Sabtu, 15 Maret 2014

Pembantaian Umat Islam Sepanjang Sejarah

HMINEWS.COM- Akumulasi informasi yang tidak seimbang tentang hubungan antara agama dan kekerasan yang didominasi oleh media Barat telah menjebak orang-orang Islam sendiri memandang Islam secara gegabah dan tidak seimbang. Banyak orang berpandangan Islam identik dengan kekerasan. Padahal, dalam sejarah, justru orang-orang Islamlah yang paling banyak menjadi korban kekerasan.
Canadian Islamic Congress mengkompilasi kejadian demi kejadian semenjak perang salib yang pertama
 (the Crusaders I, 1095-1099), dimana sekitar 70000 muslim di Jerussalem dibantai habis sampai dengan pembantain yang dilakukan oleh Israel atas bangsa Palestina saat ini.
Berikut adalah beberapa korban genosida Muslim sepanjang sejarah, sebagaimana dirilis oleh The Canadian Islamic Congress:
70.000 penduduk Yerusalem, sebagian besar umat Islam, dibantai oleh Tentara Salib Eropa pada tanggal 15 Juli 1099, pembantaian itu menyebabkan banjir darah sedalam pergelangan kaki.
Setelah pembantaian Antiokhia oleh Tentara Salib Eropa pada Juni 1098 dimana tak ada seorang Muslimpun masih hidup. Pembantaian juga terjadi di Asklan (1099), Aka (1104), Antiokhia (1098), Beruit (1110) dan Tropolie (1102).
Masa Inkuisisi di Spanyol dan Portugal (1834), pilihan bagi umat Islam adalah pergi, konversi atau dibakar di tiang. Keputusan tersebut baru dicabut pada 15 Juli 1834, setelah semua Muslim terbunuh atau lari. Pembantaian Muslim juga terjadi di Toledo (1085), Lisbon (1147), Cordoba (1236), Seville (1248), Maria (1266) dan Granada (1492).
Mongol membantai jutaan Muslim di India, Persia, Irak dan Asia Tengah, termasuk membantai Khalifah Abbasia dan pejabat-nya (1219-1260). Peristiwa the Sack of Baghdad (13 Februari 1258) membantai penduduk selama lebih dari 17 hari di mana dua juta umat Islam dibantai di sana.
Di Bosnia, Kosovo dan Chechnya (1992-sekarang), lebih dari 200.000 Muslim dibantai dan lebih dari 1,5 juta Muslim terluka, menjadi tunawisma atau diasingkan. Lebih dari 50.000 muslim wanita dan anak perempuan diperkosa.
Masa awal berdirnya Amerika, sekitar 15 juta orang Afrika dibawa sebagai budak ke Amerika. Lebih dari setengahnya adalah Muslim. Lebih dari 3 juta tewas di laut, lebih dari setengahnya adalah Muslim.
Setelah pembantaian Deir Yassin, Palestina, 9-10 April 1948, dimana 250 dibunuh oleh pemukim Yahudi bersenjata, sekitar 100 ribu meninggalkan rumah mereka karena ketakutan. Dan saat ini lebih dari 3 juta warga Palestina menjadi pengungsi atau dan orang-orang buangan.
Tentara Israel Letnan Dunhan melaporkan kepada petugas perintahnya, setelah 29 Oktober 1956 pada pembantaian Kafr Qasem,” 43 telah ditembak tidak termasuk 15 yang dari Arab … sulit untuk dihitung …”
Selama 15-18 September 1982, milisi Phalagist yang didukung Israel membantai 50.000 orang Palestina, diperkirakan di kamp pengungsi Sabra dan Shatila di Libanon.
Selama tahun 1932-1957, di kamp konsentrasi Vorkuta Arktik, Rusia, sebanyak 6 juta orang meninggal dan lebih dari sepertiganya adalah Muslim.
Pada tanggal 25 Februari 1994, warga Yahudi menembak mati dengan darah dingin sebanyak 60 Muslim di Masjid Ibrahimi, Hebron. Selanjutnya tiga puluh orang lebih meninggal ketika mereka berdemonstrasi menentang pembantaian tersebut.
Pada tanggal 16 Maret 1988, di kota Kurdi Halabja (populasi 45.000), Irak, dibombardir dengan senjata kimia (oleh rezim Saddam Husain). 5.000 orang diperkirakan meninggal dan 1.000 lainnya mengalami luka serius.
Selama 8 tahun terakhir, pasca invasi Amerika ke Irak, seluruh penduduk Irak berada dalam kondisi horror, lebih dari 1 juta meninggal termasuk 575.000 anak-anak.
Ribuan Muslim dibantai di Filipina, Kashmir dan Thailand (sejak 1970’s-sekarang).
Pada tanggal 18 April 1996, lebih dari 100 Muslim dibantai di kompleks PBB di Qana, Lebanon oleh tentara Israel.
Jutaan warga sipil Muslim dibantai oleh kekuatan kekaisaran Eropa di Afrika dan Asia (1500 ke 1900-an).
Ratusan ribu Muslim dibantai selama dan sebelum partisi India pada 1940-an.
Ribuan warga sipil Muslim menjadi korban pemboman Israel dan pemboman di Lebanon Selatan selama 26 tahun terakhir. Ratusan ribu orang mengungsi.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar