Lebih duluan mana antara malam siang ?
Kitab Al Kamil Fit Tarikh Ibnu Atsir
الْقَوْلُ فِي اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، أَيُّهُمَا خُلِقَ قَبْلَ صَاحِبِهِ؟
فَإِنَّ الْعُلَمَاءَ اخْتَلَفُوا فِي ذَلِكَ، فَإِنَّ بَعْضَهُمْ يَقُولُ: إِنَّ اللَّيْلَ خُلِقَ قَبْلَ النَّهَارِ، وَيَسْتَدِلُّ عَلَى ذَلِكَ بِأَنَّ النَّهَارَ مِنْ نُورِ الشَّمْسِ، فَإِذَا غَابَتِ الشَّمْسُ جَاءَ اللَّيْلُ فَبَانَ بِذَلِكَ أَنَّ النَّهَارَ - وَهُوَ النُّورُ - وَارِدٌ عَلَى الظُّلْمَةِ الَّتِي هِيَ اللَّيْلُ. وَإِذَا لَمْ يَرِدْ نُورُ الشَّمْسِ كَانَ اللَّيْلُ ثَابِتًا، فَدَلَّ ذَلِكَ عَلَى أَنَّ اللَّيْلَ هُوَ الْأَوَّلُ، وَهَذَا قَوْلُ ابْنِ عَبَّاسٍ.
Sesungguhnya ulama' berbeda pendapat dalam masalah tsb, sebagian ulma' berpendpat bahwa malam diciptakan terlebih dahulu daripada siang,
dalilnya adalah bahwa siang itu dari cahaya matahari, ketika matahari tenggelam maka datanglah malam maka jelaslah bahwa siang yaitu cahaya mendatangi kegelapan yaitu malam.
jikalau cahaya matahari tdk datang maka tetaplah malam, dan ini menunjukkan bahwa malam adalah yg pertama. ini adalah pendapat ibnu abbas rodhiyallohu anhuma.
وَقَالَ آخَرُونَ: كَانَ النَّهَارُ قَبْلَ اللَّيْلِ. وَاسْتَدَلُّوا بِأَنَّ اللَّهَ تَعَالَى كَانَ وَلَا شَيْءَ مَعَهُ، وَلَا لَيْلَ وَلَا نَهَارَ، وَأَنَّ نُورَهُ كَانَ يُضِيءُ بِهِ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ حَتَّى خَلَقَ اللَّيْلَ. قَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ: إِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ عِنْدَهُ لَيْلٌ، وَلَا نَهَارٌ. نُورُ السَّمَاوَاتِ مِنْ نُورِ وَجْهِهِ.
ulama' yg lainnya berpendapat bahwa siang terlebih dahulu daripada malam, mereka berdalil bahwa Allah ta'ala ada sejak dahulu dan tiada sesuatupun bersamanya tidak siang tidak pula malam, dan sesungguhnya cahaya Allah menerangi segala ciptaan Allah termasuk malam.
ibnu mas'ud berkata: " sesunggunya Rabbmu tiada bersamanya malam tidak pula siang, cahaya tujuh langit dari cahaya wajh-Nya."
قَالَ أَبُو جَعْفَرٍ: وَالْأَوَّلُ أَوْلَى بِالصَّوَابِ لِلْعِلَّةِ الْمَذْكُورَةِ أَوَّلًا، وَلِقَوْلِهِ تَعَالَى: {أَأَنْتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ السَّمَاءُ بَنَاهَا - رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّاهَا - وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَاهَا} [النازعات: 27 - 29] فَبَدَأَ بِاللَّيْلِ قَبْلَ النَّهَارِ.
Abu ja'far berkata : " pendapat pertama lebih benar sebab alasan yg telah disebut pertama kali, dan sebab firman Allah dlm surat an nazi'at ayat 27-29 :
“Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit ? Allah telah membangunnya, Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan siangnya terang benderang.”
dalam ayat tersebut Allah memulai dengan malam sebelum siang.
wallohu a'lam
الكامل في التاريخ
عز الدين أبو الحسن
علي المعروف بابن الأثير
فَإِنَّ الْعُلَمَاءَ اخْتَلَفُوا فِي ذَلِكَ، فَإِنَّ بَعْضَهُمْ يَقُولُ: إِنَّ اللَّيْلَ خُلِقَ قَبْلَ النَّهَارِ، وَيَسْتَدِلُّ عَلَى ذَلِكَ بِأَنَّ النَّهَارَ مِنْ نُورِ الشَّمْسِ، فَإِذَا غَابَتِ الشَّمْسُ جَاءَ اللَّيْلُ فَبَانَ بِذَلِكَ أَنَّ النَّهَارَ - وَهُوَ النُّورُ - وَارِدٌ عَلَى الظُّلْمَةِ الَّتِي هِيَ اللَّيْلُ. وَإِذَا لَمْ يَرِدْ نُورُ الشَّمْسِ كَانَ اللَّيْلُ ثَابِتًا، فَدَلَّ ذَلِكَ عَلَى أَنَّ اللَّيْلَ هُوَ الْأَوَّلُ، وَهَذَا قَوْلُ ابْنِ عَبَّاسٍ.
Sesungguhnya ulama' berbeda pendapat dalam masalah tsb, sebagian ulma' berpendpat bahwa malam diciptakan terlebih dahulu daripada siang,
dalilnya adalah bahwa siang itu dari cahaya matahari, ketika matahari tenggelam maka datanglah malam maka jelaslah bahwa siang yaitu cahaya mendatangi kegelapan yaitu malam.
jikalau cahaya matahari tdk datang maka tetaplah malam, dan ini menunjukkan bahwa malam adalah yg pertama. ini adalah pendapat ibnu abbas rodhiyallohu anhuma.
وَقَالَ آخَرُونَ: كَانَ النَّهَارُ قَبْلَ اللَّيْلِ. وَاسْتَدَلُّوا بِأَنَّ اللَّهَ تَعَالَى كَانَ وَلَا شَيْءَ مَعَهُ، وَلَا لَيْلَ وَلَا نَهَارَ، وَأَنَّ نُورَهُ كَانَ يُضِيءُ بِهِ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ حَتَّى خَلَقَ اللَّيْلَ. قَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ: إِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ عِنْدَهُ لَيْلٌ، وَلَا نَهَارٌ. نُورُ السَّمَاوَاتِ مِنْ نُورِ وَجْهِهِ.
ulama' yg lainnya berpendapat bahwa siang terlebih dahulu daripada malam, mereka berdalil bahwa Allah ta'ala ada sejak dahulu dan tiada sesuatupun bersamanya tidak siang tidak pula malam, dan sesungguhnya cahaya Allah menerangi segala ciptaan Allah termasuk malam.
ibnu mas'ud berkata: " sesunggunya Rabbmu tiada bersamanya malam tidak pula siang, cahaya tujuh langit dari cahaya wajh-Nya."
قَالَ أَبُو جَعْفَرٍ: وَالْأَوَّلُ أَوْلَى بِالصَّوَابِ لِلْعِلَّةِ الْمَذْكُورَةِ أَوَّلًا، وَلِقَوْلِهِ تَعَالَى: {أَأَنْتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ السَّمَاءُ بَنَاهَا - رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّاهَا - وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَاهَا} [النازعات: 27 - 29] فَبَدَأَ بِاللَّيْلِ قَبْلَ النَّهَارِ.
Abu ja'far berkata : " pendapat pertama lebih benar sebab alasan yg telah disebut pertama kali, dan sebab firman Allah dlm surat an nazi'at ayat 27-29 :
“Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit ? Allah telah membangunnya, Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan siangnya terang benderang.”
dalam ayat tersebut Allah memulai dengan malam sebelum siang.
wallohu a'lam
الكامل في التاريخ
عز الدين أبو الحسن
علي المعروف بابن الأثير
Tidak ada komentar:
Posting Komentar