Rabu, 09 Juli 2014

Sholatnya orang Wahabi

SHALAT YANG BENAR DAN YANG KELIRU
Soal: Jarak antara kaki kanan dengan kaki kiri dalam shalat, yang benar apakah satu jengkal (Sunni) atau setengah meter (Wahabi)?

Jawab:
Diriwayatkan dari Anas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَقِيْمُوْا صُفُوْفَكُمْ فَإِنِّي أَرَاكُمْ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِيْ. وَكَانَ أَحَدُنَا يُلْزِقُ مَنْكِبَهُ بِمَنْكِبِ صَاحِبِهِ وَقَدَمَهُ بِقَدَمِهِ. (رواه البخاري)
“Perbaikilah shaf kalian, karena sesungguhnya aku melihat kalian dari belakang punggungku.” Salah seorang kami, selalu menyentuhkan pundaknya dengan pundak temannya, dan menyentuhkan kakinya dengan kaki temannya.” (HR. al-Bukhari, [725]).

Hadits ini memberikan pesan:

1) Dalam aturan shaf shalat berjamaah, adalah dengan menyentuhkan pundak dengan pundak , dan kaki dengan kaki sesama jamaah. (Sementara sebagian kaum Salafi-Wahabi, hanya menyentuhkan kakinya saja).
2) Apabila pundak bersentuhan dengan pundak teman sebelah, kaki dengan kaki teman sebelah, berarti jarak antara kedua kaki kira-kira satu jengkal. (Sementara sebagian kaum Salafi-Wahabi, jarat antara kedua kakinya kebanyakan setengah meter).
3) Apabila jarak antara kedua kaki, satu jengkal, maka tujuan merapatkan shaf, agar menutup celah-celah lewatnya syetan dapat tercapai. (Sementara kaum Salafi-Wahabi, dengan posisi antara kedua kakinya yang berjarak setengah meter, justru membuka celah lewatnya syetan semakin banyak, yaitu antara pundak dan selangkangan).
4) Dengan jarak antara kedua kaki yang satu jengkal, dipastikan posisi kaki akan stabil dan tidak berubah, mulai dari berdiri, sujud dan bangun dari sujud. (Sementara kaum Salafi-Wahabi, dengan jarak antara kedua kakinya, yang setengah meter, posisi kedua kaki dipastikan berubah, terutama ketika sujud. Akibatnya, setelah bangkit dari sujud, sibuk mencari kaki teman sebelah untuk diinjak, dan sangat mengganggu kekhusyu’an dalam shalat berjamaah).

Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar