Jumat, 22 Agustus 2014

Berdakwah jangan Kasar



PESAN AL HABIB ABDULLAH BIN HUSAIN THOHIR UNTUK ORANG YANG BERDAKWAH
Dalam 'Umdatur Raghib Fii Bughyatuth Thalib, Asy-Syaikh Abdullah bin Husain bin Thahir, atau Mushnif yang kitab-nya masyhur di Nusantara dengan nama Sullam Taufiq (1191-1272H), sebelum menjelaskan kitab-nya beliau memberi pitutur yang penting bagi pembaca kitab-nya:
ينبغي لمن أمر بمعروف أو نهى عن منكر أن يكون برفق وشفقة على الخلق يأخذهم بالتدريج ، فإذا رءاهم تاركين لأشياء من الواجبات فليأمرهم بالأهم فالأهم ، فإذا فعلوا ما أمرهم به انتقل إلى غيره وأَمَرَهم وخَوَّفَهم برفق وشفقة مع عدم النظر منه لمدحهم وذمهم وعطاهم ومنعهم وإلا وقعت المداهنة
وكذا إذا ارتكبوا منهيّات كثيرة ولم ينتهوا بنَهْيه عنها كلِّها فليكلمْهم في بعضها حتى ينتهوا ثم يتكلم في بعضـها حتى ينتهوا ثم يتكلم في غيرها وهكذا .اﻫ
“Bagi orang yang berdakwah, mengajak orang lain mengerjakan kebaikan dan mencegah meninggalkan kemungkaran (amar ma’ruf nahi munkar) hendaknya bersikap lembut dan belas kasihan pada semua orang. Mengajak mereka sedikit demi sedikit, dan apabila melihat mereka meninggalkan kewajiban maka suruh mereka untuk mengerjakan yang paling penting dari kewajiban-kewajiban tersebut, jika mereka mengerjakannya barulah suruh untuk mengerjakan yang lainnya.
Ajak mereka mengerjakan kebaikan dan takut-takuti agar tidak meninggalkan kewajiban atau melakukan kemungkaran. Namun lakukan semua itu dengan lembut dan belas kasihan, dan tanpa memandang apakah mereka memuji atau mencela, mereka memberikan sesuatu atau tak memberikan apa-apa, sebab jika sampai orang yang berdakwah memandang semua itu maka ia akan melakukan segala sesuatu dengan tujuan mudahanah (cari muka).
Dan apabila mereka melakukan banyak hal yang dilarang oleh agama dan tak menggubris larangan-larangan agama, maka beri tahu mereka tentang larangan – larangan tersebut sebagiannya saja, lalu lain kali beritahu larangan – larangan lainnya dan begitu pula seterusnya”
Umdatur Roghib Fi Mukhtashori Bughyatut Tholib, Hal : 10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar