Minggu, 07 September 2014

Belum Pernah Haji Tapi Sudah Menghajikan Orang Lain, Bolehkah?

Belum Pernah Haji Tapi Sudah Menghajikan Orang Lain, Bolehkah?
Assalamu ‘alaikum, numpang tanya, banyak di zaman sekarang anak yang telah sukses dalam pekerjaannya kemudian menghajikan ortunya, padahal dia sendiri belum haji. Hal demikian itu bagaimana hukumnya? Bukannya kewajiban haji telah jatuh pada si Anak yang telah memenuhi kewajiban haji. Minta penjelasannya.. syukron

(Dari : Dhiella Fadhil)

Jawaban :
Wa’alaikum salam Wa rahmatullah wa barokatuh

Jika yang dimaksud adalah anak tersebut berangkat haji sebagai badal (pengganti) atas orang tuanya, maka haji yang dikerjakannya dianggap sebagai hajinya sendiri, bukan haji orang tuanya, sebab salah satu syarat badal haji adalah orang yang menjadi badal harus sudah berhaji, berdasarkan hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas ;


أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعَ رَجُلًا يَقُولُ: لَبَّيْكَ عَنْ شُبْرُمَةَ، قَالَ: «مَنْ شُبْرُمَةُ؟» قَالَ: أَخٌ لِي - أَوْ قَرِيبٌ لِي - قَالَ: حَجَجْتَ عَنْ نَفْسِكَ؟» قَالَ: لَا، قَالَ: «حُجَّ عَنْ نَفْسِكَ ثُمَّ حُجَّ عَنْ شُبْرُمَةَ

“Bahwa Nabi shalla Allahu ‘alaihi wa sallam mendengar seseorang mengucapkan; Labbaika ‘An Syubrumah (ya Allah, aku memenuhi seruan-Mu untuk Syubrumah), beliau bertanya: “Siapakah Syubrumah tersebut?” Dia menjawab; saudaraku! Atau kerabatku! Beliau bertanya: “Apakah engkau telah melaksanakan haji untuk dirimu sendiri?” Dia menjawab; belum! Beliau berkata: “Laksanakan haji untuk dirimu, kemudian berhajilah untuk Syubrumah.” (Sunan Abu Dawud, no.1811, Sunan Ibnu Majah, no.2903).

Sedangkan jika yang dmaksud adalah anak tersebut membiayai orang tuanya untuk pergi haji, maka hal tersebut diperbolehkan meskipun anak itu sendiri belum menunaikan haji, sebab seseorang boleh mengakhirkan pelaksanaan haji meski ia udah mampu selama ia tidak khawatir uangnya akan habis sebelum ia berangkat haji atau ia meninggal sebelum menunaikan haji. Jadi apabila anak tersebut khawatir uangnya akan habis sebelum ia berangkat haji atau khawatir meninggal sebelum haji maka ia harus mendahulukan menunaikan haji untuk dirinya sendiri. Wallahu a'lam.

(Dijawab oleh : Ahmadi Adi, Ubaid Bin Aziz Hasanan dan Siroj Munir)

Referensi ;
1. Al-Muhadzdzab, juz 1 hal. 366

ولا يحج عن الغير من لم يحج عن نفسه لما روى ابن عباس رضي الله عنهما قال: سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم رجلاً يقول لبيك عن شبرمة فقال: "حججت عن نفسك قال: لا قال: فحج عن نفسك ثم حج عن شبرمة

1. Bughyah Al Mustarsyidiin, hal.115

(مسئلة ب) يجب الحج على التراخى ان لم يخاف العضب او الموت او تلف المال فمتى اخره عن الاستطاعة حتى عضب او مات تبين فسقه من وقت خروج قافلة بلده من آخر سن الامكان وتبين بطلان سائر تصرفاته مما تتوقف صحته على العدالة كذا اطلقه ابن حجر و م ر وقيده ابن الزياد بالعلم بالعصيان بالتأخير وحينئذ يجيب على المعضوب كوارث الميت الاستنابة فورا فيأثم بالتأخير اهـ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar