Rabu, 11 Desember 2013

Cinta Umar bin Khattab kepada Rasulullah

Umar bin Khattab r.a. berkisah, “Saya berjalan bersama Rasulullah dan diikuti oleh para sahabat. Kemudian Rasulullah berjalan menggandengku.”

Dada Umar bergejolak, penuh dengan perasaan haru, bangga, dan cinta kepada manusia agung ini. Umar pun berkata, “Demi Allah, wahai Rasulullah, sesungguhnya aku benar-benar mencintaimu.”

Rasulullah bertanya, “Melebihi cintamu kepada orangtuamu, wahai Umar?”

“Ya,” jawab Umar.

Rasulullah Saw. bertanya lagi, “Melebihi cintamu kepada hartamu, wahai Umar?”

“Ya,” jawab Umar.

Beliau meneruskan, “Melebihi dirimu sendiri, wahai Umar?”
Umar menjawab, “Tidak.”

Seketika itu Rasulullah Saw. berkata, “Tidak, wahai Umar. Tidak sempurna imanmu sampai engkau mencintaiku melebihi cintamu kepada dirimu sendiri.”

Umar pun keluar sambil berpikir. Kemudian dengan bersemangat ia kembali, lalu menyaringkan suara sambil mengulangi kalimat tadi,
“Demi Allah, wahai Rasulullah, sungguh aku mencintaimu melebihi cintaku kepada diriku sendiri.”
Rasulullah pun berkata, “Sekarang, wahai Umar. Sekarang, wahai Umar (baru benar).” (HR Bukhari)

Terkait hal ini, Abdullah bin Umar bertanya, “Apa yang menyebabkanmu berubah?”

Umar mejawab, ”Wahai Anakku, ketika aku keluar, aku bertanya pada diriku, siapa yang lebih aku butuhkan pada hari kiamat, diriku atau Rasulullah? Akupun menemukan jawabannya, diriku lebih membutuhkan beliau daripada diriku sendiri. Jika Allah Swt. tidak memberiku petunjuk melalui Rasulullah Saw., pastilah aku akan terus tenggelam dalam kesesatan sampai aku meninggal. Kemudian aku teringat bagaimana keadaan diriku kelak di akhirat. Aku tidak akan masuk surga hanya karena amalku, tetapi juga karena cintaku kepada Rasulullah Saw. Saat itu aku sadar bahwa aku amat membutuhkan beliau, bahkan lebih daripada diriku sendiri.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar