Sabtu, 30 Agustus 2014

Karomah Ummu Aimah Rodhiyallahu 'anhu

Dinukil dari kitab Hilyatul Auliya' Al Hafidz Abu Nu'aim
عَنْ عثمان بن القاسم ، قَالَ : خَرَجَتْ أم أيمن مُهَاجِرَةً إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ مَكَّةَ إِلَى الْمَدِينَةِ ، وَهِيَ مَاشِيَةٌ لَيْسَ مَعَهَا زَادٌ ، وَهِيَ صَائِمَةٌ فِي يَوْمٍ شَدِيدِ الْحَرِّ ، فَأَصَابَهَا عَطَشٌ شَدِيدٌ حَتَّى كَادَتْ أَنْ تَمُوتَ مِنْ شِدَّةِ الْعَطَشِ ، قَالَ : وَهِيَ بِالرَّوْحَاءِ أَوْ قَرِيبًا مِنْهَا ،
فَلَمَّا غَامَتِ الشَّمْسُ قَالَتْ : إِذْ أَنَا بِحَفِيفِ شَيْءٍ فَوْقَ رَأْسِي ، فَرَفَعْتُ رَأْسِي فَإِذَا أَنَا بِدَلْوٍ مِنَ السَّمَاءِ مُدَلًّى بِرِشَاءٍ أَبْيَضَ ، قَالَتْ : فَدَنَا مِنِّي حَتَّى إِذَا كَانَ حَيْثُ أَسْتَمْكِنُ مِنْهُ تَنَاوَلْتُهُ فَشَرِبْتُ مِنْهُ حَتَّى رَوِيتُ ، قَالَتْ : فَلَقَدْ كُنْتُ بَعْدَ ذَلِكَ الْيَوْمِ الْحَارِّ أَطُوفُ فِي الشَّمْسِ كَيْ أَعْطَشَ وَمَا عَطِشْتُ بَعْدَهَا .
dari utsman bin al-qasim, berkata :
ummu aiman keluar, hijrah menuju Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam dari makkah menuju madinah, dia berjalan kaki tanpa membawa bekal, dengan keadaan puasa di hari yang sangat panas, dia pun ditimpa kehausan yang sangat sehingga hampir meninggal karena kehausan.
utsman bin al-qasim berkata :
dia (ummu aiman) berada di rouha' atau dekat dengan rouha'.
ketika matahari tertutup mendung dia berkata ; ketika saya (mendengar) dengan gemerisik sesuatu di atas kepala saya, maka saya mengangkat kepala saya, tiba-tiba saya melihat timba yang digantung dengan tali timba berwarna putih. ummu aiman berkata ; timba itu kemudian mendekat padaku sehingga ketika sekiranya timba itu mampu saya menggapainya, saya pun meraihnya dan minum dari situ hingga segar (hilang dahaga saya).
ummu aiman berkata ; dan sungguh setelah kejadian di hari yang sangat panas tersebut aku pun berkeliling di bawah terik mentari agar saya haus, dan saya tidak merasakan kehausan setelah itu.
عَنْ أم أيمن ، قَالَتْ : بَاتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْبَيْتِ فَقَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَبَالَ فِي فَخَّارَةٍ ، فَقُمْتُ وَأَنَا عَطْشَى لَمْ أَشْعُرْ مَا فِي الْفَخَّارَةِ فَشَرِبْتُ مَا فِيهَا ، فَلَمَّا أَصْبَحْنَا قَالَ لِي : يَا أم أيمن أَهْرِيقِي مَا فِي الْفَخَّارَةِ " ، قُلْتُ : وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ شَرِبْتُ مَا فِيهَا ، فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ ، ثُمَّ قَالَ : أَمَا إِنَّهُ لَا يَتَجَعَّنُ بَطْنُكِ بَعْدَهُ أَبَدًا " .
dari ummu aiman, berkata : di suatu malam Rasulullah shollallohu alaihi wasallam berada di rumah, kemudian beliau bangun malam hari, dan kencing di tembikar (gentong atau kendi). kemudian saya bangun dan dalam keadaan merasa haus, saya tidak mengetahui apa yang ada di dalam tembikar itu, saya pun meminum isinya.
ketika pagi hari, Rasulullah bersabda kepada saya : "wahai ummu aiman, tuangkan (untuk ditumpahkan) isi tembikar itu!" saya berkata ; "demi dzat yang telah mengutusmu dengan haq (kebenaran), saya telah meminum isinya. kemudian Rasulullah shollallohu alaihi wasallam tertawa sehingga tampak beberapa gigi geraham beliau. lalu beliau bersabda : "sesungguhnya perutmu sungguh tidak akan sakit setelah itu selamanya."
wallohu a'lam.
حلية الأولياء وطبقات الأصفياء
الإمام الحافظ أبو نعيم الأصبهاني

Tidak ada komentar:

Posting Komentar