Syari'at itu ilmu baca dan thariqat ilmu rasa hakikat adalah kelezatan
nya.
Jika kita datang kelaut cobalah jangan hanya melihatnya perlahan
tenggelamkan lah diri kita maka kalau sudah tenggelam pasti akan
terlihat ada apa saja didalam laut itu, segala ciptaan allah yang belum
pernah kita lihat sebelumnya. Begitulah ibadah dan ilmu kita , kita
jangan hanya berada dalam syari'at saja
tapi kita mencoba dan berusaha tenggelam dalam ilmu rasa yaitu thoriqat
maka akan timbul mahabbah dan syauq( kerinduan ) orang yang tidak minum
kopi tidak akan merasakan manis dan pahitnya kopi kalau tidak meminum
nya. Dan janganlah berkata bahwa laut itu dalam, sebelum kita
menenggelamkan diri kedalam nya.
Silahkan dibaca kitab
kifayatul adzqiya'nya .! Di sana dijelaskan tentang syari'at
thariqat,dan hakikat . Syari'at itu berkenaan tentang ilmu fiqih dan
furu' . Syari'at itu ilmu tata cara ibadah. .thoriqat ilmu untuk
meluruskan ibadah dan hakikat buah dari syari'at dan thariqat. Thariqat
itu ibarat kulit dan thariqat itu isi sedangkan hakikat adalah rasa.
Fas aluu ahlad dzikri inkuntum laa ta'lamuun ( maka tanyakanlah kepada
ahli dzikir jika kamu tidak mengetahui ) .Dzikir lisan( dzikir zahar)
jelas berbeda dengan dzikir hati ( dzikir khofi ). Kalau dzikir lisan
itu terbatas oleh waktu ,tempat dan keadaan. Seperti orang yang sedang
dzikir atau membaca alqur'an kalau ada yang nanya pasti berhenti
dzikirnya. Dan dzikir lisan terbatas oleh tempat , seperti di wc atau
buang air besar dan air kecil karena haram hukum nya mengucapkan dzikir
atau membaca al qur'an di wc atau ketika buang air besar atau buang air
kecil , ketika dia makan maka lisan tidak ikut dzikir. Tapi kalau dzikir
hati, tidak ada batas dan penghalang. " Alladziina yadzkuruunallaaha
qiyaaman waqu'uudan wa'alaa junuubihim ... Ila akhiril ayat. lihat surat
al imron " orang yang berdzikir itu ketika dia berdiri, dan ketika
duduk dan ketika berbaring dia selalu mengingat allah. Allah berfirman
dalam hadits qudsi " man dzakaronii faqod syakartanii waman nasaitani
faqod kafartanii " ( barang siapa yang mengingatku maka dia telah syukur
kepadaku dan barang siapa ya lupa kepadaku maka dia telah kufur
kepadaku ).mitsal ketika kita makan lalu hati berdzikir maka sungguh dia
telah bersyukur akan ni'mat makan tersebut, bahkan imam qusyairiy dalam
minhus saniyyah mengatakan satu nafas kita tidak ingat kepada allah
maka dia telah kufur akan ni'mat allah., karena bernafas itu adalah
keni'matan yang sangat luar biasa walaupun hanya satu nafas.
Fadzkuruunii adzkurkum wasykuruulii walaa takfuruun " ( maka ingatlah
kamu kepadaku maka aku pasti akan ingat kepadaku ., dan bersyukurlah
kamu kepadaku dan janganlah kamu kufur akan ni'matku ). Jadi dzikir hati
itu tidak ada batas dan penghalang, karena hati akan terus hidup
walaupun kita sedang tidur. Ketika hati berdzikir dan dia berkumpul
dengan manusia. Maka syari'atnya dia menghadap makhluk tapi hatinya
menghadap kholiq.karena pada hakikatnya dia sedang menghadap allah.
Bahkan allah swt berfirman " al yauma laa yanfa'u maalun walaa banuun
illaa man atallaaha biqolbin saliim " ( pada hari tidak ada manfa'atnya
harta dan anak kecuali yang menghadap allah itu adalah hati yang pasrah /
hati yang mengingat allah ). Jadi dzikir hati ,keutamaan nya adalah
membuang sifat sombong dalam hati. Ketika di sujud dan ruku' maka
hatipun ikut sujud dan ruku'.
Wallaahu 'alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar