Mengintai Seorang Penghuni Surga
Suatu saat, ketika sedang duduk bersama para sahabatnya di masjid,
Rasulullah Saw bersabda, “Seorang penghuni Surga akan datang bergabung
dengan kita sebentar lagi.”
Sontak para sahabat melihat
berkeliling. Tak lama semua mata tertuju pada seseorang yang datang
mendekat. Penampilannya sederhana, hanya saja dari wajahnya tampak
tetesan air wudhu. Setelah majelis nabi
berakhir, seorang sahabat bernama Abdullah bin Amir, merasa sangat
penasaran. Diikutinya orang itu sampai ke rumahnya. Lalu dengan berbagai
alasan yang baik, ia berhasil memperoleh izin sang penghuni Surga untuk
menginap di rumahnya.
Diam-diam tapi cermat, Abdullah bin
Amir mengamati setiap amal dan ibadah yang dilakukan Tuan Rumah. Ia
menduga bahwa orang itu pasti selalu berpuasa di siang hari, shalat
sepanjang malam, membaca Al-Qur’an setiap waktu dan kerap mengeluarkan
sedekah dalam jumlah besar. Tetapi itu tidak didapatinya di hari
pertama, juga di hari kedua, bahkan di hari ketiganya ia menginap,
Ibadah orang itu biasa saja. Memang tidak kurang tetapi juga tidak
istimewa.
Karena tak mengerti, Abdullah bertanya pada si
Penghuni Surga, “Wahai sahabat, sesungguhnya Rasulullah berkata kepada
kami bahwa engkau adalah seorang penghuni surga. Jujur, aku datang ke
rumahmu ini untuk melihat sendiri amalan apa yang membuat engkau
mendapat jaminan surga. Namun maafkan aku, setelah tiga hari di sini,
aku tidak melihat satu pun amalanmu yang istimewa. Sudikah kiranya
engkau menyampaikan padaku amalan rahasia apa yang engkau lakukan dan
tidak telihat olehku?”
Sang Penghuni Surga pun tersenyum dan
berkata, “Sahabatku, aku memang tidak punya amalan yang istimewa.
Amalanku seperti yang engkau lihat selama menginap di sisni. Hanya saja,
aku tidak pernah merasa iri dan dengki terhadap rezeki yang diberikan
Allah kepada orang lain. Setiap kali pergi tidur, hatiku selalu terbebas
dari perasaan semacam itu.”
Sekarang mengertilah Abdullah bin Amir apa yang menyebabkan orang itu masuk Surga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar