Senin, 21 Juli 2014

Doa mohon pelindungan dari ancaman orang



Doa Syaikh Muhammad Bin Wasi’

اَللّهُمَّ إِنَّكَ سَلَّطْتَ عَلَيْنَا عَدُوًّا بَصِيْرًا بِعُيُوْبِنَا، مُطَّلِعًا عَلَى عَوْرَاتِنَا، يَرَانَا هُوَ وَقَبِيْلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَنَرَاهُمْ، اَللّهُمَّ فَأَيِّسْهُ مِنَّا كَمَا اَيَّسْتَهُ مِنْ رَحْمَتِكَ، وَقَنِّطْهُ مِنَّا كَمَا قَنَّطْتَهُ مِنْ عَفْوِكَ، وَبَاعِدْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ جَنَّتِكَ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، يَآ اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Ya Allah, telah Engkau kuasakan kepada kami musuh yang mengetahui aib-aib kami dan melihat aurat kami, dia dan bala tentaranya dapat melihat kami sedangkan kami tidak dapat melihat mereka.
Ya Allah, buatlah ia berputus asa dari kami sebagaimana Engkau telah membuatnya berputus asa dari rahmat-Mu. Buatlah ia berputus asa dari kami sebagaimana Engkau telah membuatnya berputus asa dari ampunan-Mu.
Jauhkanlah ia dari kami sebagaimana Engkau telah menjauhkannya dari surga, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu, Wahai Yang Maha Pengasih dari semua yang berjiwa kasih.

Bacalah doa ini tiga kali pada waktu pagi dan sore. Sesungguhnya dibalik penyusunan doa ini ada cerita yang menarik.
Setiap Syeikh Muhammad bin Wasi’ selesai wudhu, setan selalu membisikkan was-was dalam hatinya bahwa beliau belum mengusap kepala. Suatu hari karena merasa kesal, beliau kemudian bersumpah, “Demi Allah aku telah membasuh kepalaku.”
Kemudian ia membaca doa itu. Setan menampakkan diri dan berkata, ‘Wahai Syeikh Muhammad, jangan kamu sebarkan doa ini nanti aku akan menjamin keamananmu dan keluargamu.”
“Jika doa ini menyulitkanmu, aku justru akan menyebarluaskannya ke seluruh negeri. Aku dan anak-anakku tidak butuh jaminan keamanan darimu. Kami akan memohon bantuan Allah untuk memerangimu.”
Tuanku Muhammad bin Wasi’ radhiyallâhu ‘anhu mengetahui betul tipu daya setan. Jika saja ia merasa aman dari ganggguannya, setan akan kembali membisikkan was-was dan menyesatkannya.

(Disarikan Dari Kalam Habib Muhammad bin Hâdî Asseggâf yang dikumpulkan oleh Habib Ahmad bin ‘Alwî Al-Jufrî Jilid II hal.306, Manuskrip)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar