BATALKAH SHALAT SAMBIL MEMANGKU ANAK KECIL PAKAI POPOK ?
PERTANYAAN :
Ning Ain Mata
Di tengah tengah sholat pas duduk tahiyat akhir tiba tiba keponakank u usia 2 tahun duduk dipangkuan ku. Seketika teringat kalo dia selalu pake popok, dan kemungkina n besar popok pasti ada najisnya. Sholat saya lanjutkan walau dalam keadaan ragu antara sah dan batal. Setelah salam saya cek popoknya sudah tebal. Bag aimana sholat saya ??
JAWABAN :
> Nur Hasyim S. Anam
Pada mulanya popok itu dalam keadaan suci. Oleh karena itu, selama belum dapat dipastikan di dalamnya ada najis, maka hukum tersebut masih berlaku (tetap suci)
Oleh karena itu selama belum pasti bahwa popok tersebut sudah ada
najisnya maka sholat anda tidak batal. Silakan baca di doc, keterngann ya, SAAT SHOLAT BERSENTUHA N DENGAN ANAK YANG BELUM DIKHITAN :
Kalo sekedar tangan anak diletakkan di atas pundak, berarti tangannya juga mahmul, dan apapun yang bersambung dengan mahmul bila terkena najis membatalka n sholat.
> Ghufron Bkl
Kalau anak tsb belum dikhitan maka jawabannya sudah ada di document di atas. Kalau anak tsb sudah dikhitan ato anak tsb adalah wanita, bila jelas-jela s
di popoknya najis dengan dipangku tersebut shalatnya batal, kalau tidak
jelas / tidak nyata di popoknya ada najis maka shalatnya sah. [ ianah
1/106, alfqh al islamiy 1/ 725,
qurroh al 'ain syaikh Ismail Zain hlm 55, hasyiyah bujairimiy ala al
khothib 1/444, tausyeh ala Ibnu Qosim hlm 53 dan Al Mahalliy Hamisy
Qulyubiy 1/183 ].
> Ulilalbab Hafas
Dalam pertanyaan yaitu duduk di pangkuanny a. Jadi itu sudah pasti mahmul. Sehingga dalam masalah ini kalau memang popoknya najis, maka shalanyat batal
> Abdurrofik Ingin Ridlo Robby
Coba diperiksa kalo popoknya suci ato najis, kalo najis dalam popoknya
yng luarnya suci / celananya suci maka dilihat dulu apa duduk itu
termasuk hamel / membawa ? maka menurut saya bukan maka klo seperti
demikian sah-sah saja sholatnya.
Duduk dipangkuan bukanlah hamlu menu rut
saya, karena yang dimaksud haml itu ikut bergerak ketika musholli
bergerak seperti anak yang gendong dari belakang dg merangkul musholli.
Nur Hasyim S. Anam > Beda kang yang ada syarat harus bergerak itu adalah dalam masalah pakaian yang disujudi, dalammasalah najis tidak seperti itu.
حاشية البجيرمي على الخطيب = تحفة الحبيب على شرح الخطيب (1/ 443)وَخَرَجَ بِقَوْلِهِ مُتَّصِلٌ بِنَجَسٍ مَا لَوْ كَانَ الطَّرَفُ الْآخَرُ مُتَّصِلًا بِشَيْءٍ طَاهِرٍ، وَذَلِكَ الطَّاهِرُ مُتَّصِلٌ بِالنَّجَس ِ فَيَفْصِلُ ، وَيُقَالُ: إنْ كَانَ النَّجَسُ يَنْجَرُّ بِجَرِّ الْمُصَلِّ ي وَاتَّصَلَ الطَّرَفُ الْآخَرُ بِالْمُتَّ صِلِ بِهِ عَلَى وَجْهِ الرَّبْطِ ضَرَّ، وَإِنْ لَمْ يَنْجَرَّ بِجَرِّهِ أَوْ كَانَ الِاتِّصَا لُ
لَا عَلَى وَجْهِ الرَّبْطِ لَمْ يَضُرَّ. مِثَالُ ذَلِكَ إذَا رَبَطَ
حَبْلًا بِطَوْقِ كَلْبٍ أَوْ بِوَتَدِ سَفِينَةٍ فِيهَا نَجَاسَةٌ، وَكَانَتْ تَنْجَرُّ بِجَرِّهِ فَإِنَّ الصَّلَاةَ تَبْطُلُ، وَأَمَّا إذَا كَانَ الْحَبْلُ مَرْمِيًّا عَلَى طَوْقِ الْكَلْبِ مِنْ غَيْرِ رَبْطٍ أَوْ عَلَى حَرْفِ السَّفِينَ ةِ الطَّاهِرِ ، فَإِنَّهُ لَا يَضُرُّ.
أَوْ كَانَ الِاتِّصَا لُ لَا عَلَى وَجْهِ الرَّبْطِ لَمْ يَضُرَّ
Menurut yang saya fahami dari ibaroh di atas menyentuh anak yang belum
sunnat ditafsil, kalo hanya nyentuh bajunya sedang baju anak itu suci,
tidak termasuk gendong / ta'alluq maka tidak apa2, kalo gendong maka
batal.
LINK ASAL :
LINKTERKAI T :
DOKUMEN FB :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar