doa, fadilah bacaan alquran/ hadiah pada ahli kubur / ila arwahi..

Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah bersabda: ''Tidaklah duduk suatu kaum kemudian membaca dzikir kpd Allah kecuali mereka akan dikelilingi para malaikat, dislimuti oleh rahmat dan diberi ketentraman hati serta Allah akan memuji mereka dihadapan makhluk- Nya''.

Hadist tsb diriwayatkan oleh al-imam Thayalasiy dlm musnadnya hal 296. Dlm kitab musnad al-imam Ahmad bin Hanbal juz3 hal 92 serta banyak dlm musnad musnad lainya seperti: 'Abdun bin Hadid, Shahih Muslim, Abi Ya'la dan masih banyak lainya.

Dlm kitab Al-Ruh halaman 11 juga disebutkan,''Jika ada shahabat dikalangan Anshar meninggal dunia, maka mereka berkumpul di depan kuburnya sambil membaca al-Quran''.

Masih pantaskah mempertanyakan akan kridibilitas tahlilan? 
Siapakah diri ini hingga sangsi akan hal tsb?!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar