رب اغفرلنا وتب علينا انك انت التواب الغفور
(robbighfirlanaa watub ‘alainaa innaka Antattawwaabul ghofuur) sebanyak 100 kali.
Zikir tersebut luas sekali maknanya. Kurang lebih seperti ini:
“Wahai
Tuhan kami, Penjaga kami, Pemenuh segala kebutuhan dan hajat kami…
Pemelihara kami, Pelindung kami, Pengajar kami, dengan segala
cara-cara-Mu, Penjaga kami, Penolong kami… Mohon Engkau berikan
pertaubatan buat kami, mohon Engkau berikan kekuatan buat kami, untuk
berhenti dari segala dosa dan maksiat. Mohon Engkau bimbing kami dan
ajarkan kami untuk bertaubat… Mohon Engkau mudahkan kami untuk
memperbaiki diri kami… Mohon Engkau tutup segala kesalahan kami, dan
dosa-dosa kami, yang membuat kami jauh dari-Mu…
Mohon Engkau bersihkan juga kami dari segala
keburukan dan menggantinya dengan kebaikan-kebaikan agar kami dapat
melakukan kebaikan. Ganti segala keadaan kami juga dengan segala keadaan
yang membuat kami dekat dengan-Mu, cinta dengan-Mu, takut dengan-Mu,
sayang dengan-Mu, perhatian dengan-Mu…
Bila kami jadi susah dunia akhirat kami sebab
segala kesusahan yang kami buat sendiri, buat kami sanggup menghentikan,
mengubah, dan memprbaikinya, Ya Rabb… Sesungguhnya Engkau At-Tawwaab,
Tuhan Yang Maha Menghentikan segala perbuatan buruk kami, segala dosa
kami, segala kejahatan dan kelalaian kami… Engkau At-Tawwaab, Yang Maha
Menerima taubat kami, dan Yang Bisa Menyebabkan kami bisa, mampu, dan
berkehendak untuk bertaubat, juga memudahkan jalannya.
Engkau At Tawwaab, Tuhan Yang Maha Menerima kami
dengan segala dosa dan kekurangan kami, lalu mengampuni dan membersihkan
kami dengan segala pengertian doa ini, yang segala rahasia doa hanya
Engkau Yang Tahu, juga segala rahasia nama At-Tawwaab-Mu…
Engkau juga Al-Ghofuur, Yang Maha Mengampuni
seluas-luasnya, sebanyak-banyaknya, dosa keburukan dan maksiat
hamba-hamba-Mu. Engkau Al-Ghofuur, yang bila sebagian dosa keburukan dan
maksiat hamba-hamba-Mu sudah berwujud keburukan, kesulitan, kesusahan,
bagi hamba-hambaMu, maka Engkau jua yang bisa mengubahnya, menggantinya,
kepada keadaan baik menurut-Mu, dengan cara-caraMu, karena Engkau
Al-Ghofuur. Begitu luas ampunan-Mu, gak ada batesannya, gak ada
tepiannya, yang dengan indah Engkau sandingkan dengan At-Tawwaab..
Di doa sehabis dhuha ini, seakan Engkau tahu, dan
pastinya Engkau tahu bahwa karena ampunan-Mu luas seluas-luasnya, besar
sebesar-besarnya, banyak sebanyak-banyaknya, maka bisa jadi
hamba-hambaMu ada yang terus menerus melakukan dosa-dosa,
keburukan-keburukan, kesalahan-kesalahan, maksiat-maksiat yang baru…
Padahal Engkau sudah mengampuni, padahal Engkau sudah menutupi, padahal
Engkau sudah memaafkan sebab Engkau Al-Ghofuur
Karena itu Engkau lengkapi doa ini, lewat Rasul-Mu,
bukan hanya Al-Ghofuur… Tetapi juga At-Tawwaab. Engkau sanggup suatu
saat membuat orang bisa berhenti: selamanya gak mengulangi lagi. Engkau
juga bukan hanya At-Tawwab, Tapi juga Al Ghofuur. Serasi, pas, dengan
segala makna yang hanya Engkau Yang Mengetahuinya…
Kawan-kawan, inilah sebagian dari pengertian, makna, filosofi,
hikmah, dari doa setelah shalat dhuha. Sesungguhnya makna, arti, dan
pengertian lainnya, dari setiap potongannya lebih dari itu. Asli. Lebih
dari itu. Doa setelah shalat dhuha ini selain berbahasa Arab, bahasa
teragung, ia juga doa langsung dari Rasul. Dhamir dalam doa tersebut saya ganti menjadi nahnu,
menjadi “kami” dengan maksud agar saat kita semua berdoa dengan doa ini
seratus kali, tercakup juga doa untuk sekeliling kita: Indonesia,
dunia, semesta, dengan segala isinya dari yang paling dulu, hingga yang
paling akhir.Sungguh lebih indah, lebih luas, lebih dalam lagi maknanya. Semoga istiqamah menjalankan doa ini, setelah tau sedikiiiittt maknanya. Selamat menjalankan ya.
SHALAT DHUHA MENDAPATKAN PAHALA UMRAH
Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah…” (Shahih al-Targhib: 673).
Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda:
“Barang siapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna..” (Shahih al-Jami`: 6346).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar