Rabu, 22 Januari 2014

Kapan Nabi Isa Turun Ke Bumi?

Bagaimana & Kapan Nabi Isa Turun Ke Bumi?
SETELAH Dajjal muncul dan melakukan perusakan dan penghancuran di muka bumi, Allah mengutus Isa ‘alaihissalam untuk turun ke bumi turun di menara putih di timur Damsyiq, Siria. Beliau mengenakan dua buah pakaian yang dicelup dengan waras dan za’faran; beliau taruh kedua telapak tangan beliau di sayap dua orang Malaikat. Bila beliau menundukkan kepala, meneteslah / menurunlah rambutnya, dan bila diangkat kelihatan landai seperti mutiara. Dan tidak ada orang kafir yang mencium nafasnya kecuali akan mati, dan nafasnya itu sejauh pandangan matanya.

Beliau akan turun pada kelompok yang diberi pertolongan oleh Allah yang berperang untuk menegakkan kebenaran dan bersatu-padu menghadapi Dajjal. Nabi Isa as. turun pada waktu sedang diiqamati shalat, lantas beliau shalat di belakang pemimpin kelompok itu. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Ketika Allah telah mengutus al-Masih Ibnu Maryam, maka turunlah ia di menara putih di sebelah timur Damsyiq dengan mengenakan dua buah pakaian yang dicelup dengan waras dan za’faran, dan kedua telapak tangannya diletakkannya di sayap dua Malaikat; bila ia menundukkan kepala maka menurunlah rambutnya, dan jika diangkatnya kelihatan landai seperti mutiara. Maka tidak ada orang kafirpun yang mencium nafasnya kecualipasti meninggal dunia, padahal nafasnya itu sejauh mata memandang. Lain Isa mencari Dajjal hingga menjumpainya dipintu Lud, lantas dibunuhnya Dajjal. Kemudian Isa datang kepada suatu kaum yang telah dilindungi oleh Allah dari Dajjal, lalu Isa mengusap wajah mereka dan memberi tahu mereka tentang derajat mereka di surge,” (Shahih Muslim, Kitab al-Fitan wa Asyrathis Sa ‘ah, Bab DzikrAd-Dajjal 18: 67-68).

Ibnu Katsir berkata, “Inilah yang termasyhur mengenai tempat turunnya Isa, yaitu di menara putih bagian timur Damsyiq. Dan dalam beberapa kitab saya baca beliau turun di menara putih sebelah timur masjid Jami’ Damsyiq, dan ini rupanya pendapat yang lebih terpelihara. Karena di Damsyiq tidak dikenal ada menara di bagian timur selain di sebelah Masjid Jami’ Umawi di Damsyiq sebelah timur. Inilah pendapat yang lebih sesuai karena beliau turun ketika sedang dibacakan iqamat untuk shalat, lalu imam kaum Muslimin berkata kepada beliau, “Wahai Ruh Allah, majulah untuk mengimami shalat.” Kemudian beliau menjawab, “Anda saja yang maju menjadi imam, karena iqamat tadi dibacakan untuk Anda.” Dan dalam satu riwayat dikatakan bahwa Isa berkata, “Sebagian Anda merupakan amir (pemimpin) bagi sebagian yang lain, sebagai penghormatan dari Allah untuk umat ini,” (Shahih Muslim).

Tersebarnya Keamanan dan Barakah pada Zaman Isa ‘Alaihis-salam

Betapa menyenangkan seandainya kita termasuk yang mendapatkan karunia untuk tinggal semasa dengan nabi Isa as. Karena di masa beliau kehidupan manusia benar benar aman dan damai, bahkan kedamaian itu bukan hanya milik manusia, tetapi juga merata hingga kepada binatang.

Zaman Isa ‘alaihissalam (setelah turun kembali ke bumi) ini merupakan zaman yang penuh keamanan, kesejahteraan, dan kemakmuran serta kelapangan. Allah menurunkan hujan yang lebat, bumi menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan serta banyak barakahnya, harta melimpah ruah; dendam, dengki, dan kebencian hilang sirna.

Dalam hadits Nawwas bin Sam’an yang panjang yang membicarakan tentang Dajjal, turunnya Isa, keluarnya Ya’juj dan Ma’juj pada zaman Isa ‘alaihissalam, dan do’a Isa agar mereka dihancurkan, Rasulullah saw bersabda:
“… Kemudian Allah menurunkan hujan, dan tak ada rumah tanah liat maupun bulu yang dapat menahan airnya, lantas mencuci bumi hingga bersih seperti cermin kaca. Kemudian diperintahkan kepada kami: ‘Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalikanlah barakahmu.’ Maka pada hari itu sejumlah orang dapat memakan buah delima dan bernaung di bawahnya. Dan susupun diberi barakah, sehingga susu seekor unta bunting yang sudah dekat melahirkan dapat mencukupi banyak orang, susu seekor sapi mencukupi untuk orang satu kabilah, dan susu seekor kambing mencukupi untuk satu keluarga….”Shahih Muslim, Kitabul Fitan, Bab Dzikrid Dajjal 18: 63-70.

Rasulullah saw bersabda :
“Demi Allah, sesungguhnya Isa putra Maryam akan turun ke bumi sebagai hakim yang adil, akan membebaskan jizyah, unta-unta muda akan dibiarkan hingga tidak ada yang mau mengurusinya lagi, sifat bakhil, saling membenci, dan saling dengki akan hilang, dan orang-orang akan memanggil-manggil orang lain yang mau menerima hartanya (shadaqahnya), tetapi tidak ada seorangpun yang mau menerimanya,” Shahih Muslim, Bab Nuzuuli Isa ‘Alai­hissalam 2:192.

Imam Nawawi berkata, “Maknanya, bahwa pada saat itu orang-orang sudah tidak tertarik lagi untuk memelihara unta karena banyaknya harta kekayaan, keinginan sedikit, kebutuhan tidak ada, dan sudah tahu bahwa kiamat telah dekat. Dan disebutkannya lafal al-qilash (unta muda) dalam hadits ini karena unta muda itu merupakan harta yang paling baik bagi bangsa Arab (pada waktu itu).

Kiamat di Ambang Pintu

Masa tinggal Isa di bumi setelah turun dari langit menurut riwayat adalah se­lama tujuh tahun, dan menurut sebagian riwayat yang lain lagi selama empat puluh tahun. Setelah itu wafat pula Imam Mahdi dan Al Qahthani yang melanjutkan kepemimpinannya. Tidak lama setelah itu, terbitlah matahari dari barat dan binatang melata yang keluar dari perut bumi yang memberikan tanda kufur dan iman atas setiap manusia. Ketika itu setiap mukmin segera mengetahui bahwa itulah detik detik kemunculan angina lembut dari yaman yang akan mencabut nyawa setiap mukmin. Setelah itu, tidak seorangpun manusia yang masih memiliki keimanan kecuali akan menemui ajalnya. Ketika seluruh penduduk manusia tidak lagi menyebut Allah, itulah kondisi seburuk-buruk manusia, dan kepada merekalah kiamat akan terjadi. Wallahu a’lam bish shawab.

Delapan Ciri Kedatangan Nabi Isa 

NABI Isa AS , yang oleh orang Nasrani disebut Yesus , menjadi bahan kontroversi antara Islam, Nasrani, dan Yahudi. Orang Yahudi mempercayai bahwa mereka telah membunuh Isa, dan orang-orang Nasrani meyakini bahwa Isa telah disalib dan dikubur.

Namun, kaum Muslimin meyakini dengan jelas dan tegas bahwa Nabi Isa tidak disalib atau dibunuh, melainkan ‘diangkat’ oleh Allah SWT. Nabi Isa akan kembali ke dunia, di suatu masa, di akhir zaman.
Ada 33 hadis shahih yang menegaskan bahwa Nabi Isa akan kembali turun ke bumi. Bahkan, ada yang mengatakan sampai 90 hadis.

Dan, dari hadis-hadis tersebut, bisa diambil kesimpulan bahwa ada tujuh ciri kedatangan kembali Nabi Isa:
Pertama, Nabi Isa akan turun di Menara Putih, yakni Masjid Bani Umayyah di Damaskus Timur.
Kedua, Isa akan membunuh Dajjal (gembong penjahat yang mengaku sebagai penyelamat) di Dataran Tinggi Golan (Syria).

Ketiga, Isa akan bertemu Ya’juz dan Ma’juz, dan semua tokoh jahat dan pengikutnya itu akan tewas.
Keempat, Isa akan mendakwahkan agama Tauhid seperti yang dibawa oleh Nabi Muhammad maupun nabi-nabi lain sebelumnya.
Kelima, Isa akan melakukan haji dan umrah.
Keenam, Isa datang, dunia penuh keberkahan. Misalnya, sebutir buah delima bisa membuat 40 orang kenyang.
Ketujuh, setelah Isa datang, selama tujuh tahun kondisi dunia sangat aman.
Kedelapan, Nabi Isa sekarang ini belum meninggal. Dia akan turun lagi di akhir zaman untuk menegakkan Islam.
Bagaimana Sosok Imam Mahdi Itu?

Mahdi menjadi salah satu elemen datangnya Dajjal, dan begitu pula sebaliknya. Siapa sosok juru selamat yang akan datang di akhir zaman?

Pertanyaan ini barangkali telah muncul beberapa abad silam. Hingga kini, umat Muslim di berbagai negara masih terus memperbincangkannya. Menurut Ensiklopedi Islam, terdapat perbedaan pendapat di kalangan umat Islam mengenai figur Imam Mahdi.

‘’Ada empat pendapat tentang figur Imam Mahdi,’’ tulis Ensiklopedi Islam. Menurut kelompok pertama, Imam Mahdi adalah seorang yang berasal dari keturunan Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah SAW. Ia berasal dari ahlulbait, yang namanya sama dengan Nabi SAW. Imam mahdi akan datang pada akhir zaman.
Menurut Ensiklopedi Islam, pendapat

pertama ini dianut oleh mayoritas (jumhur) ahlusunah waljamaah. Sebagian ulama Sunni menambahkan, nama ayah Imam Mahdi yang akan menjadi juru penyelamat dunia di akhir zaman juga bernama Abdullah, sama seperti nama bapaknya Nabi SAW.
Menurut

kelompok kedua, Imam Mahdi hanya figur seorang penyelamat kehidupan umat Manusia. Penganut pendapat ini menegaskan, figur Imam Mahdi tak harus berasal dari keturunan Fatimah Az-Zahra saja, yang jelas ia adalah seorang Muslim. Tak heran, jika sejak abad pertama Hijriah sudah sangat banyak orang yang mengaku dan disebut sebagai Imam Mahdi.

Kelompok ketiga berpendapat, bahwa Imam mahdi bukan merupakan figur seseorang, tetapi lambang atau simbol kemenangan yang haqq (benar) terhadap yang batil atau simbol kemenangan terhadap ketidakadilan. ‘’Anggapan ini banyak dianut oleh pemikir-pemikir modern,’’ tulis Ensiklopedi Islam.

Ketiga pendapat tentang figur Imam Mahdi di atas itu banyak dianut oleh kalangan Sunni atau ahlusunah waljamaah.

John L Esposito dalam Ensiklopedi Oxford, mengungkapkan, pada umumnya kaum Sunni berpendapat bahwa kehadiran Imam Mahdi pada hakitanya adalah mewakili pandangan akan adanya pembaruan keyakinan, bukan adanya reinkarnasi Tuhan, seperti dalam ajaran Syiah.

‘’Menurut Kaum Sunni, figur Imam Mahdi yang terpilih bukanlah orang-orang yang kembali dari persembunyian,’’ papar Esposito. Wahana penting untuk menyebarkan paham ini dilakukan melalui ajaran dan tulisan para sufi, termasuk sufi yang sangat berpengaruh, Ibnu Arabi (wafat 1240 M).

Muhammad Baqir As-Sadr dalam Al-Mahdi Al-Muntazhar fi Fikril Islamy, mengungkapkan, sebagian ulama Sunni juga turut menjelaskan kesahihan hadis-hadis mengenai Imam Mahdi. Imam Tirmizi (wafat 279 H), misalnya, mengomentari tiga hadis mengenai Imam Mahdi. ‘’Hadis ini hasan sahih,’’ ujar Imam Tirmizi.
‘’Sesungguhnya hadis-hadis yang dijadikan hujjah oleh Allamah Hilli atas kemunculan Imam Mahdi adalah hadis-hadis sahih,’’ tutur Ibnu Taimiyah, ulama Sunni terkemuka (wafat 728 H).

Sebagian ulama Sunni juga menyatakan, hadis-hadis tentang akan tibanya figur Imam Mahdi menjelang hari kiamat adalah mutawatir atau bersumber dari Nabi SAW.

1 komentar:

  1. Solawat wa Salam ila hadratin Nabiy wasahbihi ... SadaqAllah wa sadaqarrasulla..

    BalasHapus