اذا مات ابن ادم انقطع عمله الا من ثلاث صدقة جارية او علم ينتفع به او ولد صالح يدعو له
Rasulullah Saw. bersabda: “Ketika manusia meninggal dunia, maka akan terputus semua amalnya kecuali tiga perkara; shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang mau mendoakannya.”
Syaikh Tsabit al-Banany adalah salah satu ulama yang termasyhur di zamannya. Salah satu amalan rutin yang sering beliau kerjakan adalah berziarah ke beberapa makam ulama disetiap malam Jum’at. Beliau bermunajat kepada Allah saat berziarah sampai waktu fajar.
Suatu ketika saat beliau berziarah dan bermunajat, rasa kantuknya datang sehingga beliau pun tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi, mimpi seorang ulama adalah nur dari Tuhan, bertemu dengan semua ahli kubur dalam keadaan riang dan bersinar di wajah mereka, memakai pakaian yang mewah, dan setiap ahli kubur membawa hidangan makanan yang bermacam-macam. Namun, ada seorang pemuda dengan rambut tidak karuan dan mengenakan pakaian yang kusut dan usang. Terlihat wajahnya begitu pucat, sedih dan mengucurkan air mata. Pemuda itu tercenung kesepian tanpa hidangan makanan sekalipun.
Saat para ahli kubur kembali ke alam mereka dengan riang dan gembira, si pemuda itu masih terlihat sedih, gelisah dan putus asa. Kemudian Syaikh Tsabit al-Banany segera menghampiri pemuda itu dan bertanya: “Wahai pemuda, siapakah kamu? Mengapa kamu tidak berada diantara mereka? Mereka masing-masing membawa makanan dan kembali dengan bahagia, sedangkan kamu sendirian tidak memabawa makanan dan kembali dalam keadaan sedih.”
Pemuda itu pun menjawab: “Sesungguhnya aku adalah orang asing yang bepergian, tidak ada seorang pun yang mengingatku dan mendoakanku. Sedangkan mereka mempunyai anak-anak, kerabat dan keluarga yang mengingat dan mendoakan mereka. Keluarga mereka (yang hidup) memberikan shadaqah untuk mereka di setiap hari Jum’at. Keluarga mereka selalu mengirimkan doa dan kebaikan kepada mereka di sini. Sesungguhnya aku dulu sebelum meninggal akan melaksanakan ibadah haji bersama ibuku. Namun dalam perjalanan, saat kami sampai di Mesir, ketentuan Allah pun datang kepadaku (kematian). Kemudian ibuku menguburku di kuburan ini. Sedangkan ibuku saat ini telah menikah dengan orang lain, ia lupa kepadaku, ia pun tidak pernah mendoakanku dan mengirimkan shadaqah kepadaku. Dan dalam setiap waktu sampai saat ini pun aku selalu dalam keadaan sedih dan gelisah.”
Syaikh Tsabit al-Banany bertanya lagi: “Wahai pemuda, ceritakan kepadaku di mana tempat tinggal dan rumahmu? Aku akan menceritakan tentang keadaanmu kepada ibumu.”
“Wahai imam orang-orang muslim, rumahku ada di kota ini desa ini dan kampung ini. Ceritakanlah keadaanku kepada ibuku. Jika dia tidak mempercayaimu, tolong katakan kepadanya bahwa aku masih mempunyai 100 mistqal perak yang menjadi hakku atas warisan ayahku. Mungkin itu yang menjadi bukti atas kebenaran kabar tentangku,” jawab si pemuda.
Sesaat setelahnya, Syaikh Tsabit al-Banany pun terbangun dari tidurnya. Akhirnya beliau segera mencari tempat tinggal ibu pemuda itu. Setelah menempuh perjalanan cukup panjang, Syaikh Tsabit al-Banany pun menemukan rumah ibu pemuda dalam mimpnya. Beliau segera menemui ibu pemuda itu dan menceritakan keadaan anaknya seperti dalam mimpi beliau.
Karena merasa terkejut, ibu pemuda itu pun terjatuh dan pingsan setelah mendengar kabar tersebut. Sesaat setelah ibu itu tersadar dan bangun, ia segera memberikan 100 mitsqal perak kepada Syaikh Tsabit: “Aku memasrahkan 100 mitsqal perak ini kepadamu untuk anakku yang meninggal dalam perjalanan haji.”
Beliau pun menyedekahkan perak tersebut untuk pemuda dalam mimpi beliau.
Di malam Jum’at lainnya, saat Syaikh Tsabit al-Banany berziarah dan bermunajat ia kembali terkantuk dan terdidur lalu bermimpi. Beliau bertemu dengan pemuda dalam mimpi sebelumnya dengan mengenakan pakaian yang termewah dan terbagus. Dengan wajah yang amat riang dan gembira, pemuda itu menemui beliau dan berkata: “Wahai imam orang-orang muslim, semoga Allah mengasihimu sebagaimana kamu mengasihiku.”
(Al-Mawa’idz al-‘Ushfuriyyah halaman 14-15 karya asy-Syaikh Muhammad bin Abubakar).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar