Senin, 26 Mei 2014

Ulama Wahhabi pun menilai Shahih Hadits Tabarruk

Tabarruk (ngalap berkah) serinng dipermasalahkan oleh segelintir umat Islam yang menyangka bahwa amaliyah tabarruk tidak memiliki dalil / landasan baik di al-Qur'an maupun As-Sunnah. Yang memprihatikan adalah saat segelintir umat Islam itu menuduh umat Islam yang melakukan tabarruk sebagai musyrik.
Padahal anggapan mereka sebenarnya keliru, sebab amaliyah tabarruk memiliki landasan baik dialam al-Qur'an maupun As-Sunnah. Salah satunya sebagaimana Sayyidina Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma berkata:

كان رسول الله صلى الله عليه و سلم يبعث إلى المطاهر فيؤتى بالماء فيشربه يرجو بركة يدي المسلمين
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering menyuruh orang pergi ke kolam-kolam tempat berwudhu, lalu beliau diambilkan air, lalu beliau meminumnya, seraya berharap berkah tangan-tangan kaum Muslimin (yang bersuci denganna)." (HR. al-Thabarani dalam al-Ausath [794], Abu Nu'aim dalam Hilyah al-Auliya' 8/203 dan al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman [2435]).

Hadits ini memberikan pesan:
1) kemuliaan kaum Muslimin yang luar biasa
2) Air yang digunakan umat Islam dalam ketaatan kepada Allah, tidak boleh dianggap jijik, tetapi hendaklah diambil berkahnya. (Lihat, al-Amir al-Shan'ani, al-Tanwir Syarh al-Jami' al-Shaghir, juz 8 hal. 529).
3) tabaruk dengan selain Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidaklah syirik seperti pendapat kaum wahabi yang radikal, bahkan dianjurkan berdasarkan sunnah.

Dan ternyata hadits di atas juga dinilai hasan oleh al-Albani (dedengkot wahabi). Wallahu a'lam.
Oleh : Ustadz Muhammad Idrus Ramli
(tanpa prolog)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar