Assalamualaikum...
Titipan pertanyaan mbak Ida Layyinah
1. Teman saya punya kebiasaan ngeroki lidah (menghilangkan putih putih pada permukaan lidah). Apakah itu membatalkan puasa?
Titipan pertanyaan mbak Ida Layyinah
1. Teman saya punya kebiasaan ngeroki lidah (menghilangkan putih putih pada permukaan lidah). Apakah itu membatalkan puasa?
2. Dalam keadaan haid bagaimana seorang perempuan bisa mendapat pahala
yang sama dengan orang yang puasa saat dia haidh di bulan puasa?
3. Tidurnya orang puasa itu ibadah. Apakah ini berlaku untuk puasa jenis apapun?
Syukron katsir untuk jawabannya
3. Tidurnya orang puasa itu ibadah. Apakah ini berlaku untuk puasa jenis apapun?
Syukron katsir untuk jawabannya
- 5 orang menyukai ini.
- Af-idah Arifin Wa'alaykumussalaam...wr.wb
2/.Perempuan haid mendapat pahala dengan meninggalkan perkara yang diharamkan kepadanya.
Seorang wanita terhalang dari berbagai amal ibadah seperti shalat dan puasa ketika haid. Kemudian apakah dia bisa mendapat pahala sebagaimana orang yang sakit mendapat pahala shalatnya ketika sedang udzur sakit?
An-Nawawi berkata tidak. Namun al-Qalyubi menambahkan tidak mendapat pahala bila ditinjau dari perbandingan terhadap udzur sakit, namun dimungkinkan mendapat pahala bila ditinjau dari tarkul mahzhur, yakni dengan cara wanita itu meniatkan meninggalkan shalat dan semacamnya karena patuh mengikuti perintah syari'at (imtitsalan).
وَهَلْ تُثَابُ عَلَى التَّرْكِ كَمَا يُثَابُ الْمَرِيضُ عَلَى تَرْكِ النَّوَافِلِ الَّتِي كَانَ يَفْعَلُهَا فِي صِحَّتِهِ وَشَغَلَهُ الْمَرَضُ عَنْهَا
قَالَ الْمُصَنِّفُ لَا ؛ لِأَنَّ الْمَرِيضَ يَنْوِي أَنَّهُ يَفْعَلُهُ لَوْ كَانَ سَلِيمًا مَعَ بَقَاءِ أَهْلِيَّتِهِ وَهِيَ غَيْرُ أَهْلٍ فَلَا يُمْكِنُهَا أَنْ تَفْعَلَ ؛ لِأَنَّهُ حَرَامٌ عَلَيْهَا ا هـ شَرْحِ م ر ا هـ شَوْبَرِيٌّ وَفِي ق ل عَلَى الْمَحَلِّيِّ وَتُثَابُ الْحَائِضُ عَلَى تَرْكِ مَا حَرُمَ عَلَيْهَا إذَا قَصَدَتْ امْتِثَالَ الشَّارِعِ فِي تَرْكِهِ لَا عَلَى الْعَزْمِ عَلَى الْفِعْلِ لَوْلَا الْحَيْضُ بِخِلَافِ الْمَرِيضِ ؛ لِأَنَّهُ أَهْلٌ لِمَا عَزَمَ عَلَيْهِ حَالَةَ عُذْرِهِ ا هـ
"Dan apakah perempuan yang sedang haid diberi pahala atas ibadah yang ia tinggalkan seperti diberi pahalanya orang yang sakit yang meninggalkan kesunnahan-kesunnahan yang dia lakukan di saat dia masih sehat dan sakit yang membuat dia meninggalkannya?
Al Mushannif (Imam Nawawi) berkata, “dia (perempuan yang haid) tidak mendapat-kan pahala, karena orang sakit berniat akan melakukannya jika dia sembuh beserta orang sakit itu masih tetap pada sifat ahli-nya.
Sementara perempuan yang haid bukanlah orang yang ahli sehingga tidak bisa dimungkinkan dia melakukannya, karena perkara itu diharamkan atas dia.
Telah selesai dari Syarah MIIM RA`(Imam Muhammad Ramli) , telah selesai Asy Syaubari Dan dalam Al Qalyubi ‘Ala Al Mahalli diterangkan bahwa perempuan itu akan mendapat pahala karena telah meningggalkan perkara yang diharamkan untuknya jika memang dia mempunya niat mengikuti perintah syari’at dalam meninggalkannya itu, tidak karena ada niat untuk melakukannya seandainya dia tidak haid.
Berbeda dengan orang sakit, karena dia adalah ahli pada apa yang dia niati disaat dia mendapatkan udzur. Telah selesai ibarot Hasyiyah qalyubi." (Hasyiyah Jamal, 1/239)
Sumber kitab:
(Hasyiyah Al Jamal, juz I hal 239, cetakan Daar Ihya at Turats al ‘Arabi, Beirut / 2/373-374, maktabah syamilah )
وَالْمَحْظُوْرُ مِنْ حَيْثُ وَصْفُهُ بِالْحَظْرِ أَيْ الْحُرْمَةِ مَا يُثَابُ عَلَى تَرْكِهِ إِمْتِثَالًا وَيُعَاقَبُ عَلَى فِعْلِهِ
قَوْلُهُ إِمْتِثَالًا أَيْ بِأَنْ يَكُفَّ نَفْسَهُ عَنْهُ لِدَاعِى نَهْىِ الشَّرْعِ
"Haram, ditinjau dari sifat keharamannya, yaitu perkara yang diberi pahala atas ditinggalkannya keharaman tersebut karena patuh pada syari'at serta disiksa atas dijalaninya keharaman itu.
Perkataan 'karena patuh pada syari'at': yakni pengekangan dirinya dari hal yang diharamkan tersebut dikarenakan adanya seruan larangan syariat." (an-Nafahat 'ala Syarh al-Waraqat: 20-21)
http://www.piss-ktb.com/.../361-perempuan-haid-mendapat...
Wallaahu A’lamu bishshawaab - Santriwati Dumay nomer 1. yg benar dalam masalah siwak memang spt itu, maksudnya lidahnya juga di gosok jadi bukan giginya saja.
- Santriwati Dumay nggak,
sering juga nggak masalah asalkan jangan ditelan kotorannya dan jangan setelah zawalnya matahari.
kalo setelah zawal hukumnya makruh bagi shoim. - Fatih ElMufid Untuk yg nomer 2, bukannya memberi makan org puasa dpt pahala seperti pahalanya org yg puasa? Ini aja dimanfaatkan. Jd saat wanita pas haid lbh ikhlas masak buat suami/keluarga yg berpuasa. Dpt deh pahala seperti pahalanya org puasa. Hihihi. Intinya kalo cr pahala gampang di bln ramadan. Ga bs baca quran ganti salawatan.
- Af-idah Arifin Afwan, nambahi no.1.
Oleh:Yai Masaji Antoro
ولا يكره إلا للصائم بعد الزوال ولو صوم نفل
Dan tidak dimakruhkan memakai siwak kecuali bagi orang puasa setelah tergelincirnya matahari meskipun saat menjalani puasa sunah.
As-Siraaj al-Wahhaaj I/17
( ولا يكره ) بحال ( إلا للصائم بعد الزوال ) ولو نفلا لخبر الصحيحين لخلوف الصائم أطيب عند الله من ريح المسك والخلوف بضم الخاء تغير رائحة الفم
والمراد الخلوف بعد الزوال لخبر أعطيت أمتي في شهر رمضان خمسا
ثم قال وأما الثانية فإنهم يمسون وخلوف أفواههم أطيب عند الله من ريح المسك والمساء بعد الزوال
(Dan tidak dimakruhkan sama sekali memakai siwak kecuali bagi orang puasa setelah tergelincirnya matahari meskipun saat menjalani puasa sunah). Berdasarkan hadits Nabi “Sungguh bau mulut orang berpuasa lebih harum dari minyak misik (HR. Bukhari Muslim)
Yang dimaksud bau mulut diatas adalah bau mulut setelah tergelincirnya matahari berdasarkan hadits nabi yang lain
”Diberikan kepada umatku lima perkara dalam bulan Ramadhan. Seterusnya beliau bersabda : Adapun yang kedua, mereka berada pada saat setelah tergelincir matahari, sedangkan bau mulut mereka di sisi Allah lebih harum dari bau misik” (H.R. al-Hasan bin Sufyan dalam Musnadnya dan Abu Bakar al-Sam’any dalam Amaliah, beliau berkata : “ Ini hadits hasan”. Seperti ini juga telah dikatakan oleh An-Nawawi dalam Syarah Muhazzab berdasarkan cerita dari Ibnu Shalah)
Kata Masaa’ (sore hari) adalah waktu setelah tergelincirnya matahari
Mughni alMuhtaaj I/56
____
Semut Lewat >> tergelincirnya matahari itu maksudnya apa ya kang?
Ust.Ghufron Bkl >>Makruh stelah masuk waktux slat dhuhur blmana siwakan it d lkukan bkn krn mlut yg berbau, klo di lakukan krn berbaunya mulut mk tdk makruh.bhkan mnurut imam Nawawi tdk makruh walaupun stlah msukx wakt solat dhuhur. IANAH DaN BAJURI BAB SIWAK
Yai Masaji Antoro >> Kang Semut Lewat~ ZAWAL/tergelincirnya matahari adalah waktu yang menandakan masuknya sholat dhuhur.
____________
>> Ust.Abdurrahman As-syafi'i
و يكره للصائم و لو نفلا السواك بعد الزوال اى الغروب و ان لم يتغير فمه من الصوم بل من نحو نوم عند حج للخبر الصحيح " لخلوف فم الصائم يوم القيامة اطيب عند الله من الريح المسك" ....
بشرى الكريم ٢/٧٥
Dimakruhkan bagi orang yg berpuasa walau puasa sunah menggunakan siwak setelah lingsirnya matahari sampai tenggelamnya...
siwak sebelum zawal nda'apa-apa, karena ada pendapat yg mengatakan tidak ada kemakruhan secara mutlak meski ba'da zawal sekalipun.
و هل يكره للصائم بعد الزوال فيه خلاف؟ الراجح فى الرافعى و الروضة انه يكره لقوله عليه الصلاة و السلام لخلوف فم الصائم الطيب عند الله من الريح المسك رواه البخارى.و فى رواية مسلم يوم القيامة. و الخلوف بضم الخاء واللام هو التغييرو خص بما بعده الزوال لان تغيير الفم بسبب الصوم حينئذ يظهر، فلو تغير فمه بعد الزوال بسبب اخر كنوم او غيره فاستاك لاجل ذلك لا يكره و قيل لا يكره الا ستياك مطلقا و به قال الائمة الثلاثة و رجحه النووى فى الشرح المهذب
كفاية الاخيار ١/١٦_١٧
Apakah makruh bagi orang yg berpuasa bersiwak setelah lingsir matahari? hal ini terjadi perbedaan pendapat pendapat yg rojeh dari Imam Rofi'i adalah makruh hal ini didasarkan atas hadis dari imam Bukhori dan Imam Muslim Bahwasanya perubahan bau mulut orang yg berpuasa disisi Allah adalah lebih wangi dibanding misik.Dihususkan dgn lingsir matahari, karena pada waktu itu perubaham bau mulut karena berpuasa akan tampak, Apa bila perubahan bau mulut sesudah matahari lengser disebabkan oleh hal lain semisal karena habis tidur maka bersiwak tidak dimakruhkan.
Pendapat yg ke-2 menghukumi tidak makruh secara mutlak dan ini adalah pendapat 3 Imam Madzhab. Dan Imam Nawawi merojehkan dalam kitabnya Syarah al-Muhadzab
http://www.piss-ktb.com/.../271-bersiwak-dan-puasa...
Wallaahu A'laamu Bis Showaab - Fatih ElMufid Kalo setelah zawal knp makruh krn ada hadits "bau mulutnya org puasa lbh harum disisi Alloh dr bau minyak misk". Jdnya ada ulama memakruhkan bersiwak bada zawal. Seingatku udah dibahas...
- Af-idah Arifin >>>
Tambahan No.1
MENGGOSOK GIGI DENGAN PASTA GIGI
Sering kita temui, ketika seseorang bersiwakan atau menggosok gigi, alat siwak atau sikat giginya dibasahi dengan air. Hal ini sangat rawan sekali, air bekas basuhan alat siwak atau sikat gigi tersebut ikut tertelan bersamaan dengan ludah. Apakah hal yang demikian dapat membatalkan puasa?
Jawab: Batal, jika air yang digunakan untuk membasahi siwak atau sikat gigi tersebut ikut tertelan.
Referensi:
& حاشية الجمل الجزء 2 صحـ : 230 مكتبة دار الفكر
( قَوْلُهُ أَوْ مُخْتَلِطًا بِغَيْرِهِ ) مِثْلُهُ مَا لَوْ بَلَّ خَيْطًا بِرِيقِهِ وَرَدَّهُ إلَى فَمِهِ كَمَا يُعْتَادُ عِنْدَ الْفَتْلِ وَعَلَيْهِ رُطُوبَةٌ تَنْفَصِلُ وَابْتَلَعَهَا أَوِ ابْتَلَعَ رِيقَهُ مَخْلُوطًا بِغَيْرِهِ الطَّاهِرِ كَمَنْ فَتَلَ خَيْطًا مَصْبُوغًا تَغَيَّرَ رِيقُهُ بِهِ أَيْ وَلَوْ بِلَوْنٍ أَوْ رِيحٍ فِيمَا يَظْهَرُ مِنْ إِطْلاَقِهِمْ إنِ انْفَصَلَتْ عَيْنٌ مِنْهُ لِسُهُولَةِ التَّحَرُّزِ عَنْ ذَلِكَ وَمِثْلُهُ كَمَا فِي اْلأَنْوَارِ مَا لَوِ اسْتَاكَ وَقَدْ غَسَلَ السِّوَاكَ وَبَقِيَتْ فِيهِ رُطُوبَةٌ تَنْفَصِلُ وَابْتَلَعَهَا وَخَرَجَ بِذَلِكَ مَا لَوْ لَمْ يَكُنْ عَلَى الْخَيْطِ مَا يَنْفَصِلُ بِفَتْلِهِ أَوْ عَصْرِهِ أَوْ لِجَفَافِهِ فَإِنَّهُ لاَ يَضُرُّ اهـ
http://www.piss-ktb.com/.../f0068-permasalahan-seputar... - Santriwati Dumay bersiwak itu dianjurkan dalam setiap keadaan dan tdk makruh tanzih kecuali setelah zawal bagi orang yg berpuasa baik puasa fardhu maupun puasa sunnah,
kemakruhan tsb hilang dengan terbenamnya matahari.
pendapat terpilih imam nawawi adalah tdk ada kemakruhan sama sekali.
فتح القريب المجيب ص 30
(والسواك مستحب في كل حال) ولا يكره تنزيها (إلا بعد الزوال للصائم) فرضا أو نفلا؛ وتزول الكراهة بغروب الشمس. واختار النووي عدم الكراهة مطلقا. - Nona Arya Colek mbak Ida Layyinah
Maap neng santri dan semua mujawwib, kalau misalnya kebiasaan ngeroki lidah yang di maksud dalam pertanyaan ini bukan bersiwak, pripun?
Hukumnya tetap diikutkan bersiwak kah? - Af-idah Arifin 3/. HADITS YANG MENERANGKAN BAHWA TIDURNYA ORANG PUASA ADALAH IBADAH
Sering dengar kata2 : Naumusshoimu 'ibaatun kurang lebih maknanya =tidurnya Orang yang sedang Puasa itu di catat Ibadah...
Kalimat tersebut Hadist atau Maqolah para Ulama'?
JAWABAN :
Ust.Ibnu Hasyim Alwi
Itu Hadist, Cuma kedudukannya Marfu' :
نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ
(HR. Baihaqi).
Dan di terangkan "Fatawi Ibnu Jibrin" :
السؤال: أنام كثيرًا في نهار رمضان ولكنني أحرص على أداءالصلاة في وقتها، فهل في هذا السلوك مأخذ ما ؟الاجابـــة : لا بأس بالنوم في نهار رمضان لراحة البدن وللتقوى على قيام الليل ولترك الخوض مع الخائضين فيما فيه مضرة كالغيبة واللهو والباطل وقد ورد في حديث مرفوع نوم الصائم عبادةرواه البيهقي ولكن كثرة النوم تفوت خيرًا كثيرًا فإن الإنسان مطالب بأعمال دنيويةكالحرفة والتكسب والعمل فيطلب الرزق فمتى نام أكثر النهار فإنه خير كثير وكذا يشرع في رمضان الإكثار من الذكر والدعاء وتلاوة القرآن فيندب اغتنام الأوقات الفاضلة وعدم إضاعتها في النوم الكثير ولكن النوم أفضل من اللهو واللعب والقيل والقال والخوض في أعراض الناس فإن ذلك مما ينقص أجر الصيام لحديث ليس الصيام من الطعام والشراب إنما الصيام من اللغو والرفث
Ust.Cikong Mesigit
Mungkn ini :
رقم الحديث: 3642 (حديث مرفوع)
أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ ، أنا عَلِيُّ بْنُ عِيسَى ، نا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الْعَلاءِ ، نا سِخْتَوَيْهِ بْنُ مَازِيَارَ ، نا مَعْرُوفُ بْنُ حَسَّانَ ، نا زِيَادٌ الأَعْلَمُ ، عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى الأَسْلَمِيِّ ، قال : قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ ، وَصَمْتُهُ تَسْبِيحٌ ، وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ ، وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ " . مَعْرُوفُ بْنُ حَسَّانَ ضَعِيفٌ وَسُلَيْمَانُ بْنُ عَمْرٍو النَّخَعِيُّ أَضْعَفُ مِنْهُ
Ust.Syarwani
Tidur saat puasa memang brnilai ibadah, tapi jangan memaham sebatas sampai disitu saja, mentang2 dinilai ibadah lalu seharian tidur doank. Kalau tidur yang jelas2 mengistirahatkan badan saja dinilai ibadah, maka tentu saja menggerakkan badan untuk shalat / ibadah lainnnya pahalanya lbih berlipat dibanding yang cuma tidur. Jadi lbih baik mana antara tidur doank sama beribadah? Silakan dijawab di hati masing2 saja.
http://www.piss-ktb.com/.../2481-hadits-tidurnya-orang... - Fatih ElMufid Yg menggosok lidah itu ga bikin muntah kah? Dr ilmu kesehatan gigi dan mulut sih saya pernah baca kalo pas bersihkan gigi jgn giginya saja tp jg lidahnya, krn justru kebanyakan kuman ada di lidah tersebut. Jd emg satu paket. Cmn saya coba malah mau muntah. Jd ga pernah lg.
- Santriwati Dumay tetep bisa dikatakan bersiwak karena menggososk lidah temasuk sunnahnya bersiwak
الإقناع في حل ألفاظ أبي شجاع ص 35
(القَوْل فِي كَيْفيَّة الاستياك) وَيسن أَن يكون السِّوَاك فِي عرض الْأَسْنَان ظَاهرا وَبَاطنا فِي طول الْفَم لخَبر إِذا استكتم فاستاكوا عرضا رَوَاهُ أَبُو دَاوُد فِي مراسيله ويجزىء طولا لَكِن مَعَ الْكَرَاهَة
نعم يسن أَن يستاك فِي اللِّسَان طولا كَمَا ذكره ابْن دَقِيق الْعِيد - Fatih ElMufid Kalo satu paket sesuai anjuran yg saya baca itu, ya satu paket siwakan/gosok gigi. Jd ga batal. Ga tau kalo tujuan lain
- Santriwati Dumay utk pemula memang biasanya serasa mau muntah, tapi kalo sdh terbiasa tdk akan spt itu lg.
- Fatih ElMufid Wuih, mbak santri paten deh, lgsg bs nemu ta'birnya...saya cr di syamila aja malas...kkk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar