Minggu, 07 Desember 2014

Penjelasan Do'a tentang hari buruk

Terkait :

Dinukil dari kitab Syarhud Du'a Syeh Mahir bin Abdul Humaid
((اللَّهُمَّ إنّي أعُوذُ بِكَ مِنْ يَوْمِ السُّوءِ، وَمِنْ لَيْلَةِ السُّوءِ، وَمِنْ سَاعَةِ السُّوءِ، وَمِنْ صَاحِبِ السُّوءِ، وَمِنْ جَارِ السُّوءِ في دَارِ الْمُقامَةِ))
" Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hari yang buruk, malam yang buruk, jam yang buruk, teman yang jahat, dan tetangga yang jahat di tempat tinggal tetapku." (1)
الشرح:
قوله: ((اللَّهم إني أعوذ بك من يوم السوء)): استعاذة باللَّه تعالى من يوم يكون فيه القبح والفحش, والشر, وتكون فيه المصائب، ونزول البلاء، والغفلة, فهذه استعاذة كاملة من كل سوء وشرٍّ يقع في اليوم
sabda nabi "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hari yang buruk " maksudnya adalah meinta perlindungan kepada Allah ta'ala dari hari yg terdapat didalamnya kejelekan, keburukan dan kejahatan,
dan hari yg ada didalamnya musibah, jatuhnya cobaan dan kelalaian, maka ini adalah permintaan perlindungan yg sempurna dari semua keburukan yg jatuh pada hari tersebut. (2)
قوله: ((ومن ليلة السوء)): عطف الخاص على العام، ومن ليلة ينزل فيها شر، وسوء وبلاء.
sabda nabi : " dan dari malam yg buruk "
adalah 'athof khos kepada 'am (pengkhususan stelah kalimat yg awwal, yaitu hari yg buruk),
maksudnya, dan meminta perlindungan dari malam yg turun padanya kejelekan, keburukan dan cobaan .
قوله: ((ومن ساعة السوء)): تخصيص بعد تخصيص لشدة الافتقار إلى حفظ اللَّه تعالى للعبد في كل الأزمنة، وفيه بيان أن العاصم هو اللَّه جلَّ وعلا، لا أحد سواه، وأن العباد لا غنى لهم عنه تعالى طرفة عين في كل الأحوال والأوقات.
sabda nabi : " dan dari jam yg buruk "
adalah takhsis ba'dat takhsis (pengkhususan setelah kalimat yg kedua, yaitu malam yg buruk ),
ini disebaban karena sangatnya butuh seorang hamba kepada Allah ta'ala dalam setiap waktunya,
dalam hadis ini juga ada keterangan bahwa yg menjaga hanyalah Allah azza wajalla, tiada seorangpun kecuali Dia, dan sesungguhnya para hamba tiada kecukupan sama sekali bagi mereka dari Allah ta'ala dalam setiap keadaan dan waktunya.
(artinya, mereka selalu butuh kpd Allah)
قوله: ((ومن صاحب السوء)): ومن صاحب الشرّ الذي ليس فيه صلاح؛ فإن مصاحبته فيها ضرّ وهلاك في الدنيا والآخرة، كما قال تعالى"وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا * يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا *لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا"
sabda nabi : " dan dari teman yg jahat "
maksudnya, dan meminta perlindungan dari teman jahat yg tidak mempunyai kebaikan, karena bersahabat dengan mereka terdapat bahaya dan kerusakan dunia dan akherat,
sebagaimana firman Allah ta'ala :
“Dan ingatlah pada hari kiamat itu nanti orang yang gemar melakukan kezaliman akan menggigit kedua tangannya dan mengatakan, ‘Aduhai alangkah baik seandainya dahulu aku mengambil jalan mengikuti rasul itu. Aduhai sungguh celaka diriku, andai saja dulu aku tidak menjadikan si fulan itu sebagai teman dekatku. Sungguh dia telah menyesatkanku dari peringatan itu (al-Qur’an) setelah peringatan itu datang kepadaku.’ Dan memang syaitan itu tidak mau memberikan pertolongan kepada manusia.” (3)
قوله: ((ومن جار السوء في دار المقامة)): لأن شرّه دائم, وأذاه ملازم، الذي لا يأتمر بأوامر اللَّه تعالى, ولا ينتهي عن نواهيه، ومنها معرفة حق الجار، ويشمل جار المقام: الزوجة، والخادم, والصديق الملازم, وفيه إيماء إلى أنه ينبغي تجنب جار السوء, والتباعد بالانتقال عنه إن وجد إلى ذلك سبيلاً.
sabda nabi : " dan dari tetannga yang jahat di tempat tinggal tetapku "
hal ini disebabkan keburukan tetangga yg langeng dan menyakiti terus menerus, yaitu tetanga yg tdk menyuruh kpd perintah2 Allah dan tdk mencegah dari larangan2 Allah ,
dalam hadits ini terdapat pengetahuan ttg hak tetangga, dan termasuk tetangga yg ditempat tinggal adalah istri, pembantu dan teman yg sering datang,
dalam hadis juga terdapat isyarat bahwa sebaiknya menjauh dari tetangga yg jahat dengan cara berpindah, itu jika memungkinkan.
wallohu a'lam.
شرح الدعاء من الكتاب والسنة
ماهر بن عبد الحميد بن مقدم
Notes :
1. Hadits riwayat at tabrani dalam kitab al kabir (17/294) dan ad dailami (1/46) , al haitsami dlm kitabnya majma' zawaid (10/144) mengatakan bahwa hadis ini rijalnya shohih.
2. penjelasan dari kitab faidhul qodir al munawy (2/139)
3. al furqon ayat 27-29

Tidak ada komentar:

Posting Komentar