> Zanzanti Yanti Andeslo
Bagaimana hukum nya memajang foto di sosmed (sosial media) fb twiter dll. apa ada batasan2 nya?
JAWABAN :
Gambar wanita yang berada pada foto itu bisa disamakan dengan gambar 
yang ada pada cermin, dalam hal sama-sama bukan wujud asli dari 
bendanya. Jika gambar yang ada dicermin adalah bayangan dari suatu 
benda, gambar yang dihasilkan dari kamera yang berupa foto adalah 
pantulan cahaya pada suatu benda. Karena itulah hukum melihat gambar 
wanita pada foto bisa disamakan dengan melihat gambar pada cermin.
Menurut pendapat ulama', melihat bayangan wanita yang berada dikaca atau
 dipermukaan air itu diperbolehkan, karena tidak melihat secara 
langsung, dan yang dilihat hanyalah bayangan yang menyerupai wanita 
bukan wujud dari wanitanya. Hal ini dikuatkan dengan penjelasan para 
fuqoha' yang menyatakan, apabila seorang laki-laki menggantungkan 
talaknya dengan melihat seorang wanita, maka dengan hanya melihat 
gambarnya dicermin belum dianggap ta'liq talaknya jatuh. Namun 
diperbolehkannya melihat foto seorang wanita bagi laki-laki yang bukan 
mahromnya  dengan ketentuan ketika melihatnya tidak syahwat, apabila 
ketika melihatnya syahwat, maka hukumnya harom, dan ketentuan bagi orang
 yang memasang fotonya adalah tidak memasang foto yang merangsang 
timbulnya syahwat bagi orang yang melihatnya.
Kesimpulannya, hukum memasang foto wanita sebagai banner PILKADA atau 
sebagai foto profil akun facebook yang dapat dilihat oleh laki-laki yang
 bukan mahromnya, itu diperbolehkan asalkan foto yang dipasang bukan 
foto yang dapat menarik kepada kemaksatan atau dapat menimbulkan fitnah 
dan syahwat, seperti foto yang memperlihatkan aurot. Wallohu a'lam.
( Dijawab oleh : Siroj Munir, Kudung Khantil Harsandi Muhammad, Wes Qie danRicardo Coco Alvarez )
Referensi :
1. Tafsir Ayatul Ahkam Lisy-Sayis, Juz : 1  Hal : 677
2. Hasyiyah I'anatut Tholibin, Juz : 3  Hal : 301
3. Fatawi Darul Ifta' al-Mishriyah, Juz : 7  Hal : 220
Ibarot :
Tafsir Ayatul Ahkam Lisy-Sayis, Juz : 1  Hal : 677
ولعلك تريد بعد ذلك أن تعرف حكم ما يسمى بالتصوير الشمسي أو الفتوغرافي 
فنقول: يمكنك أن تقول: إنّ حكمها حكم الرقم في الثوب، وقد علمت استثناءه 
نصا. ولك أن تقول: إن هذا ليس تصويرا، بل حبس للصورة، وما مثله إلا كمثل 
الصورة في المرآة
Hasyiyah I'anatut Tholibin, Juz : 3  Hal : 301
مهمة [في بيان النظر المحرم والجائز وغير ذلك] يحرم على الرجل ولو شيخا هما
 تعمد نظر شيء من بدن أجنبية حرة أو أمة بلغت حدا تشتهى فيه ولو شوهاء أو 
عجوزا وعكسه خلافا للحاوي كالرافعي وإن نظر بغير شهوة أو مع أمن الفتنة على
 المعتمد لا في نحو مرآة
.................................
قوله: لا في نحو مرآة) أي لا يحرم نظره لها في نحو مرآة كماء وذلك لانه لم 
يرها فيها وإنما رأى مثالها. ويؤيده قولهم لو علق طلاقها برؤيتها لم يحنث 
برؤية خيالها والمرأة مثله فلا يحرم نظرها له في ذلك. قال في التحفة: ومحل 
ذلك، كما هو ظاهر، حيص لم يخش فتنة ولا شهوة
Fatawi Darul Ifta' al-Mishriyah, Juz : 7  Hal : 220
والذى تدل عليه الأحاديث النبوية الشريفة التى رواها البخارى وغيره من 
أصحاب السنن وترددت فى كتب الفقه، أن التصوير الضوئى للإنسان والحيوان 
المعروف الآن والرسم كذلك لا بأس به، إذا خلت الصور والرسوم من مظاهر 
التعظيم ومظنة التكريم والعبادة وخلت كلذلك عن دوافع تحريك غريزة الجنس 
وإشاعة الفحشاء والتحريض على ارتكاب المحرمات
Sumber :
LINK DISKUSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar