Kenapa dalam dua kalimat syahadat yang pertama pakai "an" dan yg kedua pakai "anna" ?
Apakah an itu sebenarnya anna yang di takhfif(dibaca ringan)?
trimakasih
JAWABAN
Perhatikan perubahannya
اشهد ان لا اله الا الله واشهد ان محمدا رسول الله
Asalnya
اشهد انه لا اله الا الله واشهد ان محمدا رسول الله
PERIHAL “AN” TAUKID TAKHFIF DARI “ANNA”
Ibnu malik dalam beit alfiyah nya mengatakan
وَإِنْ تُخَفَّفْ أَنَّ فَاسْمُهَا اسْتَكَنّ *** وَالْخَبَرَ اجْعَلْ جُمْلَةً مِنْ بَعْدِ أَنّ
Jika ANNA ditakhfif = AN, maka isimnya ada tersimpan (berupa dhamir syaen/sya`nu). Dan jumlah sesudah AN jadikan! sebagai khobarnya .
KETERANGAN :
Apabila ANNA yang hamzahnya berharakat fathah tsb di-takhfif (AN), maka ia tetap beramal namun isimnya berupa dhomir sya`en yang terbuang, dan khobarnya tiada lain adalah kalimat yang ada setelah AN tersebut.
Jadi asalnya : ASYHADU ANNAHU LAA ILAAHA ILLALLAHU
dhomir "HU" sesudah ANNA dibuang , karna TAKHFIF dibaca AN kemudian di idghomkan pada huruf LAM sesudahnya
Ma'na Asal : Aku bersaksi Bahwa sesungguhnya suatu perkara ( aw sya`nu) Tiada tuhan yang haq di sembah kecuali Allah.
Ma'na lazim : Aku bersaksi Bahwa sesungguhnya tiada tuhan yang haq di sembah kecuali Allah.
Lengkapnya dalam syahadat pertama ada ISIM ANNA yang dibuang dan ada KHOBAR LAA NAFI JINIS yang dibuang :
اشهد ان لا اله الا الله واشهد ان محمدا رسول الله
Asalnyaاشهد ان (ه) لا اله ( اي لا معبود بحق في الوجود ) الا الله واشهد ان محمدا رسول الله
Contoh dalam kalimat :
‘ALIMTU “AN” ZAIDUN QOOIMUN, ada dhamir sya`en yang terbuang taksirannya : ‘ALIMTU “ANNA-HU” ZAIDUN QOOIMUN.
(Isimnya berupa dhomir “HU” dan khobarnya adalah kalimat “ZAIDUN QOOIMUN”)
arti secara tarkib nahwu: Aku tahu sesungguhnya “suatu perkara” adalah zaid orang yang berdiri.
Arti bebas : Aku tahu bahwasanya zaid adalah orang yang berdiri.
(dhamir sya`en = dhomir yang merujuk pada suatu hal, suatu kejadian atau suatu perkara).
Wallahu A'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar