Kebiasaan tahlilan memang telah dilakukan oleh para ulama sejak dahulu meskipun memiliki beberapa perbedaan yang menyesuaikan dengan kebiasaan masyarakat. Dan ternyata dalam sejarah juga ada orang-orang non-Islam yang masuk Islam karena kegiasaan umat Islam melakukan tahlil di depan jenazah.
Peristiwa ini dikisahkan oleh Imam Ibnu Katsir didalam kitabnya, dimana
ada orang Yahudi yang melecehkan umat Islam yang membaca Tahlil didepan
jenazah. Namun, akhirnya orang Yahudi itu masuk Islam.
Al-Hafidz Ibnu Katsir (murid Ibnu Taimiyah) mengatakan :
وَفِي يَوْمِ الْاَحَدِ خَامِسَ عَشَرَ جُمَادَى الْاُوْلَى اِسْتَسْلَمَ لِلْقَاضِي الْحَنْبَلِي جَمَاعَةٌ مِنَ الْيَهُوْدِ كَانَ قَدْ صَدَرَ مِنْهُمْ نَوْعُ اسْتِهْزَاءٍ بِالْاِسْلَامِ وَأَهْلِهِ، فَإِنَّهُمْ حَمَلُوْا رَجُلَا مِنْهُمْ صِفَةَ مَيِّتٍ عَلَى نَعْشٍ وَيُهَلِّلُوْنَ كَتَهْلِيْلِ الْمُسْلِمِيْنَ أَمَامَ الْمَيِّتِ وَيَقْرَأُوْنَ (قل هو الله أحد الله الصمد لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا أحد) [ الاخلاص: 1 - 4 ] فَسَمِعَ بِهِمْ مَنْ بِحَارَتِهِمْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ، فَأَخَذُوْهُمْ إِلَى وَلِيِّ الْاَمْرِ نَائِبِ السُّلْطَنَةِ فَدَفَعَهُمْ إِلَى الْحَنْبَلِي، فَاقْتَضَى الْحَالُ اسْتِسْلَامَهُمْ فَأَسْلَمَ يَوْمَئِذٍ مِنْهُمْ ثَلَاثَةٌ وَتَبِعَ أَحَدَهُمْ ثَلَاثَةُ أَطْفَالٍ (البداية والنهاية - ج 14 / ص 275)
“Pada hari Ahad, 15 Jumada al-Ula (750-an H) telah diserahkan kepada Qadli bermadzhab Hanbali, sekelompok Yahudi yang melakukan bentuk pelecehan terhadap Islam dan umat Islam. Sebab mereka mengangkat seseorang dalam keranda seperti mayit, mereka membaca Tahlil seperti TAHLILNYA UMAT ISLAM DI DEPAN JANAZAH, dan membaca surat al-Ikhlas. Maka hal itu didengar oleh kaum Muslimin, mereka dibawa ke pemerintah lalu menyerahkan kepada Qadli Hanbali tadi. Maka mereka dituntut menyerah dan pada hari itu mereka masuk Islam, yaitu 3 orang yang diikuti oleh 3 anak-anak” (al-Bidayah wa an-Nihayat 14/275)
Al-Hafidz Ibnu Katsir (murid Ibnu Taimiyah) mengatakan :
وَفِي يَوْمِ الْاَحَدِ خَامِسَ عَشَرَ جُمَادَى الْاُوْلَى اِسْتَسْلَمَ لِلْقَاضِي الْحَنْبَلِي جَمَاعَةٌ مِنَ الْيَهُوْدِ كَانَ قَدْ صَدَرَ مِنْهُمْ نَوْعُ اسْتِهْزَاءٍ بِالْاِسْلَامِ وَأَهْلِهِ، فَإِنَّهُمْ حَمَلُوْا رَجُلَا مِنْهُمْ صِفَةَ مَيِّتٍ عَلَى نَعْشٍ وَيُهَلِّلُوْنَ كَتَهْلِيْلِ الْمُسْلِمِيْنَ أَمَامَ الْمَيِّتِ وَيَقْرَأُوْنَ (قل هو الله أحد الله الصمد لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا أحد) [ الاخلاص: 1 - 4 ] فَسَمِعَ بِهِمْ مَنْ بِحَارَتِهِمْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ، فَأَخَذُوْهُمْ إِلَى وَلِيِّ الْاَمْرِ نَائِبِ السُّلْطَنَةِ فَدَفَعَهُمْ إِلَى الْحَنْبَلِي، فَاقْتَضَى الْحَالُ اسْتِسْلَامَهُمْ فَأَسْلَمَ يَوْمَئِذٍ مِنْهُمْ ثَلَاثَةٌ وَتَبِعَ أَحَدَهُمْ ثَلَاثَةُ أَطْفَالٍ (البداية والنهاية - ج 14 / ص 275)
“Pada hari Ahad, 15 Jumada al-Ula (750-an H) telah diserahkan kepada Qadli bermadzhab Hanbali, sekelompok Yahudi yang melakukan bentuk pelecehan terhadap Islam dan umat Islam. Sebab mereka mengangkat seseorang dalam keranda seperti mayit, mereka membaca Tahlil seperti TAHLILNYA UMAT ISLAM DI DEPAN JANAZAH, dan membaca surat al-Ikhlas. Maka hal itu didengar oleh kaum Muslimin, mereka dibawa ke pemerintah lalu menyerahkan kepada Qadli Hanbali tadi. Maka mereka dituntut menyerah dan pada hari itu mereka masuk Islam, yaitu 3 orang yang diikuti oleh 3 anak-anak” (al-Bidayah wa an-Nihayat 14/275)
Oleh : Ustadz Muhammad Ma'ruf Khozin (tanpa prolog)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar