Diceritakan bahwasanya ketika Abdul Mutholib (kakek Nabi shalallahu’alaihi wasallam) mendatangi Abrahah yang pada saat itu sudah bersiap-siap untuk menghancurkan Ka’bah dengan pasukah bergajahnya, salah satu gajah yang paling besar dalam pasukan tersebut dan berwarna putih, ketika melihat Abdul Mutholib datang, tiba-tiba gajah tersebut tertunduk sebagaimana tertunduknya unta.
Dan sungguh luar biasa, gajah tersebut bi idznillahi Ta’ala tiba-tiba bersujud lalu berkata; “Assalaamu ‘ala an-Nur alladzi fi dhohrika Ya Abdal Mutholib” (semoga keselamatan terlimpahkan kepada cahaya yang berada pada tulang punggungmu wahai Abdul Mutholib)
Ketika Abrahah memerintahkan pasukannya untuk segera memasuki kota Makkah, gajah tersebut tetap tidak mau bangkit dari sujudnya. Melihat yang demikian, pasukan abrahah memukuli gajah tersebut dengan pukulan yang sangat keras tepat dikepalanya dengan harapan gajah tersebut mau bangkit dan berjalan ke arah kota Makkah, tetapi usaha tersebut gagal, dan gajah itu tetap enggan untuk berdiri.
Tetapi ketika gajah tersebut diperintahkan untuk berdiri dan kembali ke negeri Yaman, tiba-tiba gajah tersebut segera bangkit lalu berlari meninggalkan kota Makkah untuk menuju ke negara Yaman, dan selamatlah ia dari serangan burung ababil yang melempari pasukan abrahah dengan batu-batu yang berasal dari neraka.
**Disadur dari kitab al-Anwar al-Qudsiyyah min al-Mawahib al-Laduniyyah karya asy-Syaikh al-Qadli Yusuf bin Ismail an-Nabhani rahimahullah
الصلاة والسلام عليك ياسيدي يارسول الله
الصلاة والسلام عليك ياسيدي يا حبيب الله
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar