Syaikh Albani Ahli Hadis Berdusta Dalam Hadis Qunut?
Jika kalimat Syaikh Albani di bawah ini dibaca oleh pengikut Madzhab
Syafiiyah dan Nahdliyin maka mereka akan goyah dan ragu untuk melakukan
Qunut Subuh. Dan jika dibaca oleh pengikut Wahabi maka mereka akan keras
memvonis bid’ah pada Qunut, yaitu:
فَأَقُوْلُ : قَدِ اسْتَقْصَيْنَا فِي هَذَا التَّحْقِيْقِ جَمِيْعَ الْوُجُوْهِ الْمُشَارِ إِلَيْهَا
وَهِيَ كُلُّهَا وَاهِيَةٌ جِدًّا ، سِوَى الْوَجْهِ اْلأَوَّلِ ،
فَإِنَّهُ ضَعِيْفٌ فَقَطْ ، وَلَكِنَّهُ مُنْكَرٌ لِمَا سَيَأْتِي
بَيَانُهُ . (السلسلة الضعيفة - ج 3 / ص 237)
“Saya (al-Albani)
berkata: Telah kami bahas secara tuntas dalam masalah ini semua riwayat
hadis tentang Qunut, kesemuanya sangat dlaif, kecuali hadis yang pertama
(dari Anas bin Malik). Ini hanya dlaif saja namun munkar (bertentangan
dengan hadis yang lebih sahih) sebagaimana akan dijelaskan” (as-Silsilah
adl-Dlaifah 3/237)
Percayakah anda pada perkataan Syaikh
Albani? Benarkah semua hadis tentang Qunut salat Subuh adalah Dlaif?
Ternyata Syaikh Albani bohong! Saya yakin ia tahu hadis berikut yang
disampaikan oleh Amir al-Mukminin fi al-hadis, al-Hafidz Ibnu Hajar,
yang bermadzhab Syafii, yaitu:
وَقَدْ وَجَدْنَا لِحَدِيثِهِ
شَاهِدًا رَوَاهُ الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مِهْرَانَ
عَنْ عَبْدِ الْوَارِثِ عَنْ عَمْرٍو عَنْ الْحَسَنِ عَنْ أَنَسٍ قَالَ : {
صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّه صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ
يَزَلْ يَقْنُتُ فِي صَلَاةِ الْغَدَاةِ حَتَّى فَارَقْتُهُ ، وَخَلْفَ
أَبِي بَكْرِ كَذَلِكَ ، وَخَلْفَ عُمَرَ كَذَلِكَ } . (التلخيص الحبير في
تخريج أحاديث الرافعي الكبير - ج 1 / ص 479)
”Sungguh kami menemukan
hadis penguat bagi hadis Qunut, yang diriwayatkan oleh Hasan bin Sufyan
(dalam Musnadnya) dari Ja’far bin Mihran dari Abdulwaris dari Amr dari
Hasan dari Anas, ia berkata: Saya salat bersama Rasulullah Saw, maka
beliau selalu membaca Qunut dalam salat Subuh hingga saya berpisah
dengan beliau, saya salat di belakang Abu Bakar juga seperti itu, dan di
belakang Umar juga seperti itu” (at-Talkhish al-Habir 1/479)
Hadis ini sama sekali tidak disinggung oleh Syaikh Albani dalam kitab
Silsilah-Silsilah apapun. Dlaifkah hadis tersebut? Murid Ibnu Taimiyah
yang bernama Syaikh Ibnu Abdil Hadi menjawabnya:
قَالَ الْحَافِظُ
أَبُوْ مُوْسَى وَجَعْفَرُ بْنُ مِهْرَانَ مِنْ جُمْلَةِ الثِّقَاةِ فَلَمْ
يَبْقَ فِي هَذَا اْلإِسْنَادِ إِشْكَالٌ يُطْعَنُ بِهِ عَلَيْهِ (تنقيح
التحقيق في أحاديث التعليق لابن عبد الهادي - ج 1 / ص 376)
“al-Hafidz
Abu Musa berkata: Ja’far bin Mihran termasuk orang terpercaya. Maka
tidak ada kejanggalan sedikitpun dalam sanad hadis ini yang bisa
dijadikan cacatnya hadis tersebut” (Tanqih at-Tahqiq 1/376)
(Ma'ruf Khozin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar