Kamis, 23 Januari 2014

Sejarah Penanggalan Kalender Hijriyah

Misteri Astronomi di Langit Makkah dan Sejarah Penanggalan Kalender Hijriyah

Pada sekitar tahun 682 Masehi, di masa Khalifah ‘Umar, Negeri Islam yang semakin besar wilayah kekuasaannya. memerlukan satu terobosan baru, untuk mengatasi berbagai persoalan administrasi.
Di masa itu, surat menyurat antar gubernur atau penguasa daerah dengan pusat ternyata belum rapi, karena tidak adanya acuan penanggalan.
Khalifah ‘Umar kemudian memanggil para sahabat untuk bermusyawarah. Hasil dari musyawah itu adalah penanggalan masyarakat muslim, dengan berdasarkan kepada perhitungan fase bulan (Qamariyah), yang dimulai dari tahun terjadinya Peristiwa Hijrah (Lihat : Sejarah Kalender Hijriah).
hijriah27
Peristiwa Hijrah sendiri dilaksanakan secara berangsur-angsur, yang dimulai pada sekitar tahun 622 masehi. Adapun yang dijadikan patokan, awal Kalender Hijriah adalah hari Jum’at, tanggal 16 Juli 622 masehi (Pembuktian via Program Konversi).
Berkenaan dengan kapan Rasulullah hijrah dari Kota Makkah ke Kota Madinah, ada beberapa versi.
Ada versi yang mengatakan, beliau hijrah pada sekitar bulan Agustus 622 Masehi (bulan Safar 1 Hijriah), versi lain mengatakan pada bulan September 622 Masehi (bulan Rabi’ul Awal 1 Hijriah).
Bahkan ada versi yang mengatakan, Rasulullah Hijrah pada sekitar  tahun 629 Masehi (lihat : Meninjau Kembali Masa Hidup Rasulullah).
hijrah1
Kajian Astronomi
Kita tidak membahas mengenai Pro dan Kontra, kapan hijrah-nya Rasulullah, namun yang menarik adalah mengapa tanggal 16 Juli 622 Masehi, yang dijadikan patokan ? Apa alasannya ?
Nampaknya, pemilihan tanggal 16 Juli 622 masehi, ada kaitannya dengan peristiwa astronomi, yang terjadi ketika itu.
Pada hari itu, berdasarkan simulasi dengan Program Stellarium, terlihat sekitar jam 16:24 (dikurangi 4 jam, seharusnya 12:24) waktu setempat, matahari tepat berada di Zenith Makkah.
hijrah25
Peristiwa tersebut, memang terjadi 2 kali setiap tahun yaitu pada tiap tanggal 28 Mei jam 12.18 dan 16 Juli jam 12.27 waktu Arab (atau 27 mei dan 15 Juli pada tahun kabisat), dimana posisi matahari, melintas tepat di atas ka’bah (Lihat : Menentukan arah Kiblat, dengan bantuan matahari).
Bahkan jika diselidiki lebih lanjut, pada hari itu, Jum’at 16 Juli 622 Masehi, posisi Matahari, bulan dan Planet di tata surya, nyaris dalam keadaan sejajar dalam ruang pandang sempit 45 derajat (Lihat : Kejaiban Langit Makkah tanggal 1 Muharam 1 Hijriyah)
hijriah22
Nampaknya kedua peritiwa ini, menjadi dua sebab ditentukannya, awal kalender Hijriah, yang bertepatan dengan tanggal 16 Juli 622 Masehi.
WaLlahu a’lamu bishshawab
Catatan :
Posisi Matahari – Bulan – Saturnus – Venus – Merkurius – Mars – Uranus – Jupiter, di lihat dari Kota Makkah (Bumi), tanggal 16 Juli 622 Masehi (1 Muharram 1 Hijriyah), pukul 12 : 27 waktu setempat, yakni saat matahari tepat berada di atas Ka’bah….


planet88

Pada tanggal 15 Juli 622 M tepat pada Pkl 16:23:36, dengan Sistem Koordinat horizon (dimana Mekkah menjadi titik pengamat) memang Matahari hampir tepat di Zenit Mekkah, dengan Matahari memiliki Azimut(Az)/Altitude(Alt) : +181*49’43″/+89*58’29″, lalu planet yang lain :
> Merkurius (Az/Alt) : +99*32’42″/+65*42’16″
> Venus (Az/Alt) : +95*44’52″/+70*24’34″
> Mars (Az/Alt) : +99*40’43′/+34*39’6″
> Jupiter (Az/Alt) : +278*6’25″/-46*32’34″
> Saturnus (Az/Alt) : +94*11’41″/+82*19’59″
> Uranus (Az/Alt) : +99*0’50″/+52*58’17″
> Neptunus (Az/Alt) : +98*25’37″/+48*59’3″
Bahkan,
> Bulan (Az/Alt) : +99*15′ 4″/+74*42’3″
- Bagi telah mempelajari sistem koordinat astronomi, mungkin akan memahami, tetapi disini saya sedikit mengulas :
Saya mengambil sistem koordinat Horizon dimana : Azimut merupakan besar sudut yang ditarik dari arah Utara ke Timur, sedangkan Altitude merupakan ketinggian, dimana Altitude 0 s.d + 90* merupakan ketinggian dari bidang horizon ke Zenit (Atas) sedangkan Altitude 0 s.d -90* merupakan ketinggian dari horizon ke nadir (bawah),
Dari data yang diambil dari Stellarium, jelas memang posisi planet-planet di Tata Surya memang hampir lurus dalam satu bidang, apalagi jika pada saat itu melihatnya dengan mata (tidak dengan alat) tentu akan terlihat seperti sejajar.
Sumber :
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=202920603221027&set=gm.10152335039617796&type=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar