Rabu, 15 Oktober 2014

Para Ulama di Desa maupun Kota otomatis NU

Penyebutan "Liberal" bagi tokoh-tokoh NU oleh FPI dan atau ormas tertentu, yang mana kebanyakan dari tokoh NU itu adalah alumni Ponpes. LIRBOYO.
Sebut saja diantaranya Gus Mus, DR. KH. Said Aqil Siradj dan KH. Husein Muhammad.
5 pesan KH. Ali Maksum kepada Warga NU

Boyolali,NU Online
Suatu ketika KH Ali Maksum, yang pernah mengemban sebagai Rais Aam PBNU, hadir dalam sebuah acara yang diselenggarakan pengurus NU. Dalam kesempatan tersebut, ia berpesan kepada sejumlah pengurus dan ribuan warga NU yang hadir. untuk melaksanakan beberapa hal ini.

“Pertama, yakni al-‘alimu wat ta’alum bi nahdlatil ulama. Warga Nahdliyyin mesti mempelajari apa dan bagaimana NU,” tutur Pengasuh Pesantren Al-Qur’aniyy Solo, KH Abdul Karim, pada saat acara pelantikan pengurus MWCNU Banyudono dan Sholawat, di Desa Jembungan Banyudono, Boyolali, Sabtu (11/10).

Hal-hal lain, seperti kenapa mesti NU, siapakah tokoh NU juga perlu dipelajari. Kiai yang akrab dipanggil Gus Karim itu melanjutkan pesan kedua, yaitu setelah mempelajari juga perlu untuk diamalkan dan diajarkan (al-amalu bi nahdlatil ulama).

Berikutnya ada jihad bi nahdlatil ulama(jihad ala NU) dan ash-shabru bi nahdlatil ulama(sabar dalam berjuang bersama NU). Terakhir, yakni ats-tsiqotu bi nahdlatil ulama(memiliki keyakinan terhadap perjuangan NU).

“Kita mesti yakin, bahwa NU merupakan sebuah ormas yang mendapat ridho Allah. Bahwa dengan berjuang bersama NU, dapat membawa kita untuk masuk ke surga,” tegas Gus Karim.(Ajie Najmuddin/Mahbib)
Mungkinkah ada tujuan untuk menghambat dakwah ala PONPES LIRBOYO atau PONPES lain dengan kesantunannya, ataukah mungkin ada indikasi untuk membubarkan Pon-Pes Lirboyo Kediri? Hahaha...

(Santri Lirboyo sudah diwasiatkan oleh Almarhum KH. A. Idris Marzuqi untuk tidak boleh ikut ormas selain NU kok!)

5 pesan KH. Ali Maksum kepada Warga NU
Boyolali,NU Online
Suatu ketika KH Ali Maksum, yang pernah mengemban sebagai Rais Aam PBNU, hadir dalam sebuah acara yang diselenggarakan pengurus NU. Dalam kesempatan tersebut, ia berpesan kepada sejumlah pengurus dan ribuan warga NU yang hadir. untuk melaksanakan beberapa hal ini.
“Pertama, yakni al-‘alimu wat ta’alum bi nahdlatil ulama. Warga Nahdliyyin mesti mempelajari apa dan bagaimana NU,” tutur Pengasuh Pesantren Al-Qur’aniyy Solo, KH Abdul Karim, pada saat acara pelantikan pengurus MWCNU Banyudono dan Sholawat, di Desa Jembungan Banyudono, Boyolali, Sabtu (11/10).
Hal-hal lain, seperti kenapa mesti NU, siapakah tokoh NU juga perlu dipelajari. Kiai yang akrab dipanggil Gus Karim itu melanjutkan pesan kedua, yaitu setelah mempelajari juga perlu untuk diamalkan dan diajarkan (al-amalu bi nahdlatil ulama).
Berikutnya ada jihad bi nahdlatil ulama(jihad ala NU) dan ash-shabru bi nahdlatil ulama(sabar dalam berjuang bersama NU). Terakhir, yakni ats-tsiqotu bi nahdlatil ulama(memiliki keyakinan terhadap perjuangan NU).
“Kita mesti yakin, bahwa NU merupakan sebuah ormas yang mendapat ridho Allah. Bahwa dengan berjuang bersama NU, dapat membawa kita untuk masuk ke surga,” tegas Gus Karim.(Ajie Najmuddin/Mahbib)

Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar