Dinukil dari kitab 'Ianatut Tolibin karya Sayyid Bakri
قال بعض العارفين: ينبغي لمن أراد الصلاة الكاملة أن يستعد لها قبل دخول الوقت بالوضوء، وإذا دخل الوقت
صلى السنة الراتبة، لأن العبد ربما تشعب باطنه وتفرق همه - من نحو المخالطة وأمر المعاش - فتحصل له كدورة.
فإذا قدم السنة زال ذلك، ثم يجدد التوبة عند الفريضة من كل ذنب عمله، ومن
الذنوب عامة وخاصة، ويستقبل القبلة بظاهره والحضرة الإلهية بباطنه، ويقرأ
قل أعوذ برب الناس، ثم يرفع يديه ويستحضر في تحرمه عظمة الإله وكبرياءه،
ويعلم أن معنى أكبر أنه أكبر من أن يتعاظمه شئ أو يكون في جنب عظمته، وليس
معناه أنه أكبر مما سواه من المخلوقين إذ ليس له مشابه.
Sebagian ulama' ahli ma'rifat berkata :
" seyogyanya bagi orang yang akan melaksanakan sholat dengan sempurna,
mempersiapkan wudhu terlebih dahulu sebelum masuknya waktu sholat ,
ketika waktu sholat sudah masuk maka laksanakanlah sholat sunnah rowatib
karena seorang hamba terkadang batinnya bercabang dan semangatnya
terpisah pisah - sebab semisal berhubungan dengan orang lain dan masalah
penghidupan - yg menyebabkannya menjadi kotor, maka ketika mendahulukan
sholat sunnah hilanglah kotoran2 tersebut.
Setelah itu
memperbaharui taubat ketika akan melaksanakn sholat fardhu, taubat dari
semua dosa yg telah dilakukannya baik dosa yg umum maupun dosa yg
khusus, kemudian menghadap kiblat dalam dhohirnya dan menghadap hadrotul
ilahiyah dalam batinnya.
Lalu membaca surat an nas kemudian mengangkat kedua tangannya dan menghadirkan keagungan Allah dalam takbirotul ikhromnya.
perlu mengetahui juga bahwa makna 'akbar' adalah sesungguhnya Allah
maha agung daripada sesuatu yg akan mengagungi-Nya atau dari adanya
sesuatu disamping keagungan-Nya, dan makna Allahu Akbar itu bukan Allah
lebih besar dari yang lainnya yaitu para makhluk karena tiada yang
serupa dengan-Nya."
وفي العوارف: سئل أبو سعيد الخراز: كيف الدخول
في الصلاة؟ فقال: هو أن تقبل عليه تعالى كإقبالك عليه يوم القيامة، ووقوفك
بين يديه ليس بينك وبينه ترجمان، وهو مقبل عليك وأنت تناجيه.
dan didalam kitab Al Awarif karya imam As Syuhrawardi :
Abu sa'id Al Khorroz ditanya , bagaimana caranya masuk dalam sholat ?
beliau menjawab : " caranya adalah engkau menghadap Allah ta'ala
sebagaimana engkau menghadap pada-Nya dihari kiyamat, dan berdirimu
dihadapan-Nya itu tidak ada penterjemah antara dirimu dan diri-Nya, Dia
menghadapimu dan kamu bermunajat pada-Nya."
قال في الأربعين: الأصل ما معناه: ولا تقل الله أكبر إلا وفي قلبك ليس أكبر منه.
ولا تقل وجهت وجهي إلا وقلبك متوجه بكله إليه تعالى ومعرض عن غيره.
ولا تقل الحمد لله إلا وقلبك طافح بشكر نعمته عليك، فرح به.
ولا تقل إياك نعبد وإياك نستعين إلا وأنت مستشعر ضعفك وعجزك، فإنه ليس إليك ولا إلى غيرك من الامر شئ.
وكذلك في جميع الأذكار والأعمال.
Iman Al Gazzali dalam kitab Al Arba'in berkata :
- yg asal maknanya adalah- " dan janganlah engkau mengucapkan 'Allahu
Akbar' kecuali di dalam hatimu tiada yang lebih besar dari-Nya, dan
janganlah engkau mengucapkan 'wajjahtu wajhiya..' kecuali hatimu
menghadap dengan keseluruhan kepada Allah ta'ala dan berpaling dari
selain-Nya,
janganlah engkau mengucapkan 'Alhamdulillahi..' kecuali
hatimu penuh dengan rasa syukur atas nikmat-Nya kepadamu dan merasa
senang dengan syukur tersebut,
janganlah engkau mengucapkan ' iyyaka
na'budu waiyyaka nasta'iin ..' kecuali engkau merasakan kelemahan dan
kekuranganmu karena sesungguhnya tiada sesuatupun yang kembali kepadamu
juga kepada selainmu.
dan lakukanlah yang seperti itu dalam semua dzikir dan amalan2 sholat."
wallohu a'lam.
إعانة الطالبين
البكري الدمياطي
Tidak ada komentar:
Posting Komentar