Hati-Hati Belajar Agama Islam Lewat Google
Di luar masalah perbedaan pendapat, ada satu hal yang perlu kita perhatikan, yaitu hati-hati belajar agama Islam lewat internet atau Google.
Internet itu teknologi buatan manusia, fungsinya memang luar biasa karena bisa menyatukan begitu banyak manusia di dunia ini lewat alam maya.
Dan Google sendiri adalah sebuah 'keajaiban' di dalam dunia modern ini. Karena apapun yang tertuang di internet, Google bisa mencarinya. Termasuk salah satunya informasi tentang agama Islam. Banyak orang bisa memanfaatkan mesin pencari yang satu ini untuk mendapat ilmu agama.
Google cuma robot bukan ahli fiqih dan bukan ahli hadits
Tetapi harus pula disadari bahwa Google itu bukan ahli fiqih dan bukan ahli hadits. Google cuma robot yang bisa mencari data di jagat alam maya, tanpa bisa memilah mana data sampah dan mana data yang valid.
Kalau ada sejuta orang menulis di internet bahwa babi itu halal, dan cuma ada sepuluh orang menulis bahwa babi itu haram, maka berdasarkan mesin pencari Google, hukum babi itu jadi halal. Kenapa ? Karena hasilnya lebih banyak yang bilang halal dari pada yang bilang haram.
Google tidak bisa membedakan mana tulisan para ulama
Google tidak bisa membedakan mana tulisan para ulama yang ahli di bidang ilmu syariah, dan mana tulisan orang yang awam dengan agama. Dalam beberapa sisi, 'demokrasi' ala Google ini agak menyesatkan juga. Maka kita tidak boleh menyerahkan agama kita secara pasrah bongkokan kepada Mbah Google.
Bertanya kepada Ulam sekitar tempat tinggal anda
Tanyakan setiap hukum Islam yang kurang anda pahami di Google, kepada Ulama AZWAJA disekitar tempat tinggal anda yang sudah jelas Kiprah dan pengabdiannya di Masyarakat sekitar anda(Lulusan Pondok Pesantren) yang isya allah sudah teruji KEAZWAJAHAN nya dan bersanad.
Wallahu 'Alam
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar