Soal : Assalamu alaikum, mengutip sebuah kasus ada kejadian dalam sholat
idul fitri dan idul adha,yang mana mnurt kaifiyah yang datuntunkan
bahwa di rokaat 1 ada takbir 7 x selain takbiratul ikhram dan takbir
ruku’ dan rakaat 2 takbir 5 X selain takbir qiyam dan takbir ruku.tapi
dalam kejadian ini takbir rakaat 1=9x dan rakaat 2=7x alias tambah 2x
takbir. Pertanyaannya apakah sah shalat idul fitri atau idul adha
tersebut?
(Pertanyaan dari: Mbah Nur Kalijogo Serayu)
Jawab: Waalaikum salam warahmatullah wabarakatuh
Dalam sholat idul fitri dan idul adha, disunnahkan menambahkan takbir pada rokaat pertama sebanyak 7 kali, dan 5 kali pada rokaat ke dua selain takbir-takbir dalam sholat. Dalilnya adalah hadits;
"Dari Amr bin Syu'aib, dar Ayahnya, dari kakeknya, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam takbir dalam 2 sholat hari raya, yaitu idul fitri dan idul adha sebanyak 7 kali dan 5 kali; pada rokaat pertama 7 kali dan pada rokaat akhir (kedua) 5 kali, selain takbir sholat." (Sunan Baihaqi, no.6171).
Karena takbir ini hukumnya sunat, maka dimakruhkan mengurangi atau menambahkan jumlahnya. Sedangkan apabila dilakukan penambahan sholatnya tetap dihukumi sah selama tidak sampai melakukan 3 gerakan secara terus menerus, sebab 3 gerakan yang terus menerus selain gerkan yang disunatkan dapat membatalkan sholat.
Dan apabila imam melakukan penambahan takbir, maka disunatkan bagi makmum untuk tidak mengikutinya. Wallahu a'lam.
(Dijawab oleh: Nanang Fahruddin ZA, Kudung Khantil Harsandi Muhammad, Ubaid Bin Aziz Hasanan dan Siroj Munir)
Referensi:
1. Al-Muhadzdzab, juz 1 hal. 225
2. Hasyiyah Qulyubi, juz 1 hal. 353
3. Busyrol Karim, juz 1 hal 425
(Pertanyaan dari: Mbah Nur Kalijogo Serayu)
Jawab: Waalaikum salam warahmatullah wabarakatuh
Dalam sholat idul fitri dan idul adha, disunnahkan menambahkan takbir pada rokaat pertama sebanyak 7 kali, dan 5 kali pada rokaat ke dua selain takbir-takbir dalam sholat. Dalilnya adalah hadits;
عَنْ عَمْرو بْنُ شُعَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ،
عَنْ جَدِّهِ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
كَبَّرَ فِي الْعِيدَيْنِ، يَوْمَ الْفِطْرِ، وَيَوْمَ الْأَضْحَى، سَبْعًا
وَخَمْسًا، فِي الْأُولَى سَبْعًا، وَفِي الْآخِرَةِ خَمْسًا، سِوَى
تَكْبِيرَةِ الصَّلَاةِ
"Dari Amr bin Syu'aib, dar Ayahnya, dari kakeknya, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam takbir dalam 2 sholat hari raya, yaitu idul fitri dan idul adha sebanyak 7 kali dan 5 kali; pada rokaat pertama 7 kali dan pada rokaat akhir (kedua) 5 kali, selain takbir sholat." (Sunan Baihaqi, no.6171).
Karena takbir ini hukumnya sunat, maka dimakruhkan mengurangi atau menambahkan jumlahnya. Sedangkan apabila dilakukan penambahan sholatnya tetap dihukumi sah selama tidak sampai melakukan 3 gerakan secara terus menerus, sebab 3 gerakan yang terus menerus selain gerkan yang disunatkan dapat membatalkan sholat.
Dan apabila imam melakukan penambahan takbir, maka disunatkan bagi makmum untuk tidak mengikutinya. Wallahu a'lam.
(Dijawab oleh: Nanang Fahruddin ZA, Kudung Khantil Harsandi Muhammad, Ubaid Bin Aziz Hasanan dan Siroj Munir)
Referensi:
1. Al-Muhadzdzab, juz 1 hal. 225
والسنة أن يكبر في الأولى سبع تكبيرات سوى
تكبيرة الإحرام وتكبيرة الركوع وفي الثانية خمس تكبيرات سوى تكبيرة القيام
والركوع لما روى عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده أن النبي صلى الله عليه وسلم
كان يكبر في الفطر في الأولى سبعاً وفي الثانية خمساً سوى تكبيرة الصلاة
2. Hasyiyah Qulyubi, juz 1 hal. 353
سبع تكبيرات ) ولو في القضاء على المعتمد ،
ويكره ترك شيء منها والزيادة عليها. ولو زاد عليها لم يتابعه في الزيادة
ندبا وان تابعه في التكبير لم يضر او في رفع اليدين معه وتوالي بطلت صلاته
3. Busyrol Karim, juz 1 hal 425
ويسن كون ذلك (سراً) والتكبير جهراً،
وكونه (واضعاً يمناه على يسراه) تحت صدره (بينهما) أي: بين كل من التكبيرات
المذكورة، ولو والى التكبير والرفع لم تبطل صلاته، حيث لم يزد على
المسنون
Tidak ada komentar:
Posting Komentar