Pada dasarnya ulama telah banyak membahas persoalan ini dalam
kitab-kitab mereka sehingga yang perlu dilakukan oleh umat Islam hanya
membaca kembali pendapat ulama.
Didalam madzab Syafi‘iyyah, orang kafir diperbolehkan masuk kedalam masjid dan berdiam didalamnya dengan izin orang islam yang baligh dan berakal, meskipun orang kafir tersebut dalam keadaan junub. Kecuali Masjidil Haram.
Imam al-Syafi’i rahimahullah didalam al-Umm berkata :
ولا بأس أن يبيت المشرك في كل مسجد إلا المسجد الحرام فإن الله عز وجل يقول {إنما المشركون نجس فلا يقربوا المسجد الحرام بعد عامهم هذا}
“Tidak apa-apa orang musyrik menetap didalam seluruh masjid kecuali masjidil haram, sebab Allah berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis , maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini (QS. al-Taubah : 28)”.
Kebolehan non-muslim masuk masjid juga berdasarkan hadits riwayat Al Bukhari dan Muslim berikut ini :
بعث رسول اللَّهِ خَيْلًا قِبَلَ نَجْدٍ فَجَاءَتْ بِرَجُلٍ من بَنِي حَنِيفَةَ يُقَالُ له ثُمَامَةُ بن أُثَالٍ فَرَبَطُوهُ بِسَارِيَةٍ من سَوَارِي الْمَسْجِدِ
“Rasulullah Saw mengutus pasukan berkuda ke arah Nejd, mereka datang kembali dengan seorang laki-laki Bani Hanifiah bernama Tsumanah bin Utsal, kemudian mereka mengikatnya pada salah satu tiang masjid”.
Imam al-Nawawi rahimahullah didalam Syarah Shahih Muslim (12/87) mengatakan :
وفي هذا جواز ربط الأسير وحبسه وجواز إدخال المسجد الكافر ومذهب الشافعي جوازه بإذن مسلم سواء كان الكافر كتابيا أو غيره وقال عمر بن عبد العزيز وقتادة ومالك لا يجوز وقال أبو حنيفة رضي الله عنه يجوز لكتابي دون غيره ودليلنا على الجميع هذا الحديث وأما قوله تعالى إنما المشركون نجس فلا يقربوا المسجد الحرام فهو خاص بالحرم ونحن نقول لا يجوز إدخاله الحرم والله أعلم
“Dalam hal ini boleh hukumnya mengikat tawanan dan menaharannya, serta boleh hukumnya orang kafir (non-muslim) masuki masjid. Madzhab al-Syafi’i memperbolehkannya dengan syarat ada izin dari orang islam, sama saja terhadap kafir kitabiyah (ahli kitab) atau orang kafir lainnya. Namun, Umar bin Abdul ‘Aziz, Qatadah dan Imam Malik tidak memperbolehkannya. Sedangkan Imam Abu Hanifah mengatakan boleh bagi kafir kitabiyah, tidak yang lainnya. Adapun firman Allah “Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis , maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram”, itu maksudnya khusus dengan al-Haram, dan kami telah mengatakan tidak boleh orang kafir memasuki masjidil Haram, wallahu a’lam”.
Imam al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalaniy didalam Fathul Bari (1/560) juga berkata :
وفي دخول المشرك المسجد مذاهب فعن الحنفية الجواز مطلقا وعن المالكية والمزني المنع مطلقا وعن الشافعية التفصيل بين المسجد الحرام وغيره للآية وقيل يؤذن للكتابي خاصة وحديث الباب يرد عليه فإن ثمامة ليس من أهل الكتاب
“Dalam masalah orang musyrik memasuki masjid terdapat beberapa pendapat. Madzhab Hanafiyah membolehkan secara mutlak, madzhab Malikiyah dan al-Muzani melarang secara mutlak, madzhab Syafi’iyah merinci antara memasuki Masjidilharam dan masjid lainnya berdasarkan ayat al-Qur’an (QS. al-Taubah : 28). Ada pula pendapat, mengizinkan khusus bagi orang kafir kitabi, namun bab hadits ini membantah pendapat tersebut, sebab Tsumanah bin Utsal bukan orang kitabi (bukan ahli kitab, tapi orang kafir)”.
Imam al-Nawawi rahimahullah didalam Raudlatuth Thalibin (1/296) :
أما الكافر فلا يمكن من دخول حرم مكة بحال، سواء مساجده وغيرها. وله دخول مساجد غير الحرم بإذن مسلم. وليس له دخولها بغير إذن على الصحيح..
“Orang kafir tidak diperbolehkan memasuki Haram Makkah dengan keadaan apapun, sama saja pada masjidnya atau lainnya. Namun, boleh bagi orang kafir memasuki masjid-masjid yang lainnya dengan izin orang Islam, bukan masuk tanpa izin”
Semoga bermanfaat
Didalam madzab Syafi‘iyyah, orang kafir diperbolehkan masuk kedalam masjid dan berdiam didalamnya dengan izin orang islam yang baligh dan berakal, meskipun orang kafir tersebut dalam keadaan junub. Kecuali Masjidil Haram.
Imam al-Syafi’i rahimahullah didalam al-Umm berkata :
ولا بأس أن يبيت المشرك في كل مسجد إلا المسجد الحرام فإن الله عز وجل يقول {إنما المشركون نجس فلا يقربوا المسجد الحرام بعد عامهم هذا}
“Tidak apa-apa orang musyrik menetap didalam seluruh masjid kecuali masjidil haram, sebab Allah berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis , maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini (QS. al-Taubah : 28)”.
Kebolehan non-muslim masuk masjid juga berdasarkan hadits riwayat Al Bukhari dan Muslim berikut ini :
بعث رسول اللَّهِ خَيْلًا قِبَلَ نَجْدٍ فَجَاءَتْ بِرَجُلٍ من بَنِي حَنِيفَةَ يُقَالُ له ثُمَامَةُ بن أُثَالٍ فَرَبَطُوهُ بِسَارِيَةٍ من سَوَارِي الْمَسْجِدِ
“Rasulullah Saw mengutus pasukan berkuda ke arah Nejd, mereka datang kembali dengan seorang laki-laki Bani Hanifiah bernama Tsumanah bin Utsal, kemudian mereka mengikatnya pada salah satu tiang masjid”.
Imam al-Nawawi rahimahullah didalam Syarah Shahih Muslim (12/87) mengatakan :
وفي هذا جواز ربط الأسير وحبسه وجواز إدخال المسجد الكافر ومذهب الشافعي جوازه بإذن مسلم سواء كان الكافر كتابيا أو غيره وقال عمر بن عبد العزيز وقتادة ومالك لا يجوز وقال أبو حنيفة رضي الله عنه يجوز لكتابي دون غيره ودليلنا على الجميع هذا الحديث وأما قوله تعالى إنما المشركون نجس فلا يقربوا المسجد الحرام فهو خاص بالحرم ونحن نقول لا يجوز إدخاله الحرم والله أعلم
“Dalam hal ini boleh hukumnya mengikat tawanan dan menaharannya, serta boleh hukumnya orang kafir (non-muslim) masuki masjid. Madzhab al-Syafi’i memperbolehkannya dengan syarat ada izin dari orang islam, sama saja terhadap kafir kitabiyah (ahli kitab) atau orang kafir lainnya. Namun, Umar bin Abdul ‘Aziz, Qatadah dan Imam Malik tidak memperbolehkannya. Sedangkan Imam Abu Hanifah mengatakan boleh bagi kafir kitabiyah, tidak yang lainnya. Adapun firman Allah “Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis , maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram”, itu maksudnya khusus dengan al-Haram, dan kami telah mengatakan tidak boleh orang kafir memasuki masjidil Haram, wallahu a’lam”.
Imam al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalaniy didalam Fathul Bari (1/560) juga berkata :
وفي دخول المشرك المسجد مذاهب فعن الحنفية الجواز مطلقا وعن المالكية والمزني المنع مطلقا وعن الشافعية التفصيل بين المسجد الحرام وغيره للآية وقيل يؤذن للكتابي خاصة وحديث الباب يرد عليه فإن ثمامة ليس من أهل الكتاب
“Dalam masalah orang musyrik memasuki masjid terdapat beberapa pendapat. Madzhab Hanafiyah membolehkan secara mutlak, madzhab Malikiyah dan al-Muzani melarang secara mutlak, madzhab Syafi’iyah merinci antara memasuki Masjidilharam dan masjid lainnya berdasarkan ayat al-Qur’an (QS. al-Taubah : 28). Ada pula pendapat, mengizinkan khusus bagi orang kafir kitabi, namun bab hadits ini membantah pendapat tersebut, sebab Tsumanah bin Utsal bukan orang kitabi (bukan ahli kitab, tapi orang kafir)”.
Imam al-Nawawi rahimahullah didalam Raudlatuth Thalibin (1/296) :
أما الكافر فلا يمكن من دخول حرم مكة بحال، سواء مساجده وغيرها. وله دخول مساجد غير الحرم بإذن مسلم. وليس له دخولها بغير إذن على الصحيح..
“Orang kafir tidak diperbolehkan memasuki Haram Makkah dengan keadaan apapun, sama saja pada masjidnya atau lainnya. Namun, boleh bagi orang kafir memasuki masjid-masjid yang lainnya dengan izin orang Islam, bukan masuk tanpa izin”
Semoga bermanfaat
Media
Publikasi, Inspirasi dan Rujukan di Balikpapan | Media Islam Terdepan
di Kaltim | Informasi Terkini Kajian Salafiyah Ahlussunnah wal Jama'ah
Balikpapan
madinatuliman.com|Oleh Redaksi
Sumber :
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=723292554401858&id=120416661356120
para
ulama melarang ahok masuk masjid jg ada dasarnya dan ada alasannya,,dan
itu diperbolehkan klo ulama melarang orang kafir masuk ke dlm masjid
hargai pendapat saudara kita Syaikh syahroni,jngn terlalu fanatik sm
seorang figur.. maff lahir batin
Dukung NU Mendirikan TV NU Nusantara yg
menolak ahok belum tentu ulama, bisa jadi preman berjubah aliran
penthung. justru yg menolak itu yg gak tahu kalau seorang non muslim
diperbolehkan masuk masjid.
Ya
berfikiran positif aja,mungkin yg menolak belum tau ilmunya dan ada
pertimbngn lain kenapa dia menolak,,yg pasti dia itu warga / pribumi
disana dan lebih tau kondisi disana,bukan kita yg g tau kondisinya trs
lngsng berkoar2,,wallahu alam
yg
merasa di adu ya jangan tanggepin hal semacam ini. islam rohmatallil
alamin.... gt aja kok di permasalahkan. islam tu luas... sunan gunung
jati atau syarif hidayatulloh ajha belajar jadi orang cina biar beliau
bsa menjadi tauladan orang cina. bukan brrti beliau masuk agama cina. al
hasil istri keturunan beliau kebangsaan cina... hingga pai lin bang
laksamana ceng hoo juga orang cina yang beragama islam yg menyebarkan
islam di indo dan sekarang nama beliau di jadikan nma tempat palembang.
yg pntg iman tauhidnya di kuatin yg menolak itu orng yang iman n
tauhidnya baru sampe jim belum nyampe yak.
kalau
orang non muslim mau masuk ya sebaiknya izinkan saja. barang kali
seiring waktu dia akan dapat hidayah dan akhirnya dia sering masuk
masjid sebagai muslim.
husnudzon wae lah...
husnudzon wae lah...
ulamak macam apa tu yang ngusir ahok? masak ulama pemikiranya sesempit itu?
kalo aku sih boleh ngak boleh itu tergantung niat & tujuannya. jangankan orang kafir orang muslimpun kalo masuk masjit mau berkelahi, atau mau mencuri itu juga ngak boleh.
orang kafirpun kalo dia masuk masjid minta pertolongan misal waktu buka puasa bareng di masjid datang orang kafir kelaparan minta makan dan kalo tidak dikasih makan dia nati kelaparan, apa orang itu juga akan di usir ulama itu?
kalo aku sih boleh ngak boleh itu tergantung niat & tujuannya. jangankan orang kafir orang muslimpun kalo masuk masjit mau berkelahi, atau mau mencuri itu juga ngak boleh.
orang kafirpun kalo dia masuk masjid minta pertolongan misal waktu buka puasa bareng di masjid datang orang kafir kelaparan minta makan dan kalo tidak dikasih makan dia nati kelaparan, apa orang itu juga akan di usir ulama itu?
Ya biasanya yg suka larang2 ustad ustad HTI ,, PKS,, wahabi
Yang dak boleh maksain pendapat pribadi/ kehendak/nafsu
Sepanjang
org yg bukan muslim itu bs menjaga kebersihan masjid.....sy rasa g
mslh......brgkli dia mendapat dinginx masjid trs tertarik tuk masuk
Islam.............wong org muslim sndri lho jg bny yg g prnh ke
masjid........mngkin sholat pun jg setahun sekali....itupun pas
idulfitri........sambil pamer baju baru.....?????
tapi
kenapa syi'ah diperbolehkan masuk masjidil haram,katanya syi'ah bukan
Islam,saudi arabia yg beraliran wahabi jelas plin plan dlm masalah ini
kalau
di national mosque of malaysia, disana orang non muslim boleh masuk
masjid tapi memakai jubah/ semacam gamis berwarna ungu, yaaa mungkin
untuk membedakan x
islam rahmatal lil alamin...
kata guruku' orang kafir itu yg najis adalah keyakinannya, bvkan jasadnya. jd boleh tp ada syarat" tertentu
Semoga
para penghujat POSTED sblmnya bsa lbih ber akal dan br ilmu.. brucap
tnpa dalil (landasan dri kitab). mngkafirkan ssorg se enaj mulut dan
otaknya yg di hujami NAFSU. pdhl ha tau kafir nya sendiri di kmnain.
mngingatkan sesama wajiib,, tp bukan untk mnyakiti.. al islamu addiinu
yusron wa luthfan
Isthilahny
safi'iyeh itu tergantung ta'mirny krn yg mengurusi masjid itu ta'mir
... oke dlm masjid itu emang ad 3 peranan 1 ideroh 2 ta'mir 3 ri'ayeh
... Ini biasany kan gitu ... Yg berhaq itu sang ta'mir ... Ideroh
isthilahny kan pembina perancang atau
yg serupany klo ta'mir ia pelaksana jadi tanpa se idzin ta'mir ea sdh
pasti non muslim kg' bisa boleh masuk ... K umuman idzin muslim aqil
belig itu sepatut harus d qoyyidi lagi dngn kata ta'mir krn ta'mar itu d
adakan untu' k maslahatan masjid yg d oleh para mudirny masjid ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar