Minggu, 10 Agustus 2014

Kerajaan Saudi dan Wahabi


KERAJAAN SAUDI ARABIA DAN PAHAM WAHHABY
KERAJAAN SAUDI ARABIA DAN PAHAM WAHHABY
Dr. Abdullah Mohammad Sindi, didalam sebuah artikelnya yang berjudul :
“Britain and the Rise of
Wahhabism and the House of

Saud” menyajikan tinjauan ulang tentang sejarah Wahhabisme, peran Pemerintah Inggris didalam perkembangannya, dan hubungannya dengan peran keluarga kerajaan Saudi.
“Salah satu sekte Islam yang paling kaku dan paling reaksioner saat ini adalah Wahhaby, ” demikian tulis Dr. Abdullah Mohammad Sindi dalam pembukaan artikelnya tersebut. Dan kita tahu bahwa Wahhaby adalah ajaran resmi Kerajaaan Saudi Arabia, tambahnya.
Wahhabisme dan keluarga Kerajaan Saudi telah menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan sejak kelahiran keduanya.
Wahhabisme-lah yang telah menciptakan kerajaan Saudi, dan sebaliknya keluarga Saud membalas jasa itu dengan menyebarkan paham Wahhaby ke seluruh penjuru dunia. One could not have existed without the other – Sesuatu tidak dapat terwujud tanpa bantuan sesuatu yang lainnya.
Wahhabisme memberi legitimasi bagi Istana Saud, dan Istana Saud memberi perlindungan dan mempromosikan Wahhabisme ke seluruh penjuru dunia. Keduanya tak terpisahkan, karena keduanya saling mendukung satu dengan yang lain dan kelangsungan hidup keduanya bergantung padanya.
Tidak seperti negeri-negeri Muslim lainnya, Wahhabisme
memperlakukan perempuan sebagai warga kelas tiga, membatasi hak-hak merekaseperti :
menyetir mobil, bahkan pada dekade lalu membatasi pendidikan mereka. Juga tidak seperti di negeri-negeri Muslim lainnya, Wahhabisme :

- melarang perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw
- melarang kebebasan berpolitik dan secara konstan mewajibkan rakyat untuk patuh secara mutlak kepada pemimpin-pemimpin mereka.
- melarang bertawassul dan bertabarruk padahal allah dan rasul menganjurkannya sebagaimana dalam alqur’an dan assunnah.
- menerapkan hukum Islam hanya atas rakyat jelata, dan membebaskan hukum atas kaum bangsawan, kecuali karena alasan politis.
- mengizinkan perbudakan sampai tahun ’60-an.
Mereka juga menyebarkan mata- mata atau agen rahasia yang selama 24 jam memonitor demi mencegah munculnya gerakan anti-kerajaan.

Wahhabisme juga sangat tidak toleran terhadap paham Islam lainnya, seperti terhadap jamaah zikir, istighasah dan thariqat Sufisme, mereka tidak melihat kenyataan bahwa Salafussalih yang begitu mesra hubungannya seperti Imam Syafi,i dan Shufi, dan Mereka mengingin menjadi Wahabi Sebagai Peta Bid’ah Dunia.
Wahabisme juga menumbuhkan rasialisme Arab pada pengikut mereka. Tentu saja rasialisme bertentangan dengan konsep Ummah Wahidah di dalam Islam.
Wahhabisme juga memproklamirkan bahwa hanya dia saja-lah ajaran yang paling benar dari semua ajaran-ajaran Islam yang ada, dan siapapun yang menentang Wahhabisme dianggap telah melakukan BID’AH dan SYIRIK(KAFIR), padahal DIALAH (WAHHABY) si MUBTADI’ YANG BERSAHABAT DENGAN PENGUASA DHALIM DAN BERJINAK DENGAN KAFIR..berdasarkan Fakta yang Jelas kita lihat..tidak ada unsur manipulasi dalam sejarah, Memang benar Wahabi/Salafi Tidak Mampu Menerima Perbedaan.
Simak juga yg disini

Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar