Ketika Rasulullah Saw wafat, kepemimpinan umat Islam dilimpahkan kepada Abu Bakar Al-Shiddiq, kemudian Umar bin Khaththab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Mereka termasuk Khulafaur Rasyidin yang semua wafat terbunuh ketika menjadi Khalifah, kecuali Abu Bakar al-Shiddiq.
Gejolak politik diantara umat Islam kala itu sudah ada sejak masa Khulafaur Rasyidin dan semakin memanas pasca terbunuhnya Khalifah Utsman bin ‘Affan. Hingga Setelah itu, terjadi dua kepemimpinan didalam tubuh umat Islam yaitu antara kubu ‘Ali bin Abi Thalib dan Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Kedua kubu berdamai pasca Sayyidina ‘Ali terbunuh dan kepemimpinan dipegang oleh Sayyidina Hasan bin ‘Ali, yang kemudian kepemimpinan umat Islam diserahkan kepada Mu’awiyah bin Abi Sufyan.
Sejak saat itu, Mu’awiyah bin Abi Sufyan memangku kepemimpinan umat Islam dan pengasas pemerintahan Bani Umayyah generasi pertama (Dinasti Umayyah I) . Sejarah kepemimpinan bani Umayyah pun dimulai.
Meskipun secara bahasa Mu’awiyah disebut sebagai Khalifah namun hakikatnya ia adalah seorang Raja (bukan Khalifah). Al-Hafizh Jalaluddin al-Suyuthi dalam Tarikh Al Khulafa’ mengatakan:
“Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dalam kitab al-Mushannaf dari Sa’id bin Jumhan. Ia berkata: “Aku berkata kepada sahabat Safinah: “Sesungguhnya Bani Umayah berasumsi bahwa khilafah ada pada mereka”. Safinah menjawab: “Mereka (Bani Umayah) berbohong. Justru mereka adalah para raja, diantara raja-raja yang paling kejam. Sedangkan raja pertama adalah Muawiyah”
Imam Al Munawi pun didalam Faidlul Qadir berkata:
“(Khilafah sesudahku di dalam umatku berjalan 30 tahun). Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam Fath al-Barri: “Nabi SAW bermaksud dengan khilafah dalam hadits ini khilafah nubuwwah. Adapun Muawiyah dan penguasa sesudahnya, maka mengikuti sistem para raja, meskipun mereka dinamakan khalifah”. Para ulama berkata: “Masa tiga puluh tahun setelah wafatnya Nabi SAW hanya berlangsung dalam kekuasaan khalifah yang empat dan hari-hari pemerintahan Sayidina Hasan… (Kemudian setelah itu berganti kerajaan). Karena nama khilafah itu hanya benar bagi orang yang sesuai dengan nama tersebut dengan cara mengamalkan sunnah. Adapun para penguasa yang menyalahi sunnah, mereka adalah para raja meskipun menamakan dirinya khalifah. Al-Baihaqi meriwayatkan dalam al-Madkhal dari Safinah, bahwa raja pertama adalah Muawiyah”.
Disatu sisi, Mu’awiyah menerima kenyataan bahwa kepemimpinannya bukanlah Khilafah namun kerajaan. Hal ini dituturkan pula oleh Al-Hafidz al-Suyuthi:
“Al-Baihaqi meriwayatkan dari sahabat Abu Bakrah, yang berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Khilafah kenabian berjalan selama 30 tahun. Kemudian Allah akan memberikan kerajaan kepada orang yang Dia kehendaki”. Muawiyah berkata: “Kami rela menerima kerajaan (bukan khilafah)”
Masa Khilafah yang hanya 30 tahun tersebut sebagaimana hadits Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam yang sangat jelas. Nabi Saw bersabda;
الْخِلاَفَةُ فِي أُمّتِي ثَلاَثُونَ سَنَةً، ثُمّ مُلْكٌ بَعْدَ ذَلِكَ
“Pemerintahan Khilafah pada umatku hanyalah 30 tahun, kemudian setelah itu pemerintahan Kerajaan”. (HR. Imam Ahmad)Masa yang dimaksud adalah masa Khulafaur Rasyidin. Oleh karena itu, Khilafah Bani Umayyah, Abbasiyah, Utsmaniyyah dan yang lainnya pada hakikatnya adalah Kerajaan bukan Khilafah, meskipun sebagian disebut sebagai Khilafah (sekedar nama saja).
Sekilas sejarah, pasca Khulafaur Rasyidin banyak muncul kerajaan-kerajaan ditengah umat Islam. Pemerintahan Bani Umayyah I berakhir ketika berhasil ditumpas oleh Bani Abbasiyah yang kemudian mendirikan pemerintahan Bani Abbasiyah. Sedangkan bani Umayyah melarikan diri ke Andalusia dan mendirikan pemerintahan Umayyah II disana. Ketika Sulthan Muhammad Al Fatih dari pemerintahan Bani Utsmaniyah berkuasa di Turki, pemerintahan Bani Abbasiyah II masih berpusat di Mesir dan baru dihapuskan ketika Bani Utsmaniyah melakukan penaklukan ke Mesir, pada masa cucu Sulthan Muhammad Al Fatih atau masa Sulthan Salim al-Utsmani. Dinasti lainnya yang dikenal dalam Islam adalah Khilafah Fathimiyyah, Bani Buwaih, Ayyubiyah, Seljuk, Mamluk, Safawiyah dan sebagainya.
Menurut sebagian Ulama, Mu’awiyah bi Abi Sufyan adalah Raja yang paling afdlol diantara raja-raja Islam. Ia merupakan raja pertama yang pemerintahannya berbentuk kerajaan dan penuh rahmat. Inilah Raja pertama umat Islam. Wallahu A’lam.
Sumber http://www.pcnunisel.com/2014/03/inilah-raja-pertama-umat-islam.html
Artikel Terkait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar