Percaya atau tidak, meski sebagian menegaskan sanad riwayat berikut adalah dlaif, ternyata Sayyidina Umar beberapa kali berdialog dengan para penghuni kubur. Ahli Hadits dari madzhab Maliki, Syaikh Ibnu Abd al-Barr berkata:
وَرَوَيْنَا أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ مَرَّ بِبَقِيْعِ الْغَرْقَدِ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْقُبُوْرِ أَخْبَارُ مَا عِنْدَنَا أَنَّ نِسَاءَكُمْ قَدْ تَزَوَّجْنَ وَدُوْرُكُمْ قَدْ سُكِنَتْ وَأَمْوَالُكُمْ قَدْ فُرِّقَتْ فَأَجَابَهُ هَاتِفٌ يَا عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ أَخْبَارُ مَا عِنْدَنَا أَنَّ مَا قَدَّمْنَاهُ قَدْ وَجَدْنَاهُ وَمَا أَنْفَقْنَاهُ فَقَدْ رَبَحْنَاهُ وَمَا خَلَفْنَاهُ فَقَدْ خَسَرْنَاهُ (التمهيد - ج 20 / ص 242)
“Kami meriwayatkan bahwa Umar bin Khattab melewati makam Baqi’ Gharqad (Madinah). Beliau berkata: “Salam bagi kalian semua, wahai Ahli Kubur. Berita dari kami bahwa istri-istri kalian telah menikah (lagi), rumah-rumah kalian telah telah dihuni dan harta-harta kalian telah dibagikan.” Kemudian ada suara yang menjawab: “Wahai Umar bin Khattab. Kabar dari kami (ahli kubur) bahwa apa yang telah kami lakukan di dunia, telah kami temukan (pahalanya). Apa yang telah kami infakkan, telah kami dapatkan keuntungannya. Dan apa yang telah kami tinggalkan, telah kami rasakan kerugiannya” (al-Tamhid 20/242. Al-Hafidz al-Suyuthi berkata bahwa Atsar ini diriwayatkan oleh Ibn Abi al-Dunya, ada perawi yang mubham yaitu Muthahhir bin Nu’man)
Ahli Tafsir dan sejarah, Ibnu Katsir al-Syafii juga menyampaikan riwayat tentang masalah ini:
وَقَدْ ذَكَرَ الْحَافِظُ ابْنُ عَسَاكِرَ فِي تَرْجَمَةِ "عَمْرِو بْنِ جَامِعٍ" مِنْ تَارِيْخِهِ: أَنَّ شَابًا كَانَ يَتَعَبَّدُ فِي الْمَسْجِدِ، فَهَوِيَتْهُ امْرَأَةٌ، فَدَعَتْهُ إِلَى نَفْسِهَا، وَمَا زَالَتْ بِهِ حَتَّى كَادَ يَدْخُلُ مَعَهَا الْمَنْزِلَ، فَذَكَرَ هَذِهِ الْآيَةَ: { إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُوْنَ } فَخَرَّ مَغْشِيًا عَلَيْهِ، ثُمَّ أَفَاقَ فَأَعَادَهَا، فَمَاتَ. فَجَاءَ عُمَرُ فَعَزَّى فِيْهِ أَبَاهُ وَكَانَ قَدْ دُفِنَ لَيْلًا فَذَهَبَ فَصَلَّى عَلَى قَبْرِهِ بِمَنْ مَعَهُ، ثُمَّ نَادَاهُ عُمَرُ فَقَالَ: يَا فَتَى { وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ } [الرحمن:46] وَأَجَابَهُ الْفَتَى مِنْ دَاخِلِ الْقَبْرِ: يَا عُمَرُ، قَدْ أَعْطَانِيْهِمَا رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ فِي الْجَنَّةِ مَرَّتَيْنِ (تفسير ابن كثير - ج 3 / ص 534 وتاريخ دمشق لابن عساكر (13/ 411 ، 412) وروضة المحبين لابن القيم الجوزية- (ج 1 / ص 451)
Ahli Tafsir dan sejarah, Ibnu Katsir al-Syafii juga menyampaikan riwayat tentang masalah ini:
وَقَدْ ذَكَرَ الْحَافِظُ ابْنُ عَسَاكِرَ فِي تَرْجَمَةِ "عَمْرِو بْنِ جَامِعٍ" مِنْ تَارِيْخِهِ: أَنَّ شَابًا كَانَ يَتَعَبَّدُ فِي الْمَسْجِدِ، فَهَوِيَتْهُ امْرَأَةٌ، فَدَعَتْهُ إِلَى نَفْسِهَا، وَمَا زَالَتْ بِهِ حَتَّى كَادَ يَدْخُلُ مَعَهَا الْمَنْزِلَ، فَذَكَرَ هَذِهِ الْآيَةَ: { إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُوْنَ } فَخَرَّ مَغْشِيًا عَلَيْهِ، ثُمَّ أَفَاقَ فَأَعَادَهَا، فَمَاتَ. فَجَاءَ عُمَرُ فَعَزَّى فِيْهِ أَبَاهُ وَكَانَ قَدْ دُفِنَ لَيْلًا فَذَهَبَ فَصَلَّى عَلَى قَبْرِهِ بِمَنْ مَعَهُ، ثُمَّ نَادَاهُ عُمَرُ فَقَالَ: يَا فَتَى { وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ } [الرحمن:46] وَأَجَابَهُ الْفَتَى مِنْ دَاخِلِ الْقَبْرِ: يَا عُمَرُ، قَدْ أَعْطَانِيْهِمَا رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ فِي الْجَنَّةِ مَرَّتَيْنِ (تفسير ابن كثير - ج 3 / ص 534 وتاريخ دمشق لابن عساكر (13/ 411 ، 412) وروضة المحبين لابن القيم الجوزية- (ج 1 / ص 451)
“al-Hafidz Ibnu Asakir meriwayatkan dalam biografi Amr Ibn Jami’: “Seorang pemuda yang biasa ibadah ke Masjid. Ia disenangi oleh seorang wanita, ia mengundangnya datang ke rumah. Disaat si pemuda dirumahnya, ia membaca ayat-ayat Quran: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya” (al-A’raf: 201), dengan keras dan kemudian pingsan lalu meninggal karena takut kepada Allah. Lalu mayatnya dishalatkan kemudian di kuburkan. Umar bertanya: “Dimana pemuda yang kerap shalat di masjid itu?” Orang-orang menjawab: “Ia telah wafat dan kami telah menguburkannya.” Kemudian Umar mendatangi kuburnya dan memanggil namanya dan kemudian membacakan satu ayat Quran berbunyi ”Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua syurga (Quran, Ar Rahman :46). Lalu terdengar suara dari si pemuda menjawab dalam kuburnya, “Wahai Umar! Allah telah memberiku dua surga”. (Tafsir Ibnu Katsir 3/534. Lihat pula Tarikh Dimasyqi 13/311-412 dan Raudlatul Muhibbin, Ibnu al-Qayyim, 1/451. Beberapa ulama Wahabi mengatakan bahwa kisah ini dlaif dan munkar)
Oleh : Ust. Muhammad Ma'ruf Khozin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar