Minggu, 30 Juni 2019

Perbandingan antara Ilmu Dan Bodoh

Ketika Bodoh masuk kedalam status manusia, liat apa yang terjadi :
1. Bodoh + Miskin       = Kejahatan
2. Bodoh + Kaya          = Kerusakan
3. Bodoh + Kebebasan = Kekacauan
4. Bodoh + Kekuasaan = Diktator
5. Bodoh + Agama       = Terorisme


Gantilah kata bodoh dengan ilmu, artinya ketika  Ilmu masuk kedalam status manusia maka lihatlah :
1. Ilmu + Miskin         = Qana'ah
2. Ilmu + Kaya            = Inovasi
3. Ilmu + Kebebasan   = Kebahagiaan
4. Ilmu + Kekuasaan   = Keadilan
5. Ilmu + Agama         = Istiqamah

Dengan ilmu maka semuanya akan menjadi indah dan tepat pada porsinya. Menimba ilmu tidak akan ada ujungnya, akhir kita menimba ilmu adalah akhir kita menghembuskan nafas didunia ini.

Catatan :
Khilafah itu Bid'ah karena Rasulullah tidak mengajarkan khilafah beliau diturunkan kedunia ini semata-mata hanya ditugaskan untuk menyempurnakan akhlak manusia yang masih kebinatangan itu seperti HTI, akhlak nya bintang berbaju agama .

Semoga bermanfaat.

Kamis, 27 Juni 2019

Misteri tulisan KABIKAJI dikitab para santri


MENGUAK MISTERI
🔘 كبيكج [KABIKAJI] 🔘
Coretan Tentang Tulisan بكيكج بكيكج بكيكج Yang Sering Kita Jumpai di Kitab-kitab Santri di Pondok Pesantren

Tulisan (بكيكج) adalah sebuah kata yang memiliki daya mistis untuk menghilangkan rayap,
khususnya di dalam sebuah kitab yang sering menjadi sasaran dan perhatian penuh oleh para santri
Begitu khawatirnya seorang santri terhadap kitab-kitabnya, maka wajarlah kata tersebut dijadikan tulisan yang mujarab untuk menghilangkan serangan rayap oleh para santri.
Mengenahi kata tersebut, sering kita jumpai di halaman depan sebuah kitab, yang memang diakui kebenarannya jika sebuah kitab sudah dituliskan lafadz tersebut tidak akan dimakan oleh rayap. Keyakinan para santri ini, berangkat dari sebuah sejarah dari generasi ke genarasi yang begitu diyakini dan tidak diragukan kebenaranya oleh para santri.

Persepsi kaum santri akan keunikan yang ada dalam tulisan بكيكج ini memang tidak diragukan lagi kegunaan dan manfaatnya. Hanya saja, terdapat kesalahan dalam penulisan jika dilihat dari sudut pandang bahasa Suryani. Yang SEBENARNYA DITULIS seperti ini: *{ كبيكج }*, malah di pindah Kaf yang pertama kepada setelah huruf ba. Sehingga, berbunyi بكيكج. Namun, tidak jarang juga dijumpai para santri menuliskan kata tersebut dengan tulisam yang benar.

Kata ini berasal dari bahasa Suryani, yang berbunyi كبيكج. Kata كبيكج ini memiliki arti yang sangat erat hubunganya dengan apa yang di jadikan mitos mistis oleh kaum santri ( KATA كبيكج INI MEMILIKI ARTI *“TUMBUHAN YANG TIDAK DISUKAI OLEH SERANGGA” )*. Maka tidak salah bagi kaum santri yang mempercayai hal tersebut sebagai tulisan yang memiliki daya kekuatan untuk mengusir rayap dari kitab-kitab mereka, atau dalam istilah para santri

*“JIMAT ANTI RAYAP”*.

Jadi, makna yang tertulis dalam sebuah tulisan tersebut adalah serangga yang takut untuk menghampiri sebuah pohon. Dan pohon itu sendiri di namakan *pohon kabikaji*. Mungkin ini juga yang dalam kaidah fiqhinya disebut dengan

“الإشارة تقوم مقام العبارة” 

{ Isyarat atau simbol merupakan ungkapan kata-kata yang penuh makna yang tersirat }.

NB: *Bahasa Suryani* adalah bahasa yang digunakan oleh bangsa Aram dan digunakan hingga pada masa Masehi. Sedangkan bangsa Aram sendiri adalah tetesan langsung dari keturunan Nabi Nuh as yaitu, Aram Bin Sa’am Bin Nuh as. Dan bangsa ini juga menempati suatu Negeri yang dinamakan dengan negri Aram. Negeri ini kini diketahui meliputi daerah Syam dan Irak. [Syekh Ahmad Muhammad Ali al-jamal, “al-Qur’an Wa Lughat al-Suryaniyah”, Majalah Universitas al-Azhar, 2007, hlm, 15]

Bahasa ini, digunakan luas di negri Aram dan kemudian menyebar ke negeri-negeri kecil sekitar Asia dan Armenia, kemudian bahasa ini sampai ke Negeri China dan India. Bahkan bangsa Yahudi pun pernah mengutamakan bahasa ini dari pada bahasa Ibrani. Dengan bahasa ini, mereka (Yahudi) mengarang sebagian kitab-kitab mereka. Bahkan, konon al-Masih sendiri berbicara dengan bahasa ini kepada murid-muridnya. [Samir Abduh, “ al-Suryan qodiman Wa Haditsan”, hlm, 25]

Catatan:
BILA ADA REFERENSI LAIN, MONGGO BERBAGI TERIMA KASIH BANYAK
Copas status :
fanpage Mading Santri Online

Semoga bermanfaat.

Rabu, 26 Juni 2019

Jenis dosa-dosa besar


Imam Adz-Dzahabi menyebutkan 76 jenis dosa-dosa besar. Ketujuh puluh enam
dosa-dosa besar itu adalah sebagai berikut:
1. Menyekutukan Allah (syirik)
2. Membunuh orang lain
3. Sihir
4. Meninggalkan sholat
5. Menolak membayar zakat
6. Durhaka kepada kedua orang tua
7. Memakan riba
8. Memakan harta anak yatim
9. Berdusta atas nama Nabi /shallallahu ’alaihi wasallam/
10. Berbuka pada siang hari bulan Ramadhan tanpa /udzur/ ataupun /rukhshah/
11. Melarikan diri dari medan jihad
12. Melakukan zina, dan ia sendiri bertingkat-tingkat dosanya
13. Penguasa yang berkhianat terhadap rakyatnya
14. Meminum khamr meskipun tidak sampai mabuk
15. Sombong, membanggakan diri, dan mengagumi diri-sendiri
16. Melakukan kesaksian palsu
17. Homoseks (/liwath/)
18. Menuduh wanita mukminah yang baik-baik dengan tuduhan zina
19. Menyembunyikan (mencuri) harta rampasan perang
20. Mengambil harta orang lain secara bathil
21. Mencuri
22. Mem-/begal/ dan merampok
23. Bersumpah palsu
24. Terbiasa berdusta
25. Bunuh diri, dan ini termasuk dosa besar yang paling besar
26. Hakim yang curang
27. Laki-laki yang mendiamkan isteri atau keluarganya berlaku serong
28. Wanita yang tampil menyerupai laki-laki atau laki-laki yang tampil
menyerupai wanita
29. Laki-laki yang menikahi wanita yang telah ditalak tiga lalu
menceraikannya kembali karena suruhan dengan maksud agar bisa
dinikahi kembali oleh suaminya yang lama, demikian pula sang suami
lama yang menyuruh
30. Memakan bangkai, darah, dan daging babi
31. Tidak bersuci setelah buang air kecil
32. Mengambil upeti dari para pedagang dan semacamnya, termasuk
didalamnya pungutan-pungutan liar.
33. Riya’
34. Berkhianat
35. Menuntut ilmu karena mengejar dunia dan menyembunyikan ilmu
36. Suka mengungkit-ungkit pemberian
37. Mengingkari takdir
38. Mencuri dengar rahasia orang lain
39. Suka melaknat dan mencaci
40. Mengkhianati pemimpinnya
41. Membenarkan dukun dan ahli nujum
42. Wanita yang durhaka kepada suaminya
43. Memutuskan silaturahim
44. Pembuat patung dan gambar makhluk bernyawa
45. Suka menyebarkan fitnah (/namimah/)
46. Meratapi mayit
47. Mencela nasab (keturunan)
48. Berbuat zhalim kepada sesama makhluk Allah
49. Memberontak terhadap imam dengan mengangkat senjata, dan
mengkafirkan sesama muslim yang melakukan dosa besar
50. Menyakiti dan menghina sesama muslim
51. Menyakiti dan memusuhi para wali Allah
52. Laki-laki yang memanjangkan pakaian bawahnya sampai dibawah mata
kaki karena sombong
53. Laki-laki yang mengenakan sutera dan emas
54. Budak yang melarikan diri
55. Menyembelih binatang sembelihan untuk dipersembahkan kepada selain Allah
56. Mengubah batas tanah
57. Mencela sahabat-sahabat besar Rasulullah /shallallahu ’alaihi wasallam/
58. Mencela kaum Anshar
59. Menyeru kepada kesesatan atau memelopori perbuatan yang buruk
(membuat ”sunnah” yang buruk)
60. Wanita yang menyambung rambutnya, membuat tato di badannya, dan
melakukan perubahan pada bagian-bagian tubuhnya dengan tujuan agar
lebih indah dan semacamnya
61. Mengancam saudaranya (sesama muslim) dengan senjata
62. Menisbatkan diri kepada selain ayah kandungnya
63. /Thiyarah/ (meyakini kesialan karena hal-hal tertentu secara tidak
logis)
64. Makan dan minum dari piring dan gelas yang terbuat dari emas atau perak
65. Debat kusir (berdebat untuk /menang-menangan/)
66. Mengebiri, menyiksa, dan membuat cacat budaknya
67. Curang dalam timbangan dan takaran
68. Merasa aman dari hukuman dan siksa Allah
69. Berputus asa dari rahmat Allah
70. Mengingkari kebaikan orang yang telah berbuat baik kepadanya
71. Menolak memberikan kelebihan air
72. Membuat cap dan memukul pada muka binatang
73. Berjudi
74. Melakukan kejahatan (membunuh dan semacamnya) di Tanah Suci
75. Meninggalkan sholat Jum’at
76. Memata-matai sesama muslim dan membuka kelemahannya kepada musuh
Demikian ketujuh puluh enam perkara dosa besar yang harus kita jauhi,
semoga kita semua mendapat ampunan dari Alloh ta’ala dan di berikan
jalan yang lurus.

Amin.

Semoga bermanfaat.

Rabu, 19 Juni 2019

Larang menunaikan shalat di tujuh tempat


Massa Kawal Sidang Sengketa Pilpres Shalat di Jalur Busway, Padahal Islam Melarang

Dilansir dari detikcom Massa yang melakukan aksi kawal sidang sengketa Pilpres 2019 melakukan salat dzuhur di jalur busway. Mereka salat secara bergantian.

Beberapa syarat sahnya shalat diantaranya adalah memakai pakaian yang suci dari najis, menghadap ke kiblat dan tempat yang suci, boleh saja seseorang menjalankan shalat ditempat manapun asalkan tempat tersebut suci dari najis, entah di rumah, di sekolahan, apartemen, kos-kosan dan lain-lain.

Tetapi ada beberapa tempat yang dikecualikan untuk tidak menjalankan shalat ditempat tersebut, sebagaimana yang telah di nash dalam sebuah hadits riwayat dari Ibnu Umar,

أن النبي صلى الله عليه وسلم نهى أن يصلي في سبع مواطن: المزبلة، والمجزرة، والمقبرة، وقارعة الطريق، والحمام، ومعاطن الإبل، وفوق ظهر بيت الله تعالى

Sesungguhnya Rasulullah saw melarang menunaikan shalat tujuh tempat; tempat pembuangan sampah, tempat penyembelihan (hewan), kuburan, di tengah-tengah jalan, di kamar mandi, di kandang unta dan di atas(bangunan) ka'bah.

Larangan shalat di tujuh tempat ini tentunya memerlukan alasan, bagaimana tempat-tempat tersebut mendapat larangan dari syara', Pertama adalah larangan shalat ditempat pembuangan sampah, tempat penyembelihan hewan, kamar mandi dan kandang unta dikarenakan terdapat banyak najisnya; seperti kotoran-kotoran, darah, tempat berkumpulnya para setan yang bisa mengganggu kekhusyuan dalam shalat dan lain-lain, sehingga tempat tersebut terkena najis dan menjadi tidak suci. Kedua adalah larangan shalat ditengah-tengah jalan yang dilalui oleh orang, karena bisa mempersempit jalan dan mengganggu orang-orang yang sedang lewat. Ketiga larangan shalat di kuburan agar terhindar dari penyembahan terhadap kuburan. Keempat larangan shalat diatas ka'bah, karena tidak dapat menghadap ke kiblat, akan tetapi hanya menghadap sebagiannya saja, karena sebagian yang lain berada dibelakang punggungnya. Seperti penjelasan dalam kitab subulussalam,

وقيل المقبرة والمجزرة والمزبلة والحمام للنجاسة، وقارعة الطريق قيل لأن فيه حقا للغير فلا تصح الصلاة فيها واسعة كانت أو ضيقة لعموم النهي، ومواطن الإبل بأنها مأوى الشياطين، وفوق ظهر بيت الله فإنه إذا لم يستقبل بطلت الصلاة لعدم الشرط لا لكونها على ظهر الكعبة

Dikatakan bahwa larangan shalat dikuburan, tempat penyembelihan, tempat pembuangan sampah dan kamar mandi adalah dikarenakan terdapat najis, untuk shalat ditengah-tengah jalan karena disitu terdapat hak-hak orang lain(pejalan), maka tidak sah shalat ditempat tersebut, entah jalan itu luas maupun sempit Karen keumuman hadits, untuk kandan unta dikarenakan itu adalah tempat berkumpulnya setan, sedangkan untuk shalat diatas ka'bah dikarenakan tidak terpenuhinya menghadapat kiblat.

Pendapat Imam Nawawi

Imam al-Nawawi dalam al-Majmu’ Syarah al-Muhadzab memakruhkan pelaksanaan shalat di jalan umum. Kemakruhan ini tentu tidak berdampak pada pembatalan shalat. Beliau mengatakan:

ولا يصلي في قارعة الطريق لحديث عمر رضى الله عنه "سبع مواطن لاتجوز فيها الصلاة وذكر قارعة الطريق" ولأنه يمنع الناس من الممر وينقطع خشوعه بممر الناس فإن صلى فيها صحت صلاته لأن المنع لترك الخشوع أو لمنع الناس من الطريق وذلك لا يوجب بطلان الصلاة

“Janganlah shalat di jalan umum karena hadis dari ‘Umar menyebut bahwa ada tujuh tempat yang dilarang malakukan shalat, salah satunya adalah jalan umum. Shalat di jalan umum dilarang karena menghalangi jalan orang lain dan kekhusyukan shalat terganggu lantaran orang lalu-lalang. Kendati demikian, shalat yang dilakukan di jalan umum tetap sah, karena larangan di sini disebabkan oleh hilangnya kekhusyukan dan menganggu jalan orang lain. Kedua hal ini tentu tidak berdampak pada pembatalan shalat”

Menurut Imam al-Nawawi, ada dua alasan dimakruhkan shalat di jalan umum: pertama, menghalangi perjalanan orang lain, terlebih lagi bila shalat diselenggarakan di jalan raya atau umum; kedua, menganggu kosentrasi dan kekhusyukan shalat. Laiknya jalan raya pada umumnya tidak pernah sepi dari kendaraan ataupun pejalan kaki. Hal ini tentu berakibat pada ketidakfokusan pikiran. Shalat di masjid saja susah khusyuknya, apalagi di jalan umum.

Beliau menambahkan, bila shalat dilakukan di jalan yang tidak dilewati banyak orang, seperti jalan di hutan ataupun padang sahara, maka shalat di sana diperbolehkan. Beliau mengatakan:

وذكر الأصحاب علة ثالثة وهي غلبة النجاسة فيها قالوا وعلى هذه العلة تكره الصلاة في قارعة الطريق في البراري وإن قلنا العلة فوات الخشوع فلا كراهة في البراري إذ لم يكن هناك طارقون

“Sebagian ulama menambahkan bahwa bahwa ‘illah dilarang shalat di jalan adalah karena ada najis. Oleh sebab itu, mereka juga memakruhkan shalat di jalan yang terdapat di padang sahara (meskipun di sana tidak ada orang lewat). Namun bila kita mengatakan ‘illahnya karena hilangnya kekhusyukan, maka tidak dimakruhkan shalat di padang sahara, karena tidak ada (jarang) orang yang lewat.”


Dengan demikian, seyogyanya pelaksanaan shalat tidak menganggu kenyamanan orang lain. Terlebih lagi, dalam konteks Indonesia, masjid dan mushola masih banyak dan luas. Beda halnya bila masjid sudah tidak mampu menampung banyak jemaah atau tidak ada masjid sama sekali, sebagaimana muslim di daerah minoritas. Dalam kondisi ini tentu menggunakan jalan sebagai tempat shalat menjadi salah satu alternatif.

Wallahu a’lam

Semoga bermanfaat.

Minggu, 16 Juni 2019

Hafal 30 juz dan hadis tak menjamin manusia mendapat hidayah memeluk islam

HAFAL QURAN 30 JUZ DAN HADlTS TAK MENJAMIN MANUSIA MENDAPAT HIDAYAH MEMELUK ISLAM

Kisah nyata ini di tuturkan Habib Quraisy bin Qosim Baharun, Cirebon, dr kisah perjalanannya th 1996. Kala itu pesawat melintasi daratan Afrika. Diantara penumpangnya Habib Quraisy dan ibu Tua sekitar 65-70 tahun berpenutup jilbab di sebelahnya. “Dimana asal Anda?” Tanyanya. Tahu Habib Quraisy orang Indonesia, dia mengajaknya berbahasa Indonesia dan amat fasih pula. Ibu Tua itu tersenyum bijak sambil berkata “Saya ‘Alhamdulillah’ menguasai sebelas bahasa dan 20 bahasa daerah”. Ibu Tua mulai mengupas pembahasan Al Qur’an dg indah dan mahir.

Habib pun penasaran atas kehebatannya menjelaskan Al Qur’an, “Apakah Ibunda HAFAL AL-QUR’AN ?” Beliau jawab “Ya, saya telah menghafal Al Qur’an dan saya rasa tidak cukup hanya menghafal Al Quran sehingga saya berusaha menghapal Tafsir Jalalain dan saya pun hafal”.

Tidak sampai disitu saja, Ibu Tua itu melanjutkan bicaranya “Namun Al Qur’an harus bergandengan dengan hadist. Sehingga saya kemudian berupaya lagi menghafal hadist tentang hukum sehingga saya hafal kitab hadist Bulughul Maram di luar kepala”.
“Lantas saya masih belum merasa cukup, kerana di dalam Islam bukan hanya ada halal dan haram tapi harus ada fadhailul amal, maka saya pilih kitab Riyadhus Sholihin untuk saya hafal dan saya hafal”. Kata Ibu itu menuturkan pendalamannya tentang Islam kepada Habib Quraisy.
Ibu itu kembali bertutur “Di sisi agama ada namanya tasawuf, maka saya cenderung pada tasawuf sehingga saya pilih kitab Ihya Ulumuddin dan sampai saat ini saya sudah 50 kali mengkhatamkan membacanya.

Saking seringnya saya baca Ihya Ulumuddin sampai-sampai Bab Ajaibul Qulub saya hafal di luar kepala”. Habib Quraisy terperangah melihat kehebatan dan luarbiasanya Ibu itu. Namun kerana tidak percaya begitu saja, Habib pun akhirnya mencoba test kebenaran perkataannya. Apakah benar Ia telah hafal Al Qur’an? Apakah benar Ia menguasai Tafsir Jalalain ttg asbabun-nuzul dan qaul Ibnu Abbas? Setelah melalui beberapa pertanyaan. Ternyata benar Ibu itu hafal Qur’an bahkan mampu menjawab tafsirnya dengan mahir dan piawai.

Ketika Habib mengangkat permasalahan ihya mawat yang ada dalam kitab Bulughul Maram Ibu Tua itu pun menjabarkannya cukup jelas. Ketika Habib membahas tentang hadist Riyadhus Sholihin maka Ibu Tua itu menyebutkan sesuai apa yang disebutkan dalam kitab Dalailul Falihin sebagai syarah kitab hadist tsb. Dan lagi Ia menjelaskan masalah psikologi hati berbasis kitab Ihya Ulumuddin pada pasal ajaibul qulub. Kembali Habib dibuat heran akan kehebatan Ibu Tua itu dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Pesawat akan mendarat di Airport. Ibu itu mengambil tasnya yang ada di kabin. Kerana sudah merasa kenal, Habib membantu menurunkan 3 tasnya ke lantai pesawat. SubhaanAllah… Saat Ibu itu menunduk untuk mengambil tasnya ternyata keluar dari balik jilbabnya seutas kalung salib.
Seperti petir menyambar di siang bolong, Habib Quraisy menunduk lemah. Ibu itu tersenyum, “Akan kujelaskan padamu nanti di hotel.”

Habib akan transit selama sehari semalam, pun Ibu Tua itu. Maka di ruang tunggu dia tunjukkan nomor kamarnya kepada Habib dan berjanji bertemu di ruang lobbi restaurant.
Keduanya akhirnya bertemu. Kpada Habib Qurasy ia mengatakan, “Saya bukan orang Kristen, mengapa saya keluar dari Kristen ?… kerana saya menganggap Kristen itu hanya dongeng belaka. Dan kalung ini bukan berarti saya Kristen, tapi kalung ini pemberian almarhumah ibu saya”.
Ia mengatakan bahwa Ia telah mempelajari Kristen, Hindu juga Islam. Ia mengungkap ketertarikannya mengenai keagungan yang ada di balik wahyu Allah SWT dan hadits Nabi Muhammad SAW. “Ibu apa agamanya sekarang ?” Habib bertanya.
Dia katakan *“Saya tidak beragama”*
“Andai Ibu masuk Islam, begitu baca syahadat, Ibu akan langsung dapat titel ulama”. Kerana demikian luas ilmu yang dimiliki kata Habib.
Ia menjawab, *“MUNGKIN Kerana SAYA BELUM MENDAPAT HIDAYAH DARI Allah”*
Habib Quraisy meneteskan airmata bersyukur kpd Allah SWT, bagaimana orang seperti dia yang sudah hafal Al Qur’an dan lain sebagainya belum Allah izinkan untuk beriman kepada-NYA.

Sementara kita tanpa usaha apapun, telah dipilih oleh Allah SWT untuk jadi seorang muslim.

Demikianlah kisah ajaib ini. *Semoga dapat diambil iktibar betapa bersyukur kita dianugrahi IMAN & ISLAM... dan semakin bertambah kuat sampai ajal menjemput, sehingga kita termasuk orang yang husnul khotimah. Aamiin…* Ibu tua itu namanya ANNE MARIE SCHIMMEL, ahli terkemuka dalam literature Islam & mistisisme (tasawuf), berkebangsaan Jerman, sebagai professor mengajar di 3 Universitas terkenal di 3 Negara berbeda, dikenal memiliki ingatan fotografis.
Wafat tahun 2003 di usia 80 thn, entah bagaimana tentang keimanannya di akhir hidupnya. “BETAPA MAHALNYA HIDAYAH. SETINGGI-TINGGINYA ILMU, SELUAS-LUASNYA PENGETAHUAN, SEDALAM-DALAMNYA PEMIKIRAN, DAN SEKUAT-KUATNYA HAFALAN AL-QUR’AN 30 JUZ DAN HADlTS TIDAKLAH MAMPU MENGGAPAI HIDAYAH Kerana HIDAYAH DATANGNYA DARI RAHMAT Allah, SEBAGAIMANA SEORANG HAMBA MASUK SYURGA Kerana RAHMAT-NYA. Tidaklah cukup hafal Al-Qur'an dan hadist. MaasyaaAllaah. Sujud syukurku pada -Mu ya Rabb, atas nikmat hidayah ini.

Kamis, 13 Juni 2019

Ulama jangan berpolitik katanya

BAHAYA SEKULER TERSELUBUNG, Contoh Arab Saudi.
Pemimpin tidak perlu pandai, cerdas dan paham agama, yang penting bagaimana dia bisa tampil “agamis” dalam kehidupan sehari-hari karena orang tidak akan menanyakan tentang kemiskinan dan ketidakadilan tapi orang menyakan bagaimana “keshalehan” pemimpinnya. Maka berlomba-lomba lah pemimpin daerah membuat acara" seremonial agama, pengajian besar"an dan membangun mesjid besar dan megah, karena memang itu yang bisa dijadikan sarana untuk menutupi ketidakmampuan mereka dalam memimpin.

Masyarakat yang protes dan tidak sepaham dengan mereka diberi lebel “Penentang Syariat Islam”, atau “Penentang Hukum Allah”, itulah yang dipraktekkan oleh Arab Saudi sejak Negara ini didirikan.

Di Arab Saudi, perbedaan dirubah dari rahmat menjadi bala. Apapun yang tidak sesuai dengan paham wahabi akan digusur dan dimusnahkan. Pada akhirnya sikap kritis sebagai sifat dasar manusia kian lama kian melemah dan pada akhirnya hilang sama sekali.

Dalam Sistem Sekuler Terselubung ulama diberi tempat terbatas, hanya mengisi ceramah" agama, pengajian dan membina pasantren dalam ruang lingkup terbatas. Ketika ulama yang memiliki kemampuan mempimpin mencoba untuk mengubah keadaan agar menjadi lebih baik, maka secara serentak, akur tanpa sikap kritis mereka berteriak,

”ULAMA JANGAN BERPOLITIK”.

Kalau ditanya darimana sumber ucapan tersebut, mereka tidak bisa menjawab, yang penting ulama tidak boleh berpolitik.

Apakah ummat Islam tidak sadar bahwa kata-kata “Uama Tidak Boleh Berpolitik” itu adalah pesan" yang di ciptakan oleh Kaum Orientalis yang telah meneliti ratusan tahun bagaimana cara melemahkan ummat Islam. Cara paling mudah adalah membatasi orang-orang yang paham agama dalam sebuah kerangkeng, sehingga mereka tidak bebas mengatur masyarakat.

Orang yang suka berteriak, “Ulama Jangan Berpolitik” barangkali lupa membaca sejarah Islam. Orang-orang yang mengisi pemerintahan di zaman Khulafaur Rasyidin kesemuananya adlh orang" yang paham agama.

Semoga bermanfaat.

Munculnya Dajjal

   خروج الدجال
من أشراط الساعة فى كتاب العقيدة الطحاوية‎ شيخ جعفر الطحاوية - وافت ٣٢١- ٢٣٩هجرية
 
قوله جمهورالعلماء : يخرج الدجال منفردا من قوم يهودى و من بلد كوراسان او أصبيهة لا من إيروفا أفريكا أسييا او أوسترالييا

ونؤمن بأشراط الساعة من خروج الدجال ونزول عيسى ابن مريم عليه السلام من السماء ونؤمن بطلوع الشمس من مغربها وخروج دابة الأرض من موضعها

لاَتَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تَخْرُجَ سَبْعُوْنَ كَذَّابًا، قلُتْ: وَمَا ايَاتهُمُ ؟ ، قاَلَ: يَأتْوُنَكُمْ بسِنَّة لمَ تَكُوْنُوْا عَلَيْهَا ، يُغَيِّرُوْنَ بِهَا سُنَّتَكُمْ ، فَاِذَارَأَيْتُمُوْهُمْ فَاجْتَنِبُوْهُمْ

إِنَّ مَسِيْحَ الدَّجَّالِ رَجُلٌ، قَصِيْرٌ، أَفْجَعُ، جَعْدُ، أَعْوَرٌ، مَطْمُوْسُ الْعَيْنِ، لَيْسَ بِنَاتِئَةٍ وَلاَ جَحْـرَاءَ، فَإِنْ أَلْبَسَ عَلَيْكُمْ؛ فَاعْلَمُوْا أَنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ

قال ابن عباس، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : فعند ذلك ينزل أخي عيسى ابن مريم من السماء على جبل افيق, اماما هاديا وحكما عادلا

عن ابن عباس رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لن تهلك أمة أنا في أولها ، وعيسى ابن مريم في آخرها ، والمهدي في وسطها. رواه النسائي ، [ص-182] وأبو نعيم في ( أخبار المهدي ) ، والحاكم وابن عساكر في (تاريخيهما) . ولفظهما: ((كيف تهلك أمة أنا في أولها ....)) . كما في ((كنز العمال)) . وهو حديث حسن كما في ((السراج المنير)) للعزيزي

أخرج البخاري بسنده: عن نافع مولى أبى قتادة الآنصاري ان أبا هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وآله كيف أنتم إذا نزل ابن مريم فيكم وامامكم منكم

وروى الحارث بن اسامة في مسنده بسنده عن جابر بن عبد الله: قال رسول الله ) صلى الله عليه وآله: ( ينزل عيسى بن مريم، فيقول أميرهم المهدي تعال صل بنا، فيقول لا، إن بعضهم أمير بعض تكرمة الله لهذه الآمة (قال ابن القيم: "إسناده جيد" ,المنار المنيف لابن القيم ص 147)

وأخرج الحاكم في المستدرك عن أبي هريرة مرفوعا : إن روح الله عيسى نازل فيكم فإذا رأيتموه فاعرفوه فإنه رجل مربوع إلى الحمرة والبياض، عليه ثوبان ممصران كأن رأسه يقطر وإن لم يصبه بلل ، فيدق الصليب ويقتل الخنزير ويضع الجزية ويدعو الناس إلى الإسلام ، فيهلك الله في زمانه المسيح الدجال. ويقع الأمنة على الأرض فذكر الحديث . وفيه: فيمكث أربعين سنة ثم يتوفى ويصلي عليه المسلمون

ورواه الطبراني في المعجم الكبير (13/159 رقم 384) - ومن طريقه المزي في تهذيب الكمال (19/395) - من طريق عبدالله بن نافع الصائغ، عن عثمان بن الضحاك بسنده، ولفظه: يدفن عيسى عليه السلام مع رسول الله صلى الله عليه وسلم وصاحبيه، فيكون قبره الرابع

عن عائشة قال النبي : إِنْ يَخْرُجِ الدَّجَّالُ وَأَنَا حَىٌّ كَفَيْتُكُمُوهُ وَإِنْ يَخْرُجِ الدَّجَّال بَعْدِى فَإِنَّ رَبَّكُمْ عَزَّ وَجَلَّ لَيْسَ بِأَعْوَرَ إِنَّهُ يَخْرُجُ فِى يَهُودِيَّةِ أَصْبَهَانَ حَتَّى يَأْتِىَ الْمَدِينَةَ فَيَنْزِلَ نَاحِيَتَهَا وَلَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ أَبْوَابٍ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلَكَانِ فَيَخْرُجَ إِلَيْهِ شِرَارُ أَهْلِهَا حَتَّى الشَّامِ مَدِينَةٍ بِفِلَسْطِينَ بِبَابِ لُدٍّ – وَقَالَ أَبُو دَاوُدَ مَرَّةً حَتَّى يَأْتِىَ فِلَسْطِينَ بَابَ لُدٍّ – فَيَنْزِلَ عِيسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ فَيَقْتُلَهُ ثُمَّ يَمْكُثَ عِيسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ فِى الأَرْضِ أَرْبَعِينَ سَنَةً إِمَاماً عَدْلاً وَحَكَماً مُقْسِطاً

إنه يهودي وإنه لا يولد له ولد وإنه لا يدخل المدينة ولا مكة - رواه مسلم

في أُمَّتِي كَذَّابُونَ ودَجَّالُونَ سَبَعَةٌ وعشرونَ منھم أَرْبَعُ نسوةٍ وإِنِّي خاتمُ النبیین لا نَبِيَّ بَعْدِي - رواه أحمد و طبرى وصححه الهيتمى

يخرج الدجال من أمتي فيمكث أربعين فيبعث الله عيسى بن مريم كأنه عروة بن مسعود الثقفي فيطلبه فيهلكه - رواه أحمد و مسلم ٢٩٤٠ و الحاكم ٤/٥٥٠

عن أنس بن سمعن قال النبى : فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللَّهُ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ فَيَنْزِلُ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِىَّ دِمَشْقَ بَيْنَ مَهْرُودَتَيْنِ وَاضِعًا كَفَّيْهِ عَلَى أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ إِذَا طَأْطَأَ رَأَسَهُ قَطَرَ وَإِذَا رَفَعَهُ تَحَدَّرَ مِنْهُ جُمَانٌ كَاللُّؤْلُؤِ فَلاَ يَحِلُّ لِكَافِرٍ يَجِدُ رِيحَ نَفَسِهِ إِلاَّ مَاتَ وَنَفَسُهُ يَنْتَهِى حَيْثُ يَنْتَهِى طَرْفُهُ فَيَطْلُبُهُ حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يَأْتِى عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ قَوْمٌ قَدْ عَصَمَهُمُ اللَّهُ مِنْهُ فَيَمْسَحُ عَنْ وُجُوهِهِمْ وَيُحَدِّثُهُمْ بِدَرَجَاتِهِمْ فِى الْجَنَّةِ - رواه مسلم ٢٩٣٧

عن عبدالله بن عمر - فَيَبْعَثُ اللَّهُ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُودٍ فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكُهُ ثُمَّ يَمْكُثُ النَّاسُ سَبْعَ سِنِينَ لَيْسَ بَيْنَ اثْنَيْنِ عَدَاوَةٌ ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ رِيحًا بَارِدَةً مِنْ قِبَلِ الشَّأْمِ فَلاَ يَبْقَى عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ أَحَدٌ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ أَوْ إِيمَانٍ إِلاَّ قَبَضَتْهُ - رواه ٢٩٤٠

عَنْ أَبِى الدَّرْدَاءِ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم قَالَ: « مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ » وفي رواية ـ من آخر سورة الكهف - فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُورَةِ الْكَهْفِ - مَنْ قَرَأَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ آخِرِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ - الحكمة - نوم أصحاب الكهف ٣٩٠ سنة و هذا خارق للعادة
ولا تقومُ الساعةُ حتى يُبْعَثَ دجالونَ كذابونَ ، قريبًا من ثلاثينَ ، كلُّهم يزعُمُ أنه رسولُ اللهِ - رواه البخرى ٣٦٠٩

والله أعلم بصواب
محمد قاسم سليمان بشيرى

Selasa, 11 Juni 2019

Hasil Penelitian ini Ungkap 16 Cara Wahabi Hancurkan Sendi-sendi Islam

Posted by serambimata

Serambimata.com – Sebuah rangkuman dari hasil penelitian yang sederhana tapi logis bila dikaitkan dengan kejadian-kejadian paling aktual di muka bumi ini. Tak perlu menguji apakah penelitian itu benar-benar dilakukan atau apakah sudah menggunakan standar dan metodologi penelitian ilmiah?. Karena itu bukan tugas kami (serambimata).

Tidak lebih dari sekedar menghadirkan fakta tentang seperti apa dan bagaimana gerakan wahabi menancapkan idiologinya di berbagai nagara mayoritas berpenduduk muslim. Agar masyarakat muslim menyadarinya dan segera bangkit memperkuat barisan demi kejayaan Islam yang dimana-mana kian porak-poranda.

Simak penelitian berikut ini dari seorang yang menyatakan dirinya pejuang Aswaja.

1. Saya sedang mengumpulkan informasi tentang gerakan Wahabi di Indonesia serta melakukan studi komparasi dengan beberapa negara yang telah jadi Wahabi.

2. Negara-negara itu adalah Arab Saudi, Qatar, UEA, Kuwait, Oman, Bahrain, dan terakhir Islamic States of Iraq and Syam. Pola Wahabi sama di semua negara-negara di atas dan termasuk Indonesia target berikutnya.

3. Wahabi memulai gerakannya dari sektor pendidikan, yayasan, pengurus masjid, parade, lalu masuk kejajaran pemerintahan, partai, kabinet dan berakhir pada pemberontakan bersenjata (Lihat apa yg terjadi di Hijaz, Libya, Suriah, dan Iraq).

4. Tentunya, salah satu strategi utamanya adalah pemutar-balikkan fakta sejarah melalui buku-buku dan kebohongan berita melalui Sosial Media (Sosmed) dan Web.

5. Proses rekrutmen untuk jadi Wahabi dilakukan dengan peringatan/pengajian. Polanya adalah gerakan kembali pada Alquran dan Sunnah. Sebuah cara tepat yang mudah dan hampir pasti diterima.

6. Kembali pada Alquran dan Sunnah adalah WAJIB bagi semua muslim. Tak boleh ada yang menolak. Kufur-lah orang yang menolak hal ini, inilah yang dijadikan pintu masuk.

7. Ini terus digaungkan plus cerita tentang kemusyrikan, bid’ah, khurafat, takhayul, menyembah kubur, tawassul atau meminta kepada selain Allah, yg menjangkiti umat Islam sekarang, yg telah menginjak-injak Alquran dan Sunnah Nabi SAW.

8. Ketika emosional telah terbangun, maka kontranya adalah pelampiasan kebencian ditujukan kepada para ulama yang beda pendapat dengan tokoh yang menjadi rujuka ereka Muhammad bin Abdul Wahhab dan para pengikutnya.

9. Maka aplikasi kebencian itu terkejawantahkan kepada sunni yang telah ber-abad-abad tak bisa damai dengan wahabi. Ironi! Salah langkah, gagal paham.

10. Proses itulah yang tengah terjadi di Indonesia. Dengan pola yang sama di beberapa negara tersebut di atas, persis dengan yang tengah terjadi di NKRI ini. Mengerikan!

11. Minggu lalu kita membaca kerjasama antara yayasan-yayasan Islam dengan Arab Saudi makin gencar. ini dulu juga terjadi di negara-negara yang porak-poranda & jadi wahabi.

12. Sejak 20 tahun lalu, kita melihat yayasan-yayasan dan penerbit wahabi muncul. Ini dulu juga terjadi di negara-negara yang porak-poranda dan jadi wahabi.

13. Sejak 5 tahun terakhir ramai mahasiswa Indonesia yang digratiskan untuk kuliah di Arab Saudi. ini dulu juga terjadi di negara-negara yang porak-poranda dan jadi Wahabi.

14. Sejak awal kabinet yg anti wahabi ini, langkah dan gerak wahabi terlihat begitu massif, gencar dan terstruktur. tugas ulama sebagai benteng NKRI makin berat.

15. Tidak ada jalan lain selain ULAMA bersatu cegah tangkal makar ini bersama TNI, Polri, BNPT dan DPR. Demi anak cucu yang hidup damai di NKRI.

16. Perhatikanlah beberapa orang yang akan gusar dan marah dengan pemberitaan ini. Tapi, tetap jangan goyah meskipun mereka akan terus menyerang dengan berbagai argumen dan debat panjang.

Sebarkan!!! kata pejuang aswaja..

Sumber Aljazeera News
 
Semoga bermanfaat.

Makna Minal ‘Aidin Wal Faizin

Makna Minal ‘Aidin Wal Faizin Menurut Katib Syuriah NU.
Ucapan Minal ‘Aidin wal Faizin dalam bahasa Indonesia berarti ‘Semoga kita termasuk orang yang kembali dan menuai kemenangan’.

Adalah do’a yang lazim diucapkan oleh sesama muslim ketika bertemu saat momentum idul fitri. Setelah menunaikan sholat ied lazimnya mereka saling bersalaman dan mengucapkan selamat dan do’a:

تقبل الله منا ومنكم

جَعَلَناَ اللهُ وَ إِياَّكُمْ مِنَ الْعَائِدِيْنَ وَ اْلفَائِزِيْنَ

Kita yakin, orang yang mengucapkannya tidak akan memaknainya “kembali pada kemaksiatan pasca Ramadhan, meraih kemenangan atas bulan Ramadhan sehingga kita bisa kembali berbuat keburukan”.
Juga jangan memaknai Minal ‘Aidin Wal Faizin’ dengan ‘Mohon Maaf Lahir Batin’, hanya karena biasanya dua kalimat itu beriringan satu sama lain. Itu sama saja dengan membahasa-Inggriskan’ keset dengan welcome, dengan alasan tulisan itu biasanya ada di keset.
Tapi Ucapkan kata, "Minal ‘Aidin wal Faizin mohon maaf lahir batin".

Makna popular kalimat tersebut adalah "Ja’alanallahu wa iyyakum minal ‘aidin ilal fithrah wal faizin bil jannah"(Semoga Allah menjadikan kita semua sebagai orang yang kembali pada fitrah dan menuai kemenangan dengan meraih surga).

Jadi jangan khawatir. Maknanya bukan kembali ke perbuatan maksiat dan menang telah menaklukkan Ramadhan. Tanda orang yang diterima ibadahnya, ia makin meningkatkan ketaatan dan makin meninggalkan kemaksiatan (min ‘alamati qabulit-tha’ah fa innaha tajurru ila tha’atin ukhra).

Apa makna fitrah?
Setidaknya ia memiliki dua makna: Islam dan kesucian.
Makna pertama diisyaratkan oleh hadits:

كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ وَيُمَجِّسَانِهِ

“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikan dia sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR al-Bukhari dan Muslim)

Sisi pengambilan kesimpulan hukum atau wajh al-istidlal-nya, Nabi telah menyebutkan agama-agama besar kala itu, namun Nabi tidak menyebutkan Islam. Maka fitrah diartikan sebagai Islam.
Dengan ujaran lain, makna kembali ke fitrah adalah kembali ke Islam, kembali pada ajaran, akhlak, dan keluhuran budaya Islam.
Makna fitrah yang kedua adalah kesucian. Makna ini berdasarkan hadits Nabi:

الْفِطْرَةُ خَمْسٌ أَوْ خَمْسٌ مِنْ الْفِطْرَةِ: الْخِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ وَنَتْفُ الْإِبِطِ وَقَصُّ الشَّارِبِ

“Fitrah itu ada lima: khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kuku, mencabut/menghilangkan bulu ketiak, dan memotong kumis.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Kelima macam fitrah yang disebutkan dalam hadits ini kesemuanya kembali pada praktik kebersihan dan kesucian. Dapat disimpulkan kemudian bahwa makna fitrah adalah bersih dan suci.

Jadi, ‘minal ‘Aidin ilal fithrah’, berarti kita mengharap kembali menjadi orang bersih dan suci. Dengan keyakinan pada hadits Nabi, orang yang shiyam dan qiyam (berpuasa dan menghidupkan malam) di bulan Ramadhan, karena iman dan semata mencari ridha Allah, akan diampuni dosanya yang telah lalu. Harapannya, semoga kita seperti bayi yang baru lahir dari rahim ibu, bersih- yang dari salah dan dosa. Amin…

Semoga Bermanfaat. Amiinn Yaa Robbal ‘Alamin.

SHOLAT 'UTAQO' DIBULAN SYAWAL


Sholat sunat 'Utaqo' (عُتَقَاءُ) artinya sholatnya orang-orang yang merdeka atau orang-orang yg mulia, merupakan sholat yang bersumber dari Baginda Nabi Muhammad ﷺ . Berdasarkan sebuah hadits yang dikutip oleh Syekh Abdul Qodir al-Jailani qs. Dalam kitabnya al-Gunyah juz 2 (untuk keterangan lebih jelas bisa dibaca pada foto di bawah).
Adapun tatacara sholat 'Utaqo adalah sebagai berikut:
1. Dilaksanakan pada bulan Syawal (tanggal berapapun bisa), boleh pada saat siang hari atau malam hari; dan tidak disyaratkan harus shaum dulu
2. Jumlah roka'atnya adalah 8 roka'at dengan 4x salam atau 2x salam;
3. Boleh dilaksanakan sendiri atau berjama'ah;
4. Niyatnya: ushollī sunnatal 'utaqō-i rok'ataini lillāhi ta'ala (apabila menjadi ma'mum tambahkan lafadz "ma'mūman" setelah lafadz rok'ataini. Dan tambahkan lafadz "imāman" apabila menjadi imam);
5. Pada setiap roka'atnya: setelah membaca surat al-Fatihah, dilanjutkan Membaca Surat Al-Ikhlas 15x;
6. Apabila sudah selesai 8 roka'at, dilanjutkan dengan membaca Tasbih 70x dan Sholawat 70x (bacaan sholawat dan tasbihnya tidak ditentukan jenisnya, silahkan saja membaca sholawat dan tasbih yang sudah hafal).

Diantara faidah sholat sunat 'Utaqo yang terdapat dalam kitab al-Gunyah adalah :
1. Alloh akan mengampuni dosa orang yang melaksanakannya sebelum ia mengangkat kepalanya dari tempat sujud;
2. Apabila ia mati, maka matinya dalam keadaan syahid;
3. Apabila memiliki hutang, Alloh akan memudahkan atau memberi jalan keluar untuk melunasinya;
4 Dan apabila memiliki hajat/keinginan, Alloh akan mengabulkannya.

Semoga bermanfaat

Kamis, 06 Juni 2019

Matematika hikmah dalam al qur'an


LMU JUFR (MATEMATIKA HIKMAH)
Setiap hal yg terjadi merupakan Takdir Allah. Dan setiap Takdir yang Allah adakan, tidaklah asal2an. Alias, tidak ada istilah 'kebetulan' didalam mekanisme Takdir Allah.
Tegasnya, Gusti Allah merancang alam semesta jagat raya dan setiap hal yg terjadi ini secara Sistematis & Tertib. Ada alur kejadian atau algoritma yang tersusun rapih didalam mekanisme Takdir Allah.
Ada juga hukum sebab-akibat didalam setiap kejadian yg terjadi di alam semesta jagat raya ini. Sering kita menyebutnya sebagai 'HIKMAH'.
Setiap Hukama' (Para Ahli Hikmah) meneliti algoritma Takdir Allah tsb dgn suatu fan keilmuan yg disebut dgn 'ILMU JUFR'.
Secara sederhana, Ilmu Jufr bisa kita fahami sebagai "MATEMATIKA HIKMAH".
Tentunya apabila disebut sebagai 'Matematika', maka harus mempunyai rumus baku. Adapun rumus baku didalam Matematika Hikmah ini disebut sbg rumus 'ABAJADUN HAWAZUN'.
Rumus Abajadun Hawazun didapatkan oleh Para Hukama' dari Wali-wali Allah.
[ rumus ada pada gambar ]
Sebagai Muqoddimah (permulaan), kita akan coba untuk menghitung sedikit dari banyaknya Asror (rahasia²) yg terkandung didalam Lafadz الله (Allah) dan محمد (Muhammad).
-------------
LAFADZ الله (ALLAH),
terdiri dari 4 huruf :
ا (1) + ل (30) + ل (30) + ه (5) = الله (66)
'Adadahnya '66'
» 6 + 6 = 12
Kalimat لا اله الا ( laa ilaaha illa ),
terdiri dari 8 huruf :
ل (30) + ا (1) + ا (1) + ل (30) + ه (5)
+ ا (1) + ل (30) + ا (1)
= لا اله الا (99)
'Adadahnya '99'
Sesuai dengan 'Asmaa-ul Husna' yang merupakan '99' Nama-nama Allah.
لا اله الا (99) + الله (66)
= لا اله الا الله (165)
'Adadahnya '165'
» 1 + 6 + 5 = 12
Qs. Al-Baqoroh : 255
(Ayat Kursi)
» 2 + 5 + 5 = 12
Qs. At-Taubah : 129
(Ayat Tawakkal)
» 1 + 2 + 9 = 12
Surah Al-Fath merupakan
surah ke-48 didalam Al-Qur'an :
» 4 + 8 = 12
Surah ini mengisahkan tentang Anugerah Kemenangan yang Allah berikan kepada Rosulullaah berupa 'Fathu Makkah'.
KESIMPULAN :
Setiap Ayat / Surah didalam Al-Qur'an, Awrod, Asmaa-ul Husna, atau Isim apapun yg jumlah 'Adadahnya '12' pasti didalamnya terkandung Rahasia Ma'unah (pertolongan) dari Allah.
--------
LAFADZ محمد (MUHAMMAD),
terdiri dari 4 huruf :
م (40) + ح (8) + م (40) + د (4) = محمد (92)
'Adadahnya '92'
» 9 + 2= 11
Surah Muhammad merupakan
surah ke-47 didalam Al-Qur'an :
» 4 + 7 = 11
Surah ini menjelaskan khulashoh (rangkuman) kehidupan & pribadi Nabi Muhammad. Surah Muhammad ini terdiri dari '38' Ayat.
» 3 + 8 = 11
Surah يس ( YaaSiin ),
terdiri '83' ayat :
» 8 + 3 = 11
Qs. At-Taubah : 128
(Ayat Empati Nabi)
» 1 + 2 + 8 = 11
Qs. Al-Ahzaab : 56
(Ayat Perintah Sholawat)
» 5 + 6 = 11
Qs. Al- Fath : 29
(Ayat Umat Muhammad)
» 2 + 9 = 11
KESIMPULAN :
Setiap Ayat / Surah didalam Al-Qur'an, Awrod, Asmaa-ul Husna, atau Isim apapun yang jumlah 'Adadahnya '11' pasti didalamnya terkandung Rahasia Syafa'at dari Nabi Muhammad S.A.W

Sumber : Khazanah ISLAM CIREBON

Semoga bermanfaat.