Sabtu, 05 Juli 2014
Bertengkar karena satu dirham mendapatkan 20 Qirath
BERTENGKAR KARENA SATU DIRHAM MENDAPATKAN 20QIRATH
Dari Al-Fudhail bin ‘Iyadh(Abu Ali Al-Fudhail bin ‘Iyadh At-Tamimy (105-187) adalah Syaikhul Haram Al-Makky, termasuk di antara hamba
Allah yang amat shalih, dilahirkan di Samarkand dan meninggal dunia di Makkah (Al-‘Illam, 5/360).) ia berkata, seorang laki-laki menceritakan kepadaku:
“Ada laki-laki yang keluar membawa benang tenun, lalu ia menjualnya satu dirham untuk membeli tepung. Ketika pulang, ia melewati dua orang laki-laki yang masing-masing menjambak kepala kawannya. Ia lalu bertanya, ‘Ada apa?’ Orang pun memberitahunya bahwa keduanya bertengkar karena uang satu dirham. Maka, ia berikan uang satu dirham kepada keduanya, dan ia pun tak memiliki sesuatu.
Ia lalu mendatangi isterinya seraya mengabarkan apa yang telah terjadi. Sang isteri lalu mengumpulkan beberapa perkakas rumah tangga. Laki-laki itu pun berangkat kembali untuk menggadaikannya, tetapi barang-barang itu tidak laku. Tiba-tiba kemudian ia berpapasan dengan laki-laki yang membawa ikan yang menebar bau busuk. Orang itu lalu berkata kepadanya, ‘Engkau membawa sesuatu yang tidak laku, demikian pula dengan yang saya bawa. Apakah Anda mau menukarnya dengan barang (daganganku)?’ Ia pun mengiakan. Ikan itu pun dibawanya pulang.
Kepada isterinya ia berkata, ‘Dindaku, segeralah urus (masak) ikan ini, kita hampir tak berdaya karena lapar!’ Maka sang isteri segera mengurus ikan tersebut. Lalu dibelahnya perut ikan tersebut. Tiba-tiba sebuah mutiara keluar dari perut ikan tersebut.
Wanita itu pun berkata gembira, ‘Suamiku, dari perut ikan ini keluar sesuatu yang lebih kecil daripada telur ayam, ia hampir sebesar telur burung dara’.
Suaminya berkata, ‘Perlihatkanlah kepadaku!’ Maka ia melihat sesuatu yang tak pernah dilihatnya sepanjang hidupnya. Pikirannya melayang, hatinya berdebar. Ia lalu berkata kepada isterinya, ‘Saya kira ini adalah mutiara!’ Sang isteri menyahut, ‘Tahukah engkau berapa nilai mutiara ini?’ ‘Tidak, tetapi aku mengetahui siapa orang yang pintar dalam hal ini’, jawab suaminya. Ia lalu mengambil mutiara itu. Ia segera pergi ke tempat para penjual mutiara. Ia menghampiri kawannya yang ahli di bidang mutiara. Ia mengucapkan salam kepadanya, sang kawan pun menjawab salamnya. Selanjutnya ia berbicara kepadanya seraya mengeluarkan sesuatu sebesar telur burung dara. ‘Tahukah Anda, berapa nilai ini?’, ia bertanya. Kawannya memperhatikan barang itu begitu lama, baru kemudian ia berkata, ‘Aku menghargainya 40 ribu. Jika Anda mau, uang itu akan kubayar kontan sekarang juga kepadamu. Tapi jika Anda menginginkan harga lebih tinggi, pergilah kepada si fulan, dia akan memberimu harga lebih tinggi dariku’.
Maka ia pun pergi kepadanya. Orang itu memperhatikan barang tersebut dan mengakui keelokannya. Ia kemudian berkata, ‘Aku hargai barang itu 80 ribu. Jika Anda menginginkan harga lebih tinggi, pergilah kepada si fulan, saya kira dia akan memberi harga lebih tinggi dariku’.
Segera ia bergegas menuju kepadanya. Orang itu berkata, ‘Aku hargai barang itu 120 ribu. Dan saya kira, tidak ada orang yang berani menambah sedikit pun dari harga itu!’ ‘Ya’, ia pun setuju. Lalu harta itu ditimbangnya. Maka pada hari itu, ia membawa dua belas kantung uang. Pada masing-masingnya terdapat 10.000 dirham. Uang itu pun ia bawa ke rumahnya untuk disimpan. Tiba-tiba di pintu rumahnya ada seorang fakir yang meminta-minta. Maka ia berkata, ‘Saya punya kisah, karena itu masuklah!’ Orang itu pun masuk. Ia berkata, ‘Ambillah separuh dari hartaku ini. Maka, orang fakir itu mengambil enam kantung uang dan dibawanya.
Setelah agak menjauh, ia kembali lagi seraya berkata, ‘Sebenarnya aku bukanlah orang miskin atau fakir, tetapi Allah Ta’ala telah mengutusku kepadamu, yakni Dzat yang telah mengganti satu dirhammu dengan 20 qirath. Dan ini yang diberikanNya kepadamu adalah baru satu qirath daripadanya, dan Dia menyimpan untukmu 19 qirath yang lain.
Berikut asal kitab-nya:
Al-Faraj ba’dasy Syiddah, 3/238
قال : وذكر أبو الحسين القاضي ، في كتابه ، بإسناد ، قال : حدث محمد بن إبراهيم بن عمر البرقي ، قال : حدثنا العباس بن محمد البرقي ، قال : حدثنا أبو زيد ، عن الفضيل بن عياض ، قال : حدثني رجل : أن رجلا خرج بغزل ، فباعه بدرهم ؛ ليشتري به دقيقا ، فمر على رجلين ، كل واحد منهما آخذ برأس صاحبه.
فقال : ما هذا ؟ فقيل : يقتتلان في درهم ، فأعطاهما ذلك الدرهم ، وليس له شيء غيره.
فأتى إلى امرأته ، فأخبرهما بما جرى له ، فجمعت له أشياء من البيت ، فذهب ليبيعها ، فكسدت عليه ، فمر على رجل ومعه سمكة قد أروحت.
فقال له : إن معك شيئا قد كسد ، ومعي شيء قد كسد ، فهل لك أن تبيعني هذا بهذا ؟ فباعه.
وجاء الرجل بالسمكة إلى البيت ، وقال لزوجته : قومي فأصلحي أمر هذه السمكة ، فقد هلكنا من الجوع.
فقامت المرأة تصلحها ، فشقت جوف السمكة ، فإذا هي بلؤلؤة ، قد خرجت من جوفها.
فقالت المرأة : يا سيدي ، قد خرج من جوف السمكة شيء أصغر من بيض الدجاج ، وهو يقارب بيض الحمام.
فقال : أريني ، فنظر إلى شيء ما رأى في عمره مثله ، فطار عقله ، وحار لبه.
فقال لزوجته : هذه أظنها لؤلؤة.
فقالت : أتعرف قدر اللؤلؤة ؟ قالت : لا ، ولكني أعرف من يعرف ذلك ، ثم أخذها ، وانطلق بها إلى أصحاب اللؤلؤ ؛ إلى صديق له جوهري ، فسلم عليه ، فرد عليه السلام ، وجلس إلى جانبه يتحدث ، وأخرج تلك البيضة.
وقال : انظر كم قيمة هذه ؟ قال : فنظر زمانا طويلا ، ثم قال : لك بها علي أربعون ألفا ، فإن شئت أقبضتك المال الساعة ، وإن طلبت الزيادة ؛ فاذهب بها إلى فلان ، فإنه أثمن بها لك مني.
فذهب بها إليه ، فنظر إليها واستحسنها ، وقال : لك بها علي ثمانون ألفا ، وإن شئت الزيادة ؛ فاذهب بها إلى فلان ، فإني أراه أثمن بها لك مني.
فذهب بها إليه ، فقال : لك بها علي مائة وعشرون ألفا ، ولا أرى أحدا يزيدك فوق ذلك شيئا.
فقال : نعم ، فوزن له المال ، فحمل الرجل في ذلك اليوم اثنتي عشرة بدرة ، في كل بدرة عشرة آلاف درهم ، فذهب بها إلى منزله ؛ ليضعها فيه ، فإذا فقير واقف بالباب ، يسأل.
فقال : هذه قصتي التي كنت عليها ، ادخل ، فدخل الرجل.
فقال : خذ نصف هذا المال ، فأخذ الرجل الفقير ، ست بدر ، فحملها ، ثم تباعد غير بعيد ، ورجع إليه.
وقال : ما أنا بمسكين ، ولا فقير ، وإنما أرسلني إليك ربك ، عز وجل ، الذي أعطاك بالدرهم عشرين قيراطا ، فهذا الذي أعطاك ، قيراط منه ، وذخر لك تسعة عشر قيراطا.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar