Minggu, 21 Juni 2015

Wahabi bingung meletakan tangan dalam sholat

Tentang Meletakkan Tangan disaat sholat, ulama wahabi saling menyalahkan satu sama lain.
Al-Utsaimin 'katanya Sunnah' VS Al-Albani 'katanya Bid'ah'
pendapat Syaikh al-Utsaimin al-Wahhabi

pendapat Syaikh Bin Baz al-Wahhabi

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin dan Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani merupakan dua ulama Wahhabi yang kerap menjadi rujukan pengikut Wahhabiyah.

Ada beberapa hal kontradiktif antara kedua ulama Wahhabi tersebut, salah satu diantaranya berkaitan dengan meletakkan tangan setelah ruku' dalam shalat. Perbedaan keduanya dalam masalah tersebut bukan hanya soal khilaf biasa, bahkan sampai vonis bid'ah sesat. "Setiap bid'ah adalah sesat, dan setiap kesesatan di neraka".

Al-Utsaimin dalam kitabnya Syarhul Mumti' 'ala Zadil Mustaqni' mengatakan bahwa meletakan tangan diatas dada setelah ruku' merupakan perkara yang disyari'atkan.

وضع اليدين على الصدر بعد القيام من الركوع، سنة مشروعة

"Meletakkan kedua tangan diatas dada setelah berdiri dari ruku' adalah sunnah yang masyru' (disyariatkan)"
Hal tersebut berbeda dengan Al-Albani yang mengatakan bahwa hal tersebut merupakan bid'ah yang sesat (bid'ah dlolalah).

 وضع اليدين على الصدر بعد القيام من الركوع، بدعة ضلالة

"Meletakkan kedua tangan diatas dada setelah berdiri dari ruku' adalah bid'ah yang sesat".

Demikian diantara bukti kontradiktif ulama Wahhabi yang tidak segan membid'ah sesatkan pihak lainnya meskipun sesama Wahhabi.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar