Konon
, sebagaimana di tulis dlm Kitab Nuurus Saafir , besok dihari Kiyamat
orang-orang Yaman akan di kumpulkan jadi satu dan mereka akan
mendapatkan ampunan dari Allah Ta'ala .
Orang-orang ahli makhsyar bertanya-tanya : " Bagaimana bisa mereka mendapatkan anugerah seperti itu ? "
Para Malaikat menjawab : " Karena semasa di dunia , mereka kulina dan sering membaca [ me ratibkan ] surat al fatihah . "
___ Alhamdulillah , Kita orang Indonesia khususnya Jawa pun demikian. Nyaris di setiap keadaan kita selalu merathibkan Fathihah seperti mereka .
Entah bagaimana ceritanya orang Jawa bisa sama seperti orang - orang Yaman itu ?. Sedikit-sedikit Alfaatihah...
Ilaa Hadhroti Syaikh Fulaan Al Faatihah .. !
Ilaa Hadhroti Waliy Fulaan Al Faatihah.....!
Mau berdiri , al Faatihah.
Mau Majlis al Fatihah.
Mau pergi Al Fatihah.
Mau tidur Al Fatihah.
Karena kita sudah lama tidak ngurusin bid'ah-bid'ahan ya biarin saja . Yang penting kita mengamalkan apa yg kita yakini benar .
Hanya saja , saking kulina nya kita merathibkan Al Fathihah , kita jadi sembarangan . Saat terdengar komando : AL FAAA TIKHAH ...!
Kita membacanya sekenanya saja . Tidak dengan khusu' dan sambil lalu saja. Bahkan saking biasanya surah yang tujuh ayat itu terdengar kita baca cuman bagihan awal-awal nya sahaja kemudian tiba-tiba mulut sudah berkata waladh Dhoollin ... Banyak ayat yang terlewat .
Hal seperti itu tentu tidak baik . Salah satu wujud dari ketidaksempurnaan dalam memahami hakekat do'a serta bacaan-bacaan Al Qur'an . Jadi semestinya , kalau ingin masuk kedalam golongan ahli-ahli Al Fatihah yang di ampuni di Padang Makhsyar kelak , musti di perbaiki niat , cara serta adab berfatihahnya
Orang-orang ahli makhsyar bertanya-tanya : " Bagaimana bisa mereka mendapatkan anugerah seperti itu ? "
Para Malaikat menjawab : " Karena semasa di dunia , mereka kulina dan sering membaca [ me ratibkan ] surat al fatihah . "
___ Alhamdulillah , Kita orang Indonesia khususnya Jawa pun demikian. Nyaris di setiap keadaan kita selalu merathibkan Fathihah seperti mereka .
Entah bagaimana ceritanya orang Jawa bisa sama seperti orang - orang Yaman itu ?. Sedikit-sedikit Alfaatihah...
Ilaa Hadhroti Syaikh Fulaan Al Faatihah .. !
Ilaa Hadhroti Waliy Fulaan Al Faatihah.....!
Mau berdiri , al Faatihah.
Mau Majlis al Fatihah.
Mau pergi Al Fatihah.
Mau tidur Al Fatihah.
Sampai-sampai saudara Salafiy Jawa pada Kekiy dan berkata sumir : " Mana pernah Kanjeng Nabi sedikit-sedikit Al Faatihah ? Gak ada dalilnya.. Bid'ah ! "
Karena kita sudah lama tidak ngurusin bid'ah-bid'ahan ya biarin saja . Yang penting kita mengamalkan apa yg kita yakini benar .
Hanya saja , saking kulina nya kita merathibkan Al Fathihah , kita jadi sembarangan . Saat terdengar komando : AL FAAA TIKHAH ...!
Kita membacanya sekenanya saja . Tidak dengan khusu' dan sambil lalu saja. Bahkan saking biasanya surah yang tujuh ayat itu terdengar kita baca cuman bagihan awal-awal nya sahaja kemudian tiba-tiba mulut sudah berkata waladh Dhoollin ... Banyak ayat yang terlewat .
Hal seperti itu tentu tidak baik . Salah satu wujud dari ketidaksempurnaan dalam memahami hakekat do'a serta bacaan-bacaan Al Qur'an . Jadi semestinya , kalau ingin masuk kedalam golongan ahli-ahli Al Fatihah yang di ampuni di Padang Makhsyar kelak , musti di perbaiki niat , cara serta adab berfatihahnya
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar