NILAH NAMA-NAMA ANGGOTA LASKAR IBLIS Oleh Mbah Jenggot
Mereka terdiri dari dua belas menteri. Di bawah kekuasaan masing-masing
menteri terdapat seratus ribu panglima. Kemudian di bawah kekuasaan
masing-masing panglima ada seratus ribu prajurit. Setiap prajurit
memiliki berbagai perilaku jahat.
Sebagaimana akal merupakan raja makrifat, maka hawa nafsu merupakan raja iblis.
Nama para menterinya yang berjumlah dua belas itu adalah sebagai
berikut. Pertama, Kirâm ibn Karîm. Ia pemilik akhlak terpuji dalam
mencegah keburukan serta dalam memerintahkan dan melakukan kebaikan.
Kedua, Hâmah ibn Iblis. Ia penguasa dosa-dosa besar. Ketiga, Syaithân
ibn Sauqân. Ia adalah penguasa pasar yang memerintahkan pengurangan
takaran. Keempat, al-Zuwaygh ibn Dâmigh, yang selalu berusaha mengadu
domba dan menyebarkan fitnah. Kelima, Ummu Rawbin. Ia menjadi provokator
peperangan antarmanusia dan yang selalu memerintahkan pembunuhan.
Keenam, Syaythath ibn Luwayth. Ia selalu menyerukan permusuhan dan
perbuatan keji. Ketujuh, Syawqath ibn Wahab. Ia yang mencampurbaurkan
antarmanusia serta menanggalkan nasihat dan sikap istiqamah.
Kesebelas, Qabizh ibn Qawthil. Ia yang memerintahkan segala kejahatan,
cacian, dan kebencian. Kedua belas, Azârîn Hasûb, penguasa tempat-tempat
hiburan dan tempat minum-minuman keras. Ia berdiam di sana seraya
memerintahkan kejahatan. Ia memiliki pasukan telanjang dan pekerja lain
yang menggoda dan melenakan manusia lewat musik dan hiburan.
Dari
menteri iblis yang kedua belas inilah berbagai macam jenis hiburan
bermula. Ada nama pekerja, pemusik, dan pemilik tempat hiburan di antara
iblis ini. Mereka adalah makhluk terlaknat yang paling utama. Salah
satu di antara mereka adalah Abû Samlaqah. Abû Samlaqah inilah yang
pertama kali memeras air hujan, lalu membuat ragi, meminum, dan
bernyanyi. Ia pula yang pertama kali berkeringat. Dengan kedua telapak
tangannya, ia memetik anggur, memerah air anggur, dan meminum dari air
perasan anggur itu. Kemudian ia meletakkannya di bawah anggur, menutupi
kepalanya dengan sebuah daun, dan beberapa hari kemudian kembali. Saat
kembali, minuman tersebut tampak mengeluarkan busa. Ia meminumkan kepada
saudaranya, Shihâb, hingga mabuk. Lalu ia bernyanyi. Oleh karena
itulah, saudaranya disebut ‘Azâf alias Hafâf. Namanya sebelum itu adalah
Masqash.
Wamzah ibn al-Harts, Pemain Barbath yang Pertama Kali
Suatu saat Wamzah mendatangi Hafâf. Lalu Hafâf memberinya minum dari
minumannya. Seketika itu, ia terbang dan jatuh pada sebuah pulau di
lautan. Ia menetap di dalamnya selama setahun dan berpikir tentang
sesuatu yang bisa dilakukannya.
Tiba-tiba pada suatu hari, ia
mendengar suara sendu dan indah. Ia mendengar suaranya dan tertarik
padanya. Ia pun segera meraut sebatang kayu yang diikat dengan benang
dari kulit pohon. Kemudian ia membentuknya menjadi seperti sebuah
kecapi. Setelah itu, ia mengambil senar dari ekor kuda.
Lûqas ibn Lâqis, Pemain Seruling Pertama
Suatu hari ia melewati Hafâf yang sedang memainkan musik. Ia mendengar
suara yang belum pernah ia dengar sebelumnya. Ia pun mendekat dan
meminum minuman yang tidak pernah ia minum sebelumnya. Akibatnya, ia
melayang hingga menuju negeri Babil. Ia berdiam di sana selama setahun
seraya berpikir untuk membuat sesuatu. Kemudian pada suatu malam ia
mendengar suara lalat. Ia lalu mengambil sebatang bambu dan
melubanginya. Setelah itu, ia meniupnya.
Abu Laysam, Pemain Gendang Pertama
Ia adalah yang pertama kali membuat gendang. Alkisah, pada suatu hari
ia menghamparkan ekornya ke wadah kaca milik Hafâf. Lalu Hafâf memukul
wadah tersebut dengan tangannya. Ternyata wadah tadi berbunyi. Mendengar
itu, ia pun segera mengganti ekor tersebut dengan kulit.
Iblis yang Menghuni Tempat-tempat Tertentu
Iblis yang bernama al-Qashqâm ibn al-Qast menghuni tempat sampah. Ia
memercikkan air kencing ke pakaian. Setan bernama Dafûf ibn al-Qârib
menghuni dapur. Ia menyibukkan para wanita untuk membuat marah majikan
dan suami, serta menghuni periuk dengan menggaraminya. Lalu al-Riyâdh
ibn al-Damdân yang mengurusi harta dan simpanan. Al-Râqtib Syû menghuni
kamar kecil. Al-Dahhâk ibn al-Maqthâb menghuni gang dan jalan dengan
mengantar orang-orang yang mabuk menuju rumah mereka. al-‘Ashûf ibn
al-Jadd menghuni tempat-tempat hiburan dan musik. Iblis Arabad dan Jasûr
ibn al-Luth mencampurbaurkan antara laki-laki dan wanita. Al-Buhaits
ibn al-Maqham menghuni pasar-pasar, serta al-Duwaif ibn al-Qalqal yang
menghuni kedai-kedai minuman keras.[ Hadist Riwayat : Al-Hakim,
Al-Tirmidzi ].
Diriwayatkan oleh Abu Daud dalam Sunan Abi Daud
dari Ubadah bin Shamit bahwa Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya aku
tuturkan kepada kalian tentang Dajjal. Sehingga, aku khawatirkan kamu
tidak mengerti apa yang aku tuturkan kepado kalian. Sesungguhnyo
sepasang kaki Dajjal itu pendek. Kalau berjalan sepasang kakinyo itu
direnggangkan, berambut keriting, matanya buta sebelah, tidak melihat,
tidak cembung don tidak cekung. Jika kamu merasa dibuatnya kabur,
ketahuilah bahwa Tuhanmu Yang Mahamulia lagi Mahaagung tidak buta
sebelah.
Menurut para ulama, seperti yang dikutip oleh al-Hafizh
Abul Khaththab alias Ibnu Dahiyat dalam kitabnya Maraj al-Bahrain Fi
Fawa'id al-Musyriqin wal Maghribin, kalimat dajjal itu memiliki sepuluh
makna.
Pertama, menurut al-Khalil dan lainnya, dajjal adalah
pendusta. Disebut pendusta, karena ia memasukkan kebatilan pada
kebenaran. Kedua, menurut al-Ashmu'i, dajjal itu diambil dari kalimat
dajjala yang berarti mengecat dengan ter. Ketiga, disebut demikian
karena Dajjal melintasi pelosok-pelosok bumi. Keempat, dajjal itu
berarti menutupi. Soalnya, Dajjal itu menutupi atau menjelajah ke
seluruh bumi. Kelima, disebut dajjal karena ia menjelajahi bumi ketika
ia menginjak-injak seluuuh negeri kecuali Mekah dan Madinah.
Selanjutnya keenam, disebut dajjal karena ia suka menipu manusia dengan
kejahatannya. Ketujuh, kata dajjal itu sinonim dengan mukhoriq yang
berarti orang yang merobek-robek atau yang mengoyak-oyak. Kedelapan,
menutur Tsa'labah, kata dajjal itu sinonim dengan al-mumawwih yang
berarti orang yang melapis. Contohnya seperti kalimat soifun mudajjalun
yang berarti pedang yang dilapis dengan emas. Kesembilan, kata dajjal
berarti air emas yang dicatkan kepada sesuatu sehingga bagian luarnya
kelihatan bagus namun dalamnya tidak. Disebut demikian, karena Dajjal
mernang suka memperindah sesuatu yang batil. Kesepuluh, kata dajjal sama
dengan farnad as-soif yang berarti batik-batik pada pedang.
Sumber : https://www.facebook.com/PISS.KTB/posts/707935795926503
Tidak ada komentar:
Posting Komentar