Senin, 22 Juni 2015

Kyai dan wali yang wafat di bulan ramadhan

Taukah Anda Bahwa Kebanyakan Sesepuh Nahdlatul Ulama' Meninggal Di Bulan Ramadhan ???
Sejauh saya tahu berikut daftar Ulama Dan Auliya' pulang kehadirat Allah Azza Wajalla di Bulan Ramadhan :

1) Nafisah Binti Hasan Al Anwar 145H-208H ( Wali Allah dari kaum perempuan juga guru Imam Syafi'i RA), meninggal di bulan ramadhan di Mesir. Suatu hari suami beliau Sayyid Ishaq berkata: “Ikutlah bersama kami ke Hijaz!” beliau menjawab: “Aku tidak bisa melakukan itu karena tadi aku mimpi Rasulullah bersabda kepadaku: “Jangan tinggalkan Mesir karena Allah akan mewafatkanmu di Mesir!”

Sayyidah Nafisah terserang penyakit pada bulan Rajab 208 H dan penyakit tersebut tambah parah hingga bulan Ramadhan. Karena sangat parahnya penyakit sehingga beliau tidak kuat bergerak, kemudian didatangkan dokter kepada beliau dan ia menganjurkan beliau untuk tidak berpuasa. Tetapi beliau berkata: “ Sungguh mengherankan (saranmu), padahal selama 30 tahun aku selalu meminta kepada Allah agar aku meninggal dalam keadaan berpuasa. Terus apakah aku akan berbuka? Padahal aku sudah menggali kuburan dibalik serambi -sambil menunjukkan letak kuburan tersebut -. Disanalah insya Allah aku di akan dimakamkan. Jika aku meninggal kuburkanlah aku di sana! ”.

2) Sayyid Alwi Al-Maliki Alhasani, Beliau Meninggal hari Jumat tanggal 15 Ramadhan 1425 , Meninggal hari Jum'at ( Subhanalloh ......)

Rasulullah SAW bersabda :

من مات يوم الجمعة وقي عذاب القبر

" Barangsiapa yang meninggal pada hari Jumat, niscaya terpelihara dari azab kubur (H.R. Abu Ya’la)[ Majma’ al-Zawaid, Darul Fikri, Beirut, Juz. III, Hal. 58]

Ulama Sepuh Nahdlatul Ulama
3) Mbah Kyai Sholeh Darat ( Guru hadratus syaikh Hasyim Asy'ari dan RA Kartini) Meninggal di semarang hari Jum’at 29 Ramadhan 1321 H/ 18 Desember 1903 M.
Jum’at Legi tanggal 29 Ramadhan 1343 H., bertepatan dengan tanggal 24 April 1925 M
4) Syaikh Kholil Al Bangkalani, Meninggal pada hari Jum’at tgl 29 Ramadhan 1343 H / 24 April 1925 M
5) Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari, Beliau Meninggal Tanggal 7 Ramadhan 1366 H/ 25 Juli 1947
6) KH Mahrus Ali Lirboyo, meninggal pada hari Ahad tanggal 6 Ramadhan 1410 H/ 20 Mei 1985 M
7) KH Abdul Karim Lirboyo, Meninggal Senin, 21 Ramadhan 1374
8) Mbah Dalhar Watucongol (KH. Nahrowi Dalhar) , meninggal Rabu, 29 Ramadhan 1378 H

Ini bukan hal yang kebetulan,Maknanya Para Ulama Tersebut di panggil oleh Sang kekasih pada bulan pilihan, bulan yang sangat di berkahi, yakni bulan ramadhan.
al-Hafidz Ibnu Rajab menjelaskan :

وقد يرفع عذاب القبر في بعض الأشهر الشريفة فقد روي بإسناد ضعيف عن أنس بن مالك أن عذاب القبر يرفع عن الموتى في شهر رمضان

" Adzab kubur bisa saja dihentikan pada bulan-bulan mulia. Diriwayatkan dengan sanad lemah dari Anas bin Malik bahwa adzab kubur untuk orang mati dihentikan pada bulan ramadhan. (Ahwal al-Qubur, hlm. 105) "

Hilangnya Ulama' Merupakan Tanda Datangnya Hari hari kiamat

من أشراط الساعة أن يُرْفَعَ العلم، ويَثْبُتَ الجهلُ

“Termasuk tanda-tanda hari kiamat adalah diangkatnya ilmu dan tetapnya kebodohan” (Shahih Al-Bukhariy, Kitaabul-‘Ilmi, Baab Raf’il-‘Ilmi wa Qabdlihi wa Dhuhuuril-Jahli (1 No178 )

‘Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu mengingatkan dan menasehatkan :

عليكم بالعلم قبل أن يرفع، ورفعه هلاك العلماء رواه الدارمي

“Wajib atas kalian untuk menuntut ilmu, sebelum ilmu tersebut DIHILANGKAN. Hilangnya ilmu adalah dengan wafatnya para ‘ulama ” ( ihya' ulumul Al diin bab keutamaan ilmu)
______
Robbi Fanfa'na Bibarkatihim Wahdinal Husna Bihurmatihim ..
Al Fatihah

MENINGGAL MALAM JUM'AT BEBAS SIKSA KUBUR ?


PERTANYAAN :
Assalamualaikum wr.wb. Apakah benar orang yang mati malam jumat bebas dari siksa kubur dan tidak bertemu dengan malaikat mungkar nakir ?, terimakasih.

JAWABAN :
Wa'alaikumussalam, meninggal di hari atau malam jum'at terjaga dari fitnah kubur :

عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ ) . رواه الترمذي


Dari Abdullah bin Amru radhiyallahu ‘anhuma dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:“Tidak ada seorang muslim pun yang meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur.” (HR Tirmidzi).

Yang dimaksud dengan fitnah kubur adalah siksa dan pertanyaan kubur. Hadis ini merupakan dalil bahwa kemuliaan waktu mempunyai pengaruh yang besar sebagaimana keutamaan tempat juga mempunyai pengaruh yang besar. Hadis tsb memang dhoif tapi mempunyai banyak syahid.

- kitab tuhfatul ahwadzi syarah sunan tirmidzi

( إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ) أَيْ حَفِظَهُ ( فِتْنَةَ الْقَبْرِ) أَيْ عَذَابَهُ وَسُؤَالَهُ وَهُوَ يَحْتَمِلُ الْإِطْلَاقَ وَالتَّقْيِيدَ وَالْأَوَّلُ هُوَ الْأَوْلَى بِالنِّسْبَةِ إِلَى فَضْلِ الْمَوْلَى وهَذَا يَدُلُّ عَلَى أَنَّ شَرَفَ الزَّمَانِ لَهُ تَأْثِيرٌ عَظِيمٌ كَمَا أَنَّ فَضْلَ الْمَكَانِ لَهُ أَثَرٌ جَسِيمٌ قَوْلُهُ ( وَلَا نَعْرِفُ لِرَبِيعَةَ بْنِ سَيْفٍ سَمَاعًا مِنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو) فَالْحَدِيثُ ضَعِيفٌ لِانْقِطَاعِهِ لَكِنْ لَهُ شَوَاهِدُ قَالَ الْحَافِظُ فِي فَتْحِ الْبَارِي بَعْدَ ذِكْرِ هَذَا الْحَدِيثِ فِي إِسْنَادِهِ ضَعْفٌ وَأَخْرَجَهُ أَبُو يَعْلَى مِنْ حَدِيثِ أَنَسٍ نَحْوَهُ وَإِسْنَادُهُ أَضْعَفُ انْتَهَى وقال القارىء فِي الْمِرْقَاةِ ذَكَرَهُ السُّيُوطِيُّ فِي بَابِ مَنْ لَا يُسْأَلُ فِي الْقَبْرِ.


قُلْتُ وَمِنْ تَتِمَّةِ ذَلِكَ أَنَّ مَنْ مَاتَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ لَهُ أَجْرُ شَهِيدٍ فَكَانَ عَلَى قَاعِدَةِ الشُّهَدَاءِ فِي عَدَمِ السُّؤَالِ كَمَا أَخْرَجَهُ أَبُو نُعَيْمٍ فِي الْحِلْيَةِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ مَاتَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أُجِيرَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَجَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَعَلَيْهِ طَابَعُ الشُّهَدَاءِ وأخرج حميد في ترغيبه عن إياس بن بَكِيرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ مَاتَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ كُتِبَ لَهُ أَجْرُ شَهِيدٍ وَوُقِيَ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَأَخْرَجَ من طريق بن جريح عَنْ عَطَاءٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ أَوْ مُسْلِمَةٍ يَمُوتُ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ إِلَّا وُقِيَ عَذَابَ الْقَبْرِوَفِتْنَةَ الْقَبْرِ وَلَقِيَ اللَّهَ وَلَا حِسَابَ عَلَيْهِ وَجَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَعَهُ شُهُودٌ يَشْهَدُونَ لَهُ أَوْ طَابَعٌ وَهَذَا الْحَدِيثُ لَطِيفٌ صُرِّحَ فِيهِ بِنَفْيِ الْفِتْنَةِ وَالْعَذَابِ مَعًا انْتَهَى كَلَامُ السُّيُوطِيُّ


-----------------------------------------------------


Judul              :  Tuhfatul Ahwadzi Syarh Sunan at-Tirmidzi
Penulis            : Syaikh Muhammad Abdurrahman bin Abdurrahim Al Mubarakfuri
Volume           : 10 Jilid



Judul kitab : ATuhfatul Ahwadzi Ala Al-Jami' At-Turmudzi

Penulis : Al-Hafidh Muhammad Abdurrohman bin Abdurrohim Al-Mubarokfuri


VERSI PERTAMA

Muhaqqiq : Abdurrohman Muhammad Utsman

Penerbit : Darul Fikr, Beirut - Lebanon

Cetakan : -

Tahun terbit : -

Link download (PDF) : Cover  Pendahuluan 1  Pendahuluan 2  Jilid 1  Jilid 2  Jilid 3  Jilid 4  Jilid 5  Jilid 6  Jilid 7  Jilid 8  Jilid 9  Jilid 10 


VERSI KEDUA

Muhaqqiq : Ro'id Shobri bin Abu 'Ulfah

Penerbit : Baitul Afkar Ad-Dauliyah

Cetakan : -

Tahun terbit : -

Link download (PDF) : Klik disini


Sunan At Tirmidzi merupakan salah satu kitab induk hadits dari beberapa kitab beberapa kitab hadits lainnya. Sunan adalah kitab hadits yang disusun berdasarkan bab-bab tentang fiqih dan hanya memuat hadits-hadits marfu' saja. Dalam kitab sunan tidak terdapat pembahasan tentang aqidah, siroh, manaqib dan lainnya, hanya terbatas pada masalah fiqh dan hadits-hadits hukum saja agar digunakan oleh para fuqaha dalam mengambil kesimpulan hukum. Sunan At Tirmidzi , tulis oleh Imam Muhammad bin 'Isa At Tirmidzi -rahimahullah- Terlepas dari adanya beberapa kritikan para Ulama lain terhadap beberapa hadits dalam jami At Tirmidzi ini,namun kitab ini memiliki keistimewaan.
Imam majduddin Ibnul Atsir -rahimahullah- dalam muqodimah kitabnya, Jamiul Ushul Beliau berkata," Kitab Shahih Tirmidzi merupakan kitab yang baik, banyak faedahnya, bagus sistematika pembahasannya dan sedikit pengulangan isinya. didalamnya banyak keteangan penting yang tidak ditemukan pada kitab-kitab hadits lainnya, seperti pembahasan tentang madzab-madzab, cara beristidlal dan penjelsan tentang hadits shahih, hasan dan gharib. Juga pembahasan mengenai Jarh wa Ta'dil dan di akhir kitab jami ini dilengkapi dengan kitab Al Ilal, secara umum kitab ini sangat berharga dan berfaedah bagi yang mempelajarinya."

Guna memahami kandungan makna dan penjelasan / syarah hadits yang terdapat dalam Jami At Tirmidzi ini , maka ada beberapa kitab ulama yang men-syarah-nya, diantaranya:
1. Aridatul Ahwadzi fi Syarah Sunan At Tirmidzi, karya Al Imam Al hafidz Abu bakar Muhammad bin Abdillah Al Isybili, atau yang lebih dikenal dengan nama Imam Ibnul Arabi Al Maliki [w 543 H].Kitab ini banyak membahas perawi hadits, sanad dan hadits gharib. Juga menerangkan cabang ilmu lain sepeti nahwu, aqidah, hukum fiqh, ada, hikmah dan masalah dan penjelasan beberapa pendapat ulama.
2. Qutul Mughtazi Ala Jami' AtTirmidzi, karya Al Imam Al hafidz jalaluddin As Suyuti [w 911H].
3.Tuhfatul Ahwadzi Syarah Sunan At Tirmidzi, karya Syaikh Abu Al Ula Muhammad Abdurrahman bin Abdurrahim Al Mubarakfuri

Semoga bermanfaat

1 komentar: