Kamis, 24 Juli 2014

Hukum Memegang Kaligrafi Ayat Qur'an

Hukum Memegang Kaligrafi Ayat Qur'an Bagi Orang yang Berhadats


Soal: Maaf, numpang tanya, kita sering menemui kaligrafi berbentuk ayat suci al-quran. Pertanyaannya bagaimana hukumnya menyentuh kaligrafi yang bertuliskan al quran ketika kita berhadast?

(Pertanyaan dari: Iam Es-salafy)

Jawab: Hukum papan atau benda lain yang ditulisi kaligrafi aya-ayat al-qur'an diperinci sebagai berikut:

1. Apabila penulisnya tidak minta imbalan, maka tergantung niat nulisnya, artinya jika pada saat menulis ayat-ayat al-qur'an tersebut diniati untuk dipelajari (liddarsi) maka papan bertuliskan ayat al-qur'an tersebut dihukumi mushaf, jika tidak dianiti untuk belajar, semisal hanya untuk hiasan saja, maka tidak dihukumi mushaf.

2. Sedangkan apabila penulisnya dibayar maka tergantung papan tersebut dihukumi mushaf atau tidak tergantung dari niat orang yang membayarnya.

Dampak hukumnya, jika diniati belajar sehingga dihukumi seperti mushaf maka orang yang berhdats haram menyentuhnya, dan jika tidak diniati belajar maka tidak dihukumi seperti mushaf sehingga orang yang berhadats boleh menyentuhnya. Wallahu a'lam.

(Dijawab oleh: Su Kakov dan Siroj Munir)

Referensi:
1. Tuhfatul Muhtaj Syarah al-Minhaj, juz
ويحرم بالحدث الصلاة والطواف وحمل المصحف ومس ورقه وكذا جلده على الصحيح وخريطة وصندوق فيهما مصحف وما كتب لدرس قرآن كلوح في الأصح
.......................
و) حمل ومس (ما كتب لدرس قرآن) ولو بعض آية (كلوح في الأصح) ؛ لأنه كالمصحف وظاهر قولهم بعض آية أن نحو الحرف كاف وفيه بعد بل ينبغي في ذلك البعض كونه جملة مفيدة وقولهم كتب لدرس أن العبرة في قصد الدراسة والتبرك بحال الكتابة دون ما بعدها وبالكاتب لنفسه أو لغيره تبرعا وإلا فآمره أو مستأجره

Tidak ada komentar:

Posting Komentar