Selasa, 02 September 2014

Yang dimaksud SYARI'AT,THORIQOT,DAN HAKIKAT...

Syari'at itu ilmu baca dan thariqat ilmu rasa hakikat adalah kelezatan nya. 
Jika kita datang kelaut cobalah jangan hanya melihatnya perlahan tenggelamkan lah diri kita maka kalau sudah tenggelam pasti akan terlihat ada apa saja didalam laut itu, segala ciptaan allah yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Begitulah ibadah dan ilmu kita , kita jangan hanya berada dalam syari'at saja tapi kita mencoba dan berusaha tenggelam dalam ilmu rasa yaitu thoriqat maka akan timbul mahabbah dan syauq( kerinduan ) orang yang tidak minum kopi tidak akan merasakan manis dan pahitnya kopi kalau tidak meminum nya. Dan janganlah berkata bahwa laut itu dalam, sebelum kita menenggelamkan diri kedalam nya.

Silahkan dibaca kitab kifayatul adzqiya'nya .! Di sana dijelaskan tentang syari'at thariqat,dan hakikat . Syari'at itu berkenaan tentang ilmu fiqih dan furu' . Syari'at itu ilmu tata cara ibadah. .thoriqat ilmu untuk meluruskan ibadah dan hakikat buah dari syari'at dan thariqat. Thariqat itu ibarat kulit dan thariqat itu isi sedangkan hakikat adalah rasa.

Fas aluu ahlad dzikri inkuntum laa ta'lamuun ( maka tanyakanlah kepada ahli dzikir jika kamu tidak mengetahui ) .Dzikir lisan( dzikir zahar) jelas berbeda dengan dzikir hati ( dzikir khofi ). Kalau dzikir lisan itu terbatas oleh waktu ,tempat dan keadaan. Seperti orang yang sedang dzikir atau membaca alqur'an kalau ada yang nanya pasti berhenti dzikirnya. Dan dzikir lisan terbatas oleh tempat , seperti di wc atau buang air besar dan air kecil karena haram hukum nya mengucapkan dzikir atau membaca al qur'an di wc atau ketika buang air besar atau buang air kecil , ketika dia makan maka lisan tidak ikut dzikir. Tapi kalau dzikir hati, tidak ada batas dan penghalang. " Alladziina yadzkuruunallaaha qiyaaman waqu'uudan wa'alaa junuubihim ... Ila akhiril ayat. lihat surat al imron " orang yang berdzikir itu ketika dia berdiri, dan ketika duduk dan ketika berbaring dia selalu mengingat allah. Allah berfirman dalam hadits qudsi " man dzakaronii faqod syakartanii waman nasaitani faqod kafartanii " ( barang siapa yang mengingatku maka dia telah syukur kepadaku dan barang siapa ya lupa kepadaku maka dia telah kufur kepadaku ).mitsal ketika kita makan lalu hati berdzikir maka sungguh dia telah bersyukur akan ni'mat makan tersebut, bahkan imam qusyairiy dalam minhus saniyyah mengatakan satu nafas kita tidak ingat kepada allah maka dia telah kufur akan ni'mat allah., karena bernafas itu adalah keni'matan yang sangat luar biasa walaupun hanya satu nafas. Fadzkuruunii adzkurkum wasykuruulii walaa takfuruun " ( maka ingatlah kamu kepadaku maka aku pasti akan ingat kepadaku ., dan bersyukurlah kamu kepadaku dan janganlah kamu kufur akan ni'matku ). Jadi dzikir hati itu tidak ada batas dan penghalang, karena hati akan terus hidup walaupun kita sedang tidur. Ketika hati berdzikir dan dia berkumpul dengan manusia. Maka syari'atnya dia menghadap makhluk tapi hatinya menghadap kholiq.karena pada hakikatnya dia sedang menghadap allah. Bahkan allah swt berfirman " al yauma laa yanfa'u maalun walaa banuun illaa man atallaaha biqolbin saliim " ( pada hari tidak ada manfa'atnya harta dan anak kecuali yang menghadap allah itu adalah hati yang pasrah / hati yang mengingat allah ). Jadi dzikir hati ,keutamaan nya adalah membuang sifat sombong dalam hati. Ketika di sujud dan ruku' maka hatipun ikut sujud dan ruku'.

Wallaahu 'alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar