Jumat, 22 Agustus 2014

Shalawat sebagai Pengganti Tarekat


1. Kemarin ada yg bertanya kepadaku, apakah sebagai muslim (khususnya yg berideologi Ahlus Sunnah wal Jamaah) kita ini harus berthoriqoh?

2. Jika ingin berthoriqoh namun di daerah sekitar tidak menemukan perkumpulan thoriqoh/tarekat itu, atau tak ada mursyid, bagaimana?

3. Sebelumnya, ada bberapa hal yg harus kita ketahui ttg Thoriqoh/Tarekat scara umum. Bahwa ia adl salah satu cara untuk "nyambung" pd Allah

4. Umumnya thoriqoh itu berupa perkumpulan untuk membaca dzikir secara bersama dg dipimpin seorang pembimbing (mursyid) atau yg dipercaya

5. Dan biasanya jg setiap perkumpulan thoriqoh mempunyai dzikir "wajib"-nya tersendiri. Tergantung thoriqoh tersebut afiliasi ke mana

6. Dalam tubuh Ahlussunnah wal Jamaah sendiri sangat banyak jenis thoriqoh, dan yg mu'tabaroh (resmi) sekitar 45 kelompok thoriqoh

7. Di Indonesia, kelompok thoriqoh mayoritas adl Qodiriyyah & Naqsyabandiyyah. Masing2 mempunyai mursyid tersendiri

8. Mudahnya dipaham, thoriqoh itu adl perkumpulan dzikir yg tersistem dan mempunyai bacaan2 dzikir yg kontinyu dibaca dg tetap sehari-hari

9. Dan scara hukum syar'i (bagi yg tanya wajib nggak ikut thoriqoh) tentu sj tidak ada keharusan untuk ikut. Dzikir sendiri statusnya sunnah

10. Namun tentu saja sangat bagus ikut thoriqoh, khususnya bagi orang yg belum bisa kontinyu berdzikir saat dlm keadaan sendiri

11. Yakni thoriqoh dg sistemnya itu bisa membantu seseorang dan memotivasinya untuk bisa berdzikir dg istiqomah dlm waktu2 tertentu

12. Tetapi ya itu tadi, tidak ada keharusan bagi seorang muslim untuk ikut kelompok tarekat tertentu dlm rangka menuju tasawwuf yg baik

13. Lantas sekarang bagaimana jika seseorang ingin ikut tarekat tetapi di daerahnya tak ada komunitas tarekat jg tak ada mursyid/pembimbing?

14. Mudah, gantinya adl biasakan banyak2 membaca sholawat kepada Nabi, minimal sehari 100x

15. Karena sholawat pada Nabi adl mursyid/ pembimbing bagi orang yg tak mempunyai mursyid. Assholatu alan Nabi, Syaikhu man laa Syaikho lahu

16. Perihal ekselensi sholawat, cukup banyak, cukup perintah dlm QS. Al-Ahzab 56 sebagai dalil terbesar keharusan ummat membaca sholawat

17. Soal hadits, aku cuplikan pemahaman secara umum bahwa kebiasaan sholawat membuat pembacanya dihapus dosa2nya & dihilangkan kesedihan2nya

18. Begitu pula pahalanya. Seseorang membaca sholawat pada Nabi satu kali, dpt jaminan dihapus 10 dosa, ditambah 10 pahala & naik 10 derajat

19. Jika Membaca sholawat 10x pada Nabi, balasannya dihapus 100 dosa, ditambah 100 pahala dan dinaikkan 100 derajat

20. Kalau sekarang membaca sholawat 100x, maka dia berhak atas syafaat (pertolongan Nabi), & yg mendapat syafaatnya, maka balasannya surga

21. Nah coba bayangkan saja seperti apa gedenya pahala yg didapat jika tiap hari bisa bershalawat minimal 100? Apalagi bisa sampai ribuan

22. Perihal jika kalian menemukan ada orang yg membid'ahkan shalawat, maka catat, ada ketidakberesan pada keimanan & keislaman orang itu

23. Soal bacaan teks shalawat, yg terbaik tentu teks2 yg ma'tsur dari Nabi. Namun sholawat2 gubahan para orang shalih, tak apa2 juga dibaca

24. Karena pada dasarnya, sholawat itu ya doa, meminta pada Allah, bukankah semua sholawat selalu dimulai dg "Allahumma Sholli Ala"?

25. Ya Allah, curahkankan selalu anugerah kepada... Maka tentu saja semisal ada orang melarang baca sholawat, ya artinya melarang berdoa

26. Kalau melarang orang doa/sholawat ya artinya dia menentang perintah Allah yg Memerintahkan untuk berdoa dan membaca sholawat

27. Dan selanjutnya simpulkan sendiri orang muslim cap apa itu yg melarang2 orang berkumpul untuk bersholawat. Perlu disadarkan

28. Sbb bisa dipastikan ada kebusukan dlm hati seseorang yg tidak suka atau alergi sholawat pd Nabi. Orang seperti ini perlu muhasabah Iman

29. Semoga menambah ilmu, mencerahkan. Baca sholawat apapun yg mantap dg hatimu. Tak usah menoleh pada orang yg meributkan sholawat

30. Khususnya sholawat Nariyah yg kerap dipermasalahkan sebagian orang. Akhirnya, biasakan diri bershalawat meski sehari baru bisa 100x :)

Kultwit Ust.  Awy' Ameer Qolawun (@awyyyyy)
chirpstory[dot]com/li/190285, 19 Februari 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar