Senin, 29 September 2014

Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah dan Puasa Arafah 9 Dzulhijjah

Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah dan Puasa Arafah 9 Dzulhijjah
 
Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni tanggal 9 Dzulhijah. Puasa ini sangat dianjurkan bagi orang-orang yang tidak menjalankan ibadah haji. Adapun teknis pelaksanaannya mirip dengan puasa-puasa lainnya.

Keutamaan puasa Arafah ini seperti diriwayatkan dari Abu Qatadah Rahimahullah. Rasulullah SAW bersabda:

صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية
Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Assyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas. (HR. Muslim)

Sementara puasa Tarwiyah dilaksanakan pada hari Tarwiyah yakni pada tanggal 8 Dzulhijjah. Ini didasarkan pada satu redaksi hadits yang artinya bahwa Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun. Dikatakan hadits ini dloif (kurang kuat riwayatnya) namun para ulama memperbolehkan mengamalkan hadits yang dloif sekalipun sebatas hadits itu diamalkan dalam kerangka fadla'ilul a’mal (untuk memperoleh keutamaan), dan hadits yang dimaksud tidak berkaitan dengan masalah aqidah dan hukum.

Lagi pula hari-hari pada sepersepuluh bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang istimewa. Abnu Abbas r.a meriwayatkan Rasulullah s.a.w bersabda:

ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام يعني أيام العشر قالوا: يا رسول الله! ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك شيء
Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya : Ya Rasulullah! walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya (menjadi syahid). (HR Bukhari)

Puasa Arafah dan tarwiyah sangat dianjurkan untuk turut merasakan nikmat yang sedang dirasakan oleh para jemaah haji sedang menjalankan ibadah di tanah suci.

Tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang paling utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam hadist Qudsi: Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku.

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah SAW bersabda: Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun. (HR Bukhari Muslim). (***Anam)

Amalan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhidjah

Ada beberapa do’a dan Dzikir yang biasa diamalkan oleh para Ulama pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhidjjah. Diantaranya bacaan berikut ini, yang dibaca setiap harinya sepuluh kali selama sepuluh hari dari tanggal 1-10. Yaitu :
﴿ لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ عَدَدَ الَّليَالِيْ وَالدُّهُوْرِ. لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ عَدَدَ اْلأَيَّامِ وَالشُّهُوْرِ.لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ عَدَدَ أَمْوَاجِ الْبُحُوْرِ. لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ عَدَدَ أَضْعَافِ اْلأُجُوْرِ. لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ عَدَدَ الْقَطْرِ وَالْمَطَرِ. لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ عَدَدَ أَوْرَاقِ الشَّجَرِ. لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ عَدَدَ الشَّعْرِ وَالْوَبَرِ. لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ عَدَدَ الرَّمْلِ وَالْحَجَرِ. لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ عَدَدَ الزَّهْرِ وَالثَّمَرِ. لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ عَدَدَ أَنْفَاسِ الْبَشَرِ. لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ عَدَدَ لَمْحِ الْعُيُوْنِ. لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ عَدَدَ مَاكَانَ وَمَايَكُوْنُ. لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ تَعَالَى عَمَّايُشْرِكُوْنَ. لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُوْنَ. لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ فِى الَّليْلِ إِذَا عَسْعَسَ.لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ فِى الصُّبْحِ إِذَاتَنَفَّسَ. لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ عَدَدَ الرِّيَاحِ فِى الْبَرَارِيْ وَالصُّخُوْرِ. لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ. لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ عَدَدَ خَلْقِهِ أَجْمَعِيْنَ. لاَإِلَهَ إِلاَّاللهُ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ﴿10×﴾

Sumber NU Online
 
Pada tanggal 9 Dzuhijjah, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa. Tetapi tidak hanya puasa Arafah yang dianjurkan, semua amal-amal kebajikan dianjurkan untuk dilakukan pada sepuruh pertama bulan Dzulhijjah. Amaliyah kebajikan diantaranya berdzikir, khatam al-Qur'an, memberikan makan, bershadaqah, memperbanyak shalawat, perbanyak do'a, puasa, shalat sunnah dan sebagainya. Semua amaliyah ini berada dalam naungan hadits berikut, termasuk juga puasa Tarwiyah:

 عن ابن عباس رضي الله عنهما ، قَالَ : قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - : (( مَا مِنْ أيَّامٍ ، العَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هذِهِ الأَيَّام )) يعني أيام العشر . قالوا : يَا رسولَ اللهِ ، وَلاَ الجِهَادُ في سَبيلِ اللهِ ؟ قَالَ : (( وَلاَ الجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ، فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيءٍ )) رواه البخاري .
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada hari-hari, di mana amal shaleh lebih dicintai oleh Allah dari pada hari-hari tersebut, yaitu sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah." Mereka bertanya: "Tidak pula dengan jihad fi sabillah?" Beliau menjawab: "Tidak pula dengan jihad fi sabilillah. Kecuali seorang laki-laki yang keluar dengan nyawa dan hartanya, lalu tidak ada sedikitpun yang kembali darinya." (HR. al-Bukhari, [969]).

Hadits ini memberikan kesimpulan, keutamaan melakukan amal shaleh selama sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah, termasuk puasa pada hari tarwiyah, tanggal 8 Dzul Hijjah. Wallahu A'lam

Related Articles

Tidak ada komentar:

Posting Komentar