Mohon penjelasan bagaimana hukumnya dalam agama, bila ada satu jamaah salat yang terdiri dari dua orang imam?
Hal
ini terjadi disuatu Musalla di mana saat takmir(pengurus) musalla menjadi imam salat, ada salah
seorang sarjana lulusan perguruan tinggi Islam negeri di suatu Kota,
membuat jamaah sendiri dengan pengikutnya di belakang imam pada saat
rakaat pertama sedang berlangsung, sehingga jamaah salat menjadi kacau.
Harus mengikuti imam yang mana, mengingat kedua imam itu saling
membaca surat/ayat dengan suara keras.
Jawaban:
Sebelum
kami menjawab pertanyaan ini, terlebih dahulu kami beritahukan bahwa
sejak zaman Rasulullah saw sampai dengan zaman Khulafaurrasyidin, yang
menjadi imam di Masjid adalah kepala negara. Sehingga dalam kitab-kitab
fiqh istilah “imam” terutama dalam pengangkatan amil zakat adalah
berarti kepala negara.
Dengan
demikian, imam salat berjamaah dalam sebuah masjid atau musalla dalam
suatu waktu kita gambarkan sebagai seorang kepala negara pada suatu
daerah pada waktu tertentu.
Jadi
jika dalam sebuah musalla ada seorang imam telah melakukan salat
berjamaah, kemudian ada rombongan lain yang datang ke musalla tersebut
tidak mengikuti jamaah yang telah ada melainkan melakukan jamaah salat
sendiri di musalla tersebut pada waktu yang bersamaan, maka imam
beserta jamaah yang kedua itu dapat diibaratkan sebagai orang-orang
yang mendirikan negara dalam satu negara pada waktu yang bersamaan atau
pemberontak.
Seperti Kartosuwiryo yang mendirikan negara Islam di negara RI yang sah.
Perlu
pula kami beritahukan bahwa apa yang dilakukan oleh sang sarjana di
musalla tersebut adalah merupakan bukti bahwa dia kurang
bisa menguasai bahasa al Quran, sehingga tidak dapat memahami kitab
hadist dan fiqh.
Sebab seandainya dia pandai ilmu agama, maka:
1. Jika
memang dia orang yang alim, sedangkan imam yang ada berbeda madzhab,
dia memang tidak sah bermakmum kepada imam yang berbeda madzhab
tersebut.
Akan tetapi dia tidak akan bertindak menjadi imam untuk
melakukan salat jamaah sendiri beserta pengikutnya sebelum imam yang
pertama selesai salam(selesai).
2. Atau
misalnya imam dari takmir musalla tersebut orang yang
tidak pandai agama (tidak bisa baca fatihah) sedang sang sarjana merasa
sangat alim, sehingga merasa tidak sah makmum kepada imam dari takmir,
diapun tidak akan melakukan salat berjamaah sendiri dalam satu tempat
pada waktu yang sama
(silakan membaca kitabKasifatus Saja bab salat
berjamaah, kitab al Muhadzdzab juz I hal 98 tentang orang yang patut
menjadi imam dalam salat berjamaah, kitab Kifayatul Akhyar juz I hal 133
tentang rombongan yang baru datang ketempat orang-orang yang sedang
melakukan salat berjamaah dan kitab I’anatut Thalibin Juz 2 hal 11
tentang cara melakukan salat berjamaah sendiri jika tidak setuju dengan
imam yang telah ada).
Di
sini kami tidak perlu menuliskan ibarat dari kitab tersebut, karena
khawatir dianggap menggurui. Kepada jamaah musalla al Mukarromah, kami
himbau supaya makmum kepada imam yang pertama. Sedang imam yang kedua
harus dihindari, karena dia tergolong pemecah belah ummat.
Catatan :
Ta'mir artinya Pengurus
sebenarnya, kini, kata takmir dan ta'mir dimaksudkan kepada sekelompok
orang yg dipercaya/diberi tugas untuk mengurusi segala urusan / kegiatan
masjid misal ketua, sekretaris, bendahara, seksi kegiatan, seksi
khutbah& kultum dll. kalo dari segi bahasa :
Takmir ==> akar katanya " amara - yakmuru -amr - amir " dan seterusnya ( penyuruh, pengurus, yg diserahi urusan, yg memerintah dan seterusnya)
Ta'mir ===> " 'amara - ya'muru - 'imarun / 'imaratun - 'aamir " dan seterusnya ( yg memakmurkan, orang mestinya meramaikan masjid dengan dasar Taqwa misal sholat, tadarrus, ta'lim dll )
ada ayat : sesungguhnya yg memakmurkan masjid Alloh.....dan seterusnya. ............ إنما يعمر مساجد
demikian
Takmir ==> akar katanya " amara - yakmuru -amr - amir " dan seterusnya ( penyuruh, pengurus, yg diserahi urusan, yg memerintah dan seterusnya)
Ta'mir ===> " 'amara - ya'muru - 'imarun / 'imaratun - 'aamir " dan seterusnya ( yg memakmurkan, orang mestinya meramaikan masjid dengan dasar Taqwa misal sholat, tadarrus, ta'lim dll )
ada ayat : sesungguhnya yg memakmurkan masjid Alloh.....dan seterusnya. ............ إنما يعمر مساجد
demikian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar