Minggu, 13 Juli 2014

Para pencari Lailatul Qodar

PARA PENCARI LAILATUL QODAR
Apakah Lailatul Qadar?, pertanyaan ini dijawab oleh Rabbunar Rahmaan Alloh Swt,- dalam firman-Nya yang Agung.
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur'an pada " Lailat al qodr". Tahukah kalian apakah " Lailat al qodr" ?. Itulah malam yang lebih utama dari pada seribu bulan" [QS. Al Qodar : 1-3]
Jika terhitung secara matematik, seribu malam sama dengan delapan puluh tiga tahun, dengan demikian beribadah pada malam Lailatul Qadar, ke-utamaan-nya melebihi ibadah selama delapan puluh tiga tahun, subhaanalLah!!! demikian hebat-nya malam tersebut.

Sahabat Anas bin Malik radlialLahu ‘anh, menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan keutamaan pada malam terindah tersebut adalah bahwa amalan ibadah seperti shalat, tilawah Al-Qur'an, dzikir serta amal sosial seperti memberi pertoongan kepada sesama muslim, sedekah, zakat, atau sekedar hanya mendoakan kebaikan yang dilakukan pada malam tersebut lebih baik dibandingkan amal ibadah serupa selama seribu bulan (tentu di luar malam lailat al qodr sendiri)

Tanda-tanda Lailatul Qadar


*Sinar matahari dipagi harinya terlihat terang.
Imam Muslim (Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz Al-Qusyairy An-Naisabury, W: 202H) dalam kitab shahih-nya meriwayatkan hadits Ibnu Mas’ud radlialLahu ‘anhuma

من قام السنة أصاب ليلة القدر فقال أبي والله الذي لا إله إلا هو إنها لفي رمضان (يحلف ما يستثني) ووالله إني لأعلم أي ليلة هي هي الليلة التي أمرنا بها رسول الله صلي الله عليه وآله وسلم بقيامها هي ليلة صبيحة سبع وعشرين وأمارتها أن تطلع الشمس في صبيحة يومها بيضاء لا شعاع لها .

“Demi Dzat yang tiada tuhan kecuali Dia, sungguh malam (Lailatul Qadar) itu ada dalam bulan Ramadhan. Demi Allah, aku sungguh tahu kapan malam itu, yaitu malam yang kita diperintah oleh Rasulullah SAW untuk beribadah didalamnya, yaitu malam 27 yang bersinar. Adapun tanda-tandanya adalah matahari terbit pagi harinya dengan cahaya putih namun tidak ada sorotnya”
*Pada malam hari-nya suhu udara tdk terlalu panas dan tdk terlalu dingin, sedengan. Kemudian pada hari-nya sinar matahari bersinar lemah dan kemerah-merahan.
Ibnu Khuzaimah (Imamul aimmah Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah bin Al-Mughiirah bin Shaalih bin Bakr As-Sulamiy An-Naisaabuuriy, W: 313H) dalam kitab shahih-nya meriwayatkan sebuah hadits riwayat Ibnu Abbas radlialLahu ‘anhumaa, dari Nabi Shollallaahu 'alaihi wasallam, tentang Lailatul Qadar :

ليلة طلقة ، لا حارة ولا باردة ، تصبح الشمس يومها حمراء ضعيفة

"Malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan"
Dalam kitab Musnad-nya At-Thabrany (Abul Qosim Sulaiman bin Ahmad bin Ayyub bin Muthoir Al Lakhmi Asy-Syami At-Thabrany, W: 360H) meriwayatkan dari Watsilah ibn Al-Asqa' dari Rasulillah Shollallaahu 'alaihi wasallam:

ليلة القدر ( ليلة ) بلجة لا حارة ولا باردة ولا سحاب فيها ولا مطر ولا ريح ولا يرمى فيها بنجم ومن علامة يومها تطلع الشمس لا شعاع له

“(Lailatul Qadar itu adalah) Malam yang terang bercahaya, tidak panas, tidak dingin, tiada awan, tiada hujan, tiada angin, dan dimalam itu tiada dilempar dengan bintang. Tanda dipagi harinya adalah matahari terbit tanpa ada cahaya yang bersinar"
Demikian ini sebagian riwayat hadits tentang tanda-tanda malam yang lebih baik dari pada seribu bulan, delapan pulut tiga tahun, yaitu malam Lailatul Qadar.

PREDIKSI, PERKIRAAN LAILATUL QODAR
Para Ulama salafush shalihin radlialLahu ‘anhum dalam memperkirakan malam Lailatul Qodar berbeda pendapat, ikhtilaf. Akan tetapi Ijmaa'ul muslimiin bahwa Lailatul Qodar jatuh pd malam ganjil setelah paruh akhir bulan Ramadlan. Sebelum kami menyebutkan beberapa pendapat-pendapat Ulama tentang malam Lailatul Qadar, yang sudah tidak dipungkiri kedahsyatan-nya tersebut perlu diperhatikan, bahwa yang terbaik guna mendapatkan malam Lailatul Qadar dianjurkan mulai awal bulan ramadlan untuk menambah amalan-amalan ketaatan seperti memperbanyak I'tikaf, Shalat malam, Tadarus Al-Qur’an, sedekah dibulan ramadlan dan seterus-nya..

Menurut pendapat Al-Ghazaly (Seorang Ulama yang tidak diragukan lagi ke-aliman-nya, Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Ath-Thusi, Abu Hamid Al-Ghazaly, W: 505H) radlialLahu ‘anh, sebagaimana dikutip oleh Abu Bakar Asy-Syathiby rahimahulLah dalam kitab-nya I’natuth Thalibin sbb:

قال الغزالي وَغيره؛ إنها تعلم فيْه باليوم الأول من الشهر، فإن كان أوله يوم الأحد أو يوم الأربعاء: فهي ليلة تسع وعشرين، أو يوم الاثنين؛ فهي ليلة إحدى وعشرين، أو يوم الثلاثاء أو الجمعة؛ فهي ليلة سبع وعشرين، أو الخميس؛ فهي ليلة خمس وعشرين، أو يوم السبت؛ فهي ليلة ثلاث وعشرين.

Jika awal ramadhan hari ahad atau rabu, maka lailatul qodar malam 29
Jika awal ramadhan hari senin, maka lailatul qodar malam 21
Jika awal ramadhan hari selasa, atau jumat maka lailatul qodar malam 27
Jika awal ramadhan hari kamis, maka lailatul qodar malam 25
Jika awal ramadhan hari sabtu, maka lailatul qodar malam 23
Kemudian, menurut Asy-Syadzily (cucu rasulullah Abu Hasan al-Syadzili al-Hasani bin Abdullah Abdul Jabbar bin Tamim bin Hurmuz bin Hatim bin Qushay bin Yusuf bin Yusya’ bin Ward bin Baththal bin Ahmad bin Muhammad bin Isa bin Muhammad bin Hasan bin Ali karramalLahu wajhah, Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Rosulullah Saw,- W: 656H), yang dinukil dalam kitab As-Shawi, juz: IV/367

فعن أبي الحسن الشاذلي، إن كان أوله الأحد فليلة تسع وعشرين ، أو الإثنين فإحدي وعشري، أو الثلاثاء فسبع وعشرين، أو الأربعاء فتسعة عشر، أو الخميس فخمس وعشرين، أو الجمعة فسبعة عشر، أوالسبت فثلاث وعشرين

Jika awal ramadhan hari ahad, maka lailatul qodar malam 29
Jika awal ramadhan hari senin, maka lailatul qodar malam 21
Jika awal ramadhan hari selasa, maka lailatul qodar malam 27
Jika awal ramadhan hari rabu, maka lailatul qodar malam 19
Jika awal ramadhan hari kamis, maka lailatul qodar malam 25
Jika awal raamadhan hari jumat, maka lailatul qadar malam 17
Jika awal raamadhan hari sabtu, maka lailatul qadar malam 23

Kemudian, dalam kitab Hasyiah Al-Bajury Ibnu Qasim menjelaskan perkiraan jatuh-nya malam Lailatul Qadar dengan 7 bait sair sbb:

 وإنا جميعا إن نصم يوم جمعة ففي تاسع العشرين خذ ليلة القدر .

وإن كان يوم السبت أول صومنا فحادي وعشرين اعتمده بلا عذر

وإن هل يوم الصوم في أحد ففي سابع العشرين ما رمت فاستقر

وإن هل بالأثنين فاعلم بأنه يوافيك نيل الوصل في تاسع العشري

ويوم الثلاثا إن بدا الشهر فاعتمد علي خامس العشرين تحظي بها فادر .

وفي الإربعا إن هل يا من يرومها فدونك فاطلب وصلها سابع العشري .

ويوم الخميس إن بدا الشهر فاجتهد توافيك بعد العشرفي ليلة الوتر .

Jika awal ramadhan hari jumat, maka lailatul qodar malam 29
Jika awal ramadhan hari sabtu, maka lailatul qodar malam 21
Jika awal ramadhan hari ahad, maka lailatul qodar malam 27
Jika awal ramadhan hari senin, maka lailatul qodar malam 29
Jika awal ramadhan hari selasa, maka lailatul qodar malam 25
Jika awal raamadhan hari rabu, maka lailatul qadar malam 27
Jika awal raamadhan hari kamis, maka malam ganjil setelah malam 20

Dari tiga riwayat tersebut, seperti yang kita ketahui bahwa berdasarkan sidang istbat pemerintahan RI untuk tahun ini, awal bulan Ramadlan jatuh pada hari Ahad, 29/06/2014. In syaa alloh jika merujuk pada pendapat Al-Ghazaly rahimahulLah dari kitab I'anatuth Thalibin dan ket dalam kitab Al-Bajury, maka malam Lailatul Qodar jatuh pada tgl atau malam ke-29 Ramadlan.

Jika itba' dengan pendapat Imamuna Asy-Syadzily rahimahulLah yng disampaikan dalam kitab Tafsir Ash-Shawi, maka malam Lailatul Qodar jatuh pada tgl, atau malam ke-27 ramadlan.

Demikian para Ulama dengan ilmu firasah-nya memprediksi jatuh-nya malam Lailatul Qadar. Tapi alangkah baik-nya jika satu bulan penih dalam kesemangatan dalam beribadah dibulan ramadlan.

Wal 'afwu tsummastaqim.. jika benar semua yng saya kutipkan, maka kebenaran adalah penisbatan kepada Alloh Rabbunar rahmaan, jika ada kesalahan semoga ada celah mendapatkan ampunan.

*Selamat beribadah dalam keberkahan Ramadlan*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar