Sabtu, 27 Desember 2014

Imam Sholat di Protes gara-gara baca surat panjang

Teguran Nabi kepada Muadz bin Jabal
Karena mengharapkan pahala berjamaah yang 27 kali lipat dibandingkan dengan melakukan shalat sendirian, maka para sahabat berduyun-duyun menjadi makmum di belakang Muadz bin Jabal untuk mengerjakan shalat Isya.

قاَلَ الإمَامُ البُخاَرِي رَحِمَهُ اللهُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ يُوسُفَ، قَالَ: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلاَةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

(رواه البخارى)
Imam al-Bukhari ra berkata: Telah menceritakan kepada kami Abdullah ibn Yusuf yang berkata: Telah mengabarkan kepada kami Malik, dari Nafi’, dari Abdullah ibn Umar ra, bahwa Rasulullah saw bersabda:

"Shalat berjama’ah lebih utama dibandingkan shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat"
(HR Buhori)

Suatu hari, sahabat Muadz bin Jabal r.a. shalat Isya berjamaah bersama kaumnya. Di tempat tersebut ia menjadi imam. 
Sebagai imam, Muadz ingin menunjukkan kebolehannya. Ia membaca surat Al Baqarah sampai tamat pada rakaat yang pertama dengan keinginan agar pahalanya lebih besar.

Semua sahabat yang makmum mendongkol dalam hati mereka, karena surat Al Baqarah panjang sekali, hingga kaki segenap jamaah gemetaran akibat terlalu lama berdiri.

Selesai rakaat yang pertama pada sahabat menyangka dan mengharap mudah-mudahan yang akan dibaca pada rakaat kedua surat yang pendek saja.

Ternyata tidak. Muadz mengumandangkan ayat yang pertama dari surat Ali Imran sampai ayat terakhir. Kaki para makmum tambah menggeletar karena terlalu penat 
Hingga ada yang Sewaktu masih berlangsung jamaah shalat tersebut, salah seorang makmum mufaraqah (keluar dari jamaah), untuk kemudian dia melakukan shalat munfarid (sendirian).
Rupanya, ia merasa keberatan tatkala sang imam membaca Surah al-Baqarah dalam shalatnya.

Usai shalat, Muadz ditodong sejumlah pertanyaan dari sebagian jamaah, sebagaimana termaktub dalam kitab Shahih Bukhari.

“Apakah kamu berlaku munafik wahai fulan?” tanya salah satu jamaah kepada Muadz.
“Tidak,” jawab Muadz.
Kurang puas dengan jawaban tersebut, mereka mendatangi Rasulullah saw untuk mengadukan persoalan ini.
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami para pekerja penyiram bekerja pada siang hari, dan sesungguhnya Mu’adz shalat Isya’ bersamamu, kemudian dia datang mengimami kami dengan membaca surah Al-Baqarah,” protes mereka.

Nabi pun mengklarifikasi persoalan ini kepada Muadz. Setelah mengetahui duduk permasalahan.
Nabi kemudian memberikan nasihat kepada sahabatnya itu. “Mengapa kamu tidak membaca saja surat ‘Sabbihisma rabbika’ (al-A’la), atau dengan ‘Wasysyamsi wa dluhaahaa’ (asy-Syams) atau ‘Wallaili idzaa yaghsyaa’ (al-Lail)?” tutur Nabi.
“Karena yang ikut shalat di belakangmu mungkin ada orang yang lanjut usia, orang yang lemah, atau orang yang punya keperluan.”

Begitulah, imam atau pemimpin adalah seorang yang menjadi panutan dan diikuti oleh orang banyak. Maka, dia mesti bisa ngemong (memperhatikan dan melayani kebutuhan) umat. Kebijakan tidak hanya diukur dari kemampuan dirinya, tetapi juga memperhatikan maslahat dan mudarat yang akan menimpa umatnya.

Ini Dia Pahala Dan Keutamaan Shalat Berjamaah

1. Pahala langkah kaki
Seorang yang berjalan ke masjid, maka tiap langkah kakinya akan diberikan satu pahala, dihapuskan satu dosa, dan dinaikkan satu derajat oleh Allah SWT.
(Ibnu Majah:277,Muslim:1068 dan 1065).

2. Pahala menunggu waktu shalat
Banyak diantara kita yang berangkat ke masjid pas adzan supaya bisa cepet selesai. Tapi yang luar biasa, kita sebenarnya dapet pahala yang besar pas kita lagi nunggu waktu shalat! Jadi sebaiknya gunakan waktu menunggu shalat untuk berdzikir.
Orang yang menunggu sholat di masjid diberi pahala seperti sedang sholat (Bukhari:611)

3. Di do’akan Malaikat
Seorang yang menunggu shalat, tepatnya dari masuk mesjid sampe waktu shalat, maka dia bakal didoakan malaikat dengan doa : “Ya Allah Ampunila dia, Ya Allah ampunilah dia”, tanpa henti sampai waktu shalat. Subhanallah!

4. Mendapat naungan saat kiamat
Ada tujuh golongan yang dinaungi kelak. Dan salah satunya adalah orang yang hatinya terpaut dengan masjid. Seorang pemuda yang hatinya terikat dengan masjid, orang orang itulah yang akan mendapat perlindungan dari Allah saat kiamat kelak. (Al-Bukhor:620)

5. Doa malaikat ketika di shaf terdepan
Sesungguhnya para Malaikat memberikan sholawat kepada orang-orang yang berada di shaf pertama.”
(HR. Ibnu Hibban no.2157)
Menanggapi sabda Beliau, para sahabat bertanya, “Apakah juga kepada orang-orang yang berada di shaf kedua wahai Rasulullah? ”
Kemudian Rasulullah berkata, “Juga kepada orang-orang yang berada dishaf kedua.”
(HR. Ahmad dan Ath Thabrani, dihasankan oleh Syaikh Al Albani)

6. Subuh dan 119 pahala
Seseorang yang melaksanakan shalat subuh berjamaah, maka orang itu akan mendapatkan pahala 119 kali dibanding shalat sendiri. (Muslim:1049).

7. Isya dan 59 pahala
Seseorang yang melaksanakan shalat isya berjamaah, maka dia bakal dapat pahala 59 kali lipat. (Muslim:1038)

8. Dzuhur, Ashar, Magrib dan 27 pahala
Kalau shalat dzuhur jamaah, ashar jamaah, dan magrib jamaah, masing masing dilipatgandakan 27 kali kalau kita laksanakan secara jamaah (Muslim:1038)

9. Pahala ketika sakit
Ketika kita sedang sakit dan tidak bisa ke masjid (setiap hari udah ke masjid). Pada saat kita tidak ke masjid dan shalat di rumah, kita akan dapat pahala yang sama seperti waktu shalat di masjid. (Abu Daud:2687)

10. Terhindar dari sifat munafiq
Tidak ada sholat yang lebih berat bagi orang-orang munafiq dari pada sholat subuh dan isya. Seandainya mereka tahu nilai yang terkandung di dalam kedua sholat itu, pastilah mereka mendatangi (masjid tempat) kedua sholat itu meskipun dengan merangkak.
(Al-Bukhori:617)

Pahala dan Hukum Sholat berjama'an

 
Shalat berjamaah dalam menunaikan shalat fardhu lebih diutamakan pelaksanaannya daripada melaksanakan shalat fardhu secara sendiri, betapa pentingnya shalat berjamaah ditegaskan oleh Rasulullah SAW melalui hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah :
 

عَنْ أَبي هُرَيْرَةَ رَضيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: وَالَّذِي نَفْسِيْ بيَدِهِ , لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ امُرَ بحَطَبٍ فَيُحْطِبَ, ثُمَّ امثرَ با الَّصَلاَة فَيُؤَذَّنَ لَهَا و ثُمَّ أُخَالِفَ إلَى رِجَالٍ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوْتَهُمْ , وَالَّذِي نَفْسيْ بيَده لَوْ يَعْلَمُ أَحَدُهُمْ: أَنَّهُ يَجِدُ عَرْقًا سَمِيْنًا , أَوْ مِرْمَاتَيْنِ حَسَنَتَيْنِ, لَشَهِدَ الْعِشَاءِ

Artinya : Dari Abu Hurairah Ra : Rasulullah SAW bersabda, “ demi yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, aku pernah berniat untuk memerintahkan mengumpulkan kayu api dan meminta seseorang untuk mengumandangkan azan untuk mengerjakan shalat lalu memerintahkan seseorang untuk memimpin shalat dan aku akan pergi kebelakang rumah-rumah orang yang tidak pergi mengerjakan shalat ( berjamaah). Demi yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, jika mereka tahu bahwa mereka dapat menemukan sebuah tulang yang tertutup daging yang baik atau dua kerat daging terdapat diantara kedua tulang rusuk, maka ia akan pergi mengerjakan shalat.
 

Pahala Shalat Berjamaah

 
Rasulullah SAW bersabda bahwa pahala shalat berjamaah begitu besar sebagaimana berdasarkan hadits beliau :
 

 عَنْ إبْنِ عُمَر رَضيَ اللهُ عَنْهُماَ: أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلاَةَ الْفَذِّ بِسَبْعِ وَ عشْريْنَ دَرَجَةً

Artinya : Diriwayatkan oleh Abdillah Ibn Umar Ra, Rasulullah SAW pernah bersabda, “ Derajat shalat berjamaah dua puluh tujuh kali lebih utama daripada shalat sendirian.
Rasulullah juga menjelaskan secara eksplisit diantara keutamaan beberapa waktu shalat fardhu yang dilaksanakan secara berjamaah antara lain :
 

Shalat Subuh Berjamaah

Rasulullah Menjelaskan bahwa pahala shalat berjamaah sebesar dua puluh lima kali lebih besar dibanding shalat sendirian, malaikat malam akan berkumpul bersama dengan malaikat siang hari diwaktu subuh. Ditambahkan oleh Abu Hurairah, Bacalah Al-Quran jika kamu mau, karena sesungguhnya shalat subuh disaksikan oleh para malaikat.
 

Shalat Isya Berjamaah

Perihal mengenai shalat isya berjamaah, Abu Hurairah juga meriwayatkan bahwa Rasulullah pernah bersabda bahwa “ tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang-orang munafik selain shalat subuh dan shalat isya, dan seandainya mereka tahu pahala mengerjakan kedua shalat ini pada waktunya, niscaya mereka akan pergi ke masjid meski dalam keadaan merangkak.
 

Hukum Shalat Berjamaah

Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum melaksanakan shalat berjamaah itu  :

fardhu a’in, fardhu kifayah, sunnah muakkadah :

Kalangan dzahiriyah berpendapat bahwa shalat berjamaah hukumnya fardhu a’in seperti Atho` bin Abi Rabah, Al-Auza`i, Abu Tsaur, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, umumnya ulama Al-Hanafiyah dan mazhab Hanabilah.
 
Kalangan Syafi’iyah berpendapat bahwa hukumnya 

fardhu kifayah, 

dalam arti jika sudah ada yang menjalankan maka gugur kewajiban, namun jika sekiranya tidak ada yang menjalankan maka hukumnya dosa.
 
Kalangan yang berpendapat bahwa hukumnya 

sunnah muakkad 

seperti kalangan Malikiyah dan Hanafiyah
 
Terlepas dari perbedaan pandangan hukum terkait shalat berjamaah, dalam sebuah riwayat, suatu waktu Rasulullah SAW mendelegasikan imam shalat kepada Abu Bakar Ra, namun Rasul diberitahu bahwa Abu Bakar adalah seorang berhati lembut, tak akan mau menggantikan tempat Nabi SAW, namun Rasulullah tetap memerintahkan Abu Bakar untuk memimpin shalat, maka akhirnya Abu Bakar keluar untuk memimpin shalat berjamaah. Dan pada saat bersamaan kondisi Nabi agak membaik, dan dengan bantuan dua orang memapahnya, Rasulullah SAW keluar, nampak kaki Rasulullah menyeret tanah, ketika Abu Bakar hendak mundur, Nabi tetap menyuruh Abu Bakar memimpin shalat, dan Nabi duduk disampingnya.
 
Demikian sekilas mengenai pahala dan hukum shalat berjamaah, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar