HUKUM MENGUMANDANGKAN ADZAN OLEH BEBERAPA MUADZIN SECARA BERSAMAAN
> Arif Fivers
Assalamu'alaikum mau tanya ustadj. Saya pernah melihat dalam suatu
masjid. Sewaktu mengumandangkan adzan ada 4 orang yang mengumandangkan
adzan tersebut. Biasanya kan hanya satu,ini ada 4 orang secara
bersama'an adzannya. Bagaimanakah hukumnya wahai ustadj.
JAWABAN
> Santriwati Dumay
Dianjurkan ada dua muadzin pada satu masjid dan boleh lebih dari dua, dan yg mustahab adalah tdk lebih dari empat.
keterangan tdk lebih dari empat adalah pendapat abu ali at tabari tetapi di ingkari oleh kebanyakan ashab syafi'i.
ashab berkata bahwa jumlaah mu'adzin berdasarkan kebutuhan dan maslahat,
jika imam memandang bahwa yg maslahat adalah lebih dari empat maka
boleh dilaksanakan jika imam memandang tdk lebih dari dua maka tdk boleh
ditambah.
روضة الطالبين الجزء الأول ص: 207
فرع :
يستحب أن يكون للمسجد مؤذنان ، ومن فوائدهما : أن يؤذن أحدهما للصبح قبل
الفجر ، والآخر بعده ، وتجوز الزيادة على اثنين ، والمستحب أن لا يزاد على
أربعة .
قلت : هذا الذي ذكره من استحباب عدم الزيادة على أربعة ، قاله أبو علي الطبري ، وأنكره كثيرون من أصحابنا .
وقالوا : إنما الضبط بالحاجة ورؤية المصلحة . فإن رأى الإمام المصلحة في
الزيادة على أربعة فعله ، وإن رأى الاقتصار على اثنين لم يزد ، وهذا هو
الأصح المنصوص . والله أعلم .
> Ical Rizaldysantrialit
Wa'alaikum salam. Imam Syafi’i rahimahullah berkata: “Kalau masjidnya
besar dan mempunyai banyak muazin, maka tidak mengapa pada setiap menara
ada muazin, dengan mendengarkan (suara azan) kepada muazin setelahnya
dalam satu waktu."
Jika hal ini diperlukan, maka azan dengan cara seperti itu dibolehkan. Referensi Al-Umm ,Jilid 1 Juz 1 ,Hal : 97
[بَابُ عَدَدِ الْمُؤَذِّنِينَ وَأَرْزَاقِهِمْ]
(قَالَ الشَّافِعِيُّ - رَحِمَهُ اللَّهُ تَعَالَى -) :
أُحِبُّ أَنْ يُقْتَصَرَ فِي الْمُؤَذِّنِينَ عَلَى اثْنَيْنِ؛ لِأَنَّا،
إنَّمَا حَفِظْنَا أَنَّهُ أَذَّنَ لِرَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - اثْنَانِ وَلَا يَضِيقُ أَنْ يُؤَذِّنَ أَكْثَرُ مِنْ
اثْنَيْنِ فَإِنْ اُقْتُصِرَ فِي الْأَذَانِ عَلَى وَاحِدٍ أَجْزَأَهُ
وَلَا أُحِبُّ لِلْإِمَامِ إذَا أَذَّنَ الْمُؤَذِّنُ الْأَوَّلُ أَنْ
يُبْطِئَ بِالصَّلَاةِ لِيَفْرُغَ مَنْ بَعْدَهُ وَلَكِنَّهُ يَخْرُجُ
وَيَقْطَعُ مَنْ بَعْدَهُ الْأَذَانَ بِخُرُوجِ الْإِمَامِ
(قَالَ الشَّافِعِيُّ) :
وَوَاجِبٌ عَلَى الْإِمَامِ أَنْ يَتَفَقَّدَ أَحْوَالَ الْمُؤَذِّنِينَ
لِيُؤَذِّنُوا فِي أَوَّلِ الْوَقْتِ وَلَا يَنْتَظِرَهُمْ بِالْإِقَامَةِ
وَأَنْ يَأْمُرَهُمْ فَيُقِيمُوا فِي الْوَقْتِ وَأُحِبُّ أَنْ يُؤَذِّنَ
مُؤَذِّنٌ بَعْدَ مُؤَذِّنٍ وَلَا يُؤَذِّنُ جَمَاعَةٌ مَعًا.
وَإِنْ كَانَ مَسْجِدًا كَبِيرًا لَهُ مُؤَذِّنُونَ عَدَدٌ فَلَا بَأْسَ
أَنْ يُؤَذِّنَ فِي كُلِّ مَنَارَةٍ لَهُ مُؤَذِّنٌ فَيُسْمِعُ مَنْ
يَلِيهِ فِي وَقْتٍ وَاحِدٍ
==================================
Di masjid kesultanan cirebon dimasa kanjeng sunan gunung jati,karena
suatu mushibah maka kanjeng memerintahkan untuk melakukan adzan secara
bersamaan oleh tujuh orang muadzin yang dikenal dengan sebutan "adzan
pitu".
dan kemudian diberlakukan untuk sholat lima waktu dan sholat jum'at.
sekarang adzan pitu dilaksanakan hanya pada hari jum'at saja
atau bisa dibaca disini : http://shamela.ws/browse.php/book-1655/page-88
- Fathul Baari
ولو احتج إلى تعددهم لتباعد أقطار البلد أذن كل واحد في جهة ولا يؤذنون جميعا، وقد قيل أن أول من أحدث التأذين جميعا بنو أمية.
وقال الشافعي في " الأم ": وأحب أن يؤذن مؤذن بعد مؤذن ولا يؤذن جماعة معا،
وإن كان مسجد كبير فلا بأس أن يؤذن في كل جهة منه مؤذن يسمع من يليه في
وقت واحد.
LINK ASAL
Artikel Terkait
- 3371. MA'SHIYAT BERPENGARUH PADA "TIDAK DITERIMANYA SHOLAT SELAMA 40 HARI"
- 3353. SHOLAT: LAFADZ NIAT QODHO SUBUH
- 3348. DISUNAHKAN ADZAN SAAT QODHO SHOLAT FARDHU
- 3337. FIQIH SHOLAT : POSISI IMAM LEBIH TINGGI DARI MA'MUM
- 3334. FIQIH SHOLAT : HUKUM SHOLAT BERJAMA'AH HANYA BERDUA DENGAN NON MAHROM
- 3323. FIQIH SHOLAT : HUKUM BERMA'MUM KEPADA IMAM YANG BESER (SALISIL BAUL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar