Jumat, 12 Juni 2015

Ramadan: Setan di ikat dibulan ramadhan, Benarkah?

Salah satu kelebihan bulan Ramadhan adalah diikat atau dibelenggunya semua setan, hal ini sebagaimana yang ditegaskan oleh hadis shahih. Namun, bagaimana sebenarnya maksud diikatnya semua setan dalam bulan Ramadhan? kami akan sedikit mengurainya, semoga bermanfaat.
Rasulullah Saw bersabda dalam satu hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim :

 إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة وغلقت أبواب النار وصفدت الشياطين


“Apabila datang Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.”

Tentang bagaimana pemahaman hadis tersebut, Imam Jalaluddin al-Sayuthi dalam kitab beliau, al-Dibaj ‘ala Syarah Muslim, mengurainya dengan panjang lebar. Beliau menyebutkan bahwa menurut Qadhi maksud ‘’dibelenggu setan’’ ada beberapa kemungkinan :

1. Makna hakiki yaitu setan dalam bulan puasa dibelenggu secara hakiki.
2. Makna majazi, ada beberapa kemungkian yang menjadi maksudnya berdasarkan penafsiran ‘’setan terbelenggu’’ secara majazi : yaitu isyarah kepada banyaknya rahmat Allah Swt dan pengampunan selama bulan Ramadhan yang Allah Swt limpahkan kepada hamba-Nya serta kemampuan setan untuk menggoda manusia selama Ramadhan pun berkurang sehingga disamakan dengan keadaan setan yang terbelenggu. Maka maksud ‘’setan terbelenggu’’ adalah terbelenggu pada sebagian hal dan sebagian manusia.

Menurut Qadhi juga ada kemungkinan bahwa yang dimaksud dengan dibukakan pintu surga adalah kesempatan beribadah yang Allah Swt berikan pada bulan Ramadhan yang tidak diperdapatkan dalam bulan lain, seperti puasa, qiyamul-lail, shadaqah, membaca al-Qur`an serta menahan diri dari keburukan. Ini semua adalah menjadi sebab bagi dibukakan pintu surga dan ditutup pintu neraka. Karena itu, perkataan “dibelenggu setan’’ adalah ungkapan sebagai kiasan dari keadaan manusia selalu beribadah, membaca al-Qur`an dan berzikir serta yang menahan diri dari nafsu yang berujung pada tertutupnya pintu neraka dan setan tak mampu menggoda manusia.

Imam al-Qurtubi menerangkan bahwa makna dari “dibelenggu setan’’ kemungkinan juga dimaksudkan makna hakiki. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan, kalau setan dibelenggu, mengapa banyak kemaksiatan yang terjadi dalam bulan Ramadhan. Ada beberapa jawaban dalam hal ini :
1. Setan hanya terbelenggu untuk orang-orang yang benar-benar berpuasa, menjaga adab serta syarat puasa. Adapun orang yang tidak menjaga puasanya maka baginya setan tidak terbelenggu.
2. Kalaupun kita maksudkan bahwa setan terbelenggu untuk seluruh orang yang berpuasa, maka hal ini tidaklah melazimi kepada tidak terjadinya kemaksiatan, karena penyebab kemaksiatan bukan hanya godaan setan, tetapi juga nafsu, dan setan insi (manusia yang mengajak kepada kemaksiatan)
3. Yang dibelenggu hanya sebagian setan, yaitu setan marid sehingga hal ini berakibat kepada menurunnya kemaksiatan dalam bulan Ramadhan sebagaimana datang dalam riwayat yang lain :

 صفدت مردة الشياطين


Imam al-’Alimi mengatakan kemungkinan setan yang dibelenggu adalah setan yang mencuri berita ghaib dari langit.
Semenjak diturunkan al-Qur`an mereka tidak dapat lagi mencuri berita ghaib dari langit dan ketika bulan Ramadhan tiba mereka diikat sebagai penambah pemeliharaan untuk manusia.

Wallahua'lam.

http://www.almeshkat.net/books/open.php?cat=22&book=577#.VXvGRVKdfRo

Kitabnya download :
رابط التحميل  اضغط هنا لتحميل الملف << اضغط هنا >>

Semoga bermanfaat.

Di bulan Ramadhan benarkah syaithn-syaithon dibelenggu? Tetapi faktanya sewaktu sedang puasa.... Habis subuh kok ramai asyik berpacaran ? dan maksiat masih saja tetap terjadi? kenapa ea ?

JAWABAN :
Karena masih dimungkinkan kejelekan tersebut terjadi akibat nafsu yang jelek dari seseorang atau pengaruh setan dari bangsa manusia...

وقال القرطبي بعد أن رجح حمله على ظاهره فإن قيل كيف نرى الشرور والمعاصى واقعة في رمضان كثيرا فلو صفدت الشياطين لم يقع ذلك فالجواب أنها إنما تقل عن الصائمين الصوم الذي حوفظ على شروطه وروعيت ادابه أو المصفد بعض الشياطين وه...م المردة لاكلهم كما تقدم في بعض الروايات أو المقصود تقليل الشرور فيه وهذا أمر محسوس فإن وقوع ذلك فيه أقل من غيره اذلا يلزم من تصفيد جميعهم أن لا يقع شر ولا معصية لأن لذلك اسبابا غير الشياطين كالنفوس الخبيثة والعادات القبيحة والشياطين الإنسية وقال غيره في تصفيد الشياطين في رمضان إشارة إلى رفع عذر المكلف كأنه يقال له قد كفت الشياطين عنك فلا تعتل بهم في ترك الطاعة ولا فعل المعصية

Berkata alQurthuby setelah mengunggulkan pernyataan hadits ““pada bulan ramadhan pintu neraka ditutup rapat dan pintu surga dibuka selebar lebarnya dan setan diborgol ” pada zhahirnya hadits. Bila ditanyakan “Bagaimana kita masih banyak melihat kejelekan dan maksiat terjadi dibulan ramadhan bila memang setan telah di borgol ?”. Kejelekan tersebut menjadi jarang terjadi pada orang yang berpuasa dengan menjalankan semua syarat-syaratnya dan menjaga adab-adabnya. Atau yang diborgol hanyalah sebagian setan tidak semuanya seperti keterangan disebagian riwayat terdahulu.

Atau yang dimaksud adalah sedikitnya kejelekan dibulan ramadhan, ini adalah hal nyata karena kejelekan dibulan ramadhan kenyataannya memang lebih sedikit dibanding dibulan-bulan lainnya dan bukan berarti apabila semua setan diborgol dibulan Ramadan sekalipun, tidak akan terjadi kejelekan dan kemaksiatan karena masih dimungkinkan kejelekan tersebut terjadi disebabkan oleh nafsu yang jelek atau setan dari setan sebangsa manusia. Dan berkata ulama lainnya “Pengertian setan dibelenggu dibulan Ramadan adalah tidak adanya lagi alas an seorang mukallaf, seolah-olah dikatakan : Telah tercegah setan dari menggodamu maka jangan beralasan dirimu karenanya saat meninggalkan ketaatan dan menjalani kemaksiatan. [ Fath alBaari IV/114-115 ].

Wallaahu A’lamu Bis Showaab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar