*KESABARAN SUAMI ATAS PERLAKUAN ISTRI & KESABARAN ISTRI ATAS PERLAKUAN SUAMI*
Biasa-nya kalaw dipesantren-pesantren jika ngaji posoan selalu tidak ketinggalan kajian kitab Uqudulijain, karya Syaikhunaa Nawawy Al-Bantany, berikut kami paparkan muhimmah tentang kesabaran dalam bahtera rumah tangga, sebelum membaca siapkan kopi, teh atau cemilan, “jika perlu”, mungkin sebagian pembaca telah berulang kali mendengar atau membaca sendiri keterangan yang akan kami sampaikan ini. Kami tidak bermaksud menggurui, hanya berharap coretan ini bermanfaat terlebih untuk mengingatkan kami pada keterangan guru kami, semoga bermanfaat..
Sabda bagianda Nabi Muhammad Saw,-
مَنْ صَبَرَ عَلىَ سُوْءِ خُلُقِ امْرَأَتِهِ أَعْطَاهُ اللهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلَ مَا أَعْطَى أَيُّوْبَ عَلَى بَلاَئِهِ وَمَنْ صَبَرَتْ عَلَى سُوْءِ خُلُقِ زَوْجِهَا أَعْطَاهَا اللهُ مِثْلَ ثَوَابِ آسِيَةَ بِنْتَ مَزَاحِمْ.
“Barangsiapa bersabar atas keburukan perlakuan istri-nya, maka Alloh ta’ala akan berikan kepada-nya pahala sebagaimana pahala yang dianugrahkan kepada Nabiullah Ayyub As,- atas cobaan-nya, dan barangsiapa bersabar atas perlakuan suami-nya maka Alloh ta’ala akan berikan kepada-nya pahala sebagaimana pahala-nya St Asiyah bin Mazahim, Istri Fir’aun”
Cobaan yang diberikan Alloh ta’ala kepada Nabiullah Ayyub As,- terdiri 4(empat) macam. Pertama,- kebangkrutan, kemudian kematian anak-anak-nya, kerusakan pada jasad tubuh-nya, dan diasingkan masyarakat-nya, keculi salah satu istri-nya yang setia menemani-nya.
Kesabaran Nabiullah Ayyub atas kebangkrutan harta-nya berupa ashnaf (segerombolan) dari banyak unta, sapi, kambing, gajah, khibar (keledai). Kekayaan lain milik-nya berupa 500(lima ratus) hektar tanah dan 500(lima ratus) pekerja, semua pekerja terdiri dari istri dan anak-anak-nya, pengikut beliau terdiri dari tiga golongan yang semua-nya beriman kepda Alloh ta’ala dan masih muda-muda.
Iblis,yang diberi kekuasaan oleh Alloh ta’ala memiliki kemampuan naik-turun dari bumi ke-langit, sewaktu naik kelangit mendapati para Malaikat bershalawat kepada Nabiullah Ayyub As,- mereka hasud(iri) atas perlakuan para Malaikat kepada Nabiullah Ayyub As,- kemudian dia berdoa kepada Alloh ta’ala:
“ Wahai tuhan, sekarang ini aku memang telah menyaksikan sendiri hamba-Mu Ayyub sangat rajin bersyukur seraya memuji kepada-Mu, tetapi kalau Engkau memberi cobaan kepada-ku tentu dia tidak akan bersyukur dan tidak pula mentaatinya.”
Allah ta’ala berfirman kepada iblis :
“Baik, silakan kamu merangkap, sekarang Aku beri kekuasaan kepadamu untuk mencoba ayyub as melalui harta kekayaannya. ”
Iblis berangkat. ia mengumpulkan semua anak buah terdiri dari syaitan dan jin
ia katakan kepada mereka:
“ Sekarang aku telah diberi wewenang untuk mencoba Ayyub melalui hartanya. ”
lebih lanjut iblis berkata lagi :
“ Ifrit, sekarang kau kuberi tugas membakar tempat penggembalaan unta-unta milik Ayyub dan sekaligus membunuh semua unta-unta itu, laksanakan !”
Iblis datang menjumpai Nabiullah Ayyub As,- ketika itu beliau sedang
melaksanakan sholat, Iblis berkata kepada-nya:
“ Tempat penggembalaan unta-untamu terbakar, dan seluruh unta
milikmu ikut terbakar pula. ”
Apa kata Nabiullah Ayyub As,-: “AlhamdulilLah.. Allah ta’ala sendiri
yang memberikan kekayaan itu kepada-ku dan hanya Dia yang berhak mengambil-nya kembali. ”
Iblis tidak berhenti sampai disitu, ia meningkat lagi pada kekayaan yang lain.
ia hancurkan semua kambing milik Nabiullah Ayyub As,- berikut tempat
penggembalaannya. ia mendatagi Nabiullah Ayyub As,- seraya memberitahukan
peristiwa itu.
“Angin panas telah menghancurkan kebunnya, tidak ada
yang tersisa sedikitpun”, Kata Iblis sehabis merusak semua kebun
milik Nabiullah Ayyub As,-.
Apa kata Nabiullah Ayyub as,-. “Alhamdulillah ...” kemudian beliau memuji Allah ta’ala dan mengagungkan-Nya”.
Upaya Iblis tidak berhenti sampai disitu, ia kembali menghadap Allah ta’ala
seraya memohon agar diberi kekuasaan untuk mencoba Nabiullah Ayyub As,-
melalui anak-anak-nya.
Allah ta’ala firmankan:”Silakan, pergilah…! Aku memberi kekuasaan penuh kepada-mu untuk mencoba ayyub melalui anak-anak-nya. ”
Iblis berangkat, yang dituju adalah gedung tempat anak-anak Nabiulla Ayyub As,-
yang berlindung di bawahnya, gedung itu diguncang lalu hancur menindih habis
anak-anak Nabiullah Ayyub as,- semuanya mati. Iblis lalu memberikan khabar kepada Nabiullah Ayyub As,- tentang bencana yang menimpa anak-anak-nya.
Apa reaksi beliau?, Nabiullah Ayyub As,- malah beristighfar memohon ampun
kepada Allah ta’ala.
Usaha iblis tetap tidak menghasilkan apapun untuk merubah ketaatan Nabiullah
Ayyub As,- beliau tetap taat kepada Allah ta’ala dan bersyukur kepada-Nya.
Iblis kembali menghadap Allah ta’ala seraya memohon agar diberi kekuasaan untuk menguji-nya kembali, Allah ta’ala firmankan kepadanya: “ silakan. aku
beri kekuasaan kepadamu untuk menguji melalui tubuh lisan
dan akalnya. tetapi bukan hatinya”.
Iblis segera berangkat untuk menggoda Nabiullah Ayyub As,-. sampai ketempat
yang dituju ternyata beliau sedang bersujud, Iblis datang dari arah kepala
beliau, lalu meniup kedua lubang hidungnya dengan sekali tiupan, seketika itu juga badan Nabiullah Ayyub As,- serasa gatal-gatal. makin lama terasa semakin gatal, Nabiullah Ayyub As,- menggaruk-garuk bagianbagian tubuh yang gatal dengan ujung-ujung jemarinya, tetapi belum juga hilang gatal-gatal itu. Nabiullah Ayyub As mencoba menggaruk-garuk-nya dengan kain kasar, akan tetapi belum
juga hilang gatal-gatal itu, lalu menggunakan pecahan genteng dan batu. beliau tidak henti-henti-nya menggaruk badan-nya hingga melepuh, sehingga bernanah dan berbau busuk. masyarakat sekitarnya menganggap berbahaya terhadap penyakit yang sedang dialami Nabiullah ayyub As,-. Mereka sepakat mengasingkan beliau ke luar daerah. beliau terusir ke tempat yang
kotor. Mereka membuatkan untuk beliau sebuah gubuk yang hanya ditemani
istrinya yang bernama Rahmah. meskipun demikian istri beliau Rahmah, selalu setia melayani-nya. Ia berbuat baik sekali kepada-nya, Ia perlakukan suami-nya dengan penuh kasih-sayang. Kebutuhan-kebutuhan makan dan minum-nya selalu diperhatikan. Kaum Nabiullah Ayyub As,- yang mendeportasi dirinya terdiri dari tiga golongan. namun begitu semua-nya masih tetap dalam keimanan semula. mereka tidak meninggalkan agamanya.
Dalam kisah lain diriwayatkan bahwa, ada seseorang bermaksud menghadap
Sahabat Umar bin khattab RadlialLahu ‘anh hendak mengadukan perihal perangai buruk istri-nya. Sampai ke-rumah yang dituju orang itu menanti Umar di depan pintu. Saat itu ia mendengar istri Umar mengomeli diri-nya, sementara Umar sendiri hanya berdiam diri saja tanpa bereaksi. Orang itu bermaksud balik kembali sambil melangkahkan kaki seraya bergumam:
”Kalau keadaan Amirul mukminin saja begitu, bagaimana hal-nya dengan diriku”
Bersamaan itu umar keluar, ketika melihat orang itu hendak kembali Umar
Memanggil-nya, dikatakan kepada-nya ”Ada keperluan penting ?”. Ia menjawab “Amirul mukminin, kedatangan-ku ini sebenar-nya hendak mengadukan perihal istriku lantaran suka memarahiku. Tetapi begitu aku mendengar istri-mu sendiri berbuat serupa, maka aku bermaksud kembali. dalam hati-ku berkata
“Kalau kedaan Amirul mukminin saja diperlakukan istri-nya seperti itu, bagaimana halnya dengan diriku. ”
Sahabat Umar RadlialLahu ‘anh berkata kepadanya ”Saudara, sesungguhnya aku rela menanggung perlakuan seperti itu dari istri-ku, karena adanya beberapa hak yang ada pada-nya. Istriku bertindak sebagai juru masak makanan-ku, ia selalu membuatkan roti untuk-ku, ia selalu mencucikan pakaian-pakaian-ku, ia menyusui anak-anak-ku padahal semua itu bukan kewajiban-nya. aku cukup tentram tidak melakukan perkara haram lantaran pelayanan istriku. karena itu aku menerima-nya sekalipun dimarahi. ”
Kata Sahabat tersebut itu : ”Amirul mukminin, demikian pulakah terhadap
istriku?” Jawab umar,ya.. terimalah marahnya. karena yang dilakukan istri-mu tidak akan lama, hanya sebentar saja. ”
Begitulah, pahala yang sangat besar bagi seorang Suami-Istri yang saling bersabar dalam bahtera rumah tangga.
Berkah Ramadlan..
مَنْ صَبَرَ عَلىَ سُوْءِ خُلُقِ امْرَأَتِهِ أَعْطَاهُ اللهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلَ مَا أَعْطَى أَيُّوْبَ عَلَى بَلاَئِهِ وَمَنْ صَبَرَتْ عَلَى سُوْءِ خُلُقِ زَوْجِهَا أَعْطَاهَا اللهُ مِثْلَ ثَوَابِ آسِيَةَ بِنْتَ مَزَاحِمْ.
“Barangsiapa bersabar atas keburukan perlakuan istri-nya, maka Alloh ta’ala akan berikan kepada-nya pahala sebagaimana pahala yang dianugrahkan kepada Nabiullah Ayyub As,- atas cobaan-nya, dan barangsiapa bersabar atas perlakuan suami-nya maka Alloh ta’ala akan berikan kepada-nya pahala sebagaimana pahala-nya St Asiyah bin Mazahim, Istri Fir’aun”
Cobaan yang diberikan Alloh ta’ala kepada Nabiullah Ayyub As,- terdiri 4(empat) macam. Pertama,- kebangkrutan, kemudian kematian anak-anak-nya, kerusakan pada jasad tubuh-nya, dan diasingkan masyarakat-nya, keculi salah satu istri-nya yang setia menemani-nya.
Kesabaran Nabiullah Ayyub atas kebangkrutan harta-nya berupa ashnaf (segerombolan) dari banyak unta, sapi, kambing, gajah, khibar (keledai). Kekayaan lain milik-nya berupa 500(lima ratus) hektar tanah dan 500(lima ratus) pekerja, semua pekerja terdiri dari istri dan anak-anak-nya, pengikut beliau terdiri dari tiga golongan yang semua-nya beriman kepda Alloh ta’ala dan masih muda-muda.
Iblis,yang diberi kekuasaan oleh Alloh ta’ala memiliki kemampuan naik-turun dari bumi ke-langit, sewaktu naik kelangit mendapati para Malaikat bershalawat kepada Nabiullah Ayyub As,- mereka hasud(iri) atas perlakuan para Malaikat kepada Nabiullah Ayyub As,- kemudian dia berdoa kepada Alloh ta’ala:
“ Wahai tuhan, sekarang ini aku memang telah menyaksikan sendiri hamba-Mu Ayyub sangat rajin bersyukur seraya memuji kepada-Mu, tetapi kalau Engkau memberi cobaan kepada-ku tentu dia tidak akan bersyukur dan tidak pula mentaatinya.”
Allah ta’ala berfirman kepada iblis :
“Baik, silakan kamu merangkap, sekarang Aku beri kekuasaan kepadamu untuk mencoba ayyub as melalui harta kekayaannya. ”
Iblis berangkat. ia mengumpulkan semua anak buah terdiri dari syaitan dan jin
ia katakan kepada mereka:
“ Sekarang aku telah diberi wewenang untuk mencoba Ayyub melalui hartanya. ”
lebih lanjut iblis berkata lagi :
“ Ifrit, sekarang kau kuberi tugas membakar tempat penggembalaan unta-unta milik Ayyub dan sekaligus membunuh semua unta-unta itu, laksanakan !”
Iblis datang menjumpai Nabiullah Ayyub As,- ketika itu beliau sedang
melaksanakan sholat, Iblis berkata kepada-nya:
“ Tempat penggembalaan unta-untamu terbakar, dan seluruh unta
milikmu ikut terbakar pula. ”
Apa kata Nabiullah Ayyub As,-: “AlhamdulilLah.. Allah ta’ala sendiri
yang memberikan kekayaan itu kepada-ku dan hanya Dia yang berhak mengambil-nya kembali. ”
Iblis tidak berhenti sampai disitu, ia meningkat lagi pada kekayaan yang lain.
ia hancurkan semua kambing milik Nabiullah Ayyub As,- berikut tempat
penggembalaannya. ia mendatagi Nabiullah Ayyub As,- seraya memberitahukan
peristiwa itu.
“Angin panas telah menghancurkan kebunnya, tidak ada
yang tersisa sedikitpun”, Kata Iblis sehabis merusak semua kebun
milik Nabiullah Ayyub As,-.
Apa kata Nabiullah Ayyub as,-. “Alhamdulillah ...” kemudian beliau memuji Allah ta’ala dan mengagungkan-Nya”.
Upaya Iblis tidak berhenti sampai disitu, ia kembali menghadap Allah ta’ala
seraya memohon agar diberi kekuasaan untuk mencoba Nabiullah Ayyub As,-
melalui anak-anak-nya.
Allah ta’ala firmankan:”Silakan, pergilah…! Aku memberi kekuasaan penuh kepada-mu untuk mencoba ayyub melalui anak-anak-nya. ”
Iblis berangkat, yang dituju adalah gedung tempat anak-anak Nabiulla Ayyub As,-
yang berlindung di bawahnya, gedung itu diguncang lalu hancur menindih habis
anak-anak Nabiullah Ayyub as,- semuanya mati. Iblis lalu memberikan khabar kepada Nabiullah Ayyub As,- tentang bencana yang menimpa anak-anak-nya.
Apa reaksi beliau?, Nabiullah Ayyub As,- malah beristighfar memohon ampun
kepada Allah ta’ala.
Usaha iblis tetap tidak menghasilkan apapun untuk merubah ketaatan Nabiullah
Ayyub As,- beliau tetap taat kepada Allah ta’ala dan bersyukur kepada-Nya.
Iblis kembali menghadap Allah ta’ala seraya memohon agar diberi kekuasaan untuk menguji-nya kembali, Allah ta’ala firmankan kepadanya: “ silakan. aku
beri kekuasaan kepadamu untuk menguji melalui tubuh lisan
dan akalnya. tetapi bukan hatinya”.
Iblis segera berangkat untuk menggoda Nabiullah Ayyub As,-. sampai ketempat
yang dituju ternyata beliau sedang bersujud, Iblis datang dari arah kepala
beliau, lalu meniup kedua lubang hidungnya dengan sekali tiupan, seketika itu juga badan Nabiullah Ayyub As,- serasa gatal-gatal. makin lama terasa semakin gatal, Nabiullah Ayyub As,- menggaruk-garuk bagianbagian tubuh yang gatal dengan ujung-ujung jemarinya, tetapi belum juga hilang gatal-gatal itu. Nabiullah Ayyub As mencoba menggaruk-garuk-nya dengan kain kasar, akan tetapi belum
juga hilang gatal-gatal itu, lalu menggunakan pecahan genteng dan batu. beliau tidak henti-henti-nya menggaruk badan-nya hingga melepuh, sehingga bernanah dan berbau busuk. masyarakat sekitarnya menganggap berbahaya terhadap penyakit yang sedang dialami Nabiullah ayyub As,-. Mereka sepakat mengasingkan beliau ke luar daerah. beliau terusir ke tempat yang
kotor. Mereka membuatkan untuk beliau sebuah gubuk yang hanya ditemani
istrinya yang bernama Rahmah. meskipun demikian istri beliau Rahmah, selalu setia melayani-nya. Ia berbuat baik sekali kepada-nya, Ia perlakukan suami-nya dengan penuh kasih-sayang. Kebutuhan-kebutuhan makan dan minum-nya selalu diperhatikan. Kaum Nabiullah Ayyub As,- yang mendeportasi dirinya terdiri dari tiga golongan. namun begitu semua-nya masih tetap dalam keimanan semula. mereka tidak meninggalkan agamanya.
Dalam kisah lain diriwayatkan bahwa, ada seseorang bermaksud menghadap
Sahabat Umar bin khattab RadlialLahu ‘anh hendak mengadukan perihal perangai buruk istri-nya. Sampai ke-rumah yang dituju orang itu menanti Umar di depan pintu. Saat itu ia mendengar istri Umar mengomeli diri-nya, sementara Umar sendiri hanya berdiam diri saja tanpa bereaksi. Orang itu bermaksud balik kembali sambil melangkahkan kaki seraya bergumam:
”Kalau keadaan Amirul mukminin saja begitu, bagaimana hal-nya dengan diriku”
Bersamaan itu umar keluar, ketika melihat orang itu hendak kembali Umar
Memanggil-nya, dikatakan kepada-nya ”Ada keperluan penting ?”. Ia menjawab “Amirul mukminin, kedatangan-ku ini sebenar-nya hendak mengadukan perihal istriku lantaran suka memarahiku. Tetapi begitu aku mendengar istri-mu sendiri berbuat serupa, maka aku bermaksud kembali. dalam hati-ku berkata
“Kalau kedaan Amirul mukminin saja diperlakukan istri-nya seperti itu, bagaimana halnya dengan diriku. ”
Sahabat Umar RadlialLahu ‘anh berkata kepadanya ”Saudara, sesungguhnya aku rela menanggung perlakuan seperti itu dari istri-ku, karena adanya beberapa hak yang ada pada-nya. Istriku bertindak sebagai juru masak makanan-ku, ia selalu membuatkan roti untuk-ku, ia selalu mencucikan pakaian-pakaian-ku, ia menyusui anak-anak-ku padahal semua itu bukan kewajiban-nya. aku cukup tentram tidak melakukan perkara haram lantaran pelayanan istriku. karena itu aku menerima-nya sekalipun dimarahi. ”
Kata Sahabat tersebut itu : ”Amirul mukminin, demikian pulakah terhadap
istriku?” Jawab umar,ya.. terimalah marahnya. karena yang dilakukan istri-mu tidak akan lama, hanya sebentar saja. ”
Begitulah, pahala yang sangat besar bagi seorang Suami-Istri yang saling bersabar dalam bahtera rumah tangga.
Berkah Ramadlan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar