- Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Hai orang-orang yg beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Hujuraat: 1)
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda:
عن أبي هريرة أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قالَ : منْ دعاَ إلى هُدَى كَانَ له من الأجرِ مثلُ أُجورِ منْ تَبِعَهُ لا ينْقُصُ ذَلِكَ منْ أُجْورِهمْ شَيْئاً ومنْ دعاَ إِلىَ ضَلاَلةِ كاَن عليهِ من الإثمِ مثْلُ آثامِ مَنْ تبعَهُ لاَ ينْقُصُ ذَلِكَ من آثامهم شَيئاً رواه مسلم
“ Barangsiapa menyeru kepada hidayah (petunjuk) maka ia mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang mengerjakannya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa menyeru kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa sebagaimana dosa yang mengerjakannya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun” (HSR. Muslim no. 2674, dari Abu Hurairah)
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولـئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yg kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggunganjawabn ya.” (QS. Al-Isra’: 36)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam :
(طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ (رواه ابن ماجه 224 عن أنس بن مالك
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.” (HR Ibnu Majah No. 224 dari shahabat Anas bin Malik Radhiallahu’ anhu, lihat Shahih Jamiush Shagir, no. 3913
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju Surga.” (HR Muslim 4/2074 no. 2699 dan yang lainnya dari shahabat Abu Hurairah Radhiallahu’ anhu). -
Oh, masya Allah. Biarkan saya berbagi juga, Saudaraku.
Ada aplikasi bernama SalafiDB, gratis, ia aplikasi berisi:
1. Al-Qur’an dan terjemahan dalam bahasa Indonesia
2. Tafsir Ibnu Katsir (dalam bahasa Inggris)
3. Shahih Bukhari dalam bahasa Indonesia
4. Shahih Muslim dalam bahasa Indonesia
5. Bulughul Maram Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam bahasa Indonesia
6. Riyadhus Shalihin Imam Nawawi dalam bahasa Indonesia
7. Hadits Arba’in Imam Nawawi dalam bahasa Indonesia
8. Kumpulan fatwa ulama Arab Saudi Lajnah Da’imah (dari http://fatwa-ulama.com) berbahasa Indonesia
9. Kumpulan (mirror) dari situs http://almanhaj.or.id berbahasa Indonesia
10. Kumpulan e-book berisi penjelasan-penjelasan yang sangat penting untuk umat Islam termasuk menjelaskan pokok-pokok penyimpangan ajaran Islam (ini sangat penting) dalam bahasa Indonesia.
Anda dapat membaca uraian dan mengunduhnya nya di:
1. SalafiDB Versi Windows: http://bacasalaf.wordpress.com/2012/07/05/salafidb-40-versi-windows/
2. SalafiDB Versi Linux: http://bacasalaf.wordpress.com/2012/07/05/salafidb-sebuah-aplikasi-al-quran/
Ukurannya hanya sekitar 50 MB. Saya sangat merekomendasikan aplikasi ini untuk kaum muslimin se-Indonesia. Saya sendiri telah mengambil faidah yang besar sekali dari aplikasi ini. Semoga ini bermanfaat. - Aneh memang, sebab golongan tersebut sering mengaku senantiasa berdasarkan kepada hadits Nabi saw yang shahih, lalu mengapa mereka melanggar beberapa hadits shahih diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim sebagaimana berikut:
اِذَا قَالَ الرَّجُلُ لأِخِهِ: يَا كَافِرُ! فَقَدْ بَاءَ بِهَا أحَدُهُمَا فَاِنْ كَانَ كَمَا قَالَ وَاِلَى رَجَعَتْ عَلَيْـهِ
“Barangsiapa yang berkata pada saudaranya ‘hai kafir’ kata-kata itu akan kembali pada salah satu diantara keduanya. Jika tidak (artinya yang dituduh tidak demikian) maka kata itu kembali pada yang mengucapkan (yang menuduh)”.
Hadits riwayat Bukhori, Muslim dari Abu Dzarr ra. telah mendengar Rasulallah saw bersabda:
وَعَنْ أبِي ذَرٍّ (ر) اَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ .صَ. يَقُوْلُ : مَنْ دَعَا رَجُلاً بِالْكُفْرِ أوْ قَالَ: عَـدُوُّ اللهِ وَلَيْسَ كَذَلِكَ أِلاَّ حَارَ عَلَيْهِ(رواه البخاري و مسلم)
“Siapa yang memanggil seorang dengan kalimat ‘Hai Kafir’, atau ‘musuh Allah’, padahal yang dikatakan itu tidak demikian, maka akan kembali pada dirinya sendiri”.
Berikut ini adalah bukti-bukti pengkafiran yang dilakukan oleh golongan wahabiyah terhadap umat Islam yang kami ambil dari kitab Fadhoih al-Wahabiyah karya Syaikh Fathi al-Mishri al-Azhari :
قال القنوجي في كتابه المسمى “الدين الخالص” (ج1/140) :”تقليد المذاهب من الشرك” وبذلك على زعمه كفر كلّ الأمّة الإسلامية اليوم لأن الأمة اليوم هم أهل المذاهب الأربعة وهم عند الوهابية كفار.
Al-Qanuji salah seorang ulama wahabi di dalam kitabnya Ad-Dinul Kholish (Cetakan Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, juz 1 hal 140) mengatakan : “Taqlid terhadap mazhab –madzhab adalah syirik!.” Jadi menurutnya seluruh umat islam pada masa sekarang kafir karena mereka penganut mazhab yang empat .Menurut orang-orang wahabi mereka adalah kafir .
وقال عليّ بن محمد بن سنان المدرس في المسجد النبوي والجامعة الوهابية المسماة “الجامعة الإسلامية” في كتابه المسمى “المجموع المفيد من عقيدة التوحيد” ص 55 :”أيها المسلمون لا ينفع إسلامكم إلا إذا أعلنتم الحرب العشواء على هذه الطرق الصوفية فقضيتم عليها قاتلوهم قبل أن تقاتلوا اليهود والمجوس” انتهى.
Ali bin Muhammad bin Sanan seorang pengajar pada mesjid Nabawi dan perguruan tinggi wahabi yang bernama Universitas Islam dalam kitabnya yang bernama Al-Majmul Mufid min ‘Aqidati al-Tauhid hal.55 (Cetakan Madinan: Maktab Dar al-Fikr), mengatakan :“Wahai umat Islam, Islam kalian tidak akan bermanfaat kecuali jika kalian mengumumkan perang terhadap tarekat-tarekat sufi dan menghabisi mereka, perangilah mereka sebelum kalian memerangi orang-orang Yahudi dan Majusi.”
والوهابية كفَّرت أهل كل البلاد الإسلامية وعلماءها كما في كتابهم المسمى “فتح المجيد” حيث قالوا فيه ص 190 :”خصوصًا إذا عرف أن أكثر علماء الأمصار اليوم لا يعرفون من التوحيد إلا ما أقرّ به المشركون” انتهى.
ثم قال :”أهل مصر كفار لأنهم يعبدون أحمد البدوي وأهل العراق ومن حولهم كأهل عمان كفار لأنهم يعبدون الجيلاني وأهل الشام كفار لأنهم يعبدون ابن عربي وكذلك أهل نجد والحجاز قبل ظهور دعوة الوهابية وأهل اليمن”. انتهى.
Orang Wahabi mengkafirkan seluruh penduduk negara-negara Islam dan para ulamanya sebagaimana mereka sebutkan dalam kitab yang berjudul Fathul Majid, mereka mengatakannya: “Khususnya jika telah diketahui bahwa kebanyakan ulama dimana mereka berada pada masa sekarang tidak mengetahui tauhid kecuali apa yang diyakini orang-orang musyrik.”
Kemudian pengarang kitab tersebut mengatakan: “Penduduk Mesir kafir karena mereka menyembah Ahmad Al-Badawi, Penduduk Irak dan sekitarnya seperti penduduk Amman kafir ,karena mereka menyembah Al-Jilani,dan penduduk Syam kafir karena mereka menyembah Ibnu Arabi ,demikian penduduk Nejd dan Hijaz sebelum munculnya dakwah Wahabi dan begitu juga penduduk Yaman.” (Lihat catatan kaki kitab Fathul Majid yang ditulis oleh Syaikh Bin Baz cetakan Dar Ulin Nuha hal. 216-217) - وفي كتابهم المسمى “إعصار التوحيد” لنبيل محمد يكفرون فيه الصوفية وأهل الطرق وأهل البلاد الإسلامية كأهل مصر وليبيا والمغرب العربي والهند وفارس وءاسيا الغربية وبلاد الشام ونيجيريا وتركيا والبلاد الرومية والأفغانية وبلاد تركستان الصينية والسودان وتونس ومراكش والجزائر.
Dalam kitab yang lain yang berjudul I’shoorut Tauhid karya Nabil Muhammad mereka mengkafirkan orang-orang sufi dan penganut tarekat, penduduk negara-negara Islam seperti penduduk Mesir, Libia, Maroko, India, Irak, Asia Barat dan negara-negara Syam (Suriah, Libanon, Yordania dan Palestina), Nigeria, Turki, Afghanistan dan negara Tukistan, Cina, Sudan, Tunisia, dan Al-Jazair.
وفي كتابهم المسمى “حلقات ممنوعة” تأليف حسام العقاد ص 25 يكفّرون من يصلي على النبي عشرة ءالاف مرة أو يقول لا إله إلا الله ألف مرة.
Husam Al-’Aqqad salah seorang ulama wahabi yang anti dzikir mengkafirkan orang yang membaca Shalawat sebanyak 10.000 kali atau mengatakan Laailaaha illallah 1000 kali. (Lihat Halaqat Mamnu’ah, Thantha: Dar al-Shahabah hal. 25)
وفي جريدة السفير الصادرة يوم السبت بتاريخ 30 حزيران سنة 2001 ص 11 كشف محمد حسنين هيكل عن وثيقة فيها أن أحد كبار زعماء الوهابية يقول لا ينبغي أن يكون هناك قتال بين أخيار المسلمين أي الوهابيين إلا مع المشركين والكفار وأول الكفار المشركين هم الأتراك العثمانيون وأيضًا الأشراف الهاشميون وباختصار كل المحمديين فيما عدا الوهابيين.
Dalam koran As-Safir edisi sabtu tanggal 30 Mei 2001 (hal.11) Muhammad Hasanain Haikal merilis ini sebuah dokumen yang mengatakan bahwa seseorang pembesar wahabi mengatakan: “Tidak seyogyanya ada peperangan antara orang-orang islam pilihan (wahabi) kecuali melawan orang-orang musyrik dan orang kafir, orang kafir yang musyrik pertama kali adalah orang-orang Turki Usmaniyah dan juga keturunan Bani Hasyim dan ringkasnya seluruh pengikut nabi Muhammad SAW selain kelompok Wahabi.” Lihatlah betapa bangganya mereka dengan Wahabi (-pen.)
حتى السيدة حواء رضي الله عنها لم تسلم من تكفير الوهابية لها كما ذكر القنوجي في كتابه المسمى “الدين الخالص” ص 160 حيث يقول :”الصحيح أن الشرك إنما وقع من حواء فقط دون ءادم”. انتهى. وبهذا تكون الوهابية جعلت البشر أولاد زنى
Bahkan Sayyidah Hawa, istri Nabi Adam AS tidak luput dari pengkafiran kelompok Wahabiyyah sebagaimana dituturkan oleh al-Qonuji (ulama wahabi) dalam kitab Din al-Khalish hal. 160: “Yang benar adalah bahwa syirik telah terjadi pada Hawa saja, tidak pada Adam AS.” Dengan ini berarti Wahabiyyah telah menjadikan seluruh manusia sebagai anak-anak zina, karena menurut mereka Nabi Adam AS kawin dengan Hawa yang Syirik itu.
Masih ada banyak bukti-bukti pengkafiran yang dilakukan oleh golongan salafi wahabi ini yang akan kami tampilkan di waktu mendatang. - mari berdiskusi...mhon kritik dan saran untuk blog sayaReply
http://jagadkawula.blogspot.com/ - Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالإِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَن تُشْرِكُواْ بِاللّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَاناً وَأَن تَقُولُواْ عَلَى اللّهِ مَا لاَ تَعْلَمُونَ
Katakanlah : “Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yg keji, baik yg nampak maupun yg tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yg benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dgn sesuatu yg Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa saja yg tidak kamu ketahui (berbicara tentang Allah tanpa ilmu).” (QS. Al-A’raf: 33)
وَمِنَ الإِبْلِ اثْنَيْنِ وَمِنَ الْبَقَرِ اثْنَيْنِ قُلْ آلذَّكَرَيْنِ حَرَّمَ أَمِ الأُنثَيَيْنِ أَمَّا اشْتَمَلَتْ عَلَيْهِ أَرْحَامُ الأُنثَيَيْنِ أَمْ كُنتُمْ شُهَدَاء إِذْ وَصَّاكُمُ اللّهُ بِهَـذَا فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللّهِ كَذِباً لِيُضِلَّ النَّاسَ بِغَيْرِ عِلْمٍ إِنَّ اللّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“….Apakah kamu menyaksikan di waktu Allah menetapkan ini bagimu? Maka siapakah yg lebih zalim daripada orang-orang yg membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yg zalim.” (Al-An’am: 144)
Rasulullah صلى ا لله عليه وسلم bersabda,
إِنَّ اللهَ لاَ يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعاً يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِباَدِ، وَلَكِنْ بِقَبْضِ الْعُلَماَءِ. حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عاَلِماً اتَّخَذَ النَّاسُ رُؤُوْساً جُهَّالاً فَسُأِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا
“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan mencabutnya dari hamba-hamba. Akan tetapi Dia mencabutnya dengan diwafatkannya para ulama sehingga jika Allah tidak menyisakan seorang alim pun, maka orang-orang mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh. Kemudian mereka ditanya, mereka pun berfatwa tanpa dasar ilmu. Mereka sesat dan menyesatkan.” (HR. Al-Bukhari no. 100 dan Muslim no. 2673)
Imam Ali bin Abil ‘Izzi Al-Hanafi Rahimahullahu berkata :
“Barangsiapa berbicara tanpa ilmu, maka sesungguhnya dia hanyalah mengikuti hawa-nafsunya, dan Allah telah berfirman :
وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِّنَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Dan siapakah yg lebih sesat dari pada orang yg mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. (Al-Qashshash: 50)” (Minhah Ilahiyah Fii Tahdzib Syarh Ath-Thahawiyah, hal. 393) - Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Hai orang-orang yg beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Hujuraat: 1)
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda:
عن أبي هريرة أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قالَ : منْ دعاَ إلى هُدَى كَانَ له من الأجرِ مثلُ أُجورِ منْ تَبِعَهُ لا ينْقُصُ ذَلِكَ منْ أُجْورِهمْ شَيْئاً ومنْ دعاَ إِلىَ ضَلاَلةِ كاَن عليهِ من الإثمِ مثْلُ آثامِ مَنْ تبعَهُ لاَ ينْقُصُ ذَلِكَ من آثامهم شَيئاً رواه مسلم
“ Barangsiapa menyeru kepada hidayah (petunjuk) maka ia mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang mengerjakannya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa menyeru kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa sebagaimana dosa yang mengerjakannya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun” (HSR. Muslim no. 2674, dari Abu Hurairah)
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولـئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yg kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggunganjawabn ya.” (QS. Al-Isra’: 36)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam :
(طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ (رواه ابن ماجه 224 عن أنس بن مالك
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim.” (HR Ibnu Majah No. 224 dari shahabat Anas bin Malik Radhiallahu’ anhu, lihat Shahih Jamiush Shagir, no. 3913
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju Surga.” (HR Muslim 4/2074 no. 2699 dan yang lainnya dari shahabat Abu Hurairah Radhiallahu’ anhu). - 23:53. Kemudian mereka menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing).
-
Oh, masya Allah. Biarkan saya berbagi juga, Saudaraku.
Ada aplikasi bernama SalafiDB, gratis, ia aplikasi berisi:
1. Al-Qur’an dan terjemahan dalam bahasa Indonesia
2. Tafsir Ibnu Katsir (dalam bahasa Inggris)
3. Shahih Bukhari dalam bahasa Indonesia
4. Shahih Muslim dalam bahasa Indonesia
5. Bulughul Maram Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam bahasa Indonesia
6. Riyadhus Shalihin Imam Nawawi dalam bahasa Indonesia
7. Hadits Arba’in Imam Nawawi dalam bahasa Indonesia
8. Kumpulan fatwa ulama Arab Saudi Lajnah Da’imah (dari http://fatwa-ulama.com) berbahasa Indonesia
9. Kumpulan (mirror) dari situs http://almanhaj.or.id berbahasa Indonesia
10. Kumpulan e-book berisi penjelasan-penjelasan yang sangat penting untuk umat Islam termasuk menjelaskan pokok-pokok penyimpangan ajaran Islam (ini sangat penting) dalam bahasa Indonesia.
Anda dapat membaca uraian dan mengunduhnya nya di:
1. SalafiDB Versi Windows: http://bacasalaf.wordpress.com/2012/07/05/salafidb-40-versi-windows/
2. SalafiDB Versi Linux: http://bacasalaf.wordpress.com/2012/07/05/salafidb-sebuah-aplikasi-al-quran/
Ukurannya hanya sekitar 50 MB. Saya sangat merekomendasikan aplikasi ini untuk kaum muslimin se-Indonesia. Saya sendiri telah mengambil faidah yang besar sekali dari aplikasi ini. Semoga ini bermanfaat. - Aneh memang, sebab golongan tersebut sering mengaku senantiasa berdasarkan kepada hadits Nabi saw yang shahih, lalu mengapa mereka melanggar beberapa hadits shahih diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim sebagaimana berikut:
اِذَا قَالَ الرَّجُلُ لأِخِهِ: يَا كَافِرُ! فَقَدْ بَاءَ بِهَا أحَدُهُمَا فَاِنْ كَانَ كَمَا قَالَ وَاِلَى رَجَعَتْ عَلَيْـهِ
“Barangsiapa yang berkata pada saudaranya ‘hai kafir’ kata-kata itu akan kembali pada salah satu diantara keduanya. Jika tidak (artinya yang dituduh tidak demikian) maka kata itu kembali pada yang mengucapkan (yang menuduh)”.
Hadits riwayat Bukhori, Muslim dari Abu Dzarr ra. telah mendengar Rasulallah saw bersabda:
وَعَنْ أبِي ذَرٍّ (ر) اَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ .صَ. يَقُوْلُ : مَنْ دَعَا رَجُلاً بِالْكُفْرِ أوْ قَالَ: عَـدُوُّ اللهِ وَلَيْسَ كَذَلِكَ أِلاَّ حَارَ عَلَيْهِ(رواه البخاري و مسلم)
“Siapa yang memanggil seorang dengan kalimat ‘Hai Kafir’, atau ‘musuh Allah’, padahal yang dikatakan itu tidak demikian, maka akan kembali pada dirinya sendiri”.
Berikut ini adalah bukti-bukti pengkafiran yang dilakukan oleh golongan wahabiyah terhadap umat Islam yang kami ambil dari kitab Fadhoih al-Wahabiyah karya Syaikh Fathi al-Mishri al-Azhari :
قال القنوجي في كتابه المسمى “الدين الخالص” (ج1/140) :”تقليد المذاهب من الشرك” وبذلك على زعمه كفر كلّ الأمّة الإسلامية اليوم لأن الأمة اليوم هم أهل المذاهب الأربعة وهم عند الوهابية كفار.
Al-Qanuji salah seorang ulama wahabi di dalam kitabnya Ad-Dinul Kholish (Cetakan Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, juz 1 hal 140) mengatakan : “Taqlid terhadap mazhab –madzhab adalah syirik!.” Jadi menurutnya seluruh umat islam pada masa sekarang kafir karena mereka penganut mazhab yang empat .Menurut orang-orang wahabi mereka adalah kafir .
وقال عليّ بن محمد بن سنان المدرس في المسجد النبوي والجامعة الوهابية المسماة “الجامعة الإسلامية” في كتابه المسمى “المجموع المفيد من عقيدة التوحيد” ص 55 :”أيها المسلمون لا ينفع إسلامكم إلا إذا أعلنتم الحرب العشواء على هذه الطرق الصوفية فقضيتم عليها قاتلوهم قبل أن تقاتلوا اليهود والمجوس” انتهى.
Ali bin Muhammad bin Sanan seorang pengajar pada mesjid Nabawi dan perguruan tinggi wahabi yang bernama Universitas Islam dalam kitabnya yang bernama Al-Majmul Mufid min ‘Aqidati al-Tauhid hal.55 (Cetakan Madinan: Maktab Dar al-Fikr), mengatakan :“Wahai umat Islam, Islam kalian tidak akan bermanfaat kecuali jika kalian mengumumkan perang terhadap tarekat-tarekat sufi dan menghabisi mereka, perangilah mereka sebelum kalian memerangi orang-orang Yahudi dan Majusi.”
والوهابية كفَّرت أهل كل البلاد الإسلامية وعلماءها كما في كتابهم المسمى “فتح المجيد” حيث قالوا فيه ص 190 :”خصوصًا إذا عرف أن أكثر علماء الأمصار اليوم لا يعرفون من التوحيد إلا ما أقرّ به المشركون” انتهى.
ثم قال :”أهل مصر كفار لأنهم يعبدون أحمد البدوي وأهل العراق ومن حولهم كأهل عمان كفار لأنهم يعبدون الجيلاني وأهل الشام كفار لأنهم يعبدون ابن عربي وكذلك أهل نجد والحجاز قبل ظهور دعوة الوهابية وأهل اليمن”. انتهى.
Orang Wahabi mengkafirkan seluruh penduduk negara-negara Islam dan para ulamanya sebagaimana mereka sebutkan dalam kitab yang berjudul Fathul Majid, mereka mengatakannya: “Khususnya jika telah diketahui bahwa kebanyakan ulama dimana mereka berada pada masa sekarang tidak mengetahui tauhid kecuali apa yang diyakini orang-orang musyrik.”
Kemudian pengarang kitab tersebut mengatakan: “Penduduk Mesir kafir karena mereka menyembah Ahmad Al-Badawi, Penduduk Irak dan sekitarnya seperti penduduk Amman kafir ,karena mereka menyembah Al-Jilani,dan penduduk Syam kafir karena mereka menyembah Ibnu Arabi ,demikian penduduk Nejd dan Hijaz sebelum munculnya dakwah Wahabi dan begitu juga penduduk Yaman.” (Lihat catatan kaki kitab Fathul Majid yang ditulis oleh Syaikh Bin Baz cetakan Dar Ulin Nuha hal. 216-217)
وفي كتابهم المسمى “إعصار التوحيد” لنبيل محمد يكفرون فيه الصوفية وأهل الطرق وأهل البلاد الإسلامية كأهل مصر وليبيا والمغرب العربي والهند وفارس وءاسيا الغربية وبلاد الشام ونيجيريا وتركيا والبلاد الرومية والأفغانية وبلاد تركستان الصينية والسودان وتونس ومراكش والجزائر.
Dalam kitab yang lain yang berjudul I’shoorut Tauhid karya Nabil Muhammad mereka mengkafirkan orang-orang sufi dan penganut tarekat, penduduk negara-negara Islam seperti penduduk Mesir, Libia, Maroko, India, Irak, Asia Barat dan negara-negara Syam (Suriah, Libanon, Yordania dan Palestina), Nigeria, Turki, Afghanistan dan negara Tukistan, Cina, Sudan, Tunisia, dan Al-Jazair.
وفي كتابهم المسمى “حلقات ممنوعة” تأليف حسام العقاد ص 25 يكفّرون من يصلي على النبي عشرة ءالاف مرة أو يقول لا إله إلا الله ألف مرة.
Husam Al-’Aqqad salah seorang ulama wahabi yang anti dzikir mengkafirkan orang yang membaca Shalawat sebanyak 10.000 kali atau mengatakan Laailaaha illallah 1000 kali. (Lihat Halaqat Mamnu’ah, Thantha: Dar al-Shahabah hal. 25)
وفي جريدة السفير الصادرة يوم السبت بتاريخ 30 حزيران سنة 2001 ص 11 كشف محمد حسنين هيكل عن وثيقة فيها أن أحد كبار زعماء الوهابية يقول لا ينبغي أن يكون هناك قتال بين أخيار المسلمين أي الوهابيين إلا مع المشركين والكفار وأول الكفار المشركين هم الأتراك العثمانيون وأيضًا الأشراف الهاشميون وباختصار كل المحمديين فيما عدا الوهابيين.
Dalam koran As-Safir edisi sabtu tanggal 30 Mei 2001 (hal.11) Muhammad Hasanain Haikal merilis ini sebuah dokumen yang mengatakan bahwa seseorang pembesar wahabi mengatakan: “Tidak seyogyanya ada peperangan antara orang-orang islam pilihan (wahabi) kecuali melawan orang-orang musyrik dan orang kafir, orang kafir yang musyrik pertama kali adalah orang-orang Turki Usmaniyah dan juga keturunan Bani Hasyim dan ringkasnya seluruh pengikut nabi Muhammad SAW selain kelompok Wahabi.” Lihatlah betapa bangganya mereka dengan Wahabi (-pen.)
حتى السيدة حواء رضي الله عنها لم تسلم من تكفير الوهابية لها كما ذكر القنوجي في كتابه المسمى “الدين الخالص” ص 160 حيث يقول :”الصحيح أن الشرك إنما وقع من حواء فقط دون ءادم”. انتهى. وبهذا تكون الوهابية جعلت البشر أولاد زنى
Bahkan Sayyidah Hawa, istri Nabi Adam AS tidak luput dari pengkafiran kelompok Wahabiyyah sebagaimana dituturkan oleh al-Qonuji (ulama wahabi) dalam kitab Din al-Khalish hal. 160: “Yang benar adalah bahwa syirik telah terjadi pada Hawa saja, tidak pada Adam AS.” Dengan ini berarti Wahabiyyah telah menjadikan seluruh manusia sebagai anak-anak zina, karena menurut mereka Nabi Adam AS kawin dengan Hawa yang Syirik itu.
Masih ada banyak bukti-bukti pengkafiran yang dilakukan oleh golongan salafi wahabi ini yang akan kami tampilkan di waktu mendatang.
-
mari berdiskusi...mhon kritik dan saran untuk blog saya
http://jagadkawula.blogspot.com/ - 1. Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, semuanya masuk neraka kecuali satu golongan. Para sahabat bertanya: Golongan apa itu wahai Rasulullah?, Beliau menjawab: Apa yang aku dan sahabatku berpijak di atasnya. (HR. At-Tirmidzi)
Orang yang masuk Surga itu ada dua cara.
Pertama mampir dulu ke neraka baru ke surga,
Kedua, tanpa mampir ke neraka, langsung ke surga.
Amal sholeh apa yang pahalanya langsung masuk surga, dimana “Aku dan sahabatku” berada diatasnya? .
2. Hadits berikut : ” Telah menceritakan pada kami Uqbah bin Mukram dan Nashr bin Ali: Telah menceritakan pada kami Salam bin Qutaibah dari Tu’mah bin Amru dari Habib bin Abi Tsabit dari Anas bin Malik berkata: bersabda Rasulullah: “Siapa mengerjakan shalat (5 waktu) dengan ikhlas karena Allah selama 40 hari berjamaah dengan mendapatkan takbiratul ihram, dicatat untuknya dua kebebasan, yaitu bebas dari neraka dan bebas dari kemunafikan.”
(H R.Tirmidzi)
Bebas dari neraka maksudnya langsung masuk surga
Maka golongan yang selamat tsb pasti, pasti, pasti dstnya pasti langsung masuk surga tanpa mampir keneraka. Mungkinkah “aku dan sahabatku” mampir keneraka ?
3. QS 103. Al ´Ashr
Yang tidak Merugi : Ber-Iman, Beramal Sholeh, Ber amar makruf nahi mungkar, Ber-akhlak. Inilah golongan yang selamat. Kumpulan dari seruluh dunia, baik sekarang ini mereka telah tiada atau anda yang masih hidup sekarang ini dan mereka mereka yang akan lahir nantinya. Yang ikut Allah dan Rasul-Nya. Bukan golongan kita sekarang. Ngapain kita bertengkar ? Apakah kita ini sudah termasuk kriteria hadits dan ayat diatas ?
Bagaimana mungkin kita masuk dalam golongan yang selamat kalau kita :
Kita beriman dan beramal shaleh tetapi tidak ikhlas, shalat berjemaah sering masbuk. Bahkan terputus putus. Kita beriman, beramal saleh dan berdakwah tetapi tidak berakhlak ?
Akibat dakwah kita sdr sdr kita bukan semakin mendekat kepada Allah malah semakin menjauh jadinya.
- Coba kita tandingkan Salafi dan golongan lainnya dengan beberapa Hadits dan ayat Al Quran
1. Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, semuanya masuk neraka kecuali satu golongan. Para sahabat bertanya: Golongan apa itu wahai Rasulullah?, Beliau menjawab: Apa yang aku dan sahabatku berpijak di atasnya. (HR. At-Tirmidzi)
Orang yang masuk Surga itu ada dua cara. Cara pertama mampir dulu ke neraka baru ke surga, Cara kedua, tanpa mampir ke neraka, langsung ke surga.
Amal sholeh apa yang pahalanya langsung masuk surga, dimana “Aku dan sahabatku” berada diatasnya? .
2. Hadits berikut : ” Telah menceritakan pada kami Uqbah bin Mukram dan Nashr bin Ali: Telah menceritakan pada kami Salam bin Qutaibah dari Tu’mah bin Amru dari Habib bin Abi Tsabit dari Anas bin Malik berkata: bersabda Rasulullah: “Siapa mengerjakan shalat (5 waktu) dengan ikhlas karena Allah selama 40 hari berjamaah dengan mendapatkan takbiratul ihram, dicatat untuknya dua kebebasan, yaitu bebas dari neraka dan bebas dari kemunafikan.” (H R.Tirmidzi)
Bebas dari neraka maksudnya langsung masuk surga
Maka golongan yang selamat tsb pasti, pasti, pasti dstnya pasti langsung masuk surga tanpa mampir keneraka. Mungkinkah “aku dan sahabatku” mampir keneraka ?
3. QS 103. Al ´Ashr
Yang tidak Merugi : Ber-Iman, Beramal Sholeh, Ber amar makruf nahi mungkar, Ber-akhlak. Inilah golongan yang selamat. Kumpulan dari seruluh dunia, baik sekarang ini mereka telah tiada atau anda yang masih hidup sekarang ini dan mereka mereka yang akan lahir nantinya. Yang ikut Allah dan Rasul-Nya. Bukan golongan kita sekarang. Ngapain kita bertengkar ? Apakah kita ini sudah termasuk kriteria hadits dan ayat diatas ?
Bagaimana mungkin kita masuk dalam golongan yang selamat kalau kita :
Kita beriman dan beramal shaleh tetapi tidak ikhlas, shalat berjemaah sering masbuk. Bahkan terputus putus. Kita beriman, beramal saleh dan berdakwah tetapi tidak berakhlak ?
Akibat dakwah kita sodara - sodara kita bukan semakin mendekat kepada Allah malah semakin menjauh jadinya.
Semoga menjadi bahan pemikiran bagi kita semua.
Sabtu, 25 Januari 2014
Kumpulan a
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالإِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَن تُشْرِكُواْ بِاللّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَاناً وَأَن تَقُولُواْ عَلَى اللّهِ مَا لاَ تَعْلَمُونَ
Katakanlah : “Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yg keji, baik yg nampak maupun yg tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yg benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dgn sesuatu yg Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa saja yg tidak kamu ketahui (berbicara tentang Allah tanpa ilmu).” (QS. Al-A’raf: 33)
وَمِنَ الإِبْلِ اثْنَيْنِ وَمِنَ الْبَقَرِ اثْنَيْنِ قُلْ آلذَّكَرَيْنِ حَرَّمَ أَمِ الأُنثَيَيْنِ أَمَّا اشْتَمَلَتْ عَلَيْهِ أَرْحَامُ الأُنثَيَيْنِ أَمْ كُنتُمْ شُهَدَاء إِذْ وَصَّاكُمُ اللّهُ بِهَـذَا فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللّهِ كَذِباً لِيُضِلَّ النَّاسَ بِغَيْرِ عِلْمٍ إِنَّ اللّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“….Apakah kamu menyaksikan di waktu Allah menetapkan ini bagimu? Maka siapakah yg lebih zalim daripada orang-orang yg membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yg zalim.” (Al-An’am: 144)
Rasulullah صلى ا لله عليه وسلم bersabda,
إِنَّ اللهَ لاَ يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعاً يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِباَدِ، وَلَكِنْ بِقَبْضِ الْعُلَماَءِ. حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عاَلِماً اتَّخَذَ النَّاسُ رُؤُوْساً جُهَّالاً فَسُأِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا
“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan mencabutnya dari hamba-hamba. Akan tetapi Dia mencabutnya dengan diwafatkannya para ulama sehingga jika Allah tidak menyisakan seorang alim pun, maka orang-orang mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh. Kemudian mereka ditanya, mereka pun berfatwa tanpa dasar ilmu. Mereka sesat dan menyesatkan.” (HR. Al-Bukhari no. 100 dan Muslim no. 2673)
Imam Ali bin Abil ‘Izzi Al-Hanafi Rahimahullahu berkata :
“Barangsiapa berbicara tanpa ilmu, maka sesungguhnya dia hanyalah mengikuti hawa-nafsunya, dan Allah telah berfirman :
وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِّنَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Dan siapakah yg lebih sesat dari pada orang yg mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. (Al-Qashshash: 50)” (Minhah Ilahiyah Fii Tahdzib Syarh Ath-Thahawiyah, hal. 393)